Anda di halaman 1dari 7

Macam-macam puisi

Malam yang Sunyi

Di malam yang kian hening


Di tengah dingin yang menusuk kulit
Membuat hati tak bisa bergeming
Menghadapi cobaan yang kian membelit

Di tengah malam yang sunyi


Di kegelapan yang kian sepi
Ku ingin teteskan air mata
Menghadapi kesedihan yang terus menerpa

Tapi kupercaya
Dialah satu-satunya yang Maha Kuasa
Yang bisa menentramkan jiwa
Menenangkan hati yang berduka

Aku tak ragu


Dialah satu-satunya yang Maha Tahu
Selalu terjaga dan tak pernah tertidur
Melindungi hamba-hamba-Nya yang bersyukur

Pengamen
Kususuri jalan penuh liku dan rintangan
Kudekati seorang demi seorang
Ku ratapi dengan penuh senyuman
Dan kumainkan musik dengan indahnya
Inilah kisah hidupku sebagai pengamen jalanan
Ku bungkam wajahku dengan sejuta rasa malu
Malu yang tak kan terabayar oleh jerih payahku
Demi mengais nafkah meski dengan lara dan pilu
Bukan bunda salah mandidikku
Bukan bunda salah mengarahkanku
Dan bukanlah salah bunda mengjariku
Tapi serba keterbatasan yang tak menentu
Ku tak terpuruk dalam keterbatasan
Kan kunikmati semua yang terjadi
Meski kadang banyak tragedi
Tapi ku bahagya bersama anak istri

Pengamen Kecil
Suara itu memekakkan telingaku
kudapati rincingan gaduh pengamen kecil
dengan tatapan kosong ia bernyanyi malas
tangannya bergerak menghentak botol kecilnya

Mata-mata itu tak memandangnya


berpaling melihat kegaduhan kota
semeraut dipanggangan mentari
dan aku menyapu seluruh tubuh kecil itu

Rambut lusuh dengan wajah menghitam


mengenakan pakaian belel dan lapuk
bertelanjang kaki dengan tapak yang semakin kebal
tubuh itu terlalu kecil untuk menerjang kota

pengamen kecil yang malang


mengumpulkan rincingan rupiah hingga malam
pengamen kecil yang malang
terus bernyanyi dengan suara serak tak berarti

Sesal ku
By Puisi kiriman On March 2, 2011 No Comments

Tak pernah ku bayangkan diriku kau tinggalkan kau ucapkan perpisahan.


Tak mampu ku menahan rasa sedih di hati akhirna kau pun pergi.

Baru ku sadari,,
Baru ku pahami,,
diriku bukanlah utk kau miliki.
Mengapa terjadi perpisahan ini,,
saat ini aku ingin kau ad di sini.
Kau hancurkan hatiku yg msih mencintaimu,yg masih menyayangimu..
Begitu tega kau buat ku terluka,kau buatku kecewa.

Kebohongan cinta
Saat pertama kali aq kenal dirimu

Aku sangat bahagia

Karena kau bisa menghangatkan hatiku di kala aq sedih

Tapi sekarang kau berubah

Kau sibuk dengan dirimu

Kau lebih mementingkan dirimu sendiri

Kau tak peduli aku

Aku bosan dengan semua tingkah lakumu seperti ini

Aku tak tau hrus bagaimana agar kau seperti dahulu

Mungkinkah kau bosan denganku

Mungkinkah kau ingin berpaling dariku

Mungkinkah kau menemukan pngganti diriku

Aku hanya trus bersabar dan bersabar

Aku tak bisa berbuat apa-apa denganmu

Aku sekarang hanya bisa berintropeksi pada diriku

Aku tak ingin kau mencintaiku karena paksaan

Aku ingin kebahagiaan

Aku hanya ingin dicintai dengan tulus

bukan karena ksihan


Karena aku mencintaimu dengan tulus

Cintaku hanya sebuah kebohongan saja

celoteh malam

ku tengadahkan khayalku di tengah kebisuan


ku coba lagi meresapi keindahan malam yang dulu ku sanjungkan

ternyata masih ada...


ternyata masih ada kedamaian itu ku rasakan...

masih deperti dulu


saat ku terdiam mencoba tuliskan kisahku
masih seperti dulu
disaat ku merasa ada kedamaian bersama malamku

.....hening.....
ku melangkah ke pelataran, ku hirup udara kedamaian

masih seperti dulu....

lalu apa yang berubah?


imajinasiku buntu tak lagi hasilkan karya

aku merasakan kelemahan


aku merasakan kegagalan

hasratku terabaikan
jiwaku tak ada tujuan.

apa yang ku mau?

dan...........hening..

malam tak lagi bisa menjawabnya


mungkin terlalu banyak sudah yang ku ungkapkan padanya
mungkin dia lelah...

aku pun lelah.......

angin menertawakan aku...


ceritakan kebodohanku pada dedaunan...

setiap desirannya mengolokku hingga aku terdiam

malam.....
sampaikan pada anginmu.. nyanyianmu...heningmu....damaimu...
aku masih meresapi....
"aku masih di sini penuh dengan imajinasi"

malam
aku adalah malam
berselimut indahnya bintang-bintang
aku menjaga setiap rahasia-rahasia keagungan dan kemunafikan
kebohongan dan penghianatan

aku adalah malam


yang tenggelamkan kebahagiaan diatas kesedihan

dan akulah malam


dimana mimpi tak lagi sebagai hiasan disaat mata terpejam

lihatlah aku hai insan manusia


hitamku masih berselimut cerita terkelam yang datang bersama kepedihan

aku lepaskan jiwaku yang slama ini terkekang dalam lembah yang suram

aku malam hampa tanpa impian


begitu dingin hingga mata tak mampu terpejam

tolonglah aku.
berikan sedikit cahayamu tuk terangi langkahku

Kepada Seorang Ayah yang berbahagia,


Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini


seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku


sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matam

        malam miggu


 
ketika perasaan itu menyergap
meluluhkan bekunya diri yang kaku
oleh dinginnya tatapan sang matahari senja.

kadang diri ini begitu heran dan bingung,


akan perasaan yang bercampur aduk,
menghilangkan rasa,
menghilangkan asa,
menutup semua jalan hati ini

ketika semua hari seakan bersemi,


tiada malam minggu tanpa arti,
seakan semua menjadi satu hati.

melewati jalan ini sendiri,


tanpa teman bergandeng tangan
melakukan apa yang biasanya kita lakukan.

menemukan bentuk diri yang lain,


meleburkan hati dalam desiran angin,
tatapan sang matahari,
tetesan embun and air mata.
menjaga rasa itu dalam dada.
sampai ber kalpa-kalpa
 
 
 
huuaaah ngantuk...ngik

Anda mungkin juga menyukai