Disusun Oleh :
KELOMPOK II
NAMA ANGGOTA ;
1. ADI MAHENDRA
2. FATHAHILLAH
3. FIRDAUS
4. IRSAN JALO
5. KATSIR ADDIMASIQI.
LATAR BELAKANG
ULTRASOUND THERAPY
A. DASAR TEORI
Terapi ultrasound adalah modalitas pengobatan yang digunakan oleh terapis fisik
atau okupasi terapis untuk mengobati kondisi sakit, dan untuk mempromosikan
penyembuhan jaringan. Sementara terapi ultrasound tidak efektif untuk semua kondisi
sakit kronis, mungkin membantu mengurangi rasa sakit jika Anda memiliki salah satu
dari berikut:
osteoarthritis
sakit myofascial
Therapy umumnya digunakan dalam pengobatan yang paling keluhan jaringan lunak,
Cara kerja alat ini adalah menggunakan gelombang suara f rekuensi tinggi untuk
nyeri. Alat ultrasound terapi ini menggunakan rangkaian pembangkit frekuensi yang
Arus ini berjalan menembus kabel koaksial pada transducer elektroda yang kemudia
n di konversikan menjadi vibrasi oleh adanya efek piezoelektrik. Gelombang ultrasonik (gelombang
suara frekuensi tinggi) yang diproduksi dengan cara getaran mekanis dari transduser dari mesinUS.
Transduser ini kemudian bergerak di atas permukaan kulit di daerah yang cedera. Ketika gelombang
suara ini kontak dengan udara, menyebabkan pemborosan gelombang, sehingga gel khusus US
diletakkan pada kulit untuk mamaksimalkan kontak antara transduser dengan permukaan kulit.
Ultrasound Therapy diterapkan menggunakan transducer atau aplikator yang bersentuhan langsung
dengan kulit pasien. Gel yang digunakan pada semua permukaan kepala untuk mengurangi gesekan
dan membantu transmisi gelombang ultrasonik. Terapi ultrasound dalam terapi fisik bolak kompresi
dan penghalusan dari gelombang suara dengan frekuensi> 20.000 siklus / detik. Frekuensi
ultrasound terapi yang digunakan adalah 0,7-3,3 MHz. Penyerapan energi maksimum pada jaringan
lunak terjadi dari 2 sampai 5 cm. Intensitas menurun sebagai gelombang menembus lebih dalam.
3. BLOK DIAGRAM ULTRASOUND THERAPY.
Blok Diagram
TIMER SEVEN
SEGMEN
P
POWER PEMBANGKIT AMPLIFER R
SUPPLY TEGANGAN O
B
E
CONTROL
CIRCUIT
Blok diagram ini berawal dari power suplly yang mendapat teganga ac 220 dari pln, dari
blok power supply akan memberi tegangan ke pembangkit tegangan tinggi yang nantinya akan
membangkitkan amplifier yang menghasilkan ultrasound. Di pembangkit tegangan tinggi
terdapat dua blok yaitu timer dan seven segmen kita akan mengatur lamanya waktu penyinaran
di blok timer yang akan di tampilkan oleh seven segmen dalam satuan menit. Di blok amplifer
terdapat juga blok control circuit yang nantinya akan mengatur berapa MHz yang akan di pilih
untuk proses penyinaran.
Setelah semua sudah di atur keluaran alat ini ada di blok probe yang akan di tempelkan di
pasien.
hanya permukaan tertentu yang disebut efektif radiating area. Oleh sebab itu ERA
merupakan tolak ukur yang tentu dalam penentuan dosis. Sifat bekas gelombang
Ultrasound
1) Terjadi gejala interferensi pada daerah yang tidak homogen pada berkas tersebut sehingga
timbul variasi intensitas yang besar yang disebut dengan intensity peaks sedangkan gejala
interferensi yang tidak homogen disebut Beams Non Uniformity Ratio (BNR). BNR tidak
bisa dihilangkan sama sekali. Nilai normalnya adalah 4 sampai 6 kali intensity peaks
2) Bentuk berkasnya convergensi dimana panjang area convergensi ditentukan oleh diameter
tranduser
3) Penyebaran berkasnya lebih terpusat, hal ini juga tergantung pada frekuensi dan diameter
tranduser, dimana bila frekuensi tinggi maka panjang area convergensi akan panjang
demikian pula jika tranduser besar maka area konvergensi semakin panjang
1) Bentuk Gelombang
Bentuk gelombang ultrasound adalah longitudinal yang memerlukan medium yang elastis
sebagai media perlambatan. Setiap medium elastis kecuali yang hampa udara. Gelombang
elastis longitudinal menyebabkan kompresi dan ekspansi medium pada jarak separuh
Refleksi atau pemantulan terjadi bila gelombang ultrasound melalui dua media yang berbeda.
Banyaknya energi yang dipantulkan tergantung independence acuistik spesifik dari berbagai
media. Karena faktor pemantulan gelombang pada permukaan media, maka energi paling
Penyebaran gelombang ultrasound atau divergensi dalam tubuh timbul karena adanya
divergen dan adanya refleksi. Di dalam jaringan bundel ultrasound dapat menyebar oleh
karena adanya refleksi sehingga timbul efek-efek di luar daerah pancaran bundel ultrasound
biologis. Oleh karena adanya penyerapan tersebut maka semakin dalam gelombang
ultrasound masuk dan intensitasnya semakin berkurang. Gelombang ultrasound diserap oleh
jaringan dalam berbagai ukuran tergantung pada frekuensi, frekuensi rendah penyerapannya
lebih sedikit dibandingkan dengan frekuensi tinggi. Jadi ada ketergantungan antara frekuensi,
penyerapan dan kedalaman efek dari gelombang ultrasound. Disamping itu refleksi, koefisien
Tulang 3,22 -
0,2 0,6
Dari tabel di atas, nampak ada dua nilai absorbsi di dalam jaringan otot. Adanya
perbedaan yang penting disini adalah karena arah dari bundel ultrasound terhadap jaringan
otot. Pertama, jika bundel ultrasound jatuh secara tegak lurus terhadap jaringan otot.
Kedua, jika bundel ultrasound berjalan sejajar dengan jaringan otot. Pada keadaan yang
kedua nilai absorbsinya hampir tiga kali lebih kecil. Sebuah satuan yang lebih praktis
dalam hal penyebaran adalah Half Value Depth atau jarak nilai setengah (HVD). Yang
dimaksud jarak nilai setengah adalah jarak dimana intensitas dari ultrasound dalam suatu
media tertentu tinggal separuh. Jarak nilai setengah ini ditentukan koefisien penyerapan
Tabel 2. Jarak Nilai Setengah Pada Beberapa Medium
Kulit 11,1 mm 4 mm
Tulang rawan 6m 2 mm
Otot 9 mm 3 mm
11500 mm 3833,3 mm
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa banyaknya energi ultrasound diserap dalam
jaringan tendon dan jaringan tulang rawan. Penetrasi terdalam, dimana efek terapeutik
masih bisa kita harapkan dinyatakan dalam istilah “Penetration Depth” adalah merupakan
suatu titik dimana intensitas ultrasound yang diberikan masih tersisa 10%
3) Pembiasan
Pembiasan gelombang ultrasound ditentukan oleh nilai indeks tiap-tiap media pada
jaringan, dimana indeks bias ditentukan oleh kecepatan gelombang ultrasound pada tiap-
tiap medium. Nilai indeks bias (n) = 1 berarti tiap pembiasan sedangkan nilai indeks bias
lebih dari 1 berarti pembiasan mendekati garis normal dan jika indeks bias kurang dari 1
berarti pembiasan menjauhi garis normal. Besarnya pembiasan ditentukan oleh sudut
4) Coupling Media
Untuk dapat meneruskan gelombang ultrasound ke dalam jaringan tubuh maka dibutuhkan
suatu medium yang berada antar tranduser dan permukaan tubuh yang akan di ultrasound.
Adapun ciri- ciri coupling media yang baik pada penggunaan ultrasound secara umum adalah
d. Transparansi
e. Mudah dibersihkan
5. Bagian Alat :
4) Intensitas berfungsi untuk menentukan intensitas energi yang akan di pergunakan ke pasien
5) probe/electrode yang di dalamnya terdapat piezoelektrik sebagai output dari alat ini yang akan di
tempelkan di tubuh pasien yang akan terasa hangat
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN.
1. Terapi ultrasound adalah modalitas pengobatan yang digunakan oleh terapis fisik
atau okupasi terapis untuk mengobati kondisi sakit, dan untuk mempromosikan
penyembuhan jaringan.
2. Cara kerja alat ini adalah menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk
frekuensi yang menghasilkan arus berfrekwensi tinggi yang mencapai 0,75 s.d 3 MHz.
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/52081327-Prinsip-kerja-ultrasound-therapy.html