Pengkajian
1. Servik telah membuka atau masih tertutup
2. kalau sudah terbuka, plasenta dapat teraba menonjol
dan tegang
Pemeriksaan dalam
3. Apalbila plasenta sudah pecah dan terlepas
seluruhnya, plasenta ininakan turun kebawah dan
teraba saat pemeriksaan
1. Resiko perdarahan
2. Nyeri
Diagnosa keperawatan
3. Infeksi
4. ansietas
Asuhan Keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24
jam diharapkan tingkat perdarahan menurun dengan
Lepasnya plasenta dari tempat melekatnya yang kriteria:
normal pada uterus sebelum janin dilahirkan ( Definisi slki a. Kelembapan mukosa meningkat
Winkjosastro, 2002) b. Kelembapan kulit meningkat
c. Hb membaik
d. Tekanan darah membaik
(Nana Putri,
3. Pada pemeriksaan dalam, ketuban menonjol. cairan c. Monitor cairan
4. Dapat terjadi gangguan pembekuan darah. d. Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
e. Periksa riwayat alergi
1. Lepasnya plasenta lebih dari 2/3 bagian.
2. Terjadi perdarahan disertai nyeri.
1714201161) Terapeutik
1. Berikan oksigen
2. Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanik
3. Penyulit pada ibu terjadi syok, dapat terjadi gangguan Solusio plasenta berat
3. Pasang jalur IV
pembekuan darah, palpasi abdomen tegang, bagian
4. Pasang kateter urine
janin sulit teraba, dan janin telah meninggal dalam rahim siki
5. Lakukan skin test
Edukasi
1. Jelaskan faktor resiko syok
2. Jelaskan tanda gejala awal syok
Perdarahan antepartum dan intrapartum hampir tidak
Syok perdarahan 3. Anjurkan melapor bila menemukan tanda gejala
dapat dicegah
4. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
5. Anjurkan menghindari alergen
Disebabkan oleh keadaan hipovolemia karena Kolaborasi
perdarahan yang terjadi. Biasanya terjadi nekrotik Gagal ginjal 1. Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
ditubulus ginjal yang mendadak. Komplikasi 2. Kolaborasi pemberian tranfusi darah
3. Anjurkan pemeberian antinflamasi
Petdarahan otot-otot rahim dan perineum Apoplexi uteroplasenta a. Memeriksa keadaan pasien secara biologis pada
pendekatan asuhan keperawatan gawat darurat, sesuai
prioritasnya:
A = airways
1. Kurangnya darah pada sirkulasi darah. B = breathing
2. Terjadi penurunan tekanan darah, peningkatan nadi C = circulation
dan pernafasan. D = disability
Memelihara pasien dan menciptakan lingkungan
3. penderita tampak anemis Bagi ibu E = exposure
Caring role biologis, psikologis dan sosial yang berperan dalam
4. Dapat menimbulkan gangguan pembekuan darah, b. Wawancara menampung seluruh keluhan pasien,
penyembuhan.
dan mempermudah terjadinya perdarahan mdmberi petunjuk, penyuluhan, pendidikan, serta emati
5. Terjadi gangguan fungsi ginjal untuk meringankan penyakit dan mempercepat
Pengaruh terhadap ibu dan janin kesembuhan
c. Membantu pasien menyelenggara kegiatan normal
Tergantung luas plasenta yang terlepas dan dapat
seperti makan, minum, personal hygiene
menyebabkan asfiksia ringan hingga kematian janin Bagi janin
d. Menciptakan lingkungan biopsikososiospiritual yang
dalam rahim
mempercepat penyembuahn
Peran Perawat
a. Mengatur tindakan diagnostik (pemeriksaan labor
Lakukan uji pembekuan darah dan penunjang)
Coordinating role b. Mengatur pengobatan (jadwal puasa, minum obat,
makan
Tranfusi darah segar c. Pengawasan/supervisi
Jika terjadi perdarahan hebat lakukan persalinan segera Memberikan obat, menyuntikkan obat, memberikan
Therapeutik role Tugas limpahan dari dokter infus, mengatur cairan, mengatur penggantian cairan,
1. Jika DJJ normal dan tidak terdengar, pecahkan mengambil sample darah, dll
ketuban. Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan
pemberian oksitosin, jika serviks kenyal tebal dan
tertutup, lakukan SC. Jika perdarahan ringan dan berat
2. Jika DJJ abnormal (< 100 > 80 / menit) lakukan Penyebab solusio plasenta
persalinan pervagina segera, jika tidak memungkinkan
lakukan SC.
Bahaya solusio plasenta
penatalaksanaan
1. Bila usia kehamilan kurang dari 36 minggu dan bila
Tanda dan gejala solusio plasenta
ada perbaiakn dengan tirah baring dan observasi ketat,
kemudian tunggu persalianan spontan. Pendidikan Kesehatan
2. Bila ada perburukan, maka kehamilan harus segera Solusio plasenta ringan Pencegahan solusio plasenta
diahiri. Bila janin hidup lakukan SC, bila janin mati
lakukan amniotomi disusul infus oksitosin untuk
Klasifikasi solusio plasenta
mempercepat persalinan