KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN I
HIDROKARBON
200
PERCOBAAN I
HIDROKARBON
I. TUJUAN
Tujuan percobaan praktikum ini adalah untuk mengetahui sifat senyawa hidrokarbon
dan untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon.
+ H2 katalis
Ni
tak bereaksi
Sikloheksana
Halogenisasi :
CH4 + Cl2 cahaya
CH3Cl + HCl + produk lain
Pembakaran
CH4 + 2 O2 bunga
api
CO2 + 2 H2O
Etilena etana
CH3CH = CH + H2 katalis
Ni
CH3-CH3
Propuna propana
+ H2
katalis Ni
kalor, tekanan
benzena sikloheksana
Halogenasi
Br
+ Br2 katalis
Ni
kalor,tekanan
Karbon-karbon dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai rantai atau suatu
cincin. Hidrokarbon jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantai lurus dan
rantai yang bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus berarti : bahwa
tiap atom karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari dua atom karbon lain. Suatu
rantai cabang alkana mengandung paling sedikit sebuah atom karbon yang terikat pada tiga
atau lebih atom karbon lain. Hidrokarbon jenuh dengan atom-atom karbonnya membentuk
sebuah cincin yang disebut sikloalkana. Sikloalkana sering kali disebut sebagai suatu
subkelas dari alkana. Senyawa-senyawa hidrokarbon aromatic disebut Arena (dari aromatic
dan akhiran -ena) dan inti dari senyawa-senyawa ini disebut aril. Sifat-sifat fisika dari
benzena adalah cairan, titik didih 80oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut dalam
kebanyakan pelarut organic, mudah terbakar dengan nyala yang berjelaga dan berwarna
(karena kadar C tinggi). Sifat-sifat kimia adalah sangat stabil tak bereaksi dengan KOH
pekat, panas, HCl pekat, bereaksi sangat lambat dengan KMnO4, menunjukkan beberapa
reaksi adisi dan subtitusi. (Riawan, 1990)
Hidrokarbon jenuh dengan atom-atom kerbonnya membentuk sebuah cincin disebut
sikloalkana. Semua rantai terbuka dari alkana yang non siklik mempunyai rumus umum
CnH2n + 2 dimana n adalah jumlah atom karbonnya. Sebuah sikloalkana mengandung dua
atom hidrogen lebih sedikit dari hidrokarbon rantai terbuka. Oleh sebab itu suatu
sikloalkana yang mengandung sebuah cincin mempunyai rusmus umum CnH2n. Selain
alkana juga ada alkena yaitu hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua
karbon – karbon. Senyawa ini dikatakan tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah
maksimum atom yang sebetulnya dapat ditampung oleh setiap karbon. Alkena sering
disebut olefin, suatu istilah lama yang diturunkan dari kenyataan bahwa klor mengadisi
pada etilena yang berbentuk gas ( C2H4 ) membentuk hasil yang menyerupai minyak.
Alkena juga merupakan senyawa nonpolar yang tak laruta dalam air ( Pine, 1988 ).
Benzena merupakan senyawa aromatik, yakni senyawa yang cukup distabilkan oleh
delokalisasi elektron pi. Energi resonansi suatu senyawa aromatik merupakan uluran
diperolehnya kestabilan (sifat-sifat struktural yang menimbulkan aromatisitas). Cara yang
paling mudah untuk menentukan sutau senyawa aromatk ialah dengan menentukan posisi
absoprsi dalam spektrum nmr oleh proton yang terikat oleh atom-atom cincin (Fessenden,
1982).
A. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: tabung reaksi,
gelas ukur, bekker gelas, alat pemanas, pipet tetes, botol semprot.
B. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : asetal
dehid, CCl4, air brom, sikloheksana, Na2CO3 5 %, logam Zn, H2SO4 pekat,
akuades, heksana, KMnO4 0,5 %, benzena.
2. Uji Bromine
3. Uji Bayers
A. Hasil pengamatan
2. Uji Bromine
a. 0,5 ml heksana + larutan
bromine
Gas tidak ada warna,kuning
meletakkan ditempat gelap
Gas banyak,warna orange
meletakkan ditempat terang
b. 0,5 ml sikloheksana + larutan
bromine
meletakkan ditempat gelap
Gas lebih sedikit, kuning muda
meletakkan ditempat terang
Gas banyak, warna lebih kuning
c. 0,5 ml benzena + larutan
bromine
meletakkan ditempat gelap Gas banyak, larut warna kuning
meletakkan ditempat terang Terdapat dua lapisan
3. Uji Bayers
a. 0,5 ml heksana + Na2CO3 Tidak larut
+ KMmO4 3 tetes menjadi coklat
b. 0,5 ml sikloheksana + Na2- Larut
CO3
+ KMnO4 1 tetes menjadi ungu
c. 0,5 ml benzena + Na2CO3 Mengendap
+ KMnO4 1 tetes menjadi berwarna ungu
O
COH3
Zn
CH2CH3
H SO
2 4
2. Uji Bromine
Pada uji ini menggunakan tiga macam hidrokarbon seperti heksana ,
sikloheksana dan benzena. Uji dilakukan di dua tempat, pertama di tempat gelap
dan yang satunya di tempat terang. Pada uji Bromine ini membuktikan
terbentuknya gas hidrogen bromide yang dihasilkan jika suatu senyawa
hidrokarbon ditambahkan larutan bromine dalam CCl4. Dari hasil diperoleh
bahwa senyawa hidrokarbon yang ditempatkan ditempat terang lebih cepat
menghasilkan uap/asap HBr dari pada ditempat gelap. Hal ini disebabkan bahwa
pada suhu kamar reaksi substitusi yang terjadi pada brom dapat menukar atom-
atom hidrogen dari senyawa hidrokarbon (heksana, sikloheksana, dan benzena).
Reaksi substitusi ini dipercepat dengan adanya sinar matahari. Sedangkan
ditempat gelap brom dan senyawa hidrokarbon bereaksi lambat bahkan sama
sekali tidak bereaksi.
Reaksinya :
CH3(CH2)4CH3 + Br2
hv
CH3(CH2)2Br(CH2)2CH3 + HBr
Heksana
H Br
+ Br2
hv
+ HBr
Sikloheksana
Br
+ Br2 FeBr
2
+ HBr
Benzena
3. Uji Bayers
Pada uji ini reagen yang digunakan adalah KMnO4 dan Na2CO3. Pada
benzena dengan penambahan KMnO4 dan Na2CO3 akan terbentuk larutan ungu.
KMnO4 tersebut merupakan oksidator kuat sehingga cepat bereaksi. Tetapi pada
dasarnya heksana dan sikloheksana lambat bereaksi dengan adanya oksidator
kuat seperti KMnO4. Karena tidak memiliki ikatan rangkap Sedangkan pada
benzena lebih mudah mengalami oksidasi pada suhu kamar karena memiliki
ikatan rangkap dalam stabilitas struktur resonansinya.
Reaksi yang terjadi :
OH
+ KMnO4 + Na2CO3 + MnO2
OH
Benzena
Pada uji ini terjadi reaksi adisi oleh senyawa hidrokarbon (heksana,
sikloheksana, dan benzena) menjadi alkil hidrokarbon sulfat yang larut dalam
asam sulfat pekat (pelarut non polar). Penambahan asam sulfat pada dasarnnya
digunakan sebagai oksidator kuat. Dari percobaan yang dilakukan heksana yang
dilarutkan dalam asam sulfat akan terbentuk 2 lapisan ¼ yaitu bagian atas
bening dan bawah sedikit kuning. Pada sikloheksana yang dilarutkan dalam
asam sulfat juga terbentuk 3 lapisan kuning pudar. Sedangkan pada benzena
yang dilarutkan dalam asam sulfat juga terbentuk 3 lapisan yaitu lapisan kuning.
Adapun reaksi yang terjadi sebagai berikut :
C6H14+ H2SO4 C6H14SO3H + H2O
Heksana asam heksana sulfonat
SO3H
+ H2SO4 + H2O
DAFTAR PUSTAKA