Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
AKI adalah jumlah kematian Ibu selama masa kehamilan, persalinan dan
nifas atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan
atau jatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2018). Tiga penyebab
utama kematian Ibu adalah perdarahan (30%), hipertensi dalam kehamilan (25%)
dan Infeksi )12%). (Wibowo dkk., 2016). Seringnya terjadi kematian pada saat
persalinan, disebabkan karena terlalu muda saat hamil, terlalu tua saat hamil,
terlalu dekat dan terlalu banyak memiliki anak. (Hapsari, 2014). Maka perlu
dilakukan upaya optimal untuk mencegah atau menurunkan Angka Kematian Ibu.
yaitu terlalu muda melahirkan (dibawah usia 20 tahun), terlalu sering melahirkan,
terlalu dekat jarak melahirkan dan terlalu tua melahirkan (diatas 35 tahun).
(Kemenkes, 2018). Dari terlalu sering dan terlalu dekat jarak kelahiran dapat
meningkatkan angka kematian ibu, maka salah satu program pemerintah dalam
kecil yang sehat dan sejahtera yaitu melalui konsep pengaturan kelahiran dengan
24.258.532 (63,26%) dan lebih dari separuh atau sekitar 15.261.014 (63,71%)
menggunakan metode kontrasepsi suntik. Pemerintah saat ini memberikan
Berdasarkan pola dalam pemilihan jenis alat kontrasepsi seperti yang tertera
pada buku Profil Kesehatan RI tahun 2017, sebagian besar peserta KB aktif
memilih suntikan dan pil sebagai alat kontrasepsi bahkan sangat dominan (80%)
suntik menurut data BKKBN (2015) adalah 6 kehamilan dari 100 akseptor KB
dalam buku laporan Dinas Kesehatan Surabaya tahun 2011 mengatakan bahwa
terdapat beberapa faktor penyebab kegagalan, seperti kondisi ibu yang menderita
(Kemenkes, 2018).
Semua alat kontrasepsi pasti ada keuntungan dan kerugian, begitu juga
baik dan dampak buruk bagi penggunanya. Menurut Saroha Pinem (2014)
dampak baiknya antara lain sangat efektif dan mempunyai efek pencegahan
menurunkan krisis anemia bulan sabit, sedikit efek samping. Klien tidak perlu
menyimpan obat suntik dan juga dapat digunakan oleh perempuan usia lebih 35
Salah satu efek yang disebabkan oleh KB suntik DMPA adalah kandungan
dapat mengalami sampai 10 Kg, kenaikan ini biasanya merupakan efek samping
yang muncul temporer dan terjadi pada bulan pertama selama 4-6 minggu.
terjadi pembengkakkan pada kaki, sakit kepala, malas, nafas pendek, sakit pada
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan dan fenomena yang
akseptornya?”
review. Desain yang digunakan adalah analisis meta (PRISMA). Basis data yang
digunakan adalah Garuda terbatas pada 5 tahun terakhir dari 2015-2020, artikel
Inggris. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah DMPA, suntik
Penentuan Resourches
GARUDA
Menentukan Topik
Efek Penggunaan KB suntik DMPA terhadap perubahan fisiologis pada akseptor
Membandingkan
Efek penggunaan KB suntik DMPA terhadap perubahan berat badan 2 artikel
Efek penggunaan KB suntik DMPA terhadap pola menstruasi 3 artikel
Efek penggunaan KB suntik DMPA terhadap penurunan libido 4 artikel
Efek penggunaan KB suntik DMPA terhadap peningkatan IMT 2 artikel
Efek Penggunaan KB suntik DMPA terhadap kejadian amenorrhea sekunder 2 artikel
Pembahasan
Simpulan
BAB 3
HASIL REVIEW
Tabel 3.1 Efek penggunaan KB suntik DMPA terhadap perubahan Berat Badan
Metode
N
Penulis dan Tahun (Desain, Sampel, Variabel, Hasil
o
Instrumen, Analisis)
1 Shellia Galuh A.N, D: Cross sectional Hasil penelitian
Ngesti W. Utami, S: Akseptor KB suntik DMPA menyatakan bahwa tidak
Erlisa Candrawati Vi: Lama Pemakaian DMPA terdapat korelasi antara
(2018) Vd: Peningkatan Berat Badan lama pemakaian DMPA
I : Kuesioner dan lembar observasi dengan peningkatan berat
A : Uji Corelation person product badan pada akseptor KB
moment. suntik DMPA.
2 Husniati, Saudah D : Cross-Sectional Ada hubungan sangat
(2016) S : Seluruh akseptor KB suntik bermakna antara lama
DMPA pemakaian terhadap
Vi : Lama penggunaan DMPA peningkatan berat badan
Vd : Pola menstruasi dan perubahan dan hubungan sangat
berat badan bermakna antara lama
I : Wawancara pemakaian terhadap pola
A : Chi-Squaare menstruasi.
Tabel 3.4 efek penggunaan KB suntik DMPA terhadap Indeks Massa Tubuh (IMT)
Metode
N
Penulis dan Tahun (Desain, Sampel, Variabel, Hasil
o
Instrumen, Analisis)
1 Syaazaratul D : Cross-sectional Terdapat pengaruh lama
Qamelia Innas, S : Akseptor baru suntik KB 3 bulan penggunaan terhadap
Nurmainah, Sri sebanyak 81 responden kenaikan IMT akseptor
Wahdaningsih Vi : Lama penggunaan KB suntik 3 KB suntik DMPA.
(2019) bulan (DMPA)
Vd : Kenakan Indeks Massa Tubuh
(IMT)
I : Rekam medis akseptor KB 3
bulan (DMPA)
A : Analisis univariate, Analisis
Bivariat menggunakan Uji Paired t-
test
2 Dewi Triloka D : Cross-sectional Hasil penelitian
Wulandari, Dian S : Semua akseptor KB suntik menyatakan bahwa
Eka Januriwasti DMPA terdapat hubungan yang
(2018) Vi : Penggunaan DMPA signifikan antara
Vd : Peningkatan Indeks Massa penggunaan KB suntik
Tubuh (IMT) dan penurunan libido DMPA dengan Indeks
I : Kuesioner FSFI Massa Tubuh (IMT).
A : Kendal Tau Correlation Test
Tabel 3.5 Efek penggunaan KB suntik DMPA terhadap kejadian Amenorhea Sekunder
Metode
N
Penulis dan Tahun (Desain, Sampel, Variabel, Hasil
o
Instrumen, Analisis)
1 Yustiari (2019) D : Crooss-sectional Hasil analisis
S : PUS yang menggunakan menunjukkan bahwa
kontrasepsi suntik yang berjumlah terdapat hubungan yang
92 PUS signifikan antara lama
Vi : Lama penggunaan DMPA penggunaan kontrasepsi
Vd : Amenorhea DMPA dengan kejadian
I : Kuesioner amenorrhea sekunder
A : Regresi Logistik
2 Nurya Viandika, D : Cross-sectional Hasil analisis didapatkan
Nurfitria Dara S : Akseptor KB suntik DMPA bahwa tidak ada hubungan
Latuconsina (2017) Vi : Lama pemakaian DMPA yang signifikan antara
Vd : Amenorhea lama penggunaan
I: kontrasepsi DMPA dengan
A : Chi-square kejadian amenorrhea
sekunder
BAB 4
PEMBAHASAN
Total keseluruhan data base dan kata kunci yang digunakan peneliti
Peneliti telah menemukan tiga belas artikal yang sesuai dengan kriterian
inklusi, setelah ini peneliti melakukan ringkasan artikel. Peneliti telah merangkum
isi dari tiga belas artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Ketiga belas artikel
perubahan berat badan, siklus haid, penurunan libido, amenorrhea sekunder dan
Indek Massa Tubuh (IMT). Hal ini dapat diketahui dalam artikel yang ditulis oleh
Shellia Galuh A.N., dkk (2018), Ni Made Dian Pramasari (2017), Husniati dan
Saudah (2016), Anisa K.A dan Titi Astuti (2015), Herlina Tri Damailia dan Kuni
Saaditi M (2016), Siti Rochimatul L dan Luluk Latifah (2019), Intan Nur
Karimah., dkk (2019), Syaazaratul Qamelia Innas., dkk (2019), Dewi Triloka
Wulandari dan Dian Eka Januariwasti (2018), Yustiari (2019) dan Nurya
terhadap perubahan berat badan ditulis oleh Sheilla Galuh., dkk (2018) dan
Husniati dan Saudah (2016). Menurut Sheilla Galuh., dkk (2018) pada
peningkatan berat badan pada akseptor KB suntik DMPA dengan total sampel
pendidikan dan jenis pekerjaan. Dari data hasil distribusi responden berdasarkan
suntik DMPA paling lama adalah 36 bulan yaitu sebanyak 5 responden (10,83%).
badan ringan dan responden yang mengalami peningkatan berat badan tinggi
product moment menunjukkan bahwa nilai p-value adalah 0,140 ( α >0,05) yang
berarti tidak terdapat hubungan antara lama pemakaian KB suntik DMPA dengan
peningkatan berat badan. Hasil dari artikel tersebut menyimpulkan bahwa tidak
peningkatan berat badan dilihat dari p-value yang didapatkan dari hasil uji
resiko sebanyak 4,455 kali mengalami siklus haid yang tidak teratur.
Puskesmas Darul Imarah kabupaten Aceh Besar dari 25 responden yang cukup
akseptor lama mengalami perubahan pola siklus menstruasi. Berdasarkan hasil uji
statistic menggunakan uji chi-square diperoleh nilap p-value = 0,022 hal ini
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Anisa K.A dan Titi
Astuti (2015) perubahan siklus haid memiliki hubungan yang signifikan dengan
lama penggunaan kontrasepsi Suntik DMPA dilihat dari hasil analisis yang
yang nyaman dan menyenangkan. Naik turunnya libido diduga berhubungan erat
dengan kondisi tubuh seseorang, selain itu pemakaian kontrasepsi DMPA dalam
jangka waktu lama juga dapat menurunkan libido. (Ningsi, Seweng dan
Amiruddin, 2012).
Siti Rochmatul Lailiyah dan Luluk Latifah (2019) dalam penelitiannya yang
peninkatan libido.
Dalam penelitian Intan Nur Karimah., dkk (2019) penurunan libido yang
Penurunan yang dialami oleh responden ini tidak hanya karena faktor KB suntik
DMPA, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, pendidikan, partisipasi
suami/istri dan juga umur. Hasil uji statistic didapatkan bahwa terdapat hubungan