Sap PTG
Sap PTG
Di susun oleh :
KURNIA RAHMAN (019.02.0948)
NI MADE FEBRI SUARDIANTINI (019.02.0970)
NUNUNG SAFITRI (019.02.0979)
AGUS WIDIYANTO (019.02.0878)
2019
PAKET PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Penyakit trofoblas ganas merupakan suatu tumor ganas yang berasal
dari sito dan sinsiotrofoblas yang menginvasi miometrium, merusak jaringan
di sekitarnya dan pembuluh darah sehingga menyebabkan perdarahan.
Penyakit trofoblas ganas merupakan sebuah spektrum tumor-tumor terkait,
termasuk molahidatidosa, mola invasif, placental-site trophoblastic tumor dan
koriokarsinoma, yang memiliki berbagai variasi lokal invasi dan metastasis.
Menurut FIGO,2007 istilah Gestational trophoblastic neoplasia (GTN) atau
Penyakit tropoblas ganas (PTG) menggantikan istilah - istilah yang meliputi
chorioadenoma destruens, metastasizing mole, mola invasif dan
koriokarsinoma.
B. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit diharapkan :
a. Klien dan Keluarga mengetahui definisi PTG
b. Klien dan Keluarga mengetahui Penyebab PTG
c. Klien dan Keluarga mengetahui gejala PTG
d. Klien dan Keluarga mengetahui pemeriksaan PTG
e. Klien dan keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit PTG
f. Klien dan Keluarga mengetahui penatalaksanaan PTG
C. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini adalah pasien, Keluarga pasien dan
pengunjung
D. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
E. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah power point,
laptop, LCD dan leaflet.
F. Kegiatan Penyuluhan
a. Pemantauan
a) Input
1. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh minimal 5 peserta
2. Media penyuluhan yang digunakan adalah LCD, Laptop, Power
Point dan Leaflet
3. Paket penyuluhan sesuai dengan SPO dan Up To Date
4. Waktu kegiatan penyuluhan adalah 30 menit
5. Tempat penyuluhan adalah diruang penyuluhan
6. Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum
kegiatan penyuluhan
b) Proses
1. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
2. Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
3. Narasumber menguasai materi dengan baik
c) Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan
memahami materi penyuluhan
d) Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku
kesehatan yang lebih baik
e) Evaluasi
PKRS dapat mengetahui efektifitas terhadap indikator dampak dari program
penyuluhan tentang PTG (Penyakit Trofoblas Gestasional).
Dengan Kritera hasil
1. Pasein mengetahui tentang penyakit trofoblas ganas
2. Peserta dapat menjawab pertanyaan penyaji mengenai definisi
penyakit trofoblas ganas
3. Peserta dapat menjawab pertanyaan penyaji mengenai tanda dan
gejala penyakit trofoblas ganas
4. Peserta dapat menjawab pertanyaan pertanyaan penyaji
penatalaksanaan penyakit trofoblas ganas
5. Jumlah peserta hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang
6. 70% peserta mengerti mengenai penyakit trofoblas ganas
MATERI
A. Pengertian PTG
Klasifikasi klinis dari penyakit ini dibagi menjadi dua, yakni mola
hidatidosa dan penyakit trofoblas ganas. Penyakit trofoblas ganas di sini
termasuk jenis mola invasif, mola yang bermetastatis atau menyebar, dan
koriokarsinoma. Pada dasarnya terdapat tiga macam tipe sel trofoblas yang
terdapat dalam plasenta yaitu sitotrofoblas (CT), sinsitiotrofoblas (ST),
dan intermediate trophoblast (IT). Setiap sel di atas berespons terhadap
produksi hormon yang spesifik terhadap plasenta.
D. Penatalaksanaan PTG
Tatalaksana atau tindakan yang dapa dilakukan untuk menangani PTG
antara lain adalah
a. Kemoterapi
b. Tindakan kuretase
Tindakan kuretase ini dilakukan saat, mola hidatidosa belum
menjadi PTG, setelah dilakuka pemeriksaan hCG (Human Chorionic
Gonadotropin), dan kadarnya mencapai 500.000 maka dilakukan
kuretase Dilakukan jika pemeriksaan DPL kadar β-hCG serta foto
thorax selesai bila kanalis servikalis belum terbuka maka dilakukan
pemasangan laminaria dan kuretase dilakukan 12 jam kemudian.
Sebelum kuretase dengan kuret tumpul terlebih dahulu siapkan darah
500 cc dan pasang infus dengan tetesan oxitocyn 10 mIU dalam 500
cc Dextrose 5 % dan seluruh jaringan hasil kerokan di PA. Tujuh
sampai 10 hari sesudah kerokan itu dilakukan kerokan ulangan dengan
kuret tajam, agar ada kepastian bahwa uterus betul-betul kosong dan
untuk memeriksa tingkat proliferasi sisa-sisa trofoblas yang dapat
ditemukan. Makin tinggi tingkat itu, makin perlu untuk waspada
terhadap kemungkinan keganasan.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2009, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa:
Waluyo Agung., Yasmin Asih., Juli, Kuncara., I.made karyasa, EGC,
Jakarta.
Puji Rahardjo, 2008, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilit II, Edisi III, BP FKUI
Jakarta.