Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT TROFOBLAS GESTASIONAL (PTG)


DI RUANG 9 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
JAWA TIMUR

Di susun oleh :
KURNIA RAHMAN (019.02.0948)
NI MADE FEBRI SUARDIANTINI (019.02.0970)
NUNUNG SAFITRI (019.02.0979)
AGUS WIDIYANTO (019.02.0878)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

2019
PAKET PENYULUHAN

Pokok Bahasan : PTG (Penyakit Trofoblas Gestasional)


Sasaran : Keluarga, pasien dan pengunjung
Tempat : Ruang 9 RS. Dr. Saiful Anwar Malang
Hari, tanggal : Jum’at, 6 Desember 2019
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Ruang 9

A. Latar Belakang
Penyakit trofoblas ganas merupakan suatu tumor ganas yang berasal
dari sito dan sinsiotrofoblas yang menginvasi miometrium, merusak jaringan
di sekitarnya dan pembuluh darah sehingga menyebabkan perdarahan.
Penyakit trofoblas ganas merupakan sebuah spektrum tumor-tumor terkait,
termasuk molahidatidosa, mola invasif, placental-site trophoblastic tumor dan
koriokarsinoma, yang memiliki berbagai variasi lokal invasi dan metastasis.
Menurut FIGO,2007 istilah Gestational trophoblastic neoplasia (GTN) atau
Penyakit tropoblas ganas (PTG) menggantikan istilah - istilah yang meliputi
chorioadenoma destruens, metastasizing mole, mola invasif dan
koriokarsinoma.

Penyakit trofoblas adalah penyakit yang mengenai sel – sel trofoblas.


Di dalam tubuh wanita, sel trofoblas hanya ditemukan bila wanita itu hamil.
Seringkali perkembangan kehamilan mendapat gangguan yang dapat terjadi
pada berbagai tahap, tergantung pada tahap gangguan mana itu terjadi, maka
hasil kehamilan dapat berupa keguguran, kehamilan ektopik, prematuritas,
kematian janin dalam rahim atau kelainan kongenital. Kesemuanya
merupakan kegagalan fungsi reproduksi. Demikian pula dengan penyakit
trofoblas, pada hakekatnya merupakan kegagalan reproduksi. Di sini
kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang sempurna melainkan
menjadi keadaan patologik yang terjadi pada minggu-minggu pertama
kehamilan berupa degenerasi hidropik dari jonjot jorion sehingga menyerupai
gelembung yang disebut mola hidatidosa. Pada umumnya penderita akan
menjadi baik kembali, tetapi diantaranya yang kemudian mengalami
degenerasi keganasan berupa koriokarsinoma.

PTG sangat jarang di amerika serikat dimana insidensnya hanya 1 :


40.000 kehamilan, tetapi dapat juga tinggi sekitar 1 : 114 di sebagian Asia.
PTG telah dilaporkan sebanyak 1 dalam 500-600 di India, ke 1 dari 50.000
kehamilan di Meksiko, Paraguay, dan Sweden. Usia Insiden koriokarsinoma
meningkat dengan usia dan 5-15 kali lebih tinggi pada wanita 40 tahun.
Sedangkan di Indoensia sendiri angka kejadian bias mencapai 150-200 kasus
per 1000 kehamilan. Dengan tingginya penderita PTG di Indonesia ini, kami
kelompok 19 mengangkat penyakit ini menjadi topic penyuluhan.

B. Tujuan Instruksional

a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan tentang Penyakit Trofoblas


Gestasional (PTG) selama 30 menit, peserta dapat mengerti dan
memahami tentang penyakit (PTG).

b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit diharapkan :
a. Klien dan Keluarga mengetahui definisi PTG
b. Klien dan Keluarga mengetahui Penyebab PTG
c. Klien dan Keluarga mengetahui gejala PTG
d. Klien dan Keluarga mengetahui pemeriksaan PTG
e. Klien dan keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit PTG
f. Klien dan Keluarga mengetahui penatalaksanaan PTG

C. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini adalah pasien, Keluarga pasien dan
pengunjung
D. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab

E. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah power point,
laptop, LCD dan leaflet.

F. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media


Pendahuluan 5 menit 1. Membuka dengan salam 1. Menjawab Ceramah -
2. Memperkenalkan diri salam dan Tanya
3. Menyampaikan maksud dan 2. Mendengarkan Jawab
tujuan penyuluhan 3. Memperhatikan
4. Melakukan kontrak waktu 4. Menjawab
5. Menggali pengetahuan pertanyaan
sasaran tentang materi yang
akan disampaikan.
Penyajian 15 menit Menjelaskan materi: 1. Mendengarkan Ceramah Power
1. Pengertian PTG dan dan Tanya point
2. Penyebab PTG memperhatikan Jawab Leaflet
3. Gejala PTG 2. Memberikan Laptop
4. Pemeriksaan PTG tanggapan dan
5. Pencegahan PTG pertanyaan
6. Penatalaksanaan PTG mengenai hal
7. Memberikan kesempatan yang kurang
untuk bertanya atau diskusi dimengerti
Evaluasi 10 menit 1. Menegaskan kembali materi 1. Menjawab Tanya -
yang telah disampaikan pertanyaan yang Jawab
2. Menanyakan kembali hal- diberikan oleh
hal yang penting penyuluh
3. Menjawab pertanyaan 2. Membalas salam
Memberikan pertanyaan
kepada peserta tentang
materi yang telah
disampaikan
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam
Penutup 3 menit 1. Menarik kesimpulan
2. Salam penutup

G. Kriteria pemantauan dan Evaluasi

a. Pemantauan
a) Input
1. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh minimal 5 peserta
2. Media penyuluhan yang digunakan adalah LCD, Laptop, Power
Point dan Leaflet
3. Paket penyuluhan sesuai dengan SPO dan Up To Date
4. Waktu kegiatan penyuluhan adalah 30 menit
5. Tempat penyuluhan adalah diruang penyuluhan
6. Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum
kegiatan penyuluhan
b) Proses
1. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
2. Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
3. Narasumber menguasai materi dengan baik
c) Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan
memahami materi penyuluhan
d) Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku
kesehatan yang lebih baik
e) Evaluasi
PKRS dapat mengetahui efektifitas terhadap indikator dampak dari program
penyuluhan tentang PTG (Penyakit Trofoblas Gestasional).
Dengan Kritera hasil
1. Pasein mengetahui tentang penyakit trofoblas ganas
2. Peserta dapat menjawab pertanyaan penyaji mengenai definisi
penyakit trofoblas ganas
3. Peserta dapat menjawab pertanyaan penyaji mengenai tanda dan
gejala penyakit trofoblas ganas
4. Peserta dapat menjawab pertanyaan pertanyaan penyaji
penatalaksanaan penyakit trofoblas ganas
5. Jumlah peserta hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang
6. 70% peserta mengerti mengenai penyakit trofoblas ganas
MATERI

Penyakit Trofoblas Gestasional (PTG).

A. Pengertian PTG

Penyakit trofoblas gestasional (PTG) merupakan penyakit yang


terjadi pada saat kehamilan, penyakit ini terjadi pada sel-sel trofoblas. Di
dalam tubuh wanita, sel trofoblas hanya ditemukan bila wanita itu hamil.
Dengan kata lain, penyakit ini adalah proliferasi atau perbanyakan sel
trofoblas yang berasal dari kehamilan.

Klasifikasi klinis dari penyakit ini dibagi menjadi dua, yakni mola
hidatidosa dan penyakit trofoblas ganas. Penyakit trofoblas ganas di sini
termasuk jenis mola invasif, mola yang bermetastatis atau menyebar, dan
koriokarsinoma. Pada dasarnya terdapat tiga macam tipe sel trofoblas yang
terdapat dalam plasenta yaitu sitotrofoblas (CT), sinsitiotrofoblas (ST),
dan intermediate trophoblast (IT). Setiap sel di atas berespons terhadap
produksi hormon yang spesifik terhadap plasenta.

Pada kasus ini, kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang


sempurna melainkan menjadi kondisi patologik yang terjadi selama
minggu-minggu pertama kehamilan berupa degenerasi hidropik dari jonjot
korion sehingga menyerupai gelembung yang disebut mola hidatidosa.

Umumnya, penderita akan menjadi baik kembali, tetapi beberapa


diantaranya mengalami degenerasi keganasan berupa koriokarsinoma.
Perubahan dari gen secara signifikan secara patogenesis dan perubahan
atau degenerasi menjadi keganasan (koriokarsinoma) dari penyakit
trofoblas gestasional seperti mola hidatidosa belum dapat dijelaskan secara
pasti.
B. Penyebab PTG
Penyebab pasti terjadinya PTG tidak diketahui, namun beberapa faktor
resiko nya antara lain:
a. Usia ibu
Risiko terjadi PTG paling besar didapat pada populasi berumur <15
tahun dan >40 tahun.
b. Kehamilan sebelumnya
Risiko PTG meningkat apabila sang ibu pernah memiliki riwayat
mengalami PTG sebelumnya yaitu 20-40 kali lipat lebih tinggi
dibandingkan dengan populasi umum.
c. Diet
Kejadian PTG berhubugan dengan diet yang menyebabkan kurangan
karoten pada ibu.
d. Genetik
Terjadinya kasus PTG rekuren yang bersifat familial telah dilaporkan.
Ini menandakan bahwa terdapat dasar genetic untuk terjadinya PTG.
e. Faktor lingkungan
Factor lingkungan yang diduga mendukung terjadinya PTG adalah
merokok, menggunakan kontrasepsi oral, herbisida tertentu dan radiasi.

C. Tanda & Gejala PTG


Tanda & Gejala yang muncul pada seseorang yang menderita PTG dapat
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Keluhan utama yaitu amenore dan perdarahan pervagina
b. Perubahan yang menyertai:
1) Perdarahan uterus pada trisemeter pertama
2) Hilangnnya denyut jantung fetus (bayi) dan strurtur tubuh fetus
3) Pecahnya vesikal
4) Mual muntah pada saat kehamilan
5) Uterus lebih besar dari tuanya kehamilan
6) Kadar hCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang jauh lebih
tinggi dari kehamilan biasa. Pada kehamilan biasa, kadar hCG
darah paling tinggi 100.000 IU/L, sedangkan pada mola hidatidosa
bisa mencapai 5000.000 IU/L
7) Adanya kista lutein, baik unilateral maupun bilateral

D. Penatalaksanaan PTG
Tatalaksana atau tindakan yang dapa dilakukan untuk menangani PTG
antara lain adalah
a. Kemoterapi
b. Tindakan kuretase
Tindakan kuretase ini dilakukan saat, mola hidatidosa belum
menjadi PTG, setelah dilakuka pemeriksaan hCG (Human Chorionic
Gonadotropin), dan kadarnya mencapai 500.000 maka dilakukan
kuretase Dilakukan jika pemeriksaan DPL  kadar β-hCG serta foto
thorax selesai bila kanalis servikalis belum terbuka maka dilakukan
pemasangan laminaria dan kuretase dilakukan 12 jam kemudian.
Sebelum kuretase dengan kuret tumpul terlebih dahulu siapkan darah
500 cc dan pasang infus dengan tetesan oxitocyn 10 mIU dalam 500
cc Dextrose 5 % dan seluruh jaringan hasil  kerokan di PA. Tujuh
sampai 10 hari sesudah kerokan itu dilakukan kerokan ulangan dengan
kuret tajam, agar ada kepastian bahwa uterus betul-betul kosong dan
untuk memeriksa tingkat proliferasi sisa-sisa trofoblas yang dapat
ditemukan. Makin tinggi tingkat itu, makin perlu untuk waspada
terhadap kemungkinan keganasan.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, 2009, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa:
Waluyo Agung., Yasmin Asih., Juli, Kuncara., I.made karyasa, EGC,
Jakarta.

Carpenito, L.J. 2009. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2


Jakarta : EGC

Puji Rahardjo, 2008, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,  Jilit II, Edisi III, BP FKUI
Jakarta.

Smeltzer, Suzanne C. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &


Suddarth volume 2. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai