Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL VII
PENGAMATAN PERISTIWA FOTOSINTESIS
DI SUSUN OLEH:
NAMA : AINY RAMADHANY
NIM : G701 19 103
KELOMPOK : 1 (SATU)
ASISTEN : STEVEN STIF LADADO
LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
OKTOBER, 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang
mempunyai klorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energy matahari (dalam
bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH).
Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon
dioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesis dari energi
dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau
bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis (Wilkins, 1989).
Fotosintesis berlangsung di kloroplas, yang mana pada bagian ini mengandung
banyak pigmen klorofil. Klorofi ldapat dibedakan menjadi bebrapa tipe, yaitu:
klorofil a, b, c, d dan tipe e. Pembagian tersebut adalah berdasarkan rantai
samping yang mengikat inti porfitinnya. Jenis klorofil yang paling banyak
ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi adalah jenis a dan b. Klorofil a biasanya
adalah untuk sinar hijau dan biru, sementara klorofil b untuk sinar kuning dan
hijau. Klorofil lain (jenis c, d, e) ditemukan hanya pada alga dan dikombinasikan
dengan klorofil a (Tjitrosoepomo, 1998).
Berdasarkan uraian diatas, yang melatar belakangi praktikum yang kami lakukan
adalah pentingnya pengetahuan mengenai proses fotosintesis untuk mengetahui
bahwa untuk memenuhi kebutuhannya, tumbuhan harus melakukan fotosintesis
agar menghasilkan karbohidrat sebagai bahan makanannya dan oksigen untuk
mahluk hidup lainnya.
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan
energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat
dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar
dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung
enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses
fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2,
suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor
utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbon dioksida
(Campbell, 2000).
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam tanaman, algae dan
cyanobakteria. Nama klorofil barasal dari bahasa yunani yaitu chlorophyll (choloros
= green (hijau) dan phyllon = leaf (daun)). Fungsi klorofil pada tanaman adalah
menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses perubahan zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil
dengan bantuan cahaya/sinar matahari menjadi zat organik karbohidrat (Campbell,
2000).
Oksigen hasil fotosintesis dikeluarkan oleh tumbuhan melalui mulut daun (stomata)
dan digunakan oleh manusia dan hewan pada proses pernapasan, meskipun sebagian
digunakannya untuk bernapas (Kimball, 1993).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini
tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak
langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan
tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu
ditutup dengan corong terbalik dan di atasnya diberi tabung reaksi yang diisi air
hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian
muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen
(Kimball, 1993).
1. Reaksi terang
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap adalah reaksi pembentukan gula dari CO2 yang terjadi di stroma.
Berbeda dengan reaksi terang, reaksi gelap atau reaksi tidak bergantung cahaya bisa
terjadi pada saat siang dan malam, namun pada siang hari laju reaksi gelap tentu lebih
rendah dari laju reaksi terang. Reaksi gelap dimulai dengan pengikatan atau fiksasi 6
molekul CO2 ke 6 molekuk gula 5 karbon yaitu ribulosa 1,5 bifosfat, dikatalisis oleh
enzim ribulosa bifosfat karboksilase/oksigenase (rubisco) yang kemudian membentuk
6 molekul gula 6 karbon. Molekul 6 karbon ini tidak stabil maka pecah menjadi 12
molekul 3 karbon yaitu 3 fosfogliserat. 3 fosfogliserat kemudian difosforilasi oleh 12
ATP membentuk 1,3 bifosfogliserat. 1,3 bifosfogliserat difosforilasi lagi oleh 12
NADPH membentuk 12 molekul gliseradehida 3 fosfat/PGAL. 2 PGAL digunakan
untuk membentuk 1 molekul glukosa atau jenis gula lainnya, sedangkan 10 molekul
lainnya difosforilasi oleh 6 ATP untuk kembali membentuk 6 molekul Ribulosa 1,5
bifosfat. Proses pengikatan CO2 ke RuBP disebut fiksasi, proses pemecahan molekul
6 karbon menjadi molekul 3 karbon disebut reduksi dan proses pembentukan kembali
RuBP dari PGAL disebut regenerasi. Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena
molekul yang pertama kali terbentuk setelah fiksasi karbon adalah molekul berkarbon
3. Kebanyakan tumbuhan menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3.
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan tempat pada praktikum ini dilaksanakan adalah hari Selasa , 22
Oktober 2019, pukul 13.00 WITA sampai selesai, Laboratorium Biosistematika
Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Tadulako
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kotak untuk menyimpan
kancing model gen, dan kamera HP yang untuk mendokumenstasikan segala
sesuatu selama praktikum.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah kancing model gen warna
merah (M) dan warna putih (m).
Merah-Merah (MM) 11
Putih-Putih (mm) 11
Merah-Putih (Mm) 28
F1 F1
P : ×
(Mm) (Mm)
M M
G :
m m
F2 : ♂/♀ M m
M MM Mm
M Mm mm
4.3 Pembahasan
Teori perwarisan sifat ini dikenal dengan nama Hukum Mendel. Hukum Mendel
I yang dikenal sebagai hukum pemisahan gen sealel. Dengan mempelajari
perwarisan sifat ini dapat mengetahui pola pewaris sifat tetua kepada generasi
berikutnya (Syamsuri. 2004).
Pada percobaan yang telah kami lakukan, pasangan kancing merah-merah (MM)
muncul sebanyak 11x, putih-putih (mm) sebanyak 11x, dan merah-putih (Mm)
sebanyak 28x. sehingga fenotip merah (M) lebih dominan sempurna terhadap
fenotip putih (m) dengan pebandingan 3:1 dan apabila memiliki sifat-sifat
dominan tidak sempuna (intemediat) perbandingan genotipnya yaitu 11:28:11
atau 1:3:1 (MM : Mn : mm).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti agar dapat mendapatkan hasil
yang maksimal. Usahakan perbanyaklah referensi tentang pengamatan sel dan
pada praktikum selanjutnya bahan-bahan praktikum dilengkapi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LEMBAR ASISTENSI