Anda di halaman 1dari 1

Desain produk dan jasa biasanya memiliki implikasi strategis terhadap kesuksesan serta kesejahteraan

organisasi. Disamping itu, desain produk dan jasa memiliki dampak terhadap aktivitas dimasa depan.
Konsekuensinya keputusan dalam bidang ini merupakan beberapa hal yang paling mendasar yang harus
dilakukan oleh manajer.Organisasi dalam desain atau desain ulang produk dan jasa untuk berbagai alasan.
Kekuatan utama yang mendorong desain atau desain ulang produk dan jasa adalah peluang dan ancaman
pasar.
Focus utama desain produk dan jasa adalah kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, pendesain sangat perlu
untuk memahi apa yang diinginkan oleh pelanggan serta mendesain produk dan jasa sesuai dengan
pemikiran tersebut. Pemsaran adalah sumber utama dari informasi ini.Perlu diperhatikan bahwa meskipun
laba biasanya merupakan ukuran keseluluran efektivitas desain, karena rentang waktu antara tahap desain
dengan realissasi laba sering kali berbobot, ukuran-ukuran yang lebih cepat mulai berlaku. Ukuran-
ukuran ini khsuunya mencakup waktu dan biaya pengembangan, biaya produk atau jasa, serta mutu
produk atau jasa yang dihhasilkan. Tentu saja,mutu secara khusus mendapatkan perioritas besar dalam
desain produk dan jasa. Pada suatu waktu, memiliki mutu yang tinggi cukup dapat menonjolkan produk
atau jasa sekarang, ini adalah kaidahnya, produk dan jasa yang mengikuti kaidah ini adalah produk dan
jasa yang menonjol.
Pendesain harus berhati-hati dalam mempertimbangkan beragam pertimbangan hokum dan etika.
Disamping itu, jika ada potensi merusak lingkungan, msalah tersebut juga penting. Ada banyak organisasi
yang memiliki banyak agensi pemerintah yang mengatur mereka. Dibanyak Negara, lembaga dan komisi
pemerintahan yang lebih popular adalah pihak yang bertanggung jawab kepada kesehatan dan keselamtan
nasional, makanan dan obat-obatan, serta perlindungan lingkungan.
Masalah etika seringkali muncul pada desain produk dan jasa, sehinnga manjer perlu menyadari msalah
etika dan pendesain perlu mematuhi standar etika. Pendesain sering kali berada dibawah tekanan unuk
mempercepat proes desain dan memangkas biaya. Tekanan ini serng kali mengharuskan pendesain untuk
membuat keputusan yang trade-off, banyak di antara keputusan ini melibatkan pertimbangan etika. Salah
satu contoh dari apa yang dapat terjadi adalah “vaporware”, ketika perusahaan perangkat lunak tidak
kunjung merilis perangkat lunaksesuai jadwal karena berjuang dengan masalah produksi atau kerusakan
perangkat lunak. Perusahaan menghadapi dilemma meluncurkan perangkat lunak segera atau meunggu
sampai sebgian besar kersakan dihilangkan—mengetahui bahwa semakin lama menuggu, semakin lama
pula menerima pendapatan serta semakin besar resiko yang membahayakan reputasinya.
Masalah penting yang sering kali timbul dalam desain produk dan jasa dan prosses adalah tingkat
standardisasi. Standardisasi(standardization) mengacu pada sejauh mana tidak adanya variasi dalam
produk,jasa atau proses.Terstandardisasi membawa sejumlah manfaat penting serta kerugian tertentu.
Produk terstandardisasi segera tersedia untuk pelanggan. Produk terstandardisasi berarti bagian-bagian
dapat saling dipertukarkan, yang sanga menurunkan biaya produksi sementara meningkatan produktivitas
dan membuat pengantian atau perbaikkan relative cepat dibandingkan dengan bagian-bagian yang dibuat
sesuai pesanan.
Standarisasi membawa sejumlah manfaat penting serta kerugian tertentu. Produk terstandarisasi berarti
bagian-bagian yang sering dipertukarkan, yang sangat menurunkan biaya produksi sementara
meningkatkan produktivitas dan membuat penggantian atau perbaikan relative cepat dibandingkan
dengan bagian-bagian yang dibuat sesuai pesanan. Biaya desain biasanya lebih rendah. Manfaat lainnya
dari standardisasi adalah mengurangi waktu serta biaya untuk melatih karyawan dan mengurangi waktu
untuk mendesain pekerjaan. Demikian pula penjadwalan pekerjaan, penanganan persediaan, aktivitas
pembelian, dan akuntatnsi menjadi jauh lebih baik, serta mutu lebih konsisten
Konsep yang muncul di bidang manufaktur adalah proses produksi ulang produk. Proses produksi ulang
mengacu pada pembaruan produk yang digunakan dengan menggantikan komponen usang atau rusak dan
menjual kembali produk. Proses ini dapat dilakukan oleh produsen asli atau perusahaan lain.

Anda mungkin juga menyukai