A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. E Pekerjaan : Wiraswasta
Umur : 53 tahun Alamat : Kuningan
Agama : Khatolik Jawa Barat
Suku : Sunda No. Telepon :08960330657
Pendidikan : SMA Kesehatan : Sehat
3. Genogram
Keterangan :
: perempuan : sakit
: satu rumah
: laki laki
: meninggal
4. Type Keluarga
a. Jenis type Keluarga:
Tipe keluarga adalah keluarga inti atau (nuclear family) yaitu
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan satu orang anak atau lebih yang
diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
b. Masalah yang terjadi dilihat dari type Keluarga
Di dalam keluarga tidak terdapat permasalahan dengan tipe tersebut
karena walaupun hanya keluarga inti jika berkumpul dapat di rumah kakek
dan nenek yang tidak jauh, selain itu dengan rumah kerabat lainnya pun
berdekatan
5. Suku bangsa (etnis)
a. Latar Belakang Etnis Keluarga atau Anggota keluarga
Keluarga berasal dari suku dan etnis sunda
b. Tempat tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis
bersifat homogen)
Keluarga berada pada lingkungan etnis homogeny yang sebagian
besar adalah suku sunda
c. Kegiatan keagamaan, social, budaya
Keluarga melaksanakan kegiatan keagaaman beribadah bersama
pada hari minggu, setiap hari sabtu sebulan sekali keluarga biasa
mendapatkan giliran untuk mengadakan acara doa lingkungan bersama,
kepala keluarga seringkali ikut acara gotong royong membersihkan halaman
disekitar lingkungan RT, pada saat ada acara kebudayaan yang
dilangsungkan di daerah setahun sekali yaitu acara seren tahun keluarga
turut serta berpartisipasi mengikuti acara kebudayaan yang diselenggarkan.
d. Kebiasaan berbusana sehari-hari
Keluarga biasanya mengajarkan anak anaknya untuk berpakaian
secara pantas saat di dalam rumah maupun di luar rumah, seperti tidak
memakai tanktop saat di dalam atau diluar rumah, tidak memakai rok mini
saat pergi ke gereja.
e. Struktur kekuasaan keluarga
Stuktur kekuasaan bersifat tradisional karena pemegang keputusan
didalam keluarga adalah suami dengan melibatkan istri.
f. Bahasa yang digunakan di rumah
Saat berkomunikas kepala keluarga berbicara menggunakan bahasa
sunda kepada istrinya, namun orangtua kepada anak-anaknya lebih sering
mengunakan bahasa Indonesia untuk komunikasi sehari-hari dirumah
g. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi
Keluarga seringkali mengunakan jasa dokter umum untuk setiap
permasalahan kesehatannya karena letak rumah sakit yang tidak jauh dari
rumah, dan jarang berobat ke puskesmas.
6. Agama dan Kepercayaan
a. Agama yang dianut keluarga
Agama yang dianut keluarga adalah Khatolik, dan meyakini segala
bentuk 10 perintah Allah, percaya kepada Tuhan Yesus sang juru selamat,
dan merayakan paskah serta nalat bersama-sama.
b. Apakah antara anggota keluarga ada yang berbeda keyakinan keagamaan
mereka?
Setiap anggota keluarga memiliki keyakinan yang sama satu dengan
yang lain.
c. Seberapa aktif keluarga terlibat dalam kegiatan keagamaan atau organisasi
keagamaan?
Keluarga pergi kegereja setiap hari minggu dan mengadakan doa
lingkungan sebulan sekali dihari sabtu.
d. Adakah kepercayaan dan nilai kegamaan yang berpengaruh terhadap
kesehatan keluarga?
Tn. E selalu mengajarkan istri dan anak-anaknya untuk berdoa
meminta kesehatan kepada Tuhan Yesus, karena ketika kita percaya dan
berdoa meminta perlindungan Tuhan Yesus selau melindungi dan
memberikan kesehatan kepada kita.
7. Status social ekonomi keluarga
a. Berapa penghasilan keluarga per bulan?
Penghasilan yang didapatkan Tn. E ≤ Rp. 3.000.000/ bulan dan
penghasilan Ny. U ≤ 2.700.000/bulan
b. Apakah keluarga merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dengan penghasilan saat ini?
Keluarga merasa cukup dan bersyukur dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari dengan baik.
c. Apakah keluarga memiliki tabungan untuk keperluan yang akan datang
(misalnya anak melanjutkan sekolah, dll)
Kepala keluarga dan istri mengikuti asuransi bumi putera untuk
tabungan anak-anak sekolah sampai selsai.
d. Apakah keluarga memiliki tunjangan kesehatan (asuransi, dll)?
Tn. E mengikuti asuransi jiwa di asuransi bumi putera untuk
tunjangan kesehatan keluarga dan Ny. U mengikuti tunjangan kesehatan
BPJS.
e. Bagaimana aktifitas rekreasi keluarga?
Keluarga tidak pernah melakukan reakreasi diluar rumah tidak
pernah pergi liburan saat ada libur sekolah maupun libur hari nasional dan
seringkali menghabiskan waktu libur dirumah
D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah Tinggal
a. Gambaran tipe rumah
Keluarga tidak tinggal di perumahan, rumah terdiri dari satu lantai
dengan luas 200 m2.
b. Denah Rumah
Kamar
mandi
R.Mak Ruang tv
an
Kamar Kamar
Kamar
Kamar
mandi
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Mayoritas pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai denan isi dan
instruksi atau sesuai dengan pertanyaan, anggota keluarga memberikan respon
yang baik, bahasa yang digunakan dalam keluarga adalah bahasa Indonesia,
keluarga berkomunikasi secara langsung, emosi yang disampaikan bersifat
sangat positif orang tua hanya marah ketika anaknya bandal tidak nurut suka
melawan dan malaa belajar.
2. Struktur kekuatan keluarga
Didalam keluarga keputusan berada ditangan suami (Tn. E) melalui
musyawarah dengan anggota lainnya, penggunaan keuangan keluarga diatur
penuh orang sorang istri. Keluarga tidak pernah melakukan atau memberikan
keputusan untuk pindah tempat tinggal. Pendisiplinan anak-anak dlaukan oleh
Tn. E dan Ny. U secara bersama-sama.
3. Struktur peran
a. Struktur peran formal
Tn. E berperan sebagai kepala keluarga, ayah serta sebagai suami
dan pemberi nafkah dalam keluarga. Sementara diluar berperan sebagai
wiraswasta, ia juga memiliki peran sebagai warga Negara
dimasyarakatnya. Ny U berperan sebagai isteri dan ibu untuk anak-
anaknya, ia juga sorang guru Tk, ia mengatur kehidupan rumah tangga,
An. C S (saya) dan An. E berperan sebagai anak dan pelajar
disekolahnya.
b. Struktur peran informal
Terdapat peran informal dalam keluarga dimana anggota keluarga
bagian dari masyarakat.
c. Peran-peran informal bersifat yang disfungsional yaitu peran orang tua
sebagai guru yang mengajarkan kepada anaknya hal-hal yang baik dan
yang tidak dimengerti oleh anaknya dan memberi pelajaran dengan
kata-kata yang tegaas ketika anaknya nakal dan malas belajar.
2. Nilai atau norma keluarga
Terdapat kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau
komunitas yang lebih luas karena mayoritas masyarakat adalah menganut
agama yang sama yaitu khatolik di daerahnya dan berasal dari suku yang sama
yaitu suku sunda sehingga kebiasaan pun hampir sama. Nilai yang telah dianut
keluarga sangat penting sehingga harus tetap dijaga yaitu seperti kewajiban
menjalankan perintah agama, anak harus berbakti kepada orangtua. Nilai-nilai
tersebut dianut secara sadar. Tidak terdapat konflik nilai dalam keluarga. Nilai-
nilai keluarga mempengaruhi status kesehtaan keluarga dimana adanya nilai
yang tidak mempermasalahkan kebiasaan hidup karena hidup keluarga ini
cukup sehat karena suami yang tidak merokok.
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif:
a. Pola Kebutuhan Keluarga
- Seluruh anggota keluarga membutuhkan satu sama lain
- Orang tua mampu menggambarkan kebutuhan keluarganya secara
rinci, mulai dari kebutuhan makanan,pakaian, dan kesehatan.
- Psikologis anggota keluarga dalam kondisi stabil dan baik
- Setiap anggota keluarga memiliki orang yang dipercaya ddalam
keluarga, dimana suami percaya kepada istri begitupun sebaliknya,
dan anak-anak percaya kepada orangtuanya.
- Di dalam keluarga anggota keluarga saling menghargai satu sama
lain
b. Saling memperhatikan (Mutual Naturance), Keakraban dan Identifikasi
- Setiap anggota keluarga memiliki perhatian satu sama lain, ketika
anak sakit orangtua secepat mungkin memeriksakannya ke dokter
- Anggota keluarga saling mendukung satu sama lain
- Di dalam anggota keluarga terdapat perasaan saling akrab dan intim
seringkali Tn. E dan Ny. U bercanda kepada anak-anaknya
begitupun anak-anaknya yang selalu mengajak bercanda orang
tuanya.
- Semua anggota keluarga menunjukkan kasih saying satu sama lain,
orang tua sangat perhatian kepada anak begitupun sebaliknya
c. Keterpisahan dan keterkaitan
Didalam keluarga hanya terjadi keterpisahan yang bersifat
sementara yaitu ketika anaknya yang pertama kuliah di luar kota dan
juga ibu atau istri yang ada tugas ret-ret keluar kota, sehingga
komunikasi dilakukan melalui chat ataupun telepon. Di dalam keluarga
terdapat perasaan saling berkaitan erat
2. Fungsi Sosialisasi:
- Di dalam keluarga terdapat otonomi bagi setiap anggota keluarga
dalam hal-hal tertentu, misalnya memebrikan kebebasan istri untuk
membantu perekonomian keluarga dengan cara mengajar menjadi
guru tk.
- Di dalam keluarga terdapat saling ketergantungan
- Peran membeesarkan anak dan fungsi sosialisasi dijalankan suami
dan istri secrara bersama-sama dengan baik
- Saat ini keluarga tidak memiliki maslaah dalam mengasuh anak,
karena orang tua sudah percaya penuh ke anak-anaknya yang sudah
tumbuh dewasa dan orang tua percaya bahwa anak-anaknya tau
mana yang baik dan buruk menurut diri sendiri tapi orang tua hanya
mengarahkan dan bersifat tegas ketika anaknya berada pada jalan
yang salah.
3. Fungsi perawatan kesehatan:
a. Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilaku keluarga :
- Nilai-nilai yang dianut keluarga terkait dengan kesehatan yaitu
keluarga memandang kesehatan sebagai suatu hal yang penting
- Keluarga konsisten menerapkan nilai-nilai kesehatan
- Perilaku semua anggota keluarga dalam mendukung peningkatan
kesehatan yaitu dengan mencari bantuan pelayanan kesehatan yaitu
dokter jika terdapat keluhan dalam kesehatannya.
b. Konsep dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat/sakit
- Keluarga mendefinisikan sehat dan sakit anggota keluarga dengan
kondisi yang menggangu aktivitas dalam keluarga.
- Kemampuan keluarga mengidentifikasi tanda dan gejala pada
anggota keluarga yang sakit termasuk baik, dimana keluarga
berusaha memeriksakan kondisi yang dianggap tidak dapat
diselsaikan secraa mandiri
- Sumber informasi kesehatan yang diperoleh keluarga hanya berasal
dari internet tetapi itu tidak cukup karena sangat minim, sumber
lainnya dapat dari anaknya yang sekolah d bidang kesehatan tetapi
itupun masih belum semuanya terpenuihi dengan baik
pengetahuannya.
4. Fungsi reproduksi:
- Keluarga memiliki tiga, dua anak hidup dan satu anak yang sudah
meninggal didalam kandungan
- Keluarga tidak ingin menambah anak lagi
- Perencanaan untuk jumlah anggota keluarga ditentukan bersama
antara isteri dan suami
- Metode yang digunakan keluarga dalam pengendalian jumlah
keluarga yaitu dengan KB (IUD)
5. Fungsi ekonomi:
Fungsi ekonomikeluarga berjalan dan dapat terpenuhi dengan cukup baik
yaitu kepala keluarga Tn. E yang bekerja sebagai wiraswasta dan seorang istri
Ny. U yang bekerja sebagai guru Tk
4 4
4 4
g) Sistem Genitalia
Tn E mengatakan tidak ada masalah tidak merasakan ada
nyeri.
g) Sistem Genitalia
Ny. U mengatakan tidak ada masalah. Ny. U dating bulan
lancer dengan siklus 30 hari. Ny U mengtakan memebrsihkan setiap
kali mandi dengan bersih dan mengelapnya dengan handuk setiap
kali BAK.
- An. E usia 17 tahun
Agama : Khatolik
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Cigugur Kuningan Jawa Barat
a. Keluhan utama/ riwayat penyakit masa ini
An. E mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan
b. Riwayat penyakit sebelumnya
An. E mengatkan pernah merasakan riwayat demam dan sakit
menelan, pada saat sakit An. E langsung pergi ke rumah sakit untuk
berobat ke dokter.
c. Pemeriksaan Fisik
a) TTV :
TD : 110/80 mmHg
Pernapasan : 18x/ menit
Nadi : 73 x/ menit
b) Sistem cardiovascular
Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat, tidak ada edema. Palpasi:
ictus cordis teraba di midclavikula ics V, capillary reffil time < 2
detik, thrill tidak ada,tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: terdengar pekak. Auskultasi: Bunyi jantung I terdengar lup :
di ICS IV kiri dan ICS V kiri HR : 73x/menit Bunyi jantung II
terdengar dup : di ICS II kanan dan ICS II kiri. Tidak ada suara
bunyi tambahan seperti murmur dan irama gallop
c) Sistem Respirasi
Inspeksi: tidak ada cuping idung, mukosa hidung tampak
lembab, tidak ada secret, tidak ada sianosis, bentuk dada simetris,
pergerakkan dada simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada
dyspnea. Palpasi: tidak ada nyeri tekan didaerah sinus paranasalis.
Perkusi: terdengar sonor dengan batas paru : sejajar dengan procesus
sponosus thoracal IX, batas bawah pulmo sinistra posterior sejajar
procesus spinosus thoracal VIII. Auskultasi: Vesikuler : terdengar
disemua lapang paru, bronchial : terdengar didaerah trachea dan
suprasternal, bronchovesicular : terdengar didaerah percabangan
bronchus dan trakea. Tidak terdapat suara napas tambahan tidak
ada.
d) Sistem Gastrointestinal
Perkusi : terdengar timpani. Palpasi: hepar tidak teraba dan
tidak ada nyeri tekan, limpa tidak teraba dan tidak ada nyeri tekan,
tidak ada nyeri tekan di region atau kuadran. Inspeksi : bibir telihat
lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada gingivitis, tidak ada gusi
berdarah, tidak ada tonsil, tidak ada gigi caries, tidak ada gigi
tanggal, bentuk abdomen simetris, tidak tampak distensi abdomen.
e) Sistem persyarafan
Inspeksi: tingkat kesadaran : Kualitatif : Compos Mentis,
Kuantitatif: GCS E4, M5, V6. Wajah simetris, tidak ada spastic,
suara artikulasi jelas, tidak ada pergerakan involunter, Tes sesnori :
Rangsangan ringan (kapas) : ada, rangsangan sentuh: ada tes
dekriminasi: ada.
f) Sistem Muskulo skeletal
Inspeksi: ektremitas atas dan bawah simetris, tidak ada atrofi,
tidak ada rentang gerak klien normal dan tidak terbatas. Bentuk
columna vertebralis normal, tidak menggunakan alat. Kekuatan otot
4 4
4 4
g) Sistem Genitalia
An. E mengatakan tidak ada masalah. An. E datang bulan
tidak tepat waktu kadang lebih sepat dan kadang terlambat dari hari
perkiraan haid selanjutnya.
I. HARAPAN KELUARGA
1. Apa harapan keluarga terhadap masalah kesehatan yang terjadi
Keluarga berharap dapat mengontrol masalah kesehatan yang terjadi agar
tidak semakin parah seperti Ny. U yang memiliki masalah kesehatan hipertensi,
keluarga berharap Ny. U dapat mengontrol dalam segi makanan, aktivitas
sehingga masalah kesehatan dapat teratasi dan tidak semakin parah.
Data Objektif
1606 meningkatkan atau memperbaiki 5310 Membangun harapan
kesehatan : a. Beri bantuan keluarga
Berpartisipasi dalam memutuskan untuk menyadari adanya
perawatan kesehatan masalah hipertensi pada
Ny. U untuk
pemelliharaan kesehatan
b. Bantu keluarga dalam
mengambil keputusan
untuk merawat Ny. U yang
memiliki masalah
kesehatan yaitu hipertensi
c. Beri penguatan atas
keputusan yang telah
diambil keluarga
Masalah
1: Ketidaakefektifan pemeliharaan kesehatan
KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
Keluarga kurang
efektif dalam
manajemen
pemeliharaan
kesehatan terutama
1. Sifat masalah terkait dengan Ny. U
Aktual: 3 3x1/3 = 1 yang memiliki
1
Resiko: 2 riwayat hipertensi
Potensial: 1 keluarga
membeiarkan Ny. U
tetap mengonsumsi
makanan asin dan
minum kopi dan
tidak melarangnya.
Kelurga dalah
keluarga inti dengan
tahap perkembangan
orangtua dengan
2. Kemungkinan anak usia dewasa
masalah dapat sehingga
diubah 2x2/2 = 2 pemahaman dapat
2 diberikan dengan
Mudah: 2
mudah pada
Sebagian: 1
orangtua yang
Tidak dapat: 0 memiliki pendidikan
terakhir SMA serta
anaknya yang kedua
yang sedang dalam
pendidikan SMA
Permasalahan sudah
terjadi, anggota
keluara yang sakit
(Ny. U) tidak
3. Kemungkinan mengonsumsi obat
masalah dapat antihipertensi karena
dicegah 1x1/3 = 1/3 menganggap masih
1 biasa, dan anggota
Tinggi: 3
keluarga yang lain
Cukup: 2
tidak melarang Ny.
Rendah: 1 U paa saat
mengonsumsi
minuman kopi
maupun makanan
asin
1x1/2 = ½ Anggota keluarga
4. Menonjolnya 1 mengeluh
masalah kebingungan karena
Segera: 2 Tn. U walaupun
sudah dilarang tetap
Tidak segera: 1
saja mengonsumsi
Tidak dirasakan: kopi maupun
0 mengonsumsi
makanan asin
Skor Total= 3 5/6
Masalah
2: Hambatan pemeliharaan rumah
KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
Keluarga kurang
efektif dalam
menejemen
1. Sifat masalah pemeliharaan
3x1/3 = 1 lingkungan rumah
Aktual: 3
1 terkait adanya
Resiko: 2
rumput yang tumbuh
Potensial: 1 subur dihalaman
rumah yang belum
dipotong kurng lebih
sudah 2 bulan
Kelurga dalah
keluarga inti dengan
tahap perkembangan
orangtua dengan
anak usia dewasa
sehingga
pemahaman dapat
diberikan dengan
2. Kemungkinan mudah pada
masalah dapat orangtua yang
diubah memiliki pendidikan
2
Mudah: 2 2x2/2 = 2 terakhir SMA serta
Sebagian: 1 anaknya yang kedua
Tidak dapat: 0 yang sedang dalam
pendidikan SMA
sehingga
memungkinkan
untuk memudahkan
anggota keluarga
membersihkan
lingkungan rumah
bersama-sama
1 3x1/3= 1 Anggota keluarga
3. Kemungkinan dapat memodifikasi
masalah dapat lingkungan rumah
dicegah bersama sama,
Tinggi: 3 membersihkan
Cukup: 2 lingkungan rumah
Rendah: 1 yang ditumbuhi oleh
rerumputan sehingga
jumlah nyamuk di
dalam rumah bias
berkurang bahkan
dapat tidak ada
nyamuk
Keluarga
mengatakan segera
akan membersihkan
lingkungan rumah
dan akan memotong
4. Menonjolnya rumput yang tumbuh
masalah subur dihalaman
rumah serta
Segera: 2 2x1/2 = 1
menebang sedikit
Tidak segera: 1 1
pohon kelengkeng
Tidak dirasakan: agar terlihat lebih
0 tidak lembab dan
tidak banyak
pepohonan dan
rerumputan untuk
mencegah adanya
sarang nyamuk
Skor Total = 5
9. Evaluasi
a. Apa yang dimaksud dengan darah tinggi?
b. Hal apa saja yang dapat menyebabkan darah menjadi tinggi?
c. Apa saja tanda dan gejala darah tinggi
d. Apa saja makanan yang dianjurkan dan yang dibatasi untuk penderita darah
tinggi?
Lampiran Materi
A. Pengertian
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan
perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya
tekanan darah (Arif, 2009).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan systole dan diastole
mengalami kenaikan yang melebihi batas normal yaitu tekanan darah systole >
140mmHg dan diastole 90 mmHg. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah
suatu penyakit salah satu resiko tinggi yang bisa menjadi penyakit jantung, stroke
dan gagal ginjal (Muwarni, 2011).
Kaplan memberikan batasan hipertensi dengan memperhatikan usia dan
jenis kelamin ( Soeparman dalam buku Udjianti, 2010).
1) Pria berusia lebih dari 45 tahun, dikatakan hipertensi bila tekanan darah pada
waktu berbaring lebih dari 120/90 mmHg.
2) Pria berusia 45 tahun, dikatakan hipertensi bila tekanan darahnya lebih dari
145/95mmHg
3) Wanita, hipertensi bila tekanan darah lebih dari 150/95 mmHg
B. Etiologi Hipertensi
Menurut Udjianti, 2010 Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab
yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respons peningkatan curah jantung atau
peningkatan tekanan perifer. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang memengaruhi
terjadinya hipertensi:
1) Genetik: individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi.
Beresiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini.
2) Obesitas: obesitas (>25% diatas BB ideal) dikaitkan dengan berkembanganya
hipertensi. Obesitas meningkatkan tahanan perifer dan beban jantung, cardiac
output pun meningkat hal ini karena terjadi penimbunan lemak
(arterosklerosis) sehingga bisa menaikkan tekanan darah.
3) Stress: jalur neural dan neuroendokrin di bawah kontrol hipitalamus akan
diaktifkan dalam respons stress.
4) Usia: penyebab hipertensi disebabkan terjadinya perubahan pada elastisitan
dinding aorta menurun, katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan
jantung memompa darah, kehilangan elastisitas pembuluh darah, dan
meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer. Setelah usia 20 tahun
kemampuan jantung memompa darah menurun 1% tiap tahun sehiongga
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volume. Elastisitas pembuluh darah
menghilang kerena terjadi kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi.
5) Jenis kelamin: laki – laki berusuia 35 – 50 tahun dan wanita pasca menopause
berisiko tinggi untuk mengalami hipertensi.
6) Merokok : Pada sistem kardiovaskuler, rokok menyebabkan peningkatan
tekanan darah. Merokok juga mengakibatkan dinding pembuluh darah menebal
secara bertahap yang dapat menyulitkan jantung untuk memompa darah. Kerja
jantung yang lebih berat tentu dapat meningkatkan tekanan darah
7) Gaya hidup : Kebiasaan mengkonsumsi makanan dengan kandungan asam
yang tinggi memicu naiknya tekanan darah (Martuti,2009)
D. Diit Makanan
Diit merupakan pengendalian asupan kalori total untuk mencapai atau
mempertahankan BB yang sesuai dan mengendalikan kadar glukosa.Tujuan
diituntuk membantu menurunkan tekanan darah, mempertahankan tekanan darah
menuju normal,penurunan faktor resiko BB yang berlebih, menurunkan kadar
lemak kolesterol.Diit untuk penderita Hipertensi (Sustrani, 2006).
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
a. Sumber kalori
Beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula.
b. Sumber protein hewani
Daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 50 gram perhari, telur
ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak
c. Sumber protein nabati
Kacang-kacangan kering seperti tahu,tempe,oncom.
d. Sumber lemak
Santan kelapa encer dalam jumlah terbatas.
e. Sayuran
Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,buncis,
kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel.
f. Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas.
g. Bumbu
Pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam tidak
lebih 15 gramperhari.
h. Minuman
Teh encer, coklat encer, juice buah.
2. Makanan yang dibatasi
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi misalnya otak, paru, minyak
kelapa, gajih
b. Makanan yang diolah dengan menggunakan natrium misalnya biscuit,
craker
c. Makanan dalam kaleng : sarden, abon, asinan, ikan asin, telor asin.
d. Makanan yang mengandung alkohol misalnya durian dan tape.
e. Daging-daging warna merah segar seperti hati ayam, sosis, daging sapi,
daging kambing.
f. Garam dapur
g. Makan tinggi lemak dan kolesterol
h. Buah/sayur yang diawetkan dengan garam : ikan asin, asinan, dll
DAFTAR PUSTAKA
Arif , Tuty RA. 2009. Penatalaksanaan Hipertensi Pada Lanjut Usia. J Peny dalam,
Volume 7 Nomor 2 Mei 2006 (Diakses pada tanggal 04 April 2020, pukul
18.22 WIB.
Martuti. 2009. 100 Questions & Answer Hipertensi. Jakarta: Elex Media Komputindo
Lampiran 1 :
FORMAT PENILAIAN
LAPORAN KASUS KEPERAWATAN KELUARGA
Nama Mahasiswa :
Tanggal Ujian :
Tempat Ujian :
Nilai
No Item Penilaian
4 3 2 1
1. PENGKAJIAN
A. Menetapkan data dasar yang lengkap, sistematis,
ringkas dan akurat
B. Analisa Data
Mengidentifikasi data maladaptif yang
ditemukan saat pengkajian yang berhubungan
dengan kemampuan yang dimiliki keluarga
tentang kesehatan
C. Menentukan diagnosa keperawatan
1. Menetapkan diagnosa sesuai dengan data
pengkajian yang akurat.
2. Perumusan masalah sesuai dengan kriteria
PERENCANAAN
1. Merumuskan tujuan yang spesifik, dapat diukur,
dapat dicapai dan relevan
2. Sasaran dan tujuan diarahkan pada pencapaian
kemandirian keluarga dalam kesehatan dan
pelayanan kesehatan
3. Mengidentifikasi intervensi keperawatan yang
sesuai
IMPLEMENTASI
1. Mengikutsertakan keluarga dalam mengevaluasi
asuhan keperawatan keluarga
2. Menggunakan teknik yang tepat dalam
melaksanakan intervensi keperawatan
3. Menggunakan strategi pendidikan kesehatan
EVALUASI
1. Menyertakan keluarga dalam mengevaluasi asuhan
keperawatan keluarga
2. Memodifikasi prioritas sasaran, tujuan dan
intervensi keperawatan sesuai dengan hasil
evaluasi
3. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan
perbaikan rencana secara sistematis, ringkas dan
akurat.
Padalarang ,...............
(................................)
Penilai
Lampiran 2
FORMAT PENILAIAN UJIAN SUPERVISI KELUARGA
Nilai
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1. FASE PERKENALAN
a. Memperkenalkan diri, mendiskusikan
kontrak hubungan perawat keluarga
b. Memberi salam
c. Mendiskusikan tujuan.
2. TEKNIK KOMUNIKASI
1. Menggunakan kata – kata yang mudah
dimengerti
2. Memfasilitasi respon klien
3. Mendengar secara aktif
3. TERMINASI
1. Klarifikasi hal yang telah didiskusikan
dan disetujui
2. Merencanakan jadwal, tujuan dan
persiapan kunjungan berikutnya
Padalarang ,...............
(................................)