Merintis atau memulai sebuah usaha bukanlah hal yang mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu pertimbangan yang matang. Selain pertimbangan modal, sasaran, peluang, calon wirausahawan juga perlu menyiapkan mental. Karena hal terpenting dan yang paling mendasar yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan yaitu mental berdagang atau berwirausaha. Untuk itu, calon wirausahawan perlu berpikir matang-matang menyusun strategi dan membuang rasa malu maupun was-was akan takut gagal. Kegagalan merupakan salah satu resiko yang paling ditakuti oleh para calon wirausahawan. Padahal, kita tidak akan pernah tahu usaha kita akan gagal atau tidak sebelum kita mencoba. Dan kita tidak akan pernah merasakan keberhasilan jika kita takut gagal. Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa kegagalan adalah kunci keberhasilan. Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan, harus diadakan penelitian apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan tersebut memadai dan dapat diperoleh secara terus menerus dalam waktu yang lama? Secara teknis, mungkin saja usaha tersebut layak untuk dilakukan, tetapi secara ekonomis dan sosial, kemungkinan kurang memberikan manfaat. Untuk itu, ada dua studi atau analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu bisnis untuk dimulai dan dikembangkan. Dalam hal ini akan dipaparkan dalam makalah ini mengenai studi atau analisis penilaian kelayakan usaha. A. Pendahuluan
Merencanakan sebuah usaha perlu perhitungan yang tepat. Hal tersebut
dilakukanagar usaha yang dijalankan memiliki arah dan tujuan yang jelas. Selain itu pengelolaansuatu usaha diharapkan akan mendatangkan penghasilan dan kepuasan bagi pemiliknya. Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapakriteria kelayakan usaha.Jikadiihat dari segi bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus dinilailayakatau tidaklayak untuk dijalankan. Agar tujuanpendirian usahadapat tercapai sesuai keinginan,sebaiknya terlebih dahulu dilakukan sebuah studi. Tujuannya adalah untuk menilaiapakah investasiyang akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan (dalam artisesuai dengan tujuanperusahaan).Dengan kata lain, jika usaha tersebut dijalankan,akan memberikanbermanfaat atau tidak. Seorangpemilik usahadituntut harus bisa melakukananalisis kelayakan usahadari berbagai aspek.Analisis kelayakan usaha inidapat dilakukan sebelum menjalankansuatu usaha dan ketika terjadi pengembangan atau ekspansi usaha tersebut.Pengetahuan tentang analisis kelayakan usaha akan menjadi pegangan dalam menjalankan suatu usaha agar usaha tersebut tidak mengalami kerugian. Analisis kelayakan usaha berfungsi untuk menentukan suatu u s a h a l a y a k dijalankan atau tidak. Hal tersebut penting dilakukan agar suatu usaha yang sedang dirintis atau dikembangkan terhindar dari kerugian.Kesalahan dalam merencanakan suatu usaha akan berakibat pembengkakan investasi. Hal ini juga dapat terjadi apabila pemilik usaha ingin mengembangkan usahanya yang telah berjalan tanpa perhitungan yang matang. Oleh karena itu analisis kelayakan usaha menjadi penting sekali untuk diperhatikan. Pada bab ini dibahas difinisi danaspek- aspekyang terdapat pada analisis kelayakan usaha serta ilustrasi aplikasi analisis kelayakan usaha dari aspek keuangan BAB II PEMBAHASAN
A.DEFINISI DAN ASPEK ANALISIS KELAYAKAN USAHA
Analisis kelayakan usahadapat diartikan sebagai suatu alat analisis
yangdigunakan untuk menilai kelayakan suatu usaha.Analisis kelayakan usahadimulai darisebuah ide bisnis. Diperlukan sebuah penelitian untuk mengetahui apakah ide bisnistersebut layak dilakukan atau tidak.Seseorang yang akan merintis sebuah UKM pasti telah melakukananalisis kelayakanusahayang berkaitan dengan bidang usahanya.Analisis kelayakan usahayang dilakukandapat berupaanalisis kelayakan usahasederhana dan kompleks, tergantung dari besarkecilnya usaha tersebut. Semakin besar usaha yang akan dirintis maka semakin kompleksanalisis kelayakan usahayang dilakukan.Analisis kelayakan usahayang dilakukan oleh wirausahawan yang sedangmerintis suatu usaha berbeda-beda.Analisis kelayakan usahayang dilakukan olehwirausahawan yang bergerak dalam bidang jasa akan berbeda dengan wirausahawanyang bergerak dalam bidang produksi barang. Hal tersebut sangat normal sekali karenakemungkinan besar terdapat perbedaan pada aspek-aspek yang dijadikan pertimbangandalamanalisis kelayakan usaha.Secara umum aspek yang menjadi objekanalisis kelayakan usahadiantaranya adalah (1) Aspek hukum, (2) Aspek lingkungan, (3) Aspek pasar dan pemasaran, (4)Aspek teknis dan teknologi, (5) Aspek manajemen dan sumber daya manusia dan (6)Aspek keuangan (Suliyanto, 2010).Aspek-aspek tersebut terkaitantara satu dengan yanglain.