PENDAHULUAN
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui
pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi. Kompetensi
mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan.
Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk dapat
mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan cita-citanya.
Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini oleh karenanya harus lebih
diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik. Kenyataan menunjukkan bahwa
program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak dilaksanakan dengan cara membuat
generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman
pendidik tentang tingkat kecerdasan setiap peserta didik.
Muncul keluhan dari pendidik atau Guru bahwa mereka merasa bahwa menjelaskan sejelas jelasnya
tetapi ada saja anak didik yang tidak dapat memahami pelajaran dengan baik. Setiap kali orang belajar
pasti melibatkan pikirannya dan didalam pikiran tersebut ada kecerdasan. Salah satu temuan yang
sangat bermanfaat adalah bahwa setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi
lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda.
Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk menulis makalah yang berjudul “KECERDASAN GANDA
( MULTIPLE INTELLIGENCES )”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Kecerdasan Ganda ( Multiple Intelligences ).
2. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis Kecerdasan Ganda ( Multiple Intelligences).
D. Manfaat
Dari makalah ini diharapkan dapat meberikan pengetahuan tentang kecerdasan ganda ( multiple
intelligences ) dan cara meningkatkan kecerdasan.
BAB II
PEMBAHASAN
KECERDASAN GANDA
(MULTIPLE INTELLIGENCES)
Istilah Kecerdasan atau itelegensi bukalah sesuatu yang baru bagi kita semua. Seorang filsuf, Prof.
Robert Ornstein dari Universitas California menyatakan bahwa, dari hasil penelitiannya tentang potensi
otak dan sifat-sifat fisiknya, ia menemukan bahwa otak manusia memiliki kemampuan yang jauh lebih
besar daripada yang kita bayangkan. Otak manusia terdiri dari dua belahan, yaitu belahan otak kanan
yang menangani aktivitas-aktivitas yang mencakup imajinasi, warna, music, irama/ritme, melamun dan
aktivitas-aktivitas lain yang sejenis. Sedangkan belahan otak kiri mengendalikan aktivitas-aktivitas
mental mencakup matematika, Bahasa, logika, analisis, menulis, dan aktivitas-aktivitas lainnya yang
sejenis.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI ( Depiknas, 2001 ) menyatakan bahwa
kata cerdas berarti :“sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti,dll); tajam pikiran;
sempurna pertumbuhan tubuhnya ( sehat, kuat )”. Sedangkan kecerdasan berarti: “ perihal cerdas;
perbuatan mencerdaskan; kesempurnaan perkembangan akal budi ( seperti kepandaian, ketajaman
pikiran ) “. Jadi, kecerdasan ganda adalah suatu kesempurnaan perkembangan akal budi baik dari
pemikiran, kecakapan, emosional, dan moral seseorang.
Selain itu, salah satu ahli psikologi kognitif dari Universitas Harvard, Prof. Howard Gardner meneliti
tentang kecerdasan manusia. Ia menyatakan bahwa IQ tidak boleh dianggap sebagai tinggi atau rendah
seperti tekanan darah manusia, dan kecerdasan manusia tidak dapat diukur secara mutlak dengan tes-
tes IQ, kerena tes IQ hanya mampu mengukur kemampuan seseorang dalam mengerjakan tes IQ
tersebut saja. Dan slanjutnya, ia menemukan bahwa manusia memiliki Kecerdasan Ganda atau Multiple
Intelegences. Kecerdasan ganda yang dimaksud adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau
menciptakan suatu produk yang bernilai dalam satu latar budaya tertentu. Artinya, setiap orang jika
dihadapkan pada satu masalah, ia memiliki sejumlah kemampuan untuk memecahkan masalah yang
berbeda sesuai konteksnya. Sama seperti Ornstein, Gardner juga menyebutkan bahwa intelegensi
seseorang terdiri dari intelegensi Bahasa/linguistik, logis matematis, visual spasial, kinestetik
interpersonal, intraoersonal, musikal, dan naturalis.
B. Jenis-jenis Intelegensi.
Horward Gardner menyatakan ada delapan jenis intelegensi, yaitu sebagai berikut.
Ø Pandai menghubungkan atau merangkai kata-kata atau kalimat baik lisan maupun tulisan.
Ø Humoris.
2. Intelegensi Logis-Matematis.
Intelegensi logis matematis adalah kemampuan dalam penalaran atau menghitung, seperti kemampuan
menelaah masalah secra logis, ilmiah, dan matematis. Berikut krakteristik individu yang menunjukkan
kemampuan dalam intelegensi logis- matematis.
Ø Senang silogisme.
Intelegensi visual spasial adalah kemampuan berfikir dalam citra dan gambar. Eperti kemampuan
membayangkan bentuk suatu obyek. Berikut kerakteristik individu yang memeiliki kemampuan
intelegensi visual spasial.
Ø Senang merancang sketsa, gambar, desain grafik, table.
Ø Imajinasinya aktif.
4. Intelegensi musikal
Merupakan suatu kemampuan berfikir dengan nada, irama, dan melodi juga pada suara alam. Berikut
karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi musikal.
Kecerdasan kinestetik tubuh yaitu kemampuan yang berhubungan dengan gerakan tubuh termasuk
gerakan motoric otak yang mengendalikan tubuh seperti kemampuan untuk mengendalikan dan
menggunakan badari dengan mudah dan cekatan. Berikut krakteristik intelegensi kinestetik tubuh.
6. Intelegensi Intrapersonal.
Intelegensi intrapersonal adalah kemampuan berfikir untuk memahami diri sendiri, melakukan refleksi
diri dan bermetakugnisi. Berikut karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan intelegensi
intrapersonal.
Ø Mampu mencanangkan tujuan, menyusun cita-cita dan berencana hidup yang jelas.
Ø Berjiwa independen/jelas.
Merupakan kemampuan berkomunikasidan berinteraksi dengan orang lain. Berikut karakteristik individu
yang menunjukkan kempampuan intelegensi interpersonal.
Ø Mampu bersosialisasi, menjadi mediator, bermain dalam kelompok/klub, dan pandai bekerja sama.
8. Intelegensi Naturalis.
Intelegensi naturalis adalah kemampuan untuk memahami gejala alam. Berikut karakteristis individu
yang menunjukkan kemampuan intelegensi naturalis.
Ø Senang terhadap floran dan fauna, bertani, berkebun, memelihara binatang,berinteraksi dengan
binatang dan berburu.
Melatih anak didik cara mendengar yang efektif perlu dilakukan karena lewat pendengaran peserta didik
dapat berimajinasi dan berkreativitas.
Melalui mata otak dapat menerima fakta-fakta yang menakjubkan yang dapat memberikan rangsangan
yang lebih kaya, sehingga mata dapat melihat jeli, analitis dan akurat. Mata sangat erat dengan
kemampuan membaca. Kecepatan membaca orang normal rata-rata 300 kata permenit dengan
kemampuan mengingat 40-70% dari seluruh isi bacaan. Bagi seseorang yang terampil kecepatan
membacanya dapat mencapai 600 kata permenit dengan kemampuan mengingat isi bacaan secara utuh.
3) Melatih keterampilan menulis atau membuat catatan yang cepat dan tepat.
Ø Ada siswa yang diberikan catatan lengkap yang dibuatkan oleh guru.
Ø Ada siswa yang diberikan catatan berupa kata-kata kunci dari guru.
Siswa yang terakhir inilah yang paling bagus hasil belajarnya. Hal ini karena pikiran hanya dapat
mengingat kata-kata bukan kalimat. Kata-kata kunci merupakan kata-kata inti yang menghubungkan
satu pengertian dengan pengertian berikutnya dalam suatu bacaan.
Dengan melatih indra-indra anak didik pada setiap kegiatan pembelajaran maka akan mengaktifkan
seluruh potensi kecerdasan yang dapat bekerja sama secara menyeluruh untuk menangkap isi pelajaran
mendekati proses alamiah dalam proses berpikir.
Kini sudah waktunya kita sebagai guru menerapkan teknik-teknik pembelajaran yang dapat menciptakan
suasana belajar secara praktis. Dengan cara ini anak didik akan dapat mengalami dan menghayati apa
yang dipelajari secara utuh.
Caranya adalah sebelum memulai pelajaran guru dapat memberikan tes atau angket kepada siswanya
untuk menjelajahi intelegensi mereka. Pertanyaan-pertanyaan itu dibaca dan diisi sendiri oleh siswa
kemudian guru mengolahnya. Dengan cara ini guru dapat melihat intelegensi mana yang paling
menonjol pada siswa.
Ø Mengorganisasikan isi atau materi pelajaran sedemikian rupa sehingga menjadi menarik dan dapat
merangsang indra semaksimal mungkin.
Ø Merancang dan membuat tugas atau penelitian yang dapat menggali seluruh kecerdasan.
Ø Menerapkan rencana pelajaran yang telah dirancang untuk mengembangkan beberapa kecerdasan.
Yang dimaksud dengan “silang” di sini adalah setiap intelegensi/kecerdasan anak didik tidak
dikembangkan secara bersamaan, tetapi dikembangkan satu per satu secara terpisah. Tujuannya adalah
agar anak didik dapat mengasah setiap bagian kecerdasannya selama waktu tertentu. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membangun stasiun kecerdasan adalah sebagai berikut :
4. Tempatkanlah setiap stasiun kecerdasan ini di tempat-tempat yang sering dikunjungi anak didik
atau yang mudah terlihat dari berbagai arah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah kita bahas tadi maka dapat kita simpulkan bahwa setiap orang memiliki intelegensi
ganda seperti intelegensi Bahasa/linguistik, logis matematis, visual spasial, kinestetik interpersonal,
intraoersonal, musikal, dan naturalis. Yang mana setiap intelegensi memiliki karakteristik tersendiri.
Dan dalam hal ini intelegensi yang sudah dimiliki stiap individu perlu ditingkatkan dengan cara : (a).
Mengaktifkan seluruh indra anak didik, (b). Melatih kecerdasan yang berimbang, dan (c). Melatih silang
kecerdasan yang berbeda.
B. Saran
Setelah apa yang di ketahui dari membaca makalah ini diharapkan setiap orang dapat menggunakan
intelegensinya dengan baik dan berimbang dan bagi para pendidik agar lebih memahami karakteristik
intelegensi setiap anak didik dan mengetahui cara meningkatkan kecerdasan anak didik agar dapat
tercapainya tujuan pembelajaran yang baik.
------------------------