Jenis Kayu - Kapalnonbaja
Jenis Kayu - Kapalnonbaja
Kekurangan :
Kecepatan tumbuh pohon jati relative lambat sehingga jumlah kayu jati yang
dihasilkan tidaklah banyak dan sulit didapat
Harga kayu jati adalah yang paling mahal disbanding kayu lainnya
Di Indonesia kayu jati hanya diperoleh/dibeli dari Perum Perhutani, sebagai
instansi pemerintah yang berkuasa penuh untuk perawatan dan pengawasan
distribusi kayu jati di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.
2. Kayu Merbau
Termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternative
pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Kayu
Merbau memiliki tekstur serat garis terputus-putus. Tergolong kayu berat, memiliki
pengembangan dan penyusutan kecil. Pada kelembaban (MC) 15% memiliki berat
jenis (BJ) 630-1040 kg . Kayu ini juga dapat digunakan sebagai bahan konstuksi
pembuatan kapal kayu. Galangan kapal kayu di daerah Pekalongan dan Batang
menggunakan kayu merbau sebagai material lunas kapal dan body kapal karena jenis
kayu ini termasuk kedalam kayu komersial I atau meranti.
Keunggulan :
Kayu merbau termasuk pada kayu dengan kelas awet I, II, dan kelas kuat I, II
Kayu merbau tahan terhadap serangan serangga
Noviandini Galuh P.
KONSTRUKSI KAPAL NON-BAJA 0618040025
Kayu merbau cukup keras dan stabil sehingga sering digunakan sebagai
alternative pembanding kayu jati
Kekurangan :
Cukup keras dan akan banyak mematahkan mata gergaji apabila pengerjaan
kurang hati-hati dan melebihi standard pengaturan
Harga masih relative mahal
3. Kayu Bangkirai
Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu
dengan kelas awet I, II, III, dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat
kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut permukaan. Kayu
bengkirai merupakan kayu yang populer di kalangan penggalang kapal saat ini
sebagai bahan dasar untuk pembuatan kapal , kayu ini termasuk kedalam golongan
kayu jenis meranti atau kayu komersial satu. Pada umumnya kayu ini di gunakan
untuk bahan utama kapal seperti , Lunas , Linggi , body dan sesuai dengan kondisi
kapal.
Keunggulan :
Kayu bengkirai termasuk pada kayu dengan kelas awet I, II, III dan
kelas kuat I, II
Kekerasan kayu Bangkirai cukup tinggi
Tahan terhadap perubahan cuaca
Jenis serat dengan ikatan kuat dan memiliki tingkat keawetan yang
tinggi.
Kelemahan :
Sifat kerasnya disertai dengan tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah
terjadi retak rambut dan pin hole.
Secara konstruksi retak dan pinhole ini bisa mengurangi kekuatan dari kayu
bangkirai ini
Harga kayu relatif mahal
Noviandini Galuh P.
KONSTRUKSI KAPAL NON-BAJA 0618040025
Mata kayu merupakan bagian cabang yang berada di dalam kayu. Mata kayu dapat
dibedakan sebagai berikut :
Mata kayu sehat : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras, tumbuh
kukuh dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap dibandingkan
dengan kayu sekitarnya.
Mata keyu lepas : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu, biasanya
pada proses pengerjaan, mata kayu ini akan lepas dan tidak ada gejala busuk.
Mata kayu busuk : mata kayu yang menunjukkan tanda-tanda pembusukan dan
bagian-bagian kayunya lunak atau lapuk, berlainan dengan bagian-bagian kayu
sekitarnya.
Pada kayu bulat sering terlihat adanya serat-serta yang terpisah memanjang,
berdasarkan ketentuan pengujian kayu, maka :
Pecah busur adalah pecah yang mengikuti arah lingkaran tumbuh, bentuknya
kurang dari setengah lingkaran. Sedangkan pecah gelang adalah kelanjutan dari
Noviandini Galuh P.
KONSTRUKSI KAPAL NON-BAJA 0618040025
pecah busur yang kedua ujungnya bertemu membentuk lingkaran penuh atau lebih
dari setengah lingkaran. Penyebab terjadinya cacat pecah busur atau peah gelang
adalah :
4. Hati rapuh
Hati adalah pusat lingkaran tumbuh kayu bulat. Bagian kayu yang rapuh ummnya
menunjukkan tanda-tanda berkurangnya kekerasan dan kepadatan namun hati rapuh
yang dimaksud tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan yang nyata. Cacat hati
rapuh mengurangi kekuatan terhadap kayu.
5. Arah serat
Beberapa jenis kayu seperti lara, kesambi, memiliki serat yang berpadu sehingga
kayu sulit dikerjakan (misalnya pada proses ketam) dan hal ini dianggap merugikan,
namun mempunyai keteguhan belah yang tinggi. Jenis kayu ini mempunyai serat
yang melintang artinya tidak sejajar dengan sumbu batang dan jenis serat semacam
ini akan mengurangi kekuatan kayu.
Kayu dikenal sebagai salah satu bahan bangunan. Selain fungsinya sebagai bahan
bangunan kayu juga digunakan sebagai bahan bakar, parabot, kemasan (diolah sebagai
kertas) dan lain lain. Indonesia merupakan daerah katulistiwa yang mempunyai hutan
hujan tropis yang lebat. Adakah yang tahu bahwa kayu yang kita berada di sekitar
terbentuk dari sebatang kayu log atau gelondongan? Bagaimana cara memperoleh
potongan-potongan kayu menjadi balok atau papan sehingga bisa kita manfaatkan?
Perlu kita ketahui kayu log yang digergaji akan menghasilkan beberapa bagian
papan atau balok kayu yang mempunyai pola serat sesuai dengan letak bagian kayu
tersebut dalam log. Berdasarkan posisi letak asal dalam batang kayu tersebut ada
beberapa jenis papan atau balok, yaitu:
Gambar 2. Arah Penyusutan Kayu Tangensial dan Pola Perubahan Dimensi Kayu
Perbedaan struktur pori kayu gubal yang kosong dan pori kayu teras yang keras dan padat
berisi mempengaruhi arah penyusutan dan perubahan dimensi kayu. Bentuk kayu jenis ini
labil dan cenderung cekung (cupping). Bila arah serat memanjangnya tidak lurus
(berserat bolak-balik), kayu akan cenderung melengkung bila tidak disusun dengan baik.
Gambar 3. Arah Penyusutan Kayu Radial dan Pola Perubahan Dimensi Kayu.
Hasil penggergajian kayu log akan menghasilkan juga papan semiradial. Lingkaran
tahunnya mempunyai arah diagonal pada penampang papan seperti tampak pada gambar
4. Papan Semiradial ini mempunyai arah penyusutan sesuai dengan arah lingkaran
tahunnya serta letak kayu gubal dan kayu terasnya.
Noviandini Galuh P.
KONSTRUKSI KAPAL NON-BAJA 0618040025
Gambar 4. Arah Penyusutan Kayu Semi Radial dan Pola Perubahan Dimensi Kayu.
Gambar 5. Arah Penyusutan Kayu Tengah dan Pola Perubahan Dimensi Kayu.
Pada hasil penggergajian log dengan sistem belah pasti terdapat papan dengan bagian hati
kayu atau biasa kita sebut sebagai papan tengah. Bagian hati kayu yang lunak biasanya
akan mudah pecah saat kayu mengering. Arah penyusutan kayu pada kenyataannya tidak
dapat dirumuskan secara matematis, karena kayu berasal dari benda yang hidup yaitu
pohon. Kayu yang berasl dari pohon yang berbeda akan mempunyai sifat alami yang khas
dan berbeda satu dengan lainnya. Prinsip utama pada penyusutan kayu adalah tetap pada
arah tangensial, arah radial dan aksial seperti yang telah dijelaskan di atas. Hanya prinsip
ini tidak dapat diterapkan pada keseluruhan bidang papan atau balok dengan sempurna.
Karena kestabilan arah dan penyusutan ini bergantung pada asal letak papan dalam kayu
log. Bila papan tersebut digergaji dari balok atau log dengan posisi asal miring, arah
penyusutan akan lain. Pedoman utama untuk mendeteksi dan menentukan perkiraan
perubahan dimensi yang paling mungkin adalah memperhatikan arah serat kayu utama
dan lingkaran tahun.