Laporan Tor (Kunyit Asam) Muammar Rasyid Ridha
Laporan Tor (Kunyit Asam) Muammar Rasyid Ridha
REMPAH
BY :
Latar Belakang
Zingibera-ceae sejenis jahe yang berbentuk seperti tabung berwarna putih dan
kuning dengan daun berwarna hijau. Pasalnya kunyit merupakan salah satu
Tengah bagian selatan. Tak heran jika kabupaten Wonogiri menduduki peringkat
pertama pada tahun 2011 sebagai daerah penghasil kunyit terbesar di Provinsi
Jawa Tengah dengan total produksi 4,685 ton dengan total kontribusi Provinsi
ini terbukti dengan digunakannya kunyit sebagai obat tradisional secara empiris
atau turun temurun di berbagai negara di dunia, baik digunakan sebagai obat
Balittro., 2013).
menyembuhkan dan memutihkan bekas luka dan juga kosmetik (Aggarwal, et al.,
2007).
Di Indonesia kunyit digunakan untuk demam, diare, eksim, borok, gatal
akibat cacar air, keputihan, radang amandel, keputihan, radang usus buntu,
hepatitis, sakit kuning, perut kembung, tidak nafsu makan, nyeri dan juga mual
(Hariana, 2009).
neuroleptik, fenotiazin sangat efektif menekan mual dan muntah, tapi juga dapat
pasien di rumah sakit. Skopolamin efektif menekan motion sickness, tetapi dapat
(Barnes, 2004).
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Kunyit merupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak memiliki
rumput – rumputan, tingginya sekitar 1 meter dan bunganya muncul dari puncuk
akarnya berwarna kuning tua, berbau wangi aromatis dan rasanya sedikit manis.
Bagian utamanya dari tanaman kunyit adalah rimpangnya yang berada didalam
tanah. Rimpangnya memiliki banyak cabang dan tumbuh menjalar, rimpang induk
biasanya berbentuk elips dengan kulit luarnya berwarna jingga kekuning –
atau zat warna, yakni sebanyak 2,5 – 6%.Pigmen kurkumin inilah yang memberi
warna kuning orange pada rimpang. Salah satu fraksi yang terdapat dalam
kunyit diantaranya minyak atsiri, pati, zat pahit, resin, selulosa dan beberapa
mineral. Kandungan minyak atsiri kunyit sekitar 3 – 5%. Disamping itu, kunyit
juga mengandung zat warna lain, seperti monodes metok sikurkumin dan biodes
metoksi kurkumin, setiap rimpang segar kunyit mengandung ketiga senyawa ini
2007).
berbagai jenis penyakit, senyawa yang terkandung dalam kunyit (kurkumin dan
kanker, anti pikun, menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah dan hati,
anti mikroba, antiseptic dan anti inflamasi (Hartati & Balittro, 2013).
METODE PRAKTIKUM
pada hari Kamis tanggal 09 April 2020 pukul 19.30 WIB. Melalui
online class.
adalah kunyit 125 gr, asam jawa 125 gr, gula merah 70 gr, air
Prosedur Kerja
2. Disaring kunyi yang telah diparut hingga mendapatkan sari pati dari kunyit
tersebut.
3. Dimasak air 500 ml, gula merah 70 gr, asam jawa 125 gr dan juga garam
¼ sendok makan.
Hasil Praktikum
No Gambar Keterangan
1
Proses pemasakan
Pembahasan
tujuannya agar ampas dari kunyit dan sari pati kunyit harus benar – benar terpisah,
agar tidak ada ampas yang terikut pada saat meminum kunyit asam.
Pada proses pemasakan, harus diaduk hingga mendidih, hal ini dilakukan
agar tidak ada gula merah ataupun asam jawa yang menggumpal lagi.
Minuman kunyit asam ini mempunyai khasiat sebagai jamu dan obat
tradisional untuk berbagai jenis penyakit, senyawa yang terkandung dalam kunyit
dan antikanker, antipikun, menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah
dan hati, antimikroba, antiseptic dan antii nflamasi. Hal ini sesuai dengan
Kesimpulan
1. Kunyit merupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak memiliki
akibat cacar air, keputihan, radang amandel, keputihan, radang usus buntu,
hepatitis, sakit kuning, perut kembung, tidak nafsu makan, nyeri dan juga
mual.
Saran
Ahmad Said. 2007. Khasiat dan manfaat kunyit. Sinar Wadja Lestari.
Arief Hariana. 2009. Tanaman Obat dan Khasiatnya seri 3. Edisi 1. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Hartati, S.Y., Balittro. 2013. Khasiat Kunyit Sebagai Obat Tradisional dan
Manfaat Lainnya. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri.
Jurnal Puslitbang Perkebunan. 19 : 5 - 9.
Winarto, I.W. 2004. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Jakarta: AgroMedia Pustaka. pp
2 - 12.