Anda di halaman 1dari 18

Senang Matematika 2 Untuk SD/MI Kelas 2

(Amin Mustoha,dkk 2009)

NAMA MAHASISWA : SOMI JESICA SIALALAHI

NIM : 1173111092

DOSEN PENGAMPU : ELVI MAILANI S.Pd.,M.Pd

MATA KULIAH : KONSEP DASAR MATEMATIKA

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan kasih sayangNya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report
yang membahas tentang “KONSEP DASAR MATEMATIKA”. Penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada ibu dosen yang membimbing mata kuliah ini dan
memberi kesempatan untuk memaparkan hasil pemikiran (kritikan) penulis.

Sebagai manusia biasa tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Februari 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1. RASIOANAL PENTINGNYA CBR...............................................................................................1
2. TUJUAN PENULISAN CBR.......................................................................................................1
3. MANFAAT CBR.......................................................................................................................1
4. IDENTITAS BUKU....................................................................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU..............................................................................................................2
Bab 1.............................................................................................................................................2
Bab 2.............................................................................................................................................3
Bab 3.............................................................................................................................................3
Bab 4.............................................................................................................................................4
Bab 5.............................................................................................................................................5
Bab 6.............................................................................................................................................5
Bab 7.............................................................................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................................8
1. Pembahasan keseluruhan perbab.........................................................................................8
2. Kelebihan dan kekurangan buku.........................................................................................11
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................................13
1. Kesimpulan..........................................................................................................................13
2. Rekomendasi.......................................................................................................................13
Daftar Pustaka..................................................................................................................................iii

ii
BAB I PENDAHULUAN

1. RASIOANAL PENTINGNYA CBR


Tugas Critical Book Report adalah tugas individu yang mengkaji sebuah buku
matematika SD yang bertujuan meringkas isi dan membandingkan dengan dua atau
lebih buku lainnya yang relevan, dan memberi saran. Untuk menimbulkan rasa ingin
menciptakan buku yang lebih baik lagi dan memeriksa buku-buka pelajaran yang
belum sesuai untuk anak SD terutama anak SD kelas 2.

2. TUJUAN PENULISAN CBR


Adapun tujuan penulisan Critical Book Report (CBR) yang paling utama ialah
untuk penyelesaian tuntutan tugas yang diberikan kurikulum KKNI yaitu terdapat 6
tugas dalam setiap semester salah satunya yaitu CBR salain itu untuk menambah
pembendaharaan pengetahuan dalam konteks membaca buku dan untuk
meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menganalisa informasi dan
menhargai pendapat ornag lain dan juga untuk menguatkan semangat belajar dan
mencari informasi baik dari media manapun terlebih lagi informasi dari buku.

3. MANFAAT CBR
1. Meningkatkan kemampuan meringkas isi buku
2. Meningkatkan kemampuan membandingkan dengan buku-buku lain
3. Menilai konstruksi buku (cover, layout, dan tatabahasa)

4. IDENTITAS BUKU
1. Judul : Ayo Belajar Matematika
2. Edisi :
3. Pengarang / (Editor, jika ada) : ArisRahmadi
4. Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : 2009
7. ISBN : 978-979-068-052-4
1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU

Bab 1
Bab 1 Membahas tentang Bilangan

Di dalam pembahasan kali ini yaitu membahasan tentang bilangan terdapat


banyak bagian dari materi ini seperti dibuku ini dibahas tentang menyebutkan
bilangan atau angka dan menghitung bilangan. Setelah menyebutkan bilangan
dilanjut dengan membandingkan banyak benda. Setelah pandai menyebutkan
bilangan dilanjut dengan membandingkan banyaknya buah atau benda, buah mana
yang paling sedikit dengan buah mana yang paling banyak. Setelah menghiting
banyaknya benda dan membandingkannya sekarang dilanjut dengan membaca dan
menuliskan lambang bilangan. Setelah pandai dalam menghitung bilangan dilanjut
dengan mengenal nilai tempat bilangan. Bilangan dari 0-9 dikenal dengan satuan,
selain satuan kita juga menegnal puluhan yang terdiri dari dua angka puluhan dan
satuan merupakan tempat bilangan. Bukan hanya dua angka tapi juga tiga angka yang
terdiri dari satuan puluhan dan ratusan. Selain membandingkan dua kelompok benda
kamu juga harus membandingkan dua bilangan untuk membandingkan suatu
bilangan digunakan tanda lebih besar “>” , lebih kecil “<” dan sama dengan “=”.

Selanjutnya ialah penjumlahan dan pengurangan , dimana penjumlahan dan


pengurangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara langsung dan
dengan cara susun. Penjumlahan dapat dilakukan dengan cara menyimpan dan tidak
menyimpan. Begitu juga dengan pengurangan bisa mengunakan cara meminjam dan
tidak meminjam. Kadang kala kita temukan dalam satu soal terdapat dua operasi
hitung, yaitu penjumlahan dan pengurangan. Operasi hitung yang demikian
dinamakan operasi hitung campuran.

2
Bab 2
Bab 2 membahas tentang Pengukuran Waktu

Alat yang digunakan untuk mengukur waktu adalah jam, ada dua waktu yang
kita ketahui yaitu tanda waktu tepat dan tanda waktu setengah. Di bagian materi ini
kita akan memepelajari tentang (a) membaca dan menulis tanda waktu tepat.
Sekarang, mari kita bahas cara membaca dan menuliskan waktu tepat. Materi kedua
pada bab ini adalah (b) mengatur jarum jam, dimana siswa diajak menggambar jarum
jam dari angka jam yang sudah ditentukan. Selanjutnya ialah (c) menentukan lama
waktunya, Jam merupakan alat penunjuk waktu yang terus berputar. Sehingga
lamanya waktu dapat diukur dengan jam. (d) menyelesaikan masalah waktu, Sebagai
satuan dan alat pengukur waktu, jam dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-
masalah yang berkaitan dengan waktu.

Bab 3
Bab 3 membahas tentang pengukuran panjang

Pada bab ini yang dibahas yaitu (a) Satuan panjang tak baku, alat alat yang
digunakan untuk mengukur satuan panjang tak baku ialah : 1. telapak tangan yaitu
satuan jengkal dikatakan tidak baku karena jengkal setiap orang berbeda-beda.
2. Tangan sebatas siku sampai ujung jari yaitu satuan hasta dikatakan tidak baku
karena tangan semua orang berbeda-beda. 3. Rentangan kedua tangan yaitu satuan
depa dikatakan tidak baku karena lengan setiap ornag berbeda-beda. 4. Langkah kaki,
dikatakan tidak baku karena kaki setiaap orang berbeda-beda.5. telapak tangan yaitu
satuan kaki dikatakan ttidak baku karena telapak kaki setiap orang berbeda.

(b) satuan panjang yang baku, alat yang biasa digunakan yaitu mistar atau
penggaris.

3
Bab 4
Bab 4 Membahas tentang Pengukuran berat

Pada meteri ini pembahasan pertama yaitu (1) mengenal alat ukur. Alat untuk
mengukur berat benda dinamakan timbangan. Kegiatan mengukur berat benda
disebut menimbang. Masing-masing timbangan tersebut mempunyai fungsi untuk
menimbang benda yang berbeda-beda. Timbangan berat badan tidak dapat
digunakan untuk menimbang buah atau sebaliknya. (2) melakukan pengukuran
berat, Gram, kilogram, dan ons adalah satuan berat yang baku. Satuan-satuan
tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berat badan Marbun 25
kilogram. Berat cincin emas itu 2 gram. Ibu membeli 5 ons gula pasir. 1.
Menimbang Benda dengan Anak Timbangan Mari kita pelajari pengukuran berat
benda.. Dalam keadaan kosong, timbangan yang benar adalah dalam keadaan
seimbang. Masukkan benda yang akan ditimbang beratnya. Letakkan anak timbangan
di sisi timbangan yang lain. Atur atau pilihlah anak timbangan agar keadaan menjadi
seimbang kembali. Berat benda yang ditimbang ditentukan oleh anak timbangan yang
dapat membuat seimbang. Anak timbangan digunakan sebagai dasar pengukuran
berat karena telah ditentukan beratnya. Misal = 1 kilogram (kg), Jadi, berat gula
pasir di atas adalah 1 kg. 2. Membaca Jarum Penunjuk Timbangan Sekarang sudah
ada timbangan otomatis yang langsung dapat menunjukkan berat benda. Kamu hanya
perlu mengamati angka yang ditunjuk oleh jarum penunjuk pada timbangan. Dalam
keadaan seimbang, jarum penunjuk skala pada timbangan menunjuk angka 0 (nol).
Letakkan benda yang akan ditimbang beratnya di atas timbangan. Begitu di atas
timbangan diletakkan benda, maka jarum timbangan akan bergerak. Skala yang
ditunjuk oleh jarum timbangan setelah berhenti menyatakan berat benda. Jadi, berat
kumpulan buah mangga adalah 2 kg. 3. Menimbang Berat Badan Satu lagi kegiatan
menimbang yang harus bisa kamu lakukan adalah menimbang berat badan. Untuk
mengetahui perkembangan dan pertumbuhanmu, kamu harus rajin menimbang berat
badanmu.. Dalam keadaan seimbang, angka 0 pada skala timbangan sejajar dengan
jarum penunjuk. Jika ada orang yang berdiri di atas timbangan, maka skala timbangan
akan berputar. Berat badan orang tersebut ditunjukkan oleh angka pada skala
timbangan yang sejajar jarum penunjuk.

4
5
Bab 5
Bab 5 membahas tentang perkalian bilangan

(1) Mengenal Arti Perkalian , Perkalian adalah penjumlahan berulang dengan


suku yang sama. Contoh:

a. 2 × 6 = 6 + 6 = 12

b. 3 × 4 = 4 + 4 + 4 = 12

(2) Perkalian dengan Bilangan 0 dan 1, Semua bilangan dikalikan dengan 0


(nol) hasilnya sama dengan 0 (nol).

(3) Menuliskan Fakta Perkalian, Semua bilangan dikalikan dengan 1 (satu)


hasilnya sama dengan bilangan itu.

(4) Perkalian Cepat dengan Bilangan 2, Fakta perkalian merupakan perkalian


dasar bilangan 1 sampai 100. Dalam perkalian bilangan berlaku sifat pertukaran.

Contoh : a × b = b × a

(5) Menyelesaikan Masalah Perkalian, Perkalian dengan bilangan 2


merupakan penjumlahan dua bilangan yang sama.

Contoh: a. 2 × 1 = 1 + 1 = 2

b. 2 × 5 = 5 + 5 = 10

Bab 6
Bab 6 membahas tentang pembagian bilangan

(1) Mengenal Arti Pembagian, perkalian adalah penjumlahan sebuah bilangan secara
berulang. Ternyata pembagian merupakan pengurangan sebuah bilangan seacara
berulang. Bilangan yang digunakan untuk mengurangi adalah bilangan pembagi.
(2) Menuliskan Fakta Pembagian, Semua bilangan tidak dapat dibagi dengan bilangan
0 (nol). (3) Pembagian oleh Bilangan 2, Perkalian suatu bilangan dengan bilangan 2
sama dengan menjumlahkan bilangan tersebut dengan bilangan itu sendiri.

6
a×2=a+a

Sekarang, mari kita selidiki sifat pembagian oleh bilangan 2. 10 : 2 = 5 Coba kamu
jumlahkan 5 dengan bilangan itu sendiri. 5 + 5 = 10 Hasil pembagian oleh bilangan 2
adalah sebuah bilangan yang jika dijumlahkan dengan dirinya sendiri hasilnya adalah
bilangan yang dibagi 2 tersebut.(4) Hubungan Pembagian dengan Perkalian,
Hubungan antara penjumlahan dan pengurangan adalah sebagai berikut.

Jika a + b = c, maka c – a = b dan c – b = a

Tahukah kamu, operasi hitung perkalian dan pembagian juga saling berlawanan.
Bagaimana hubungan antara keduanya? Hubungan antara perkalian dan pembagian
adalah sebagai berikut.

Jika a × b = c, maka c : a = b dan c : b = a


(5) Menyelesaikan Masalah Pembagian
Kamu telah mempelajari pembagian bilangan. Mari kita gunakan untuk
menyelesaikan masalah pembagian. Coba kamu perhatikan contoh masalah berikut
ini.
Contoh : Marbun, Abid, Ema, dan Menik sedang di kebun. Mereka memetik 8 buah
mangga. Mangga tersebut mereka bagi rata. Berapa buah mangga bagian mereka
masing-masing? Penyelesaian: Ada 8 buah mangga yang dipetik. Ada 4 anak. 8 : 4 = 2
Jadi, bagian mereka masing-masing adalah 2 buah mangga.
(6) Operasi Hitung Campuran
Kita sering mendapatkan soal di mana terdapat dua operasi hitung yaitu perkalian
dan pembagian. Operasi hitung tersebut sering dinamakan operasi hitung campuran.
Bagaimana cara menyelesaikan operasi hitung campuran tersebut? Perkalian dan
pembagian adalah dua operasi hitung yang mempunyai tingkatan yang sama.
Sehingga dalam urutan pengerjaan operasi hitung campuran yang mempunyai
tingkatan yang sama dimulai dari operasi hitung yang pertama (dari kiri)
Contoh: 1. 24 : 8 × 15 = (24 : 8) × 5 = 3 × 5 = 15
2. 4 × 12 : 2 = (4 × 12) : 2 = 48 : 2 = 2

7
Bab 7

Pada bab ini yang dibahas adalah Bangun Datar

1.

kelompok bangun datar segiempat.

2. kelompok bangun datar segitiga.

3. kelompok bangun datar lingkaran.

2. A D
B
C

Urutan bangun datar dari yang terkecil menurut abjadnya adalah C B D A.

3.

Pola rangkaian bangun datar segiempat.

Pola rangkaian bangun datar lingkaran.

4. Garis yang membentuk bangun datar disebut sisi.

5. Titik pertemuan dua sisi yang berdekatan disebut titik sudut.

6. Daerah yang diapit dua garis (sisi) yang saling bertemu disebut sudut.

7. Bangun datar ini disebut segilima ABCDE. A B c


B

D E

8
BAB III PEMBAHASAN

1. Pembahasan keseluruhan perbab


Pada meteri (1) yaitu membilang bayaknya benda Pada buku A ( yang di kritik)
pembahasan bilangannya dibahas dengan menggunakan gambar buah atau benda
dan cara menghitungnya dengan cara menghitung satu per satu buah lalu
menuliskan jumlahnya dibawah gambar dan pada buku B( pembanding)
menggunakan prinsip tematik yaitu dengan cara pengenalan angka dari kehidupan
sehari-hari contohnya dengan menyebutkan nomor urut bus, dan menandai nomor
prangko. Dan juga menyebutkan langsung angka secara berulang ulang mulai dari
101-110, 201-210,301-310 dll. Pada buku B pembahasannya lebih sedikit langsung
diberikan soal.

Pada materi (2) ada perbedaan pokok materi di buku A materi pokok kedua
dibahas di materi ketiga pada buku B, yaitu membandingkan bilangan. Pada buku A
cara membandingkannya dengan cara menghitung banyaknya benda/buah yang ada
lalu membandingkan banyaknya kedua gambar sedangkan pada buku B ada trik
khusus yang diajarkan dalam membandingkan bilangan yaitu dengan cara :

langkah-langkah membandingkan bilangan

1 angka ratusan mana yang lebih besar

2 jika ratusannya sama lihat puluhannya

3 jika masih sama lihat satuannya

Setelah dilihat dari beberapa langkah membandingkan itu dapat lah disimpulkan
apakah itu lebih banyak, lebih sedikit atau sama dengan.

Pada materi (3) pada buku A dibahas pada materi 2 di buku B yaitu
menuliskan dan membaca lambang bilangan yang pada buku B dimuat judul
mengenal lambang bilangan yang intinya sama walaupun judulnya berbeda.
Penjelasan pada buku A dan B sama tidak ada trik khusus yang diajarkan untuk
mengenal lambang bilangan . cara yang dilakukan hanya memberikan beberapa
contoh lalu memberikan soal.

9
Pada materi (4) mengenal nilai tempat bilangan yang dimana pada buku A
dibahas pada materi 4 sedangkan pada buku 2 dibasas pada bab 2 cara yang
digunaakan pada kedua buku ialah sama yaitu dengan cara memberika contoh soal
lalu membaginya sesuai tempat masing-masing dimana letaknya satuan lalu letaknya
puluhan dan letaknya ratusan.

Pada materi (5) di buku A ada persamaan materi yang diajarkan pada materi 2
dan materi 5 tentangmembandingkan bilangan, mana yang paling besar, paling kecil,
dan sama dengan.

Pada materi (6) yang ada dibuku A dan terdapat di tema 3 pada buku B yaitu
tentang penjumlahan bilangan, pada A buku pembahasannya bagaimana cara
menjumlahkan mulai dari cara susun ataupun cara biasa dan dengan cara menyimpan
atau tidak menyimpan, ddengan dua angka atau pun lebih. Sedangkan di buku B
terdapat judul yaitu penjumlahan bilangan sampai 500 walaupun cara
penyelesaiannya sama yaitu dengan cara susun maupun cara tabel. Pada meteri
selanjutnya pun begitu, pembahasannya sama terdapat beberapa cara yang sama
tetapi pada buku B terdapat cara pengurangan bilangan sampai 500.

Pada buku terdapat materi yang tidak ada dibuku B,seprti: operasi hitung
campuran dan menet ukan suku, sedang terdapat juga materi yang ada di buku B
tepai tidak ada di buku A , yaitu : mengurutkan bilang, baik itu berurut maupun
berlompat-lompat.

Pembahasan tentang materi pengukuran waktu pada buku A lebih dominan


dengan pengenalan cara membaca jarum jam( tepan maupun setengah) sedangkan
pada buku B penerapannya pengukuran waktu dilakukan dengan cara menuliskan
jadwal sehari-hari , seperti: makan pada pukul berapa, mandi pada pukul berapa,
pulang sekolah pada pukul berapa dan lainnya. Dan cara penyelesaian materi yang
diajarkan kedua buku hakekatnya adalah sama.

Tentang materi pengukuran panjang pada buku B dimulai dengan


membandingkan panjang dari benda-benda yang ada disekitar, seperti panjang pensil
miling yang satu dengan yang lain dll dengan perbandingan sma panjang atau pun
sama dengan. Pada meteri alata ukut tidak baku pada buku A terdapat 4 alat ukur

10
sama dengan yang terdapat pada buku B perbedaaannya adalah pada buku A
terdapat lat ukur hasta yang tidak ada dibuku B, sedang kan pada buku B terdapat
alat ukur tali yang tidak ada di buku A. Pada buku B terdapatjuga penghitungan
panjang suatu benda diukur dengan lidi , seperti panjang pensil adalah panjang 5x
lidi. Dan pada alat ukur baku yang materinya sama , tetapi pada buku A lebih
dijelaskan nama-nama alat pengukuran baku, seperti meteran, penggaris, mistar
dll.buku terdapat materi tambahan yaitu pengukuran benda lengkung yang dapat
dilakukan dengan benang dengan cara: mengikuti lekung benda dengan benang lalu
mengukur benang dengan penggaris.

Pada materi kali ini yaitu mengukur berat, pada buku A pembahasan pertama
yaitu tentang pengenalan alat ukur sedangkan pada buku terdapat pembandingan
berat suatu benda. Walaupun tetap terdapat pada pada buku B juga tentang
pengenalan alat ukur berat.

Pada bab selanjutnya yaitu : perkalian bilangan yang terdapat pada buku A
terpisah antara perkalian bilangan dengan pembagian bilangan sedangkan pada buku
B perkalian dengan pembagian bilangan disatukan menjadi satu materi/Bab. Pada
materiperkalian terdapat pengertian yang sama –pada kedua buku yaitu: Perkalian
adalah penjumlahan berulang dengan suku yang sama. Terdapat beberapa
persamaaan tentang fakta peerkalian dan ada tambahan satu dari buku B yaitu
perkalian dengan bilangan 2 hasilnya pasti genap. Sedangkan pada buku A, perkalian
dengan bilangan dua merupakan penjumlahan dengan dua bilangan yang sama.

Pada materi terakhir yaitu bangun datar, tidak terdapat perbedaan mencolok
dari kedua buku, pembahsan yang dijelaskan sama hanya saja terdapat perbedaan
yang sedikit yaitu tentang penambahan materi pada buku A yaotu tentang materi
mengenal sudut bangun datar dan cama menamai bungun datar.

11
2. Kelebihan dan kekurangan buku
a. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang A adalah judul buku
yang dimuat “senang Matematika” walaupun sudah hampir memnuhi judul tetapi
masih terdapat kekuaragan masih terlihat membosankan sehingga anak akan
kemungkinann malas untuk membaca buku matematika, tidak seperti buku B
( pembanding) cover yang diberikan buku B sudah menarik yaitu dengan adanya
anak SD yang sedang bermain sambil belajar dengan raut wajah senang yang
disajikan dapat diartikan bahwa anak tersebut senang dengan matematika dan
anka SD yang melihatnya juga dapat tertarik dengan buku.
b. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis,termasuk penggunaan font adalah
secara keeluruhan isi buku dan tata letak tulisan maupun gambar” dari kedua
buku sudah bagus antara tulisan satudenagn tulisan lainnya memiliki jarak yang
tidak terlalu dekat. Komposisi keseluruhan sudah bagus. Ditambah lagi dengan
gambar-gambar yang mempermudah anak untuk memahami isi buku tersebut
dilanjut dengan ukuran font yang ditampilkan sudah sangan baik karena
mempermudah anak untuk membacanya,komposisi antar gambar tulisan dengan
tanda baca lain dibuku A sudah bagus, tetapi komposisi kaliamat dibuku B masih
terlalu banyak sehinggah bagi anak SD terkhusus kelas dua yang masih ada
kemungkinan bahwa sebagian siswa belum mapu untuk membaca.
c. Dari aspek isi buku materi yang disajikan pada buku A dan B menurut saya buku
A masih lebih bagus dari pada buku B karena terdapat beberapa materi yang
tidak tersaji di buku B . dan pada buku B walaupun materinya sudah diangkat
dari tema-tema kehidupan sehari-hari tapi tema tersebut belum terlihat jelas
dalam penerapan isi buku karena bagi anak kelas 2 SD buku yang terlalu berat
akan menimbulkan rasa bosan maupun tidak suka pada matematika, dunianya
anak Sd masihlah dunia bermain sedangkan di buku B sudah terdapat
penjumlahan sampai 500. Jadi dalam penerapan pelajaran matematika untuk
menghindari rasa bosan atau takut terhadapat pelajaran matematika maka
konsep buku harus ringan dan masih terkain konsep bermain pada buku
pelajaran. Seperti yang terdapat pada buku A konsep buku sudah dapat dikatakan
ringan karena konsep ajaran yang di sajikan dalam kehidupan sehari hari dan
jumlah penjumlahan juga masih ringan, sehinggah anak merasa bosan atau takut

12
terhadap natenatka memiliki peluang yang sangat kecil.
Dan pada buku A terdapat penempatan yang jelas terhadap pengertian-
pengertian atau rumus-rumus penting yang mempermudah si anak unutk
mengingatnya. Rangkuman yang disajikan pada buku A juga sudah mencakup
keseluruhan setiap bab. Soal-soal yang diikutsertakan gambar juga dapat
menambah aksen menarik pada buku. Contoh contoh pada alat-alat atau benda-
benda dari materi yang disajikansudah dapat menambah tingkat pemahaman
siswa.
d. Dari aspek tata bahasa, buku A lebih ringan dan dapat dipahami dengan mudah
karena tulisan yang diserta gambar akan memudahkan siswa untuk membaca
tidak banyak terdapat pengertian atau istilah atau tulisan yang mengandung
makna yang beratsedangkan di buku B masih terdapat beberapa kata atau
pengertian yang berat.

13
BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan
Matematika sebenarnya bukan lah pelajaran yang menakukat bagi anak SD apabila
cara penyampaian informasinya tidak membosankan dan tidak ditakut-takuti
matematika bisa menjadi pelajaran yang menyenagkan apabila buku paket/pelajaran
yang sebenarnya menjadi penunjang pelajaran dikelas. Hakikat sebenarnya dari buku
matematika SD itu seharusnya tata bahasanya harus ringan dan tidak mengandung
konotasi yang berat sehinggah anak SD yang membacanya tidak merasa bosan dan
takut dengan matematika. Dengan adanya penambahan materi belajar sambil
bermain akan menimbulkan gairah atau ketrtarikan anak SD pada pelajaran
matematika.

2. Rekomendasi
Buku yang diterbitkan sesuai kurikulum baru akan membantu siswa untuk mengikuti
perkembangan zaman tidak hanya melalui media sosial tetapi bisa juga melalui
materi pelajaran dan buku paket seginggah anak tidak merasa ketinggalan
perkembangan jaman. Hal yang perlu ditambah dari buku A adalah penambahan
konsep kehidupan sehari-hari dan penyematan tema-tema agar anak juga lebih
mudah memahami dan memperringan konsep cover yang dibuat agar menambah
ketrtarikan anak untuk membaca buku matematika, sedangkan pada buku B yang
pelu dikurangi adalah kosa kata dan kalimat-kaliamat yang dapat menimbulkan
kebingungan pada pemahaman seorang anak sd kelas 2 dan penambahan materi-
materi yang belum ada pada buku B.

14
Daftar Pustaka

Amin, M. B. (2008.). Senang Matematika 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen


Pendidikan Nasional.

Burhan Mustaqim, A. A. (2009). Ayo Belajar Matematika. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional.

iii

Anda mungkin juga menyukai