Anda di halaman 1dari 6

KONSTANTA KECEPATAN REAKSI

     I. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :
-    Menggunakan salah satu manfaat metode titrasi, yakni untuk penentuan konstanta
reaksi .

    II.  Alat dan Bahan yang digunakan


1.      Alat yang digunakan :
 Thermostat ( pendingin )
 Gelas kimia ( beker gelas ) 250 ml
 Labu konis ( Erlenmeyer bertutup ) 250 ml
 Thermometer 100 oc
 Stop watch
 Pipet ukur 10 ml , 25 ml
 Bola karet
 Spatula
 Batang pengaduk
 Magnetic stirrer

2.      Bahan kimia yang digunakan


 Larutan jenuh K2S208
 Larutan 0,4 M KI
 Larutan 0,01 N Na2S203
 Kanji 3 %

III.            Dasar teori


Kecepatan suatu reaksi kimia berbanding lurus terhadap konsentrasi dari
reaktan dan biasanya dinyatakan dalam bentuk konsentrasi dari salah satu reaktan
atau salah satu produk .
dC dx
dt atau dt

Dimana :
C = konsentrasi salah satu reaktan
X = konsentrasi salah satu produk
t = waktu
secara umum :
A+B+C produk
Persamaan kecepatan reaksi dapat dinyatakan dalam bentuk :
= k ( A )N1 ( B )N2 ( C )N3 …………………………….. ( 1 )

Dimana :
K = konstanta kecepatan reaksi
n = orde ( tingkatan ) reaksi , yakni jumlah pangkat dalam persamaan kecepatan
reaksi .

n = n1 + n2 + n3 + …………………………….
Untuk reaksi tingkat dua minsalnya oksidasi dari yodida dengan persulfat .
2 I - + S2O32- → I2 + 2SO42-
Persamaan reaksi nya dapat ditulis sebagai berikut :
dx = k2 ( a – x ) ( b – 2x ) ………………………………. ( 2 )
dt

Dimana :
a = konsentarsi mula – mulau dari persulfat
b = konsentrasi mula – mulau dari yodida

Jika salah satu dari reaktan sangat berlebih , maka konsentrasinya dapat
dianggap tetap selama berlangsungnya reaksi , maka reaksi akan mengikuti reaksi
tingkat satu.
Misal konsentrasi ini pada reaksi diatas besar, maka selama terjadi reaksi
konsentrasi ini dianggap tetap ( tidak berubah )
Persamaan (2) akan berubah menjadi
dx = k2 ( a – x ) b ……………………………………………… ( 3 )
dt

Hasil intergral dengan batas – batas t = 0 dan x = 0 , akan diperoleh :


Bk2 = 1/t ln a
(a−x)

Atau ln ( a – x ) = ln a k’t
Dimana :
K’ = bk2
Jika dibuat grafik log ( a – x ) versus t akan didapat garis lurus dan harga K’
diperoleh dari harga slope .

IV. Cara kerja


1. Memasukan 50 ml larutan 0,4 N KI ke dalam labu konis ( labu Erlenmeyer ) ,
kemudian masukan kedalam thermostat ( pendingin ) dan suhu dipertahankan
pada 25 oc .
2. Mengencerkan 20 ml larutan K2S208 dengan menggunakan 80 ml air , dan
mengambil 50 ml hasil pengenceran tersebut , letakkan ke dalam labu konis
( labu Erlenmeyer ) dan masukan kedalam thermostat .
3. Apabila temperature sudah konstan pada 25oc , menuangkan larutan KI
kedalam K2S203 dan stop watch secara serentak dijalankan . menutup
secepatnya labu yang berisi reaktan untuk menghindari lepasnya ion iodida.
4. Pada pengukuran dan pencatatan pada interval waktu ( 3 , 8 , 15 , 20 , 30 , 40 ,
50 , 60 menit ) mengambil 10ml sampel dari masing – masing campuran dan
memasukkan kedalam sejumlah air yang besar . pengenceran ini menyebabkan
reaksi berjalan sangat lambat .
5. Masing – masing 10 ml sampel titrasi dengan 0,01N Natrium Tio Sulfat ( x
ml ) menggunakan indicator kanji .
6. Mencampurkan 50 ml larutan KI dengan sisa larutan encer Kalium Peri Sulfat
dan menutup labu serta temperature dipertahankan 60oc selama beberapa saat .
7. Mendinginkan larutan tersebut dan mempertahankan pada suhu 25oc. Selama
paling tidak 15 ,menit kemudian dengan langkah yang sama pseperti prosedur
3 , melakukan titrasi dengan Natrium Tio Sulfat ( a ml ) .
8. Mencatat semua hasil pada table .

V. Data Pengamatan
Waktu (menit) Titrasi (a ml) Titrasi (x ml) (a-x) Log (a-x)
3 0,0088 0,008 0,0008 -3,1
10 0,02 0,0134 0,0066 -2,1
20 0,0234 0,0188 0,2152 -0,67
30 0,0286 0,0242 0,0044 -2,4
40 0,03 0,024 0,006 -2,2
50 0,0306 0,026 0,0046 -2,3
60 0,0316 0,029 0,0026 -2,6

VI. Perhitungan
 Mencari a ml dan x ml dengan V reaktan 5 ml
V titran x N titran
N REaktan =
V Reaktan
 T (3 menit)
V titran x N titran 4,4 x 0,01
a (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,0088 N
V titran x N titran 4 x 0,01
x (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,008 N
 T (10 menit)
V titran x N titran 10 x 0,01
a (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,02 N
V titran x N titran 6,7 x 0,01
x (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,0134 N
 T (20 menit)
V titran x N titran 11,7 x 0,01
a (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,0234 N
V titran x N titran 9,4 x 0,01
x (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,0188 N
 T (30 menit)
V titran x N titran 1,4 x 0,01
a (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,0286 N
V titran x N titran 12,1 x 0,01
x (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,0242 N
 T (40 menit)
V titran x N titran 15 x 0,01
a (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,03 N
V titran x N titran 12 x 0,01
x (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,024 N
 T (50 menit)
V titran x N titran 15,3 x 0,01
a (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,0306 N
V titran x N titran 13 x 0,01
x (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,026 N
 T (60 menit)
V titran x N titran 15,8 x 0,01
a (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,0316 N
V titran x N titran 14,5 x 0,01
x (ml) N Re =
V Reaktan
= 5
= 0,029 N

VIII. Analisa Percobaan


Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menentukan konstanta reaksi .
kecepatan suatu reaksi kimia berbanding lurus terhadap konsentrasi dari reaktan
dan basanya dinyatakan dalam bentuk reaksi . larutan yang digunakan adalah
Kalium Iodide dan Kalium Peroksidasulfat .
Percobaan ini mula – mula dilakukan membuat larutan Kalium Iodide 0,4 M
dalam 100 ml, Natrium Tiosulfat 0,01 N dan membuat indicator kanji . untuk
titran nya digunakan larutan Natrium Tiosulfat dan indicator yang digunakan
adalah indicator kanji .
Setelah itu dilakukan memipet 50 ml KI dan 50 ml K 2S2O8 . kedua larutan
yang sudah dimasukan kedalam erlenmeyer tersebut didinginkan sampai suhunya
konstan . setelah itu larutan KI dan K 2S2O8 dicampurkan dan dititrasi dengan
Natrium Tiosulfat yang terlebih dulu ditambahkan indicator kanji . setelah itu
melakukan pencampuran larutan KI dan K2S2O8 , di panaskan lalu didinginkan
hingga suhunya 25OC , dan dititrasi dengan menggunakan Natrium Tiosulfat yang
etrlebih dulu ditambahakan indicator kanji .

IX. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Nilai K yang didapat adalah = 0,036
2. Kecepatan suatu reaksi kimia berbanding lurus terhadap konsentrasi dari
reaktan dan biasanya dinyatakan dalam bentuk konsentarsi .

X. Daftar pustaka
 Jobsheet.kimia fisika.politeknik negeri sriwijaya.Palembang.2018.
 http://wahyusisilia.blogspot.com/2015/10/laporan-kosntanta-kecepatan-
reaksi.html

Anda mungkin juga menyukai