Anda di halaman 1dari 5

Obat Antihipertiroid adalah obat yang digunakan untuk menahan produksi hormon tiroid pada

hiperfungsi kelenjar tiroid atau hipertiroidisma. Contoh obatnya adalah : Propythioracilum, Methyl
thiouracilum, Carbamizolum.

Pengobatan hipertiroid bisa dilakukan secara medis maupun non medis. Pengobatan secara
medis biasanya akan dilakukan ketika gejala yang dialami oleh penderita tergolong gejala
yang sudah parah. Namun jika gejala yang dirasakan oleh penderita masih tergolong ringan
maka penderita bisa melakukan pengobatan sendiri di rumah dengan memanfaatkan bahan-
bahan alami yang ada di sekitarnya. Untuk lebih jelasnya berikut ini metode pengobatan
hipertiroid baik secara medis maupun secara non medis.

Obat Hipertiroid Secara Medis

Pengobatan hipertiroid pada seorang penderita biasanya dilakukan dengan


mempertimbangkan berbagai macam aspek, seperti usia, gejala yang dialami, serta kadar
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Adapun beberapa metode pengobatan hipertiroid
secara medis meliputi:

1. Thionamide

Thionamide merupakan jenis obat-obatan yang berguna untuk menekan produksi hormon
tiroksin dan triiodotironin. Adapun beberapa jenis obat thionamide di antaranya carbimazole
dan propylthiouracil. Untuk mengetahui perrubahan yang dialami oleh penderita hipertiroid
maka penderitanya harus mengkonsumsi obat ini selama 1 sampai 2 bulan. Setelah penderita
mengalami perubahan yang positif maka selanjutnya dosis pemberian obat-obatan tersebut
akan dikurangi. Obat thionamide juga bisa menimbulkan efek samping meskipun tergolong
sangat jarang terjadi. Efek samping yang bisa muncul berupa sakit pada persendian dan juga
ruam kulit.

2. Radioterapi

Prosedur radioterapi yang sering dilakukan untuk mengobati hipertiroid ialah radioiodine.
Pengobatan ini akan menurunkan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Pengobatan
radioiodin ini dilakukan dengan mengkonsumsi obat berbentuk cair atau kapsul. Namun ada
beberapa orang yang tidak dianjurkan melakukan pengobatan ini, di antaranya:

 Wanita yang sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.


 Orang yang sedang mengalami gangguan penglihatan seperti pandangan kabur atau
bola mata yang menonjol.

Seorang wanita yang baru saja menjalani pengobatan ini tidak boleh hamil setidaknya 6 bulan
setelah berakhirnya pengobatan. Sedangkan untuk pria tidak boleh menghamili wanita
setidaknya 4 bulan setelah melakukan pengobatan. Resiko dari pengobatan ini serupa dengan
pengobatan menggunakan thionamide namun resikonya tergolong lebih tinggi. Namun segi
positif dari pengobatan ini ialah tingkat keberhasilan yang tergolong tinggi.
3. Penghambat Beta

Penghambat beta atau beta blocker merupakan metode pengobatan yang dilakukan dengan
mengkonsumsi obat yang berguna untuk mengatasi gejala yang muncul akibat hipertiroid
seperti hiperaktif, detak jantung tidak teratur, dan juga tremor. Hanya saja penderita asma
tidak disarankan menggunakan metode pengobatan ini. Metode pengobatan ini akan
dilakukan setelah dilakukan pengobatan menggunakan thionamide. Adapun efek samping
yang dihasilkan oleh pengobatan ini adalah mual, kaki dan tangan menggigil, insomnia, dan
merasa cepat lelah.

4. Operasi Tiroid

Metode pengobatan yang menjadi pilihan terakhir untuk mengatasi masalah hipertiroid
adalah operasi tiroid. Adapun alasan mengapa metode pengobatan ini dilakukan adalah:

 Apabila setelah menjalani pengobatan thionamide ternyata hipertiroid tetap muncul


kembali.
 Kelenjar tiroid mengalami pembengkakan cukup parah.
 Sedang hamil atau menyusui sehingga tidak bisa menjalani pengobatan radioiodine
dan juga tidak bisa atau tidak mau menjalani pengobatan menggunakan thionamide.
 Penderita mengalami gejala mata yang cukup parah akibat penyakit Graves.

Untuk benar-benar menghilangkan resiko hipertiroid kambuh bisa jadi penderita harus
menjalani pengangkatan kelenjar tiroid secara total. Akibatnya penderita harus
mengkonsumsi obat seumur hidupnya yang berguna untuk menggantikan hilangnya fungsi
kelenjar tiroid yang telah diangkat.

Itulah beberapa metode pengobatan hipertiroid secara medis. Pengobatan hipertiroid secara
medis tersebut bisa dilakukan ketika gejala hipertiroid sudah tergolong parah. Namun jika
gejala yang dialami belum begitu parah maka Anda bisa mencoba pengobatan secara non
medis dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang bisa Anda dapatkan di sekitar Anda

Obat Hipertiroid Secara Non Medis (Tradisional)

Pengobatan hipertiroid juga bisa dilakukan secara non medis (tradisional). Jika gejala
hipertiroid yang Anda alami masih tergolong ringan, Anda bisa mencoba beberapa metode
pengobatan hipertiroid dengan memanfaatkan bahan-bahan alami sebagai berikut.

1. Ciplukan

Bahan alami yang berguna untuk mengatasi masalah hipertiroid adalah tanaman ciplukan.
Untuk mengobati hipertiroid Anda bisa memanfaatkan seluruh bagian dari tanaman ciplukan
tersebut, baik akar, batang, daun, maupun buahnya. Metode pengobatan hipertiroid
menggunakan tanaman ciplukan hanya perlu Anda lakukan dengan cara mengeringkan
tanaman ini kemudian direbus menggunakan 3 gelas air hingga air yang tersisa hanya
separuhnya. Selanjutnya minum ramuan tersebut 2 kali sehari pagi dan juga sore. Penelitian
mengenai khasiat ciplukan sebagai obat hipertiroid sudah terbukti. Sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Mahmood Vessal dari Shiraz University of Medical Sciences membuktikan
bahwa tanaman ciplukan mampu mengatasi hipertiroid. Penelitian tersebut dilakukan dengan
menyuntikkan ekstrak tanaman ciplukan pada tikus betina dewasa. Hasilnya terbukti bahwa
ekstrak ciplukan mampu menjadi imunomodulator atau peningkat kekebalan tubuh dan
mencegah terjadinya pembengkakan kelenjar tiroid.

(Baca juga: cara meningkatkan daya tahan tubuh)

2. Kulit Manggis

Kulit manggis merupakan bahan herbal yang kaya akan kandungan antioksidan. Selain
berguna sebagai obat hipertiroid, kulit manggis juga efektif untuk mencegah perkembangan
sel kanker di dalam tubuh. Adapun antioksidan di dalam kulit manggis tersebut ialah senyawa
yang bernama zat xanthone. Senyawa tersebut berkhasiat untuk mencegah terjadinya
pembengkakan kelenjar tiroid dan juga menekan perkembangan sel kanker yang bisa muncul
pada pembengkakan kelenjar tiroid. Untuk mengobati hipertiroid Anda hanya perlu
mengeringkan kulit manggis kemudian merebusnya dengan beberapa gelas air. Minum
ekstrak rebusan kulit manggis tersebut secara rutin 2 kali sehari. Jika Anda enggan membuat
ramuan ekstrak kulit manggis tersebut maka Anda bisa membeli ekstrak kulit manggis yang
banyak dijual di apotek atau toko-toko obat.

(baca juga: khasiat kulit manggis bagi kesehatan)

3. Daun Sirsak

Daun sirsak juga memiliki efek yang sama bagi tubuh seperti halnya kulit manggis, yakni
berperan besar sebagai antioksidan yang efektif untuk melawan perkembangan sel kanker di
dalam tubuh. Daun sirsak kaya akan kandungan senyawa acetogenin yang memiliki daya
kerja 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan kemoterapi. Keefektifan daun sirsak itulah
yang berguna untuk mencegah pembengkakan kelenjar tiroid dan juga menormalkan produksi
hormon tiroksin di dalam tubuh sehingga proses metabolisme juga kembali normal. Untuk
mengobati hipertiroid Anda hanya perlu merebus 5 lembar daun sirsak dengan 2 gelas air
hingga air yang tersisa hanya 1 gelas saja. Minumlah air rebusan daun sirsak tersebut setiap
pagi dan sore hari.

(baca juga: efek samping daun sirsak)

4. Buah Mengkudu

Buah mengkudu ternyata juga memiliki  khasiat untuk mengatasi masalah hipertiroid.
Adapun kandungan senyawa di dalam buah mengkudu yang berkhasiat sebagai obat
hipertiroid adalah xeronine, alizarin, lycine, arginine, prexorinine, dan juga scolopetin. Buah
mengkudu memiliki sifat anti alergi dan anti radang sehingga efektif untuk mengatasi gejala
hipertiroid seperti nyeri akibat pembengkakan kelenjar tiroid maupun gejala ruam pada kulit.
Selain itu, kemungkinan berkembangnya sel kanker pada kelenjar tiroid juga bisa diatasi
dengan mengkonsumsi buah mengkudu. Untuk mengatasi penyakit hipertiroid Anda cukup
mengkonsumsi langsung buah mengkudu. Anda juga bisa mengkonsumsi buah mengkudu
dalam bentuk jus atau ekstrak buah mengkudu dalam bentuk kapsul.

(baca juga: efek samping mengkudu)

5. Bekatul
Siapa sangka ternyata bekatul juga berguna untuk mengatasi masalah hipertiroid. Alasannya
adalah bekatul mengandung nutrisi bernama vitamin B5. Adapun manfaat vitamin B5
tersebut ialah untuk menormalkan proses metabolisme di dalam tubuh kita. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, akibat gangguan kelenjar tiroid maka sistem metabolisme di dalam
tubuh juga akan terganggu. Dengan mengkonsumsi bekatul, gejala sistem metabolisme yang
terganggu bisa segera diatasi. Selain mengatasi penyakit hipertiroid, mengkonsumsi bekatul
juga berguna untuk mengatasi masalah hipotiroid, kencing manis, kolesterol tinggi, dan juga
berbagai macam jenis penyakit lainnya yang menyebabkan sistem metabolisme tubuh
terganggu.
https://www.alodokter.com/carbimazole

https://blogs.itb.ac.id/pharmacy/2011/11/26/penggolongan-obat/

https://www.alodokter.com/methimazole

Anda mungkin juga menyukai