Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bimbingan Dan Konseling Di SD
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bimbingan Dan Konseling Di SD
(Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Di SD)
Oleh : Kelompok 6
MEDAN, 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
tentang “BIMBINGAN PRIBADI DAN SOSIAL “.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nindya Ayu, SPd, M.Pd
selaku dosen mata kuliah mata kuliah Bimbingan dan Konseling Di SD yang
telah memberikan bimbingan dan saran dalam menyelesaikan tugas ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman penulis yang sudah
membantu dalam mengerjakan tugas makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Kawasan Bimbingan Pribadi Dan
Sosial. Semoga makalah sederhana ini juga dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya dan dapat berguna bagi penulis sendiri dan pembaca. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan
saran yang membangun.
Penulis
i
DAFAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
3.1 Kesimpulan........................................................................................8
3.2 Saran...................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
fungsional sulit dipisahkan, sehingga kedua kecakapan dipandang lebih
fungsional dan bermakna, manakala disatukan.
Dalam rangka memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi siswa,
sekolah membantu dan memberikan layanan kepada siswa dengan salah satu
bidang bimbingan, yaitu bidang bimbingan pribadi-sosial yang akan dibahas
didalam makalah ini.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hakekat bimbingan dan konseling pribadi-sosial.
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsibimbingan pribadi-sosial
3. Untuk mengetahui layanan apa yang bisa diberikan bimbingan dan
konseling pribadi-sosial
4. Untuk mengetahui apa saja bidang bimbingan pribadi dan sosial di
sekolah dasar
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar pembaca memahami,
mengetahui tentang bimbingan konseling pribadi, sosial di sekolah dasar , layanan
apa yang bisa diberikan bimbingan dan konseling pribadi-sosial danbidang
bimbingan pribadi dan sosial di sekolah dasar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan
dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan
pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja,
maupun masyarakat pada umumnya.
b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif
antara yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, serta mampu
meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif,
baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik
maupun psikis.
e. Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
f. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat.
g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang
lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
h. Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen,
terhadap tugas dan kewajibannya.
i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang
diwujudkan dalam bentuk persahabatan, persaudaraan atau silaturahmi
dengan sesama manusia.
j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik
bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun orang lain.
k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
4
a. Berubah Menuju Pertumbuhan
Pada bimbingan pribadi-sosial, konselor secara berkesinambungan
memfasilitasi individu agar mampu menjadi agen perubahan bagi dirinya
dan lingkungannya.
b. Pemahaman Diri Secara Penuh dan Utuh
Individu memahami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam dirinya,
serta kesempatan dan tantangan yang ada diluar dirinya.
c. Belajar Berkomunikasi yang Lebih Sehat
Bimbingan pribadi sosial dapat berfungsi sebagai media pelatihan bagi
individu untuk berkomunikasi secara lebih sehat dengan lingkungannya.
d. Berlatih Tingkah Laku Baru yang Lebih Sehat
Bimbingan pribadi-sosial digunakan sebagai media untuk menciptakan
dan berlatih perilaku baru yang lebih sehat.
e. Belajar untuk Mengungkapkan Diri Secara Penuh dan Utuh
Melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu dapat dengan
spontan,kreatif, dan efektif dalam mengungkapkan perasaan, keinginan,
dan inspirasinya.
f. Individu Mampu Bertahan
Melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu dapat bertahan
dengan keadaan masa kini, dapat menerima keadaan dengan lapang dada,
dan mengatur kembali kehidupannya dengan kondisi yang baru.
g. Menghilangkan Gejala-Gejala yang Disfungsional
Konselor membantu individu dalam menghilangkan atau menyembuhkan
gejala yang menggangu sebagai akibat dari krisis.
5
bimbingan adalah membantu seluruh murid dalam mengembangkan keterampilan
dasar untuk kehidupan.
b. Layanan Responsif
Yaitu layanan yang diarahkan untuk membantu murid mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi pada saat itu.Tujuan komponen layanan responsif adalah
mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi murid yang muncul
segera dan dirasakan saat itu.
6
2. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan
penyalurannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif,
baik dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, maupun untuk perannya
di masa depan.
3. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta
penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang
kreatif dan produktif.
4. Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-
usaha untuk penanggulangannya.
5. Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan
mengarahkan diri.
6. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara
kontinyu dan sistematis,. Bertujuan untuk membantu proses pengembangan
potensi diri melalui pola-pola sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat. Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah
pola-pola dimana individu tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan
lingkungannya.
Bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan
kepada siswa agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang
dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina
hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya. Bimbingan pribadi-sosial
diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi
pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri, dan sikap-sikap
yang positif, serta kemampuan-kemampuan pribadi sosial yang tepat.
Tujuan bimbingan pribadi pribadi sosial yang harus dikembangkan dalam
program layanan bimbingan dan konseling adalah memfasilitasi siswa dalam
mengarahkan pemantapan kepribadian serta mengembangkan kemampuan dalam
mengatasi masalah-masalah pribadi dan sosial siswa.
Sedangkan fungsi dari bimbingan pribadi sosial adalah dimana seorang
guru atau konselor dapat membantu kliennya dalam memahami siapa dirinya
secara penuh dan utuh, membantu klien agar dapat berkomunikasi dengan baik
serta mengajarkan klien dalam bertingkah laku yang sehat.
3.2 Saran
Seorang guru bisa dinilai memiliki mutu kerja yang berkualitas jika bisa
membimbing siswa dengan baik, jadi hendaknya mendalami dan menguasai
bidang Bimbingan dan Konseling agar jika terjadi masalah yang di hadapi peserta
didik hendaknya membimbing mereka agar menjadi pribadi yang berkualitas pula.
8
DAFTAR PUSTAKA