RANGKAIAN LISTRIK
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS JAMBI
2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................4
1.4 Manfaat....................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.................................................................................................16
3.2 Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami
dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Fisika Dasar II tentang Kelistrikan. Selain itu tujuan dari
penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pelajaran Fisika
yang disusun secara ringkas agar mudah dipahami.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan yang akan dicapai :
1.Untuk mengetahui Hukum Ohm pada rangkaian listrik.
2.Untuk mengetahui Hukum Kirchoff pada rangkaian listrik.
1.4 Manfaat
Agar kita bisa menambah wawasan tentang Hukum Ohm dan Hukum
Kirchoff.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2.Tegangan Listrik
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan
potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan
volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik untuk
menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra
rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
Besarnya suatu tegangan listrik adalah :
V= I .R
Di mana :
V = tegangan listrik (volt)
I = kuat arus (ampere)
R = hambatan (ohm)
R = pl/A
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk
menunjukkan resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika
cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang
digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda,
cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah
tua atau abu-abu. Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan
dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna.
Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna
di tengah memberikan digit ketiga
Aturannya adalah “badan, ujung, titik” memberikan urutan dua digit
resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%.Resistor dengan
toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%)
pada ujung lainnya.Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling
sering digunakan.Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi
badan resistor.Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi,
pita ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit
resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang
pita kelima menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem
lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi. Identifikasi lima pita
digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%), untuk
memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga
resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi.
Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau perak kadang-
kadang diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita
keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu.Pada dasarnya
semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak,
emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-
bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan
konduktor.
Kebalikan dari bahan yang konduktif, bahan material seperti karet, gelas,
karbon memiliki resistansi yang lebih besar menahan aliran elektron dan disebut
sebagai insulator.Bagaimana prinsip konduksi, dijelaskan pada artikel tentang
semikonduktor.Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan
untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon .Dari
hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya.Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol W (Omega).Tipe resistor yang umum adalah
berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya
terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai
mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode
warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic
Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Resistansi
dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna
coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada
badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol,
sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian
pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut.
Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama selanjutnya adalah
membaca nilai resistansinya.Jumlah gelang yang melingkar pada resistor
umumnya sesuai dengan besar toleransinya.Biasanya resistor dengan toleransi
5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi).
Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4
gelang (tidak termasuk gelang toleransi).Gelang pertama dan seterusnya berturut-
turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor
pengalinya. Warna Pita Pertama Pita Kedua Pita ketiga (Pengali) Pita keempat
(Toleransi) Pita kelima (Koefisien Suhu).
2.Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-
ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga
nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan.Berdasarkan jenis ini
kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer
Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit
Board, PCB).
3.Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor
yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS
(Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah
besar bila temperaturnya menjadi dingin.
2.2.1.Hukum Kirchoff I
“Pada rangkaian listrik bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik
percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik itu ”
Gambar 2.
2.2.2.Hukum Kirchoff II
Dirumuskan :
V + IR = 0
Yang dimaksud dengan IR yaitu besarnya tegangan dari hasil kali antara besarnya
arus dengan hambatan yang dilalui.
apabila tegangan V diberi tanda positif, maka besarnya tegangan IR harus diberi
tanda negatif.
Sehingga:
+ V – IR = 0
“Arus yang memasuki titik percabangan sama besar dengan arus yang
meninggalkan titik tersebut.”
3.1 Kesimpulan
1. Hukum Ohm merupakan hukum dasar rangkaian listrik yang menyatakan
hubungan antara kuat arus dan beda potensial listrik dalam satu rangkaian listrik
tertutup pada temperatur konstan.
2. Hukum Kirchoff adalah suatu peraturan atau hukum yang mengatur tentang
jalanya arus dan jumlah tegangan dalam suatu rangkaian arus listrik yang
mempunyai lebih dari satu sumber gaya gerak listrik yang berbeda
kekuatannya.jadi intinya hukum kirchoff ini mengatur jumlah arus dan tegangan
yang masuk dan yang keluar.
3.2 Saran
Untuk mempelajari listrik, mahasiswa diharapkan agar selalu update mengenai
pengetahuan atau penemuan terbaru karena pada dasarnya ilmu pengetahuan dan
teknologi sangatlah berkembang dengan cepat. Dan lakukanlah untung
mempelajarinya dengan percobaan-percobaan yang sederhana agar dapat percaya
mengenai berbagai materi yang telah dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA