Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/309358115

INVENTARISASI MAKROINVERTEBRATA AKUATIK DI KAWASAN COBAN JAHE


KABUPATEN MALANG

Conference Paper · October 2015

CITATIONS READS

0 869

1 author:

Ahmad Fauzi
University of Muhammadiyah Malang
51 PUBLICATIONS   93 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Thinking Skills View project

Genetics Education View project

All content following this page was uploaded by Ahmad Fauzi on 22 October 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya

INVENTARISASI MAKROINVERTEBRATA AKUATIK DI KAWASAN


COBAN JAHE KABUPATEN MALANG
Restu Megadiana Sukoco1 , Rizka Elan Fadilah 1 , Arindra Trisna Widiansyah 1, Erna Wijayanti 1,
Zainul Mustofa 1, dan Ahmad Fauzi 1
1
Pascasarjana Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Malang, Malang

e-Mail: megadiana.sukoco@yahoo.com

ABSTRAK

Makroinvertebrata merupakan organisme alami yang dapat ditemukan di wilayah perairan, termasuk
kawasan air terjun. Aktivitas manusia dapat mempengaruhi komposisi dan distribusi makroinvertebrata
akuatik di wilayah perairan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis famili
makroinvertebrata akuatik. Penelitian dilakukan di Kawasan Coban Jahe yang yang terletak di kawasan
Perhutani RPH Sukopuro Kabupaten Malang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara penjaringan
di beberapa titik dengan berbagai kondisi aliran air sepanjang 15 meter. Hasil identifikasi sampel
menunjukkan keberadaan berbagai famili invertebrata di perairan Coban Jahe, yaitu Baetidae,
Blaberidae, Corydalidae, Euphaeidae, Gomphidae, Gyrinidae, Libellulidae, Perlodidae, Physidae,
Planariidae, dan Rhyacophilidae.

Kata kunci: Inventarisasi, makroinvertebrata akuatik, air terjun.

I. PENDAHULUAN yang menarik dikunjungi, informasi mengenai


Ekosistem akuatik merupakan ekosistem yang biodiversitas baik hewan dan tumbuhan yang
tertutupi oleh air seperti, sungai, danau, teluk, terdapat di Coban Jahe diketahui masih kurang,
rawa-rawa dan air terjun. Ekosistem ini memiliki selain itu kawasan ini juga rentan mengalami
biodiversitas tumbuhan dan hewan yang kerusakan akibat aktivitas manusia. Oleh karena
menakjubkan. Terdapat sekitar 1,4 juta spesies di itu perlu dilakukan penelitian mengenai
bumi yang baru dapat diidentifikasi dan menurut identifikasi biodivesitas yang ada, salah satunya
para ahli diperkirakan terdapat 10-100 juta adalah makroinvertebrata akuatik. Penelitian ini
spesies masih belum teridentifikasi [1]. bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis famili
makroinvertebrata akuatik. Berdasarkan
Salah satu biodiversitas ekosistem akuatik yang informasi yang diperoleh diharapkan dapat
dapat ditemui adalah makroinvertebrata akuatik. memberikan informasi mengenai kekayaan
Makroinvertebrata akuatik merupakan makroinvertebrata di Coban Jahe dan dapat
invertebrata yang hidup di wilayah perairan dan dijadikan bahan rujukan atau landasan dalam
dapat dilihat kasat mata tanpa menggunakan alat pelaksanaan penelitian ekologi selanjutnya.
bantu mikroskop. Makroinvertebrata akuatik
memiliki peranan penting dalam ekosistem yaitu II. METODE PENELITIAN
sebagai indikator kualitas air [2]. Beberapa tipe Deskripsi lokasi penelitian
makroinvertebrata akuatik memiliki daya Inventarisasi dilakukan di Coban Jahe yang
toleransi polusi yang berbeda-beda, sehingga berada di wilayah Malang Raya. Air terjun ini
dapat diketahui tingkat pencemaran yang terjadi. terletak di kawasan Perhutani RPH Sukopuro ini
secara administratif terletak di Dusun Begawan,
Coban Jahe merupakan kawasan air terjun di Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung,
daerah Perhutani RPH Sukopuro Kabupaten Kabupaten Malang.
Malang. Coban Jahe termasuk ekosistem akuatik
yang dijadikan objek wisata bagi para turis baik
domestik maupun internasional. Sebagai wilayah

60
Prosiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya

Tahap persiapan panjang dan tipis di area bibir [3]. Morfologi


Pada tahap ini dilakukan penentuan lokasi salah satu anggota Baetidae dapat dilihat pada
pengambilan sampel berdasarkan kondisi aliran Gambar 1.
air. Kemudian diukur sepanjang 15 meter. Pada
lokasi tersebut dilakukan proses pengambilan
sampel.

Tahap Inventarisasi
Sampel diambil menggunakan jaring dengan
ukuran 30 cm x 30 cm. Sampel yang telah
diamati, dituangkan ke dalam nampan plastik,
kemudian dipisahkan antara spesimen dengan
serasah dan batu. Sampel diambil menggunakan Gambar 1. Baetidae
pinset dan dimasukkan ke dalam botol plastik
yang telah diisi larutan alkohol 70% untuk
pengawetan. Tabel 1. Data hasil inventarisasi
makroinvertebrata di Coban Jahe [4].
Tahap Identifikasi
Identifikasi sampel dilakukan sampai tingkat No Famili Ordo Kelas
famili dengan cara melakukan pengamatan 1 Baetidae Ephemeroptera Insecta
morfologi makroinvertebrata yang ditemukan dan 2 Blaberidae Blattodea Insecta
kemudian divalidasi berdasarkan studi literatur. 3 Corydalidae Megaloptera Insecta
4 Euphaeidae Odonata Insecta
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Gomphidae Odonata Insecta
Hasil inventarisasi makroinvertebrata di Coban
6 Gyrinidae Coleopotera Insecta
Jahe menunjukkan bahwa ada 11 famili yang
7 Libellulidae Odonata Insecta
ditemukan. Masing-masing famili yang
ditemukan adalah Baetidae, Blaberidae, 8 Perlodidae Plecoptera Insecta
Corydalidae, Euphaeidae, Gomphidae, Gyrinidae, 9 Physidae Basommato- Gastro-
Libellulidae, Perlodidae, Physidae, Planariidae, phora poda
Rhyacophilidae. Data seluruh famili yang 10 Planariidae Neoophora Trepaxo-
ditemukan terdapat pada Tabel 1. nemata
11 Rhyacophildae Trichoptera Insecta
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa jika dilihat
dari jumlah famili yang ditemukan kemudian
dikelompokkan berdasarkan ordo dan kelas, 2. Famili Blaberidae
maka dapat diketahui bahwa dari 11 famili yang
ada Ordo Odonata adalah yang paling banyak
jumlahnya. Selanjutnya dari 11 famili yang ada,
diketahui bahwa ada 9 famili yang termasuk
dalam Kelas Insecta. Hal tersebut berkaitan
dengan kondisi dan karakteristik habitat di Coban
Jahe yang sesuai untuk Ordo Odonata dan/atau
kelas Insecta. Data abiotik (habitat) di Coban
Jahe adalah suhu 19°C dengan kecepatan arus
0,48m/s.Data masing-masing famili yang
Gambar 2. Blaberidae
ditemukan adalah sebagai berikut:
Blaberidae secara umum berwarna cokelat,
1. Famili Baetidae
cephal semi segitiga terdiri atas vertex, frons dan
Famili Baetidae memiliki ciri-ciri badan
mata dengan warna cokelat gelap. Memiliki
berbentuk streamline, kepala hypognathous,
ocelli berwarna pucat dan sepasang antena
biasanya mempunyai antena panjang. Antena
berwarna cokelat. Pada thorax terdapat pronotum
terletak di anterior atau anteriolaterally pada
yang memiliki bentuk semi trapesium dan
kepala. Memiliki glossa dan paraglossa yang

61
Prosiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya

cembung. Blaberidae memiliki kaki panjang dan banyak (15-38), quadrilateral dan pterostigma
berduri. Pada abdomen terdapat phallomere yang yang berkembang dengan baik [7].
memiliki bentuk cembung, namun kadang tidak
beraturan dan terdapat cerci yang panjang [5]. 5. Family Gomphidae

3. Famili Corydalidae

Gambar 5. Gomphidae
Gambar 3. Corydalidae
Famili Gomphidae mempunyai dorsoventral
Habitat famili Corydalidae adalah di perairan berbentuk pipih. Antena pendek dan gemuk
yang jernih dan bersuhu dingin. Larva dapat dengan 4 segmen dimana segmen ketiga lebih
bertahan hingga 1-5 tahun dan tinggal dibawah panjang dari segmen lainnya. Mempunyai tibiae
batuan besar untuk menghindari predator. Ukuran yang berkembang sempurna dan digunakan untuk
anggota pada famili ini biasanya lebih dari menggali. Gomphidae memiliki kaki yang lebih
25mm. Serangga pada fase dewasa memiliki pendek tapi lebih kuat dibanding famili lainnya.
antena yang panjang dan mata ocelli. Sayap Gomphidae pada fase larva memiliki banyak
berwarna agak abu-abu dan tembus cahaya. rambut [8].
Pasangan sayap anterior sedikit lebih panjang
daripada pasang sayap bagian posterior [6]. 6. Family Gyrinidae

4. Family Euphaeidae

Gambar 6. Gyrinidae

Gyrinidae dikenal juga dengan Whirligig Beetle.


Gambar 4. Euphaidae Serangga ini memiliki tubuh yang ramping dan
fase kumbangnya berbentuk oval. Dalam bentuk
Famili Euphaidae biasanya meletakkan telur di kumbang, serangga ini memiliki dua pasang kaki
dalam air yang mengalir deras. Larva Euphidae di bagian belakang yang termodifikasi seperti
biasanya ditemukan di bawah batu. Larvanya dayung yang dapat mendorong kumbang
berbeda dari zygoptera lain, yaitu memiliki tiga bergerak cepat di air. Satu kaki lain berada di
insang saccoid pada ujung abdomen dan terdapat bagian depan dengan bentuk yang lebih panjang
tujuh pasang insang tambahan sepanjang sisi berfungsi sebagai alat penangkap. Selanjutnya,
abdomen. Pada perkembangan menjadi dewasa, pada tahap larva, tubuh serangga ini memiliki
larva spesies Euphaeidae cenderung berpindah bentuk yang memanjang, dan tersegmentasi [9].
hanya beberapa sentimeter dari air di pagi hari. Panjang larva tersebut berkisar dari 6-30 mm dan
Umumnya Euphaeidae memiliki sayap dengan jumlah kaki terdiri dari 11 pasang [10].
venasi/ urat sayap yang rapat, antenodal yang

62
Prosiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya

7. Family Libellulidae semua jenis lingkungan, namun lebih banyak


terdapat di daerah yang banyak kerikil sebagai
substratnya [8]. Morfologi salah satu anggota
Physidae dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 7. Libellulidae

Famili Libelluidae memiliki bagian penutup yang


berbentuk seperti sendok yang menutupi
tubuhnya. Palpi relatif tidak mencolok. Ukuran Gambar 9. Physidae
cercinya lebih pendek dari paraprocti. Organisme
Libellulidae dapat memiliki kaki yang cukup 10.Family Planariidae
panjang [8].

8. Family Perlodidae

Gambar 10. Planariidae

Family Planariidae merupakan kelompok hewan


non-parasit berbentuk seperti cacing yang pipih.
Gambar 8. Perlodidae Planariidae hidup di air tawar dan memiliki ciri-
ciri tubuh yang tidak bersegmen, dan tidak
Nimfa famili Perlodidae berukuran agak besar berwarna atau putih. Planariidae memiliki bentuk
(10-25mm, namun ketika dewasa ukurannya kepala bulat atau buntung dan mempunyai
tergantung jenis spesies) dan tidak memiliki banyak mata marginal. Planariidae diketahui
thorax serta insang trakea di bagian abdominal. memiliki kemampuan multi-okularitas yang
Bagian badan panjang dan berbentuk silindris. sangat baik [8]. Morfologi salah satu anggota
Umumnya berwarna cokelat-kekuningan. Hal Planariidae dapat dilihat pada Gambar 10.
tersebut menunjukkan pola khusus pada spesies
yang spesifik. Pada beberapa spesies, umumnya 11.Family Rhyacophilidae
kaki mempunyai garis rambut yang digunakan
untuk berenang. Segmen kaki I dan II sangat
pendek sedangkan kaki III panjang [8].

9. Family Physidae
Beberapa spesiel dalam famili Physidae biasanya
rapuh, mempunyai cangkang yang semi-
transparan dengan dengan celah di bagian kiri
(sinistral). Cangkang Phisidae tidak memiliki
operkulum, tapi ujungnya berbentuk lancip. Pada
beberapa spesies lainnya dalam famili Physidae, Gambar 11. Rhyacophilidae
mempunyai bagian mantel seperti jari yang
mengelilingi cangkang. Physidae dapat hidup di

63
Prosiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya

Larva family Rhyacophilidae berupa suatu Insekta di perairan tawar sangat penting adanya
prognatus, dengan bagian dorsoventral berbentuk dalam sistem ekologi dan digunakan sebagai bio-
datar dan menyempit di antara tiap segmen indokator perairan tawar misalnya di danau,
abdominal. Ada yang mempunyai insang dan ada sungai, kolam dan rawa. Pada bio-monitoring
yang tidak. Segmen abdominal ke sembilan juga memanfaatkan keberadaan insekta dan/atau
mempunyai skleret pada bagian dorsal. Terdapat perbedaan responnya terhadap kualitas
anal pelengkap yang terlihat jelas dan anal lingkungan. Ada atau tidaknya suatu famili
penjepit sudah berkembang dengan baik. Skleret insekta akuatik menjadi indikasi bahwa daerah
lateral mempunyai ensiform yang memanjang tersebut masih alami atau sudah tercemar [13].
pada daerah posterodorsal eksternal. Larva
Rhyacophilidae akan membentuk pupa IV. KESIMPULAN
(kepompong) hanya ketika mereka akan pupasi, Hasil inventarisasi makroinvertebrata di Coban
dengan bentuk pupa yang terbuat dari kerikil Jahe menunjukkan bahwa ada 11 famili
yang diselimuti oleh sutra dan berbentuk bola makroinvertebrata yang ditemukan yaitu,
yang melekat kuat pada substrat [8]. Baetidae, Blaberidae, Corydalidae, Euphaeidae,
Gomphidae, Gyrinidae, Libellulidae, Perlodidae,
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui Physidae, Planariidae, Rhyacophilidae.
bahwa terdapat 3 famili yang termasuk dalam
Ordo Odonata. Persebaran larva Odonata V. DAFTAR PUSTAKA
berbanding lurus dengan jumlah persebaran [1] Helfrich, Louis A, Richard J. Neves, dan
keseluruhan makroinvertebrata yang kemudian James Parkhust, (2009),
dijadikan bioindikator yang efisien dan utuh pada Aquatic Biodiversity What Is Aquatic
daerah tertentu[11]. Diketahui bahwa keadaan Biodiversity; Why Is it Important?. (online)
habitat di Coban Jahe masih asri dan alami. (https://pubs.ext.vt.edu/420/420-520/420-
Beberapa spesies dari Ordo Odonata sering 520_pdf.pdf).
digunakan sebagai spesies indikator pada kualitas [2]Utah State University, (2015), Aquatic
lahan dan perairan tawar di seluruh dunia [12] Macroinvertebrates. (Online)
http://extension.usu.edu/waterquality/htm/wha
Diketahui data abiotik (habitat) di Coban Jahe ts-in-your-water/aquatic_macroinvertebrates
antara lain suhu 19°C dan kecepatan arus [3]Wang, T.Q., and McCafferty, W.P, (1996),
0,48m/s. Beberapa spesies pada Ordo Odonata, New Diagnostic Characters for The Mayfly
perlu menyesuaikan suhu tubuh dengan Family Baetidae: Ephemeroptera, Vol.107,
lingkungan dengan cara termoregulasi tubuh agar No.4, pp 207-212
dapat menggerakkan otot sayap untuk terbang. [4]ITIS, (2015), Integrated Taxonomic
Karakteristik habitat seperti suhu, konduktivitas Information System: ITIS-North America,
substrat, kecepatan angin dapat secara langsung www.itis.gov/index.html
mempengaruhi aktifitas terbang Ordo Odonata [5]Lopes, S.M., Oliveira, E.H. & Tarli, V.D,
[11]. Selanjutnya, dijelaskan juga bahwa Ordo (2014), New species of Blaberidae and
Odonata sering digunakan sebagai bioindokator Ectobiidae (Blattaria) from Brazil,
di sekitar daerah akuatik karena mereka dapat ZOOLOGIA, Vol.31 No.2. pp 170 174
dengan cepat merespon perubahan kondisi [6]Baker, A.M & Theischinger, 2012,
lingkungan habitat [12]. Concordance between morphology and
mitochondrial phylogenetic structure in
Selanjutnya, jika ditinjau dari kelompok Kelas, Australian dobsonflies (Megaloptera:
maka sebagian besar famili yang ditemukan Corydalidae), Biologiezentrum Linz, Austria.
termasuk dalam kelas Insekta. Diketahui bahwa [7]Lok, A.F.S.L., and Orr, A.G, (2009), The
terdapat sekitar 751.000 spesies yang ditemukan Biology of Euphaea impar seys (Odonata:
tergolong ke dalam Insekta[13]. Walaupun Euphaeidae) in Singapure, Nature in
sebagian besar insecta hidup di darat, akan tetapi Singapore 2009. Singapure: National
persebarannya juga termasuk banyak spesies University in Singapore.
yang hidup di air. Insekta di air tawar hanya [8]Oscoz and Galicia (2011) Identification Guide
sekitar 0,01% dari seluruh bagian perairan dan of Freshwater Macroinvertebrates of Spain,
terdapat sekitar 10.000 spesies (8%) dari 1,3juta Springer Dordrecht: Springer.
spesies yang sudah teridentifikasi [13].

64
Prosiding Seminar Nasional Biologi / IPA dan Pembelajarannya

[9]NSW, (2011), Buglopedia, NSW Department


of Infrastructure, Planning and Natural
Resources.
[10]Mirwan, (2013), Keanekaragaman Serangga
Air di Lahan Gambut pada Kawasan UIN
Suska Riau, Skripsi tidak diterbitkan,
Pekanbaru: Prodi Agroteknologi Fakultas
Pertanian dan Peternakan UIN Sultan Syarif
Kasim Riau.
[11]Fulan, Joao Anderson, et.all, (2008), Habitat
Characteristic and dragonflies (Odonata)
diversity and abundance in the Guadiana
River: eastern of the Alantejo Portugal, Vol
32, No 3-4, pp 327-340.
[12]Henning, Bridget, (2008), Odonata f
Cloudbridge: An Inventory of dragonflies and
damselflies in various habitats: Cloudbridge
Private Nature Reserve.
[13]Majunder, Joydeb, et.all, (2013), Aquatic
Insect Fauna and Diversity in Urban Fresh
Water Lakes of Tripura Northeast India,
Vol.31, No.1, pp 25-32.

65
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai