BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
1
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Pembahasan tulisan ini di batasi pada
motivasi Apwil, partisipasi masyarakat dan pemahaman masyarakat terhadap Binter
dan di tulis dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Latar belakang pemikiran.
c. Pelaksanaan Bhakti TNI saat ini.
d. Faktor yang berpengaruh
e. Pelksanaan Bhakti TNI yang di harapkan.
f. Optimalisasi pelaksanaan Bhakti TNI.
g. Penutup.
6. Pengertian-pengertian.
2
b. Bhakti TNI adalah salah satu methode yang di gunakan dalam
melaksanakan pembinaan teritorial yang bersifat membant menangani
permasalahan sosial dan kemanusiaan baik atas permintaan instansi terkait
maupun atas inisiatif sendiri.
g. Rak Juang. Adalah wilayah segenap isi yang telah disiap siagakan
sebagai sarana perjuangan bangsa yang kokoh kuat dan tidak mengenal
menyerah untuk berperan serta dalam penghancuran kekuatan musuh dalam
wadah Sishanrata.
3
BAB II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
7. Umum. Untuk lebih memahami tentang kegiatan Bhakti TNI baik itu
Apwil sendiri maupun masyarakat perlu adanya semacam sosialisasi mengenai
sishanta dan pelaksanaannya agar masing-masing mengetahui di mana peranannya
masing-masing.Hal ini sesuai dengan petunjuk atau aturan yang berlaku saat ini
seperti yang tercantum dalam Doktrin Kartika Eka Paksi,UU TNI NO 34 Tahun 2004
dan UU NO 3 TAHUN 2003.
8. Doktrin Kartika Eka Paksi. Dalam Doktrin KEP di sebutkan Tugas Pokok
TNI - AD adalah menegakan kedaulatan dan keutuhan wilayah darat
NKRI,melindungi segenap bangsa dan tumpah darah dari segala ancaman dan
gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar negeri.Dengan menganut
Sistem Pertahanan Semesta dalam membangun kekuatan pertahanan negara
tersebut melibatkan semua komponen nasional dan sumber daya nasional.
4
untuk menciptakan kekuatan pertahanan bukan hanya tugas TNI semata tapi
termasuk aparat pemerintahan termasuk di dalamnya
BAB III
PELAKSANAAN BHAKTI TNI SAAT INI
11. Umum. Salah satu methode dalam pembinaan teritorial adalah Bhakti
TNI di mana tujuan dari kegiatan ini adalah membantu meningkatkan kebutuhan
masyarakat terutama sarana dan prasarana.Kegiatan ini di laksanakan sebagai
salah satu upaya untuk memberdayakan potensi wilayah pertahanan menjadi
kekuatan pertahanan negara di darat.
a. Operasi Bahkti.
b. Karya Bhakti.
Perbedaan antara keduanya adalah pada masalah perencanaan,Operasi
Bhakti di laksanakan berdasarkan pada program dari komando atas dan merupakan
hasil kerjasama antara TNI dengan Instansi pemerintah,dengan demikian kegiatan
ini ada dananya.Sementara untuk Karya Bhakti merupakan kegiatan yang murni
berasal dari inisiatif Dansat Kowil setempat dengan demikian karena bukan
merupakan program dari komando atas dengan sendirinya tidak ada dana untuk
kegiatan ini.Persamaannya adalah sama-sama melibatkan unsur TNI dan
masyarakat dalam pelaksanaannya.
7
2) Komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang telah
di siapkan untuk di kerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar
kekuatan dan kemampuan komponen utama. Salah satu sumber daya
nasional tersebut adalah penduduk.
8
BAB IV
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PELAKSANAAN BHAKTI TNI
9
2) Program Binter yang berkesinambungan. Binter mempunyai
pengertian adalah menyelengarakan perencanaan, pengembangan
dan pengerahan serta pengendalian untuk perubah potensi wilayah
pertahanan dengan segenap aspeknya menjadi kekuatan wilayah
sebagai rung juang, alat dan kendali juang yang tangguh untuk
kepentingan pertahanan negara di darat. Dari pengertian tersebut jelas
sekali bahwa binter bukan kegiatan yang rencana melainkan suatu
kegiatan yang terarah, teratur dan mempunyai tujuan yang jelas.
Sehinga Binter apabila dilaksanakan sungguh- sungguh akan dapat
menjadi kekuatan pertahanan negara yang kuat. Agar dalam
pelaksanaan tepat sasaran binter menggunakan 3 metode, yaitu :
a) Metode Bhakti TNI.
b) Metode Bintahwil.
c) Metode Binkonsos.
Sementara itu untuk mencapai sasaran akhir Binter itu adalah
tersedianya sarana dan prasarana dalam kondisi yang diartikan
sebagai peranti-piranti pokok dalam penyelenggaraan pertahanan
negara. Adapun sasaran Binter terbagi dalam 3 tahap, yaitu antara,
khusus dan pokok.
b. Hambatan.
2) Sarana dan prasarana . Sampai saat ini rata rata Satuan Kowil
dari segi organisasi tidak sesuai DSPP baik itu dari segi personil ,
perlengkapan sampai dengan perumahan. Hal ini tentunya akan
berpangaruh terhadap kinerja anggota. Walaupun kita semua
menyadari kondisi seperti ini sudah ada belasan tahun kebelakang dan
sampai kapan ada perbaikan walaupun pada tarap minimal. Demikian
juga halnya dalam pelaksanaan bhakti TNI sarana dan prasarana yang
diperlukan tidak dimiliki Satuan Kowil. Sebagai contoh apabila akan
dilaksanakan kegiatan karya bhakti disuatu tempat Satkowil tidak
memiliki sarana angkutan, kemudian alat bekerja dan pendukung
lainnya nyaris tidak ada. Jadi walaupun ada kegiatan bhakti TNI
Satkowil baru sebatas pada kemampuan ide atau inisiatif sementara
dana lain nya masih memerlukan bantuan dari instansi lain.
11
2) Payung hukum yang melindungi TNI dalam Binter. TNI
dalam melaksanakan tugas dalam Binter berpedoman pada UU No 34
tahun 2004 tentang TNI dan UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan
negara. Dengan berpedoman pada UU tersebut Apwil tidak perlu
gamang dalam melaksanakan pengelolaan wilayahnya khususnya
dalam kegiatan bhakti TNI dengan segala macam urusan yang
diperlukan demi lancarnya kegiatan tersebut. Harus dipegang teguh
oleh Apwil adalah bahwa tugasnya itu dalam rangka pemberdayaan
wilayah pertahanan menjadi kekuatan pertahanan nasional di darat.
b. Kendala.
1) Dampak negatif sebelum reformasi. Kebebasan yang terjadi
akan reformasi menimbulkan semacam resistensiterhadap hal-hal
yang berbau militer termasuk masalah pembinaan teritorial. Peristiwa
kerusuhan Mei 1998 dan peristiwa kerusuhan Timtim pasca jajak
pendapat mendapat posisi TNI dalam situasi serba sulit karena
tuntutan peluang dalam hukum berat terhadap beberapa Pati TNI yang
belum diselesaikan secara tuntas.
2) Publikasi media massa yang negatif. Media masa cenderung
membuat api yang kurang mendukung terhadap pelaksanaan fungsi
pembinaan teritorial. Berita-berita positif tentang kemajuan daerah atau
daerah yang aman atau good new dianggap bukan berita yang
menarik masyarakat, sehingga tidak perlu dipublikasikan. Sebaliknya
berita kriminal, kerusakan, amuk masa atau pelanggaran-pelanggaran
yang dilakukan oleh oknum TNI sebagai Bad news merupakan berita
menarik untuk dipublikasikan secara luas karena dapat menaikan
omset penjualan koran.
12
BAB V
PELAKSANAAN BHAKTI TNI YANG DIHARAPKAN
b. Dengan demikian perlu adanya peran aktif dari aparat Pemda dalam
Bhakti TNI ini mulai dari gagasan, pikiran sampai dengan pelaksanaannya.
Apabila gagasan itu muncul dari aparat Pemda tentu akan lebih lancar dalam
pelaksanaannya karena dari segi fasilitas mereka lebih lengkap. Sementara
TNI siap mendukung dari segi tenaga dan fasilitas lain yang dimiliki. Apabila
kondisi seperti ini tercipta dimana pelaksanaan Bhakti TNI timbul karena
adanya ide dan gagasan dari aparat pemerintah sudah dapat dipastikan
pemberdayaan wilayah pertahanan akan mencapai hasil dan sasaran yang
tepat.
14
BAB VI
OPTIMALISASI PELAKSANAAN BHAKTI TNI
DALAM PEMBERDAYAAN POTENSI WILAYAH PERTAHANAN
26. Subyek.
a. TNI
15
b. Aparat Pemerintah dan Masyarakat
27. Obyek.
a. Aspek geografi.
1) Persawahan
2) Pegunungan
3) Jalan
4) Sungai
b. Aspek Demografi
1) Jumlah penduduk.
2) Mata pencaharian.
3) Penyebaran penduduk.
16
28. Metode.
a. Pendidikan. Berupa pendidikan pengembangan spesialisasi teritorial
bagi TNI dan Appem dapat menyesuaikan.
b. Latihan. Berupa peningkatan kualitas latihan sesuai program
kerja.
c. Penataran. Di laksanakan oleh satuan Kowil masing-masing.
29. Upaya.
a. Motivasi Apwil dalam Bhakti TNI . Motivasi Prajurit yang masuk
satuan Komando Kewilayahan berlainan dan ini sebenarnya akan
mempengaruhi pelaksanaan tugas dilapangan tidak maksimal kedepan agar
motivasi prajurit Apwil tinggi sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik,
Upaya yang di laksanakan:
17
b. Partisipasi aparat pemerintah dan masyarakat. Saat ini partipasi
masyarakat sudah cukup baik dalam kegiatan Bhakti TNI namun partipasi
aparat pemerintah masih kurang, kedepan diharapkan timbulnya partisipasi
dari Appem dalam bentuk inisiatif. Upaya yang dilakukan :
18
BAB VII
PENUTUP
30. Kesimpulan. Dari uraian tersebut di atas dapat di simpulkan untuk dapat
mengoptimalkan pelaksanaan Bhakti TNI dalam memberdayakan potensi wilayah
pertahanan dan mempererat kemanunggalan TNI dengan rakyat dilakukan upaya
diantaranya ;
19
31. Saran. Untuk dapat mencapai sasaran dari kegiatan ini perlu segera
dirumuskan kriteria prajurit Apwil yang baru agar dapat dijadikan pedoman bagi
Dansat diluar Kowil dalam membina Karier anggotanya. Selain itu melaksanakan
sosialisasi gabungan antara TNI dan Sipil tentang masalah Sishanta.
20
21