Anda di halaman 1dari 8

Manfaat Berpuasa Untuk Kesehatan

ِ ‫هَّللا ِ الرَّحْ ٰ َم ِن الر‬


‫َّح ِيم بِس ِْم‬

‫َوبَ َر َكاتُهُ هللاِ َو َرحْ َمةُ َعلَ ْي ُك ْم ال َّسالَ ُم‬

Puji syukur kehadirat Allah SWT telah memberikan kita begitu


banyak nikmat terutama nikmat Islam dan iman. Alhamdulillah kita masih
diberi kesempatan oleh Allah untuk bertemu ditempat ini.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda


Rosulullah saw, kepada keluarganya, sahabatnya, dan seluruh pengikutnya
yang setia hingga akhir zaman.

‫ن ْال َعالَ ِم ْي َربَّ يَا اَ ِمين‬


Ikhwan wa akhwat fillah yang dicintai Allah SWT, beliau bersabda
dalam Al Qur’an:

”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa


sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.” QS Al Baqarah : 183

َ ‫تَ ْعلَ ُم‬


‫ون ُكنتُ ْم إِن‬
1
“Dan, andai kalian memilih puasa tentulah itu lebih baik bagi kalian
jika kalian mengetahui.” QS Al-Baqarah : 184

Abu Umamah: ”Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku satu


amalan yang Allah akan memberikan manfaat-Nya kepadaku dengan sebab
amalan itu.” Maka Rasulullah bersabda, ”Berpuasalah, sebab tidak ada satu
amalan pun yang setara dengan puasa.” (HR Nasaa’i)

Apakah tujuan saya berpuasa?

Secara jelas Al-Quran menyatakan bahwa tujuan puasa yang


hendaknya diperjuangkan adalah untuk mencapai ketakwaan kepada Allah
SWT. Dalam rangka memahami tujuan tersebut agaknya perlu digaris
bawahi beberapa penjelasan dari Nabi saw.

Misalnya, “Banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh


sesuatu dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga.” Ini berarti bahwa
menahan diri dari lapar dan dahaga bukan tujuan utama dari puasa.

Ini dikuatkan pula dengan firman-Nya bahwa

“Allah menghendaki untuk kamu kemudahan bukan kesulitan.” Di


sisi lain, dalam sebuah hadis qudsi,

Allah berfirman, “Semua amal putra-putri Adam untuk dirinya,


kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang memberi ganjaran
atasnya.”

Ini berarti pula bahwa puasa merupakan satu ibadah yang unik.
Tentu saja banyak segi keunikan puasa yang dapat dikemukakan, misalnya
bahwa puasa merupakan rahasia antara Allah dan pelakunya sendiri.

 Bukankah manusia yang berpuasa dapat bersembunyi untuk minum


dan makan?
 Bukankah sebagai insan, siapa pun yang berpuasa, memiliki
keinginan untuk makan atau minum pada saat-saat tertentu dari siang
hari puasa?

2
 Nah, kalau demikian, apa motivasinya menahan diri dan keinginan
itu?

Tentu bukan karena takut atau segan dari manusia, sebab jika demikian, dia
dapat saja bersembunyi dari pandangan mereka.

Di sini disimpulkan bahwa orang yang berpuasa, melakukannya


demi karena Allah SWT. Demikian antara lain penjelasan sementara ulama
tentang keunikan puasa dan makna hadis qudsi di atas.

Lalu apa hubungannya dengan kesehatan?

Kesehatan jiwa dan raga merupakan salah satu hikmah dari perintah
puasa. Kesehatan mejadi sebuah konsekuensi logis berpuasa. Agama Islam
adalah agama yang diturunkan Allah melalui rasul-rasul-Nya, diantaranya
membawa peraturan-peraturan dan hukum yang harus dipatuhi manusia
muslim. Peraturan ini tidak akan berubah dan telah sempurna. Ajaran Islam
mencakup seluruh bidang kehidupan manusia di dunia ini, termasuk bidang
kesehatan.

Rasulullah saw bersabda : “Puasalah kalian, maka kalian sehat.”

Islam mengatur kesehatan dan menentukan untuk apa kita harus


sehat serta menjelaskan tujuan hidup kita di dunia. Tentang tujuan hidup
manusia Allah berfirman :

”Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-
Ku.”(QS. Adz-Dzariyaat : 56)

Sabda Rasulullah saw:”Mohonlah kepada Allah keselamatan dari


penyakit dan bala, sesungguhnya tiada suatu pemberian Allah sesudah iman
yang lebih baik dari keselamatan.” (HR. Ibnu Majah)

3
Ibadah secara umum berarti setiap aktifitas/kerja/amal yang baik dari
seseorang yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk agama dan diniatkan
karena Allah semata. Dari batasan di atas dapat dipahami bahwa dalam
Islam tidak ada pembatasan amal/pekerjaan seseorang untuk bersifat dunia
semata atau ukhrowi semata. Shaum sebagai salah satu rukun Islam yang
ketiga, memberikan kontribusi yang jelas bagi kesehatan ataupun etos kerja
seseorang, asalkan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk syariat. Para
ilmuan telah melakukan penelitian terhadap sejumlah gejala dan tindak
kejiwaan yang dibawa oleh syariat seperti shalat, puasa, kasih sayang dan
sebagainya. Mereka mencoba untuk menemukan pengaruh dari ajaran ini
pada sel-sel tubuh manusia, apa yang terjadi pada sel-sel otak dan sel-sel
tubuh lainnya. Penelitian ilmiah ini sampai pada suatu kenyataan yang
mengagumkan yang menambah keimanan mereka, sehingga menjadi tekun
beragama dan teguh menjalankan syariat-syariat-Nya. Benarlah apa yang
difirmankan Allah :

٢٨ِ( ‫إِنَّ َما يَ ۡخ َشى ٱهَّلل َ ِم ۡن ِعبَا ِد ِه ۡٱل ُعلَ َم ٰـ ٓ ُؤ ْا‬

“Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah di antara hamba-


hamba-Nya adalah para ulama (cendekiawan).” (QS. Al-Fathir : 28)

Bagaimanakah pengaruh puasa terhadap kesehatan?

Puasa memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan, antara


lain: Pemeliharaan Tubuh dari sisa-sisa dan kelebihan zat tubuh dan sel
Dalam keadaan puasa tubuh akan menggunakan zat-zat makanan yang
tersimpan. Sekiranya zat makanan tersebut habis, maka jaringan-jaringan
tertentu mulai digunakan. Bagian tubuh yang paling pertama digunakan
adalah bagian yang terlemah atau sakit seperti jaringan meradang atau
pernanahan. Dari jaringan tersebut yang pertama diproses adalah jaringan
yang rusak atau telah tua, untuk selanjutnya dikeluarkan oleh tubuh.

Puasa dalam hal ini bertindak sebagai pisau operasi yang membuang
sel-sel yang rusak atau lemah dari bagian tubuh yang sakit dan memberi

4
kesempatan kepada peremajaan sel-sel.Melindungi manusia dari penyakit
gula. Pada waktu puasa kadar gula darah akan turun. Hal ini menyebabkan
kelenjar pankreas berkesempatan untuk istirahat. Kita mengetahui fungsi
kelenjar ini adalah untuk menghasilkan hormon insulin. Hormon ini
berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam darah, mengubah kelebihan
gula menjadi glikogen yang disimpan sebagai cadangan di otot dan hati.
Menyehatkan sistem pencernaan. Di waktu puasa, lambung dan sistem
pencernaan lainnya akan istirahat selama lebih kurang 12 sampai dengan 14
jam. Jangka waktu ini cukup mengurangi beban kerja lambung dari
makanan yang bertumpuk dan berlebihan. Puasa mengurangi berat badan
yang berlebih. Puasa dapat menghilangkan lemak dan kegemukan .

Secara ilmiah diketahui bahwa rasa lapar tidaklah karena


kekosongan perut semata tapi juga karena dipengaruhi penurunan kadar gula
dalam darah. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk berbuka dengan sesuatu
yang manis-manis terlebih dulu agar tidak makan yang berlebihan
setelahnya. Dengan demikian tidak menghilangkan hikmah puasa yang
mengharuskan hemat dan zuhud.

Adakah pengaruh puasa terhadap kejiwaan?

Hal ini penting bagi seseorang untuk dapat menghayati dan


merasakan reward dan mendukung motivasi melakukan puasa tersebut. Di
sini yang penting bukan hanya aspek kognitif tetapi juga penghayatan
emosional. Makna ibadah puasa dalam menuju ketaqwaan tidak akan ada
artinya bila tidak diyakini dan dilaksanakan. Niat bukanlah sekedar ucapan,
akan tetapi pernyataan yang menunjukkan penghayatan menyeluruh.
Pengulangan dari pengalaman. Salah satu proses pembentukan kepribadian
yang penting adalah proses belajar. Faktor penting agar apa yang dipelajari
menjadi bermakna dalam perubahan perilaku seseorang adalah pengulangan
pengalaman yang disertai faktor pendukung lainnya. Pengalaman
menjalankan ibadah puasa bila dimulai dengan niat dan kesiapan iman akan
merupakan suatu proses belajar yang efektif dan efisien dalam menuntun
perilaku dan disiplin diri.

5
Bagaimanakan hubungan puasa dengan kesehatan menurut para
ilmuwan Barat?

Menurut acuan teori yang logis konseptual, berikut hasil eksperimen


atau riset di Barat, ternyata ibadah puasa sangat potensial untuk mencekal
berbagai penyakit atau mempercepat proses (katalisator) penyembuhannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpuasa secara teratur mampu
mengendalikan stress sehingga tak heran jika terapi puasa ini berkembang
peminatnya dan cukup populer di Eropa dan Amerika Serikat, karena
berbagai penyakit berat akibat pengaruh stres berkepanjangan bisa dicekal
atau dipercepat proses penyembuhannya di samping upaya medis.

Di klinik dekat Pyrmont, Jerman, dr. Otto Buchinger dan kawan-


kawan telah banyak menyembuhkan pasien dengan terapi puasa.
Penyembuhan meliputi penyakit fisik dan kejiwaan, sehingga bisa dikatakan
sebagai psiko-fisio terapi. Setelah para pasien dirawat secara medis selama
sekitar 2 – 4 minggu dan berdisiplin puasa, ternyata mereka lebih cepat
sehat dan segar kembali baik fisik maupun mentalnya. Juga lebih bergairah
hidup. Berbagai penyakit, antara lain penyakit kardiovaskuler, ginjal,
kanker, hipertensi, depresi, diabetes, maag dan insomania, juga dapat
disembuhkan.

Dr. Yuli Nekolar dari Moscow Institute of Psychiatry pun


melaporkan hasil risetnya bahwa upaya penyembuhan secara medis yang
disertai dengan terapi puasa hasilnya lebih baik dan lebih cepat. Hal ini juga
telah dibuktikan kehandalannya oleh para pasien yang menjalani terapi
puasa itu di sejumlah klinik Health Spa di Amerika. Meski cara berpuasa di
klinik itu tak persis sama dengan praktek puasa Ramadhan, tapi dasar
fisiologi dan biokimia yang terjadi dalam tubuh pada prinsipnya sama.

Apa yang harus saya hindari ketika berbuka puasa atau sahur?

Hal yang perlu diwaspadai pada saat buka dan sahur adalah perilaku
makan/minum “balas dendam” atau “menabung makanan”. Yaitu makan
atau minum apa saja secara berlebihan. Akibatnya, tubuh cepat lelah,

6
ngantuk, dan kurang gairah kerja. Dampak lebih jauh akibat makan
berlebihan adalah tubuh tidak bugar dan mudah terserang penyakit gizi
lebih, seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan penyakit jantung, atau sering
disebut penyakit degeneratif. Namun, dalam kesederhanaan makanan
pembuka puasa, perilaku makan/minum secukupnya, tidak berlebihan,
justru terkandung kenikmatan sekaligus manfaat gizi dan kesehatan tubuh.
Hal ini tentu saja akan dirasakan oleh mereka yang dapat menerapkan ajaran
puasa dan kesederhanaan dalam perilaku hidupnya sehari-hari.

Penutup
Demikian ceramah agama yang dapat saya sampaikan pada
kesempatan ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dan kurangnya mohon
dimaafkan, yang benar datangnya atas bimbingan Allah SWT Yang Maha
Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru itu datangnya dari saya pribadi
sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari salah,

Sesungguhnya Islam, iman, sholat, puasa, zakat, dan haji adalah


hadiah terindah yang Allah berikan kepada kita. Kebahagiaan kita adalah
saat-saat dimana kita dekat dengan Allah SWT.

‫َوبَ َر َكاتُهُ هللاِ َو َرحْ َمةُ َعلَ ْي ُك ْم ال َّسالَ ُم َو‬

7
DAFTAR PUSTAKA

1. QS Al Baqarah : 183
2. QS Al Baqarah : 184
3. HR Nasaa’i
4. QS. Adz-Dzariyaat : 56
5. HR. Ibnu Majah
6. QS. Al-Fathir : 28
7. https://moodis.wordpress.com/2010/08/18/tausiyah-ramadhan-hari-2-
puasa-dan-kesehatan/
8. Anonimous. 2006. Puasa Menurut Al-Qur’an. (Online).
(http://www.dzikir.org/b_puasa.htm). Diakses tanggal 2 Desember 2006
9. Ardiansyah, Dian. 2006. Puasa dan Kesehatan Jiwa. (Online).
(http://kecubung6.com/index.php). Diakses tanggal 5 Desember 2006.
10. Budiyanto, MAK. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Cetakan IV. UMM
Press. Malang
11. Firmansyah, M. Adi. 2004. Kesehatan: Puasa dan Kesehatan Tubuh.
(Online). Asy-Syifaa' ONLINE.
(http://www.members.lycos.co.uk/foxapin12/modulesphp?)
12. Harli, Mohamad. 2001. Manfaat Gizi dan Kesehatan Makanan Pembuka
Puasa. Kompas edisi Sabtu, 24 November 2001
Muhamad, Kartono. 2000. Ceramah Ramadhan: Puasa dan Kesehatan.
Pesantren Virtual. Dimuat Minggu, 17 Desember 2000
Sadili, Muhtar. 2006. Puasa dan Kesehatan. (Online).
13. (http://kecubung6.com/index.php). Diakses 5 Desember 2006.
Soekirno. 1998. Puasa Dan Pengendalian Stres. Majalah Intisari. Edisi
Desember 1998.

Anda mungkin juga menyukai