Anda di halaman 1dari 1

Nama : Lila Muliani

Tugas : Formulasi Bahan Alam

“ Formulasi Tablet Dari Ektrak Biji Pala (Myristica fragrans Hount) Bebas
Miristisin Dan Safrol Dengan Metode Granulasi Basah”

Biji pala yang telah dikeringkan dihaluskan kemudian diekstraksi dengan


cara maserasi selama 3 x 24 jam menggunakan pelarut etanol 95% hasil
redestilasi. Hasil ekstraksi kemudian dipekatkan dengan menggunakan rotary
evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental.
Pemisahan Safrol dan Miristisin dilakukan dengan metode kromatografi
kolom menggunakan sistem elusi isokratik. Sebanyak 20 gram ekstrak digerus
dengan silika gel hingga menjadi serbuk homogen. Kemudian ditempatkan dalam
kolom sedemikian rupa sehingga siap untuk dielusi. Pelarut yang digunakan
adalah campuran n-heksan:etil asetat (10:1).
Penapisan fitokimia meliputi golongan metabolit sekunder alkaloid,
flavonoid, tanin dan polifenol, saponin, kuinon, monoterpenoid dan
seskuiterpenoid, steroid dan triterpenoid.
Ekstraksi biji pala (2,9 Kg) secara maserasi dengan etanol 95% diperoleh
ekstrak kental 297,83 g, sehingga diperoleh rendemen sebesar 10,27%.
Tablet ekstrak biji pala bebas miristisin dan safrol dibuat dengan metode
granulasi basah yang mempunyai berat teoritis 525 mg. Setiap formula dibuat
sebanyak 250 tablet.
Tablet dari gabungan fraksi ekstrak biji pala ini dibuat dengan metode
granulasi basah. Metode granulasi basah dipilih karena memiliki beberapa
keuntungan yaitu, dapat meningkatkan kompresibilitas serbuk, memperbaiki daya
alir, dan memiliki distribusi dan keseragaman zat aktif yang baik.
Granul juga tidak boleh terlalu kering karena apabila terjadi pengeringan
total granul akan dapat menghilangkan daya ikat dan cenderung membentuk
capping dan laminasi. Granul yang sangat kering dan hanya mengandung sedikit
sekali persentase air (kelembapan), dapat menghasilkan tablet yang renyah atau
memiliki nilai friabilitas yang tinggi (Aulton, 1988).

Anda mungkin juga menyukai