Anda di halaman 1dari 32

Pengaruh Pemberian Air Kolam Ikan Lele Terhadap

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kangkung

Nama :
Fernanda Hartoyo

Kelas : XI
IPA 1

SMA Negeri 1 Terbanggi


Besar

Lampung Tengah

Lampung

2016

Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah SWT kami ucapkan atas selesainya
Laporan hasil penelitian biologi mengenai materi pembelajaran BAB I (Pertumbuhan Dan
Perkembangan) yang berjudul “Pengaruh Pemberian Air Kolam Ikan Lele Terhadap
Pertumbuhan Dan Perkeeembangan ”. ini dapat terselesaikan. Proses pengamatan dan
penyusunan laporan hasil praktikum biologi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu guru selaku guru pembimbing
yang telah membimbing dalam proses pengamatan biologi serta semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya laporan hasil biologi ini.

Saya berharap, semoga laporan hasil penelitian biologi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Harapan saya, laporan ini dapat digunakan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan kami juga berharap laporan ini dapat mempermudah dalam mempelajari
mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan.

Akhirnya, seperti pepatah “Tiada gading yang tak retak” saya mengharapkan saran
dan kritik dari para bapak guru karena kesempurnaan hanya milik Allah semata dan apabila
ada kesalahan baik dalam penggunaan kata maupun pengetikan kami mohon maaf dan
kepada Allah kami mohon ampun.

Waalaikumsalam wr.wb
Lampung Tengah, 15 September 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..
Daftar Isi………………………………………………………………………………….... 3

2
BAB I PENDAHULAN………………………………………………………….... 4
1.1. Judul ………………………………………………………………………………...
1.2. Hari dan Tanggal Praktikum……………………………………………………. 4
1.3. Latar Belakang………………………………………………………………… 4
1.4. Tujuan Praktikum…………………………………………………………………4
BAB II DASAR TEORI………………………………………………………………… 5
BAB III METODE PENGAMATAN……………………………………………..7
3.1. Alat dan Bahan………………………………………………………………. 7
3.2. Cara Kerja………………………………………………………………………….
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN…………………………… 8
4.1. Hasil Pengamatan.…………………………………………………………… 8
4.2. Pembahasan………………………………………………………………………….9
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………….
5.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………. 10
5.2. Saran……………………………………………………………………...................
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup pertumbuhan
berjalan seiring dengan pertumbuhannya. Pertumbuhan diartikan sebagai proses
bertambahnya ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible. Sedangkan
3
perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan yang tidak dapat
dilihat melalui ukuran tetapi dengan perubahan bentuk (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sangat banyak
meliputi faktor eksternal dan faktor internal. Salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi adalah air. Setiap tumbuhan sangat memerlukan air, karena tanpa adanya
air tumbuhan tidak dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Air digunakan
oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak
dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tanaman mati.
Banyak jenis air yang dapat dipakai untuk menyiram tanaman. Salah astunya ialah air
kolam ikan lele yang biasanya asal disalurkan ke selokan oleh para peternak lele. Air
kolam ikan lele mengandung Nitrogen dan Phospor yang berasal dari feses , sisa pakan
dan urine ikan yang memiliki kandungan protein dan urea yang tinggi, yang dapat
dijadikan pupuk organik. Sehingga para peternak lele sebenarnya bisa memperoleh
manfaat lebih seandainya dapat memanfaatkan air kolam ikan lele yang dibuang setiap
menguras kolam untuk menyiram tanaman. Contohnya tanaman kangkung. Kangkung
merupakan jenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur. Sayuran yang banyak dijual di
pasar dan dapat tumbuh dimana-mana, terutama daerah berair sehingga sangat cocok bila
ditanaman disekitar kolam ikan lele. Kangkung juga dapat dijadikan pakan untuk ikan
lele sehingga para peternak lele dapat meminimalisir biaya untuk pembelian pakan.
Berdasarkan pemaparan di atas, saya tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
pengaruh air kolam ikan lele terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kangkung dengan dosis yang berbeda agar dapat menentukan dosis yang cocok dan
diperoleh hasil yang optimal. Apabila dosis yang diberikan tidak sesuai maka itu tidak
cocok untuk tanaman itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh pemberian air kolam ikan lele terhadap pertumbuhan tanaman
dan perkembangan tanaman kangkung?

1.3 Tujuan Penelitian


Dilakukannya persetujuan ini bertujuan untuk :
1. Memenuhi tugas dari guru mata pelajaran Biologi

4
2. Mengetahui pengaruh dosis atau takaran pemberian air kolam ikan lele terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung.
3. Mengetahui perbedaan peningkatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kangkung yang disiram oleh air kolam ikan lele sebanyak 100 mL, 200 mL, 300 mL.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Mengetahui pengaruh dosis pemberian air kolam ikan lele terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kangkung.
2. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai berapakah dosis air kolam ikan lele
yang cocok untuk meningkatkan pertumbuhanndan perkembangan tanaman kangkung
agar hasil yang diperolah maksimal.

1.5 Variabel
Kondisi atau faktor yang oleh penulis diontrol serta diobservasi dalam penelitian atau
pengamatan ini yaitu :
1. Variabel terikat : Pertumbuhan tanaman kangkung.
2. Variabel bebas : Air kolam ikan lele.
3. Variabel kontrol : Tanah, cahaya, suhu, kelembaban, dan tanaman kangkung
yang disiram dengan 150 mL.

1.6 Pembatasan Masalah


Untuk mencegah melebarnya masalah dan menjaga agar hasil penelitian sesuai,maka
pembahasaan yang akan diteliti dibatasi pada permasalah sebagai berikut :
1. Pertumbuhan yang diamati hanya terbatas pada panjang batang dan lebar daun.
2. Penelitian ini hanya difokuskan pada faktor air , dimana yang digunakan adalah air
kolam ikan lele yang berwarna hijau keruh dengan dosis 100 mL, 200 mL, 300 mL.
3. Jenis tanaman yang diamati adalah tanaman kangkung varietas
4. Pengamatan pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman hanya dilakukan selama
14 hari ( 2 minggu ).

1.7 Hipotesis
 H0 : Air kolam ikan lele dapat mempengaruhi peningkatan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kangkung.
 H1 : Air kolam ikan lele tidak dapat mempengaruhi peningkatan pertumbuhan dan

5
perkembangan tanaman kangkung.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

6
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan
berdampingan. Jadi , proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lain. Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses bertambahnya ukuran atau volume
serta umlah sel secara irreversible, yaitu tidak dapat kembali ke keadaan semula. Karena
adanya pembelahan sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan batang
tumbuhan dapat diukur dengan busur pertumbuhan atau auksanometer.

Sedangkan perkembanganadalah suatu proses atau peristiwa perubahan biologis


menuju keadaan dewasa. Perkembangan merupakan terspesialisasinya sel-sel menjadi
struktur dan fungsi tertentu. Perkembangantidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi
dinyatakan dengan perubahan bentukdan tingkat kedewasaan .

Perkembangan awal suatu tumbuhan secara garis besar melalui 3 tahap, pembelahan
sel,morfogenesis, dan diferensiasi seluler.pada tingkat selelur, perkembangan dapat
berupa diferensiasi sel sel baru yang membelah membentuk jaringan yang menyusun
organ tertentu. Pada pertumbuhan dan perkembangan ditandai dengan munculnya buah
dan bunga.

Jika sistem organ tidak terbentuk,organisme akan mengalami pertambahan volume


yang disebut pertumbuhan. Fase pertumbuhan pada tumbuhan dimulai dari
perkecambahanyang melibatkan proses fisikamaupun kimia dan ditandai dengan
pertumbuhan akar,lalu daun dan organ lainnya.

Secara umum, pertumbuhan tumbuhan awalnya berjalan lambat, kemudian menjadi


lebih cepat hingga tercapai kondisi maksimum, dan akhirnya kembali menurun.

Pada proses pertumbuhan, terdapat 3 fase utma uang dikenali, yaitu fase logaritmik
(laju pertumbuhan berlangsung lambat,tapi kemudian meningkat terus), fase linear
(pertambahan ukuran berlangsung konstan) dan fase terakhir yaitu fase penuaan yang
diciirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun, terjadi pada saat tumbuhan sudah
mencapai kematangan dan mulai menua.

7
Tetapi tumbuhan yang memiliki umur yang sama, bila diperhatikan memiliki tinggi
dan besar yang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena ada perubahan faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

Tahap-Tahap Pertumbuhan
 Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan
plumula (calon batang).
Factor yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen dan suhu.
Perkecambahan biji dibagi 2 yaitu,
a.     Perkecambahan epigeal : Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon
kepermukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum
terbentuk. Contoh : perkecambahan kacang hijau.
b.     Perkecambahan hypogeal : epikotil memanjang sehingga puluma keluar menembus
kulit biji dan muncul diatas permukaan tanah sedangkan kotiledon tertinggal
dalam tanah. Contoh : perekcambahan kacang kapri.
 Pertumbuhan Primer
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem primer. Pertumbuhan ini
disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung
batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
 Pertumbuhan Sekunder
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder. Pertumbuhan
ini disebabkan oleh kegiatan cambium yang bersifat meristematik kembali.

 Proses perkecambahan

Perkecambahan melibatkan prosse fisika dan kimia

1) Proses fisika
Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) rendah pada biji
yang kering
2) Proses Kimia
Dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah. Air
yang masuk mengaktifkan embrio untuk hormon giberelin

8
(GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar
endosperma) untuk menyintesis dan mengeluarkan enzim.
Enzim yang bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang
terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan
molekul kecil yang larut dalam air, misalnya enzim amilase menghidrolisis
pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya, gula dan zat-zat lainnya
diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio
menjadi bibit tumbuhan yang ditandai dengan munculnya calon akar
(radikula) diikuti calon daun/plumula.

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

A. Faktor Dalam (Internal) yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan

1. Gen
Gen dapat mengatur pola pertumbuhan dan perkembangan melalui sifat yang
diturunkan.

2. Hormon

Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon untuk tumbuhan di antaranya


adalah : auksin, giberelin, gas etilen, sitokinin, asam absisat, Asam Traumalin, dan
Kalim. Hormon tersebut diproduksi di dalam tubuh tumbuhan, tetapi dipengaruhi oleh
kondisi eksternal.

a. Auksin

Hormon Auksin ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun
pertama tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, dan jaringan yang
masih bersifat meristematis. Fungsi auksin adalah untuk membantu pertumbuhan
tanaman pada : Pembentangan sel, Pembelahan sel, dan Merangsang pembentukan
buah dan bunga

Aktivitas auksin dapat terhambat oleh sinar yang berlebihan. Jika salah satu
sisi batang terkena cahaya, auksin beralih ketempat yang tidak terkena cahaya.
Kandungan auksin pada bagian yang terkena cahaya menjadi lebih rendah daripada

9
yang tidak terkena cahaya. Jika suatu tanaman memperoleh terlalu banyak sinar pada
salah satu sisi bagian tubuhnya, maka tanaman itu akan mengalami hal-hal seperti
ditunjukkan pada gambar berikut.

Tanaman yang memperoleh terlalu banyak sinar dari satu sisi akan mengalami
perubahan-perubahan berikut:

1. Auksin akan terakumulasi di sisi batang yang tidak terkena sinar.


2. Konsentrasi auksin yang tinggi di sisi yang tidak terkena sinar akan
mempercepat pembelahan dan pembentangan sel batang ataupun koleoptil.
3. Pertumbuhan sel yang lebih banyak di sisi tumbuhan yang kurang sinar
menyebabkan batang menjadi bengkok sehingga akan terlihat bahwa tanaman
tumbuh menuju ke arah cahaya.

b. Giberelin

Giberelin terdapat pada bagian batang dan bunga. Fungsi hormon giberelin
adalah :

1. Menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya

2. Menyebabkan tumbuh tinggi pada tanaman.

3. Memacu aktivitas cambium.

4. Menghasilkan buah yang tidak memiliki biji.

5. Membantu perkecambahan biji.

Pengaruh Giberelin pada Pertumbuhan Batang

Giberelin seperti halnya auksin memegang peranan penting dalam


pertumbuhan batang, namun dapat dapat menyebabkan pertumbuhan batang menjadi
terlalu panjang. Sebaris jagung kerdil dapat dibuat supaya tumbuh seperti jagung
biasa dengan memberinya giberelin berkali-kali. Tapi anehnya, pertumbuhan jagung
biasa tidak dapat ditingkatkan dengan giberelin.

c. Gas etilen

Ada berbagai macam fungsi gas etilen. Salah satunya adalah interaksi gas
etilen dengan auksin dapat memacu pembungaan pada buah, misalnya mangga dan

10
nanas. Pada beberapa tumbuhan, interaksi gas etilen dengan giberelin dapat
mengatur perbandingan bunga jantan dan betina. Fungsi utama dari gas etilen
adalah:

1. Mempercepat pemasakan buah

2. Mempertebal pertumbuhan batang

3. Pengguguran bunga.

d. Sitokinin

Sitokinin merupakan hormon tumbuh yang terdapat pada tubuh tumbuhan


yang dibentuk pada sistem perakaran. Fungsi hormon Sitokinin adalah :

1. Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih cepat memanjang

2. Mempercepat pelebaran daun

3. Perangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk tanaman

4. Merangsang aktivitas pembelahan sel

5. Membantu perkecambahan biji.

e. Asam absisat

Berbeda dengan hormon yang lain yang berfungsi membantu pertumbuhan,


asam absisat mempunyai fungsi menghambat pertumbuhan.

Fungsi asam abisat adalah :

1. Mengurangi kecepatan pembelahan

2. Mengurangi pemanjangan sel

3. Membantu pengguguran bunga

4. Menyebabkan dormansi

B. Faktor Luar (Eksternal) yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan

Seperti telah kita pelajari sebelumnya, hormon diproduksi dalam tubuh


tumbuhan, tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal (lingkungan). Pengaruh

11
lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangatlah besar.
Faktor-faktor eksternal dari lingkungan tersebut meliputi suhu udara, cahaya,
kelembapan udara, serta ketersediaan air tanah dan mineral.

a. Pengaruh Suhu pada Pertumbuhan

Suhu merupakan faktor eksternal dari lingkungan yang penting bagi tumbuhan
karena suhu berhubungan dengan kemampuan tumbuhan dalam melakukan proses
fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi. Tumbuhan memiliki suhu
optimum yang ideal untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum
merupakan suhu yang terbaik untuk pertumbuhan suatu jenis tanaman secara ideal.
Selain suhu optimum, suatu tanaman juga memiliki batas suhu maksimum dan
minimum yang bisa diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu paling
tinggi yang memungkinkan tumbuhan masih dapat mempertahankan hidupnya.
Suhu minimum merupakan suhu paling rendah yang memungkinkan tumbuhan
masih dapat mempertahankan hidupnya. Sebagian besar tumbuhan memerlukan
temperatur sekitar 10°C – 38°C untuk pertumbuhannya.

b. Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan

Sinar cahaya merupakan faktor eksternal yang berperan penting dalam proses
fotosintesis. Apabila sumber makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis
berkurang atau bahkan tidak ada, jaringan bisa menjadi mati karena kekurangan
makanan. Namun demikian sinar cahaya yang diterima oleh tumbuhan jumlahnya
tidak boleh terlalu banyak. Cahaya yang terlalu berlebihan justru akan menghambat
pertumbuhan. Demikian juga jika kekurangan cahaya, hal itu juga berakibat buruk
bagi tanaman.

Contoh akibat dari hasil fotosintesis yang melemah adalah tanaman yang
tumbuh di ruangan gelap, ukuran batangnya menjadi jauh lebih panjang
dibandingkan tumbuhan yang memperoleh cukup cahaya matahari. Tanaman
tersebut akan berwarna pucat dengan batang yang lemah dan kurus. Pertumbuhan
dalam tempat gelap karena kekurangan cahaya semacam ini disebut etiolasi.

c. Pengaruh Kelembaban pada Pertumbuhan

Tanah yang lembab sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman, terutama saat
perkecambahan biji. Hal ini terjadi karena tanah yang lembab menyediakan cukup

12
air untuk mengaktifkan enzim di dalam biji serta melarutkan makanan di dalam
jaringan. Tingkat pengaruh kelembaban udara atau tanah bisa berbeda-beda pada
masing-masing jenis tumbuhan. Ada tanaman yang memerlukan kelembaban udara
dan kelembaban tanah yang tinggi, misalnya lumut hati. Sebaliknya, ada pula
tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada dengan kelembaban udara dan tanah
kelembapan rendah, misalnya tanaman Aloe vera (lidah buaya) dan beberapa jenis
tanaman anggrek.

d. Pengaruh Air dan mineral pada Pertumbuhan

Tumbuhan sangat membutuhkan air,CO2, dan mineral untuk pertumbuhannya.


Air dan CO2 merupakan bahan utama untuk berlangsungnya proses fotosintesis.
Gas CO2 diambil melalui stomata dan lentisel. Sedangkan air dan mineral diambil
dari tanah melalui akar, kecuali pada tumbuhan tertentu, seperti tanaman kantong
semar (Venus sp. atau Nephentes sp.). Tanaman tersebut memperoleh senyawa
nitrogen (protein asam amino) dan mineral dari serangga yang masuk ke dalam
perangkapnya.

Air merupakan faktor eksternal yang juga sangat diperlukan dalam


perkecambahan biji. Air digunakan saat masa perkecambahan untuk mengaktifkan
enzim-enzim dalam biji. Perkecambahan biji akan tertunda (dormansi) tanpa air.
Mineral sangat diperlukan untuk proses pertumbuhan pada tanaman. Misalnya
pembentukan klorofil sangat membutuhkan mineral Mg. Tumbuhan yang
kekurangan magnesium terlihat menguning. Mineral yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (1) makroelemen dan (2)
mikroelemen. Makroelemen adalah elemen mineral yang dibutuhkan dalam jumlah
besar, sedangkan mikroelemen adalah elemen mineral yang dibutuhkan tumbuhan
dalam jumlah sedikit.

e. Pengaruh Ketersediaan oksigen pada Pertumbuhan

Setiap makhluk hidup, termasuk tumbuhan memerlukan oksigen untuk


respirasi aerob dalam tubuh. Melalui respirasi aerob, tumbuhan dapat memperoleh
energi untuk pertumbuhannya. Biji-biji pada tumbuhan tidak akan berkecambah
tanpa adanya oksigen.

13
Khusus pada proses perkembangan tumbuhan, selain ditentukan oleh faktor-
faktor di atas juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, di antaranya adalah
letak sel dalam jaringan. Jaringan kambium yang merupakan jaringan meristem
sekunder. Meristem sekunder terletak di daerah lingkaran kambium. Meristem
sekunder berfungsi memperbesar diameter batang tanaman karena kambium selalu
membelah ke arah samping. Sel-sel kambium yang terletak di bagian dalam akan
terdiferensiasi menjadi xilem, sedangkan bagian luarnya akan terdiferensiasi
menjadi floem. Kambium kemudian akan membelah kembali dan terjadi lagi
pengulangan proses seperti di atas.

Setelah memperlajari dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, diharapkan agar kita dapat
mempraktekkannya untuk menanam suatu jenis tumbuhan yang akan dapat tumbuh
dan berkembang lebih baik.

2.3 Air

Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan
bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian
besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak
gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar,
danau, uap air, dan lautan es.Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu
siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah
(runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun
atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat
tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan
100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut
yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya,
seperti garam-garam, gula,asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air), dan gas (uap air).

14
Air merupakan salah satu nutrisi yang sangat penting bagi tumbuhan. Air
berfungsi untuk melakukan fotositesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga
kelembaban, dan membantu perkecambahan biji. Tanpa air,reaksi kimia dalam sel tidak
dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati.

2.4 Air Kolam Ikan Lele

2.4.1 Kandungan Air kolam ikan lele


Ikan lele menghasilkan limbah yang berasal dari feses dan sisa pakan ikan yang
memiliki kandungan protein tinggi. Protein tersebut diuraikan menjadi polipeptida,
asam amino dan amonia sebagai produk akhir. Didalam air amonia terdapat dalam
2 bentuk, yaitu NH4+atau biasa disebut Ionized Ammonia(IA). Nitrogen dan
phospor dalam limbah air budidaya lele berasal dari feses, sisa pakan dan urine
ikan yang memiliki kandungan protein tinggi. Protein dan urea adalah sumber
utama 2 nitrogen dalam limbah ini yang secara keseluruhan atau sebagiannya
terdiri atas sejumlah besar amino, karbon, hidrogen, sulfur dan fosfor (Wheaton,
1977 dalam Sumoharjo, 2010).

2.4.2 Manfaat Air kolam Ikan lele


Air kolam ikan memiliki beberapa manfaat bagi tanaman diantaranya ialah :
1. Kandungan Nitrogen dan phospor yang baik serta adanya amonia yang
digunakan untuk pembuatan pupuk cair yang baik untuk tanaman yang dapat
menggantikan udara dan mengurangi oksidasi bahan dan dapat digunakan
sebgai pendingin untuk suu sangat rendah.
2. Untuk pengairan bagi tanaman
3. Dan dapat dimanfaatkan untuk akuaponik atau gabungan antara akuakultur dan
hidroponik. Dimana petani lele dapat memperoleh hasil yang lain dari
peternakan lelenya .

2.5 Kangkung

2.5.1 Pengertian dan Klasifikasi Kangkung

Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) adalah tumbuhan yang termasuk jenis


sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-
15
pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang
dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.Klasifikasi
kangkung adalah sebagai berikut :

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Solanales
Famili: Convolvulaceae
Genus: Ipomoea
2.5.2 Anatomi Kangkung
Spesies: I. aquatica
1. Struktur Sel Nama binomial Akar
Pada Ipomoea aquatica struktur akar kangkung
masih terdapat empulur. Seperti struktur akar tumbuhan yang lain, akar
kangkung juga memiliki epidermis, endodermis, korteks, serta pembuluh
pengangkut (xylem dan floem).  Tipe berkas pengangkut radial, tipe tetra arch
dengan rongga-rongga udara pada daerah korteks. Kangkung merupakan salah
satu tumbuhan yang berakar serabut.
2. Struktur Sel Batang
Batang terdiri atas peridermis, korteks dan stele. Berkas pengangkut
tipe bikolateral, dimana terdapat floem luar, xilem dan floem dalam. Batang
kangkung tersusun atas sel aerinkim atau parenkim aerob, batang kangkung
berwarna hijau sehingga mengandung kloroplas. Hal ini membuktikan bahwa
batang kangkung juga melakukan fotosintesis. Pada batang kangkung
empulurnya mengalami perombakan (tidak terdapat empulur) sehingga bagian
tengahnya berlubang dan dibatasi oleh ruas (buku), hal ini mendukung
fungsinya sebagai tumbuhan air yang memiliki kemampuan untuk
mengapung.

16
3. Struktur Sel Daun
Bagian permukaan bawah daun banyak terdapat stomata bertipe parasitik,
hal ini disesuaikan dengan habitatnya di air. Pada daun juga banyak terdapat
klorplas yang didalamnya terdapat klorofil untuk berfotosintesis. Daun terdiri
atas epidermis atas, mesofil dan epidermis bawah. Stoma tipe panerofor,
parasitic dengang 2 sel tetangga. Pada kangkung dimana aerasi menjadi
masalah terdapat aerenkim pada akar yang nampak mencolok (besar) dan
adanya rongga pada daerah empulur batang yang diduga terkait dengan aerasi
internal

2.5.3 Morfologi Kangkung


Adapun morfologi dalam tanaman kangkung adalah sebagi berikut :
1.         Akar
Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari
satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan
cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah
sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada
radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air.

2.        Batang
Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak
mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar.
Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan
merayap (menjalar). Warna batangnya lebih hijau pekat daripada warna daun.

3.         Daun
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan
di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi
percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul,
permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian
bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung
dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat.

4.        Bunga

17
Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun
mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung .

5.      Buah
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir
biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam
jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar
10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama.

6.      Biji
Biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau
kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat
biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara
generative(stek).

2.5.3 Kandungan Gizi Kangkung

Bagian tanaman kangkung yang mengandung banyak gizi terletak pada batang
muda dan pucuknya. Kangkung memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi karena
didalamnya terdapat :

1. Kandungan vitamin A pada kangkung sangat tinggi, mencapai 6.300 IU.


Bersifat antioksidan sehingga dapat menangkal radikal bebas penyebab kanker
dan penuaan dini.Selain itu, kangkung juga tinggi kadar seratnya dan
mengandung fosfor, zat besi, hentriakontan, dan sitosterol. Berkat kandungan
yang dimiliki, kangkung berpotensi juga sebagai antiracun, antiradang,
penenang (sedatif) dan diuretik.
2. Vitamin B1, C, K protein
3. Kalori Kandungan gizi dalam 100 gram kangkung: (energi), karbohidrat,
protein, dan lemak
• Energi 29 kal
4. Mineral dan zat • Protein 3 g penting, misalnya zat
• Lemak 0,3 g
besi, kalsium, fosfor, asam amino
• Karbohidrat 5,4 g
dan karoten. • Serat 1,0 g
• Kalsium 73 mg
• Fosfor 50 mg
• Besi 2,5 mg
18
• Vitamin A 6.300 IU
• Vitamin B1 0,07 mg
• Vitamin C 32 mg
• Air 89,7 g
2.5.4 Manfaat kangkung

Kangkung termasuk sayur yang sangat populer. Biasa dibuat tumis, cah, atau
lalap. Kangkung ternyata juga berkhasiat sebagai antiracun dan bisa mengobati
berbagai gangguan kesehatan. Kangkung berfungsi sebagai penenang (sedatif) dan
mampu membawa zat berkhasiat ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman
ini mempunyai kemampuan menetralkan racun di tubuh.

Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan
pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Menurut Dr. Setiawan, kangkung
mempunyai rasa manis, tawar, sejuk. Sifat tanaman ini masuk ke dalam meridian
usus dan lambung. Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik),
antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghentikan perdarahan (hemostatik),
sedatif (obat tidur). Kangkung juga bersifat menyejukkan dan menenangkan.

19
Tanaman bernama daerah kangkueng (Sumatera), pang pung (Nusa
Tenggara), kangko Sulawesi), utangko (Maluku) ini enak rasanya dan memiliki
kandungan gizi cukup tinggi. Selain vitamin A, B1, dan C, juga mengandung
protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakontan, sitosterol.
Beberapa peran kangkung bagi tubuh kita:
1. Vitamin yang terkandung dalam kangkung sangat menunjang kesehatan, karena
masing-masing vitamin mempunyai peranan penting dalam tubuh.
a.         Vitamin A bagus untuk kesehatan mata
b.        Vitamin B membantu proses metabolisme tubuh
c.         Vitamin C menjaga daya tahan/kekebalan tubuh
d.        Vitamin K penting dalam proses pembekuan darah pada luka.

2. Menetralkan Racun
Kangkung berfungsi sebagai penenang (sedaktif) dan mampu
menetralisir racun serta menghilangkannya dari dalam tubuh. Oleh sebab itu
tubuh menjadi relaks. Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari
Filiphina, memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman penyembuh ajaib.
Di negara tersebut, tanaman kangkung di pakai untuk menyembuhkan
sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. Akar kangkung
juga berguna untuk mengobati penyakit wasir.

3. Penuh Zat besi dan mineral.


Zat besi berperan penting dalam proses pembentukan hemoglobin. Jadi
bagi para penderita kekurangan darah (anemia) tidak ada salahnya menyantap
jenis sayuran ini. Baik juga di konsumsi bagi wanita yang sedang menstruasi
untuk cepat mengembalikan fungsi darah. Selain itu zat besi dapat
meningkatkan konsentrasi otak, serta sel darah merah meningkat sehingga
aliran oksigen ke otakpun menjadi lebih maksimal.

4. Pemasok Betakaroten
Kangkung mengandung betakaroten yang merupakan salah satu zat
antioksidan yang sangat berguna melawan radikal bebas. Radikal bebas adalah
awal dari berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung. Betakaroten juga di
kenal sebagai unsur pencegah kanker kulit dan paru. Hal ini dikarenakan

20
betakarotin dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu
relatif lama dibandingkan Vitamin A sehingga memberikan perlindungan lebih
optimal terhadap munculnya kanker.

5. Kaya Akan Serat


Kangkung kaya akan serat yang bermanfaat untuk mengikat asam
empedu dan kolesterol serta membawanya keluar bersama feses.
Selain manfaat diatas kangkung juga berkhasiat untuk mengatasi
mimisan, haid terlalu banyak, sakit kepala, ambeien, insomnia, sembelit dan
mual bagi ibu hamil, gusi bengkak, sakit gigi, disuria (sulit buang air kencing),
keracunan makanan, gatal di kulit, bisul, kapalan bahkan air rebusan kangkung
dapat berkhasiat menghilangkan ketombe.

6. Kesehatan Ginjal
Dengan sifatnya yang diuretik, kangkung melancarkan buang air kecil
sehingga baik bagi kesehatan ginjal.

7. Mengurangi Nyeri Haid


Bagi ibu ibu ataupun ladies yang biasa mengalami nyeri saat haid,bisa
memanfaatkan kangkung untuk mengatasinya.Selain untuk sayur ternyata
Kangkung juga dapat mengurangi rasa nyeri tak tertahankan pada saat haid.
Caranya tumbuk daun kangkung lalu tambahkan air hangat, kemudian saring
dan tambahkan madu agar ada rasa manis saat meminumnya.

2.5.5 Syarat Tumbuh


Syarat tumbuh tanaman kangkung (Ipomoea reptana) adalah sebagai berikut :
1.    Syarat Iklim
a.       Suhu Udara : 180C - 240C
b.      Kelembapan : 80% - 90%
c.       Curah Hujan : 1500 - 4000 mm/tahun
d.      Intensitas cahaya : cukup
2.      Syarat tanah
a.      Tekstur tanah : gembur dan subur
b.       Ph tanah : 6,0 - 7,0

21
c.      Jenis tanah : Latosol

BAB III

22
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi : Jln. A Yani , Gg. Mawar No. 25, Bandar Jaya Barat.
Waktu : 5 Agustus 2017 – 19 Agustus 2017.

3.2 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi yang dilakukan dengan
percobaan atau eksperimen secara langsung dengan melakukan penyiraman tanaman
kangkung dengan air kolam ikan lele yang berbeda dosisnya.

3.3 Prosedur Penelitian

3.3.1 Alat
 6 buah polyback
 1 buah botol susu 250 mL
 1 buah mistar
 1 pasang sarung tangan
 Handphone
 Alat tulis

3.3.2 Bahan
 1 kg tanah
 Air kolam ikan lele (100 mL, 200 mL, 300 mL)
 Air
 18 biji kangkung

3.3.3 Cara Kerja


a. Menyiapkan 3 buah polyback yang telah diberi tanah kira-kira 1 kg. Lalu
memberi label setiap polyback agar tidak tertukar.
b. Menanamkan 18 biji kangkung kedalam polyback masing-masing polyback
diisi 6 biji yang diletakkan pada lubang yang terpisah yang setiap lubangnya
berisi 2 biji kangkung.

23
c. Meletakkan polyback yang berisi biji ditempat yang terkena sinar matahari.
Lalu menyiramkan air pada biji kangkung.
d. Menunggu sampai biji mulai mengalami perkecambahan untuk mengamati
panjang batang dan lebar daun.(Tetap melakukan penyiraman secara rutin).
e. Setelah mengalami perkecambahan, menyiram polyback dengan air yang
berbada dosisnya, polyback A 100 mL, polyback B 200 mL, polyback C 300
mL dan polyback D air biasa 150 mL.
f. Mencatat hasil pengamatan dan mendokumentasikan setiap perkembangan
dan pertumbuhan sebagai bukti real.
g. Melakukan pengamatan sampai batas waktu yang ditentukan.

3.4 Cara Pengembalian Data


Menyiapkan tempat dan media , menanam biji kangkung. Setelah tumbuh selama 5 hari ,
lalu diberikan (disiram) air kolam ikan lele yang berbeda dosis atau takarannya selama
sehari sekali. Dan setelah tumbu, panjang batang dan lebar daun tanaman kangkung
diukur selama 2 minggu.

BAB IV

24
HASIL PEGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama 2 minggu, maka didapatkan hasil
pengamatan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Pertumbuhan tinggi dan jumlah daun tanaman kangkung

4.1.1 Tanaman A

Tanaman 1 Tanaman 2 Tanaman 3


Tanggal Tinggi Jumlah Tinggi Jumlah Tinggi Jumlah
Batang Daun Batang Daun Batang Daun
 5-8-2017
(sebelum
diberi
perlakuan)  3,7 cm   3,3 cm    3 cm   
 6-8-2017  4,7 cm   3,8 cm    4 cm   
 7-8-2017  5,6 cm   5 cm   4,8 cm   
 8-8-2017 5,9 cm   5,5 cm    5 cm   
 9-8-2017 6,1 cm   5,8 cm    5,8 cm   
 10-8-2017  8,2 cm   6,6 cm    7,4 cm   
 11-8-2017  8 cm   7,2 cm    9,5 cm   
 13-8-2017  12,7 cm   10,5 cm    13 cm   
 14-8-2017  13 cm   11,7 cm   13,5 cm  
 15-8-2017  14,3 cm   13,1 cm    15 cm   
 16-8-2017  15,5 cm   14,3 cm    16 cm   
 17-8-2017  17 cm    16 cm   17 cm  
 18-8-2017  18,5 cm   17,5 cm    18,5 cm   
 19-8-2017  20 cm   19 cm    19,4 cm   
20-8-2017 22,1 cm 20,5 cm 21,6 cm

4.1.2 Tanaman B

Tanaman 1 Tanaman 2 Tanaman 3


Tanggal Tinggi Jumlah Tinggi Jumlah Tinggi Jumlah
Batang Daun Batang Daun Batang Daun

25
 5-8-2017
(sebelum
diberi
perlakuan)  4,3 cm   3,4 cm    3,3 cm   
 6-8-2017  5,7 cm   4,5 cm   4 cm  
 7-8-2017  6 cm   5 cm    4,3 cm   
 8-8-2017  6,9 cm   6 cm   4,7 cm  
 9-8-2017  6 cm   6,6 cm    7,1 cm   
 10-8-2017  7,7 cm   7,6 cm   7,9 cm  
 11-8-2017 9,5 cm   8,4 cm    9,3 cm   
 13-8-2017  13,3 cm   11,5 cm    12,3 cm   
 14-8-2017  14 cm   12,8 cm    14,6 cm   
 15-8-2017  16 cm   15,8 cm   14 cm   
 16-8-2017  16,5 cm   16,2 cm   15,5 cm  
 17-8-2017  17 cm    16,5 cm   18,5 cm   
 18-8-2017  18 cm    18,3 cm   19,5 cm  
 19-8-2017  18,5 cm   19,5 cm     21,5 cm  
20-8-2017 19 cm 21,5 cm 23 cm

4.1.3 Tanaman C

Tanaman 1 Tanaman 2 Tanaman 3


Tanggal Tinggi Jumlah Tinggi Jumlah Tinggi Jumlah
Batang Daun Batang Daun Batang Daun
 5-8-2017
(sebelum
diberi
perlakuan)  4 cm   2,3 cm    3,4 cm   
 6-8-2017  5,5 cm   2,8 cm   3,8 cm  
 7-8-2017  5,7 cm   3 cm   4 cm   
 8-8-2017  6,4 cm  1 3,6 cm   4,5 cm  
 9-8-2017  7,9 cm  2 5 cm  4,7 cm
 10-8-2017  8,4 cm   5,8 cm    5,1 cm   
 11-8-2017 9,9 cm   6,5 cm   5,5 cm   
 13-8-2017  15,5 cm   9 cm    6 cm   
 14-8-2017  15,4 cm   11,7 cm   7,5 cm   
 15-8-2017  16,5 cm   12 cm    8,8 cm   
 16-8-2017 18 cm    12,7 cm    10 cm   
 17-8-2017  19,5 cm   14,3 cm    11,1 cm   
 18-8-2017  21,5 cm   15,4 cm    13 cm   
 19-8-2017  23 cm   16 cm    13,9 cm   
20-8-2017 25 cm 17,5 cm 16,3 cm

26
4.1.4 Tanaman D

Tanaman 1 Tanaman 2
Tanggal Tinggi Jumlah Tinggi Jumlah
Batang Daun Batang Daun
 20-8-2017
(sebelum
diberi
perlakuan)  3,8 cm   3,5 cm   
21-8-2017  4,2 cm   3,9 cm  
 22-8-2017  4,2 cm    -  
 23-8-2017  4,3 cm    -  
 24-8-2017  4,4 cm    -  
 26-8-2017  5,8 cm    -  
 29-8-2017  6,5 cm    -  
5 -9-2017  7,2 cm    -  
 8-9-2017  7,7 cm    -  
 10-9-2017  8 cm    -  
 13-9-2017  8,9 cm    -  
 14-9-2017  10 cm    -  
 15-9-2017  10,8 cm    -  
 16-9-2017  11,5 cm    -  
17-9-2017 12 cm -

4.2 Pembahasan

BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

27
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
A. Pertanyaan dan Jawaban
1. Pertanyaan (II) :
a. Kondisi yang bagaimanakahyang baik bagi pertumbuhan kecambah tanaman
yang kalian miliki?
b. Apakah ada faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan kecambahmu selain
variabel bebasyang sudah kalian tetapkan? Bagaimana pengaruhnya?
c. Kearah manakah pertumbuhan yang terjadi pada tanaman yang kalian miliki?
d. Berdasarkan arah pertumbuhannya termasuk pertumbuhan apakah tumbuhan
yang kalian miliki?
e. Dimanakah letak pertumbuhan yang terjadi pada tanaman kalian?

Jawaban :

2. Pertanyaan (IV)
1. Berdasarkan kegiatan 1 ada berapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman? Sebutkan dan beri penjelasan untuk masing-masing faktor!
2. Berdasarkan gambar perkecambahan pada kegiatan 1 termasuk tipe
perkecambahan apakah proses perkecambahan tersebut, dan ada berapa
macam tipe perkecambahan?
3. Buatlah gambar tipe perkecambahannya!
4. Apa perbedaan tipe perkecambahan epigeal dan hypogeal, dan tipe
perkecambahan tersebut terdapat pada tumbuhan apa berikan contohnya?

28
5. Tuliskan ciri-ciri proses perkecamban.
6. Pada saat proses perkecambahantanaman budidaya faktor apa saja yang perlu
diperhatikan?
7. Mengapa dibawah pohon yang rindang rumput dapat tumbuh lebih panjang
dibandingkan dengan rumput yang tumbuh di tempat yang terbuka?
8. Data pengamatan yang dibuat dalam diagram dapat memberikan gambaran
pertumbuhan tanaman yang ditanam pada kegiatan 1, dimana diagram yang
terbentuk menunjukkan fase-fase pertumbuhan.coba kalian sebutkan dan beri
penjelasan fase-fase tersebut?
9. Berdasarkan lamayanya penyinaran tumbuhan memiliki beberapa tipe, coba
kalian sebutkan dan jelaskan tipe-tipe tersebut?
10. Apakah tanaman yang mengalamipertumbuhan juga mengalami
perkembangan. Sebutkan alasannya?
11. Apakah perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman?
12. Sebutkan peranan hormone estilen, dan sitokinin pada industry agrobisnis?
13. Sebutkan dan jelaskan interaksi beberapa hormone?

Jawaban :

1. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ada 2, yaitu


faktor eksternal dan faktor internal. Berikut penjelasan singkatnya :
a. Faktor internal
Merupakan fsktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
yang berasala dari dalam tumbuhan itu sendiri. Faktor ini dibedakan
menjadi 2 yaitu :
1. Faktor intraseluler
Contohnya ialah gen yang merupakanpembawa sifat anak dari
induknya. Gen merupakan kode genetik yang akan diterjemahkan
menjadi protein tertentu yang berfungsi sebagaipembentuk enzim
yang mempengaruhireaksi metabolisme.
2. Faktor interseluler
Yaitu berupa hormon yang pada tumbuhan disebut fitohormon,
diantaranya hormon auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, dab asam
absisat serta kalin.
b. Faktor eksternal

29
Yaitu faktor yang berasal dari luar tanaman diantaranya adalah air,
cahaya, kelembaban, nutriea, suhu, oksigen, dan nilai Ph (Tingkat
Keasaman).

2. Berdasarkan gamabar perkecamaban pada kegiatan 1 , gamabar tersebut


merupakan tipe perkecambahan epigeal. Sedangkan tipe perkembahan
sendiri terdapat 2 tipe perkecambahan yaitu tipe perkecambahan epigeal
dan tipe perkecambahan hipogeal.

3.

30
4. Berikut disajikan perbedaan tipe perkecambahan epigeal dan hipogeal

No. Tipe Perkecambahan Tipe Perkecambahan


Hipogeal Epigeal
1. Kotiledon tertinggal di Kotiledon terangkat ke
tanah atas
2. Terjadi pemanjangan Terjadi pemanjangan
epikotil hipokotil
3. Umumnya terjadi pada Umunya terjadi pada
tumbuhan tumbuhan
biji berkeping 1 biji berkeping 2
4. Contoh : kacang Kapri Contoh ; kacang hijau
5. Proses perkecambahan

Perkecambahan melibatkan prosse fisika dan kimia

3) Proses fisika
Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) rendah pada biji
yang kering
4) Proses Kimia
Dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah. Air
yang masuk mengaktifkan embrio untuk hormon giberelin
(GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar
endosperma) untuk menyintesis dan mengeluarkan enzim.
Enzim yang bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang
terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan
molekul kecil yang larut dalam air, misalnya enzim amilase menghidrolisis
pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya, gula dan zat-zat lainnya
diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio
menjadi bibit tumbuhan yang ditandai dengan munculnya calon akar
(radikula) diikuti calon daun/plumula.

6. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman budidaya ada 2, yaitu faktor


eksternal dan faktor internal. Berikut penjelasan singkatnya :

31
 Faktor internal
Merupakan fsktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan yang berasala dari dalam tumbuhan itu sendiri. Faktor
ini dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Faktor intraseluler
Contohnya ialah gen yang merupakanpembawa sifat anak dari
induknya. Gen merupakan kode genetik yang akan diterjemahkan
menjadi protein tertentu yang berfungsi sebagaipembentuk enzim
yang mempengaruhireaksi metabolisme.
b. Faktor interseluler
Yaitu berupa hormon yang pada tumbuhan disebut fitohormon,
diantaranya hormon auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, dab asam
absisat serta kalin.
 Faktor eksternal
Yaitu faktor yang berasal dari luar tanaman diantaranya adalah air,
cahaya, kelembaban, nutriea, suhu, oksigen, dan nilai Ph (Tingkat
Keasaman).
7. Karena pengaruh hormon auksin. Dimana dibawah pohon cahaya yang didapt
tidak sebnayak yang tidak di bawah pohon. Sehinnga rumput yang berada
dibawah pohon lebih panjang karena kurangnya cahaya matahari yang
menyebabkan tidak terpecahnya hormon auksin yang mengakibatkan
pertumbuhan semakin cepat.
8.
9.
10.
11.
12
13.

32

Anda mungkin juga menyukai