Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini hampir seluruh benda yang kita gunakan untuk beraktivitas adalah benda elektronik. Bisa
dikatakan listrik adalah salah satu kebutuhan pokok saat ini. Dalam perancangan sebuah sistem
elektronika, ada beberapa komponen yang dibutuhkan, salah satunya adalah transistor. Transistor
merupakan sebuah komponen yang berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung arus listrik.
Aplikasi transistor biasanya ada di bel pintu sebagai pembangkit melodi, dalam rangkaian power
supply transistor digunakan sebagai penguat arus. Spesifikasi dari transistor seluruhnya ada di data
sheet. Untuk mengetahui lebih dalam tentang transistor, dalam praktikum kali ini kita akan belajar
transistor sebagai pemutus dan penyambung arus listrik.

1.2 Batasan Masalah


Dapat merangkai transistor sebagai saklar dan menghitung tegangan disetiap kaki transistor.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mengetahui basis, emitor dan kolektor ?
2. Bagaimana cara merangkai transistor sebagai saklar?
3. Bagaimana cara mengukur tegangan transistor?

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik transistor.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara menentukan kaki-kaki transistor.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mengukur tegangan pada kaki-kaki transistor.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengetahui transistor yang rusak atau tidak.
3. Mahasiswa dapat membuat rangkaian transistor sebagai saklar.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dan cara menentukan kaki-kaki transistor.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa mampu merangkai dan mengukur rangkaian transistor sebagai saklar.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Transistor


 Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti
sebagai penguat, pemutus, penyambung, penyearah dan lain sebagainya. Transistor merupakan salah
satu komponen yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh
dikatakan bahwa hampir semua perangkat elektronik menggunakan transistor untuk berbagai
kebutuhan dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti
televisi, komputer, ponsel, audio amplifier, audio player, video player, konsol game, power supply
dan lain-lainnya.
Kalau arus basis yang cukup telah diberikan, maka arus kolektor akan mengalir ke kaki emitor
transistor. Jika arus pada basis transistor diberikan lebih besar dari yang diperlukan oleh transistor
untuk mencapai saturasi, maka transistor berada dalam keadaan over saturation, tegangan kolektor -
emitor kecil (sekitar 0,2 - 0,3 Volt) dan itu berarti transistor berada dalam keadaan saklar tertutup.
Karakteristik cut-off  (transistor dalam keadaan off). Ketika kaki basis transistor tidak diberikan
arus, tidak ada arus emitor, berarti transistor terbuka atau saklar terbuka (open) atau  off biasa disebut
cut-off. Apabila PNP mendapat tegangan kurang dari 0,7V maka akan terjadi saturasi. Tetapi, apabila
PNP mendapat tegangan lebih dari 0,7V maka terjadi cut off. Untuk NPN mendapat tegangan kurang
dari 0,7V maka akan terjadi cut off. Tetapi apabila mendapat tegangan lebih dari 0,7V maka akan
terjadi saturasi.

Gambar 2.1 Simbol Transistor PNP dan NPN


(Sumber : abangelektronika.blogspot.com)

2.2 Transistor NPN


Arti dari transistor NPN adalah negatif positif negatif. Pada body NPN biasanya terdapat kode BD
139. Transistor NPN adalah transistor yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada
terminal basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari kolektor ke emitor.
Pada transistor NPN arus listrik akan mengalir dari kaki  kolektor menuju emitor ketika basis diberi
arus positif dan ditandai dengan tanda panah keluar.
Arus akan mengalir dari kolektor ke emitor jika basisnya dihubungkan ke ground (negative). Arus
yang mengalir dari basis harus lebih kecil daripada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor, oleh
sebab itu maka harus aada pin basis yang dipasang sebuah resistor.
Gambar 2.2 Transistor BD 139
(Sumber : componentinfo.com)

2.3 Transistor PNP


Arti dari transistor PNP adalah positif negatif positif. Di body PNP biasanya terdapat kode BD
140. Transistor PNP adalah transistor yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan negatif pada
terminal basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari emitor ke kolektor.
Pada transistor PNP arus listrik akan mengalir dari emitor menuju kolektor saat basis diberi arus
negatif. Oleh karena itu pada transistor PNP ditandai dengan tanda panah masuk kedalam pada kaki
emitor.
Arus akan mengalir dari emitor menuju kolektor jika pin pada basis dihubungkan sumber
tegangan. Arus yang mengalir dari basis harus lebih kecil daripada arus yang mengalir dari emitor ke
kolektor, oleh sebab itu ada baiknya jika pada kaki basis dipasang sebuah resistor.

Gambar 2.3 Transistor BD 140


(Sumber : el-component.com)
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Transistor NPN/ PNP
2. Resistor
3. LED
4. Catu daya
5. Multimeter
6. Projectboard

3.2 Langkah Percobaan


1. Menyediakan alat dan bahan.
2. Merangkai kedua rangkaian sesuai dengan yang ada dimodul. Ingat perhatikan B, C, dan E pada
transistor.
3. Mengukur tegangan dari B, C, dan E pada transitor.
4. Setelah selesai buktikan rangkaian Anda. Apakah transistor bekerja sebagai saklar atau tidak.
5. Memasukkan data ke dalam tabel pengamatan dan buat analisa rangkaian serta kesimpulan.

3.3 Tabel Pengamatan 1


Tabel Pengamatan 3.1 Mengukur Tegangan Menggunakan PNP
Kondisi
No Vin (Volt) VBE VCE VLED VResistor
Lampu
Sangat
1 0.1 0,7 0,11 2 2,4
terang
2 Sangat
2 0.2 0,7 0,13 2,3
terang
3 0.3 0,7 0,14 2 2,2 Terang
4 0.4 0,7 0,15 2 2,1 Terang
5 0.5 0,7 0,19 2 2,1 Terang
6 0.6 0,7 0,21 2 2,1 Terang
7 0.7 0,7 0,3 2 2,05 Redup
8 0.8 0,7 0,32 2 2,05 Redup
9 0.9 0,7 0,4 2 2 Redup
10 1.0 0,7 0,5 2 2 Redup

3.4 Tabel Pengamatan 2


Tabel Pengamatan 3.2 Mengukur Tegangan Menggunakan NPN
Kondisi
No Vin (Volt) VBE VCE VLED VResistor
Lampu
1 0.1 1,8 2,6 2,2 0 Mati
2 0.2 2 2,6 2 0 Mati
3 0.3 2 2,6 2 0 Mati
4 0.4 2 2,6 2,2 0 Mati
5 0.5 2 2,6 2,2 0 Sangat redup
6 0.6 2 2,6 2 0 Sangat redup
7 0.7 2 2,6 2,1 0 Redup
8 0.8 2 2,6 2,1 0 Redup
9 0.9 2 2,6 2,1 0,2 Redup
10 1.0 2 2,6 2,1 0,2 Sedikit terang
BAB 4

ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis
Saat praktikum berlangsung, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan apakah transistor
tersebut PNP atau NPN. Untuk PNP terdapat kode BD. 140, sedangkan NPN terdapat kode BD. 139.
Setelah itu, menentukan kaki-kaki pada transistor, yaitu basis, emitor dan kolektor. Pertama-tama kita
harus mengecek basis, yaitu untuk PNP mengecek kaki transistor dengan probe merah dan hitam pada
selektor x1K Ω, apabila jarum bergerak dan probe hitam dipindah jarum tetap bergerak, maka yang
menjadi probe merah adalah basis. Untuk mengecek emitor adalah dengan selektor x10k Ω dengan
mengecek selain kaki basis, apabila jarum berputar, yang menjadi probe merah adalah emitor. Untuk
mengecek kolektor adalah dengan mengecek kaki selain basis dengan body transistor. Sementara
untuk mengecek kaki-kaki transistor NPN adalah sama seperti PNP, hanya saja menggunakan probe
hitam.
Setelah selesai mengecek kaki-kaki transistor, langkah selanjutnya adalah merangkai transistor
sebagai saklar. Untuk rangkaian PNP, semua kaki potensio disambungkan dengan resistor, lalu kaki
emitor tersambung dengan resistor dari in potensiometer, lalu basis transistor tersambung dengan
resistor dari out potensiometer. Lalu kolektor dari transistor tersambung dengan anoda lampu LED
dan katoda dari lampu LED tersambung dengan ground potensiometer. Terakhir tegangan, sumber
diletakkan pada kaki resistor yang tersambung dengan emitor.
Untuk rangkaian NPN, semua potensiometer tersambung dengan resistor. Lalu kaki emitor
tersambung dengan resistor dari ground potensiometer. Kaki basis tersambung dengan resistor dari
out potensiometer. Kolektor dari transistor tersambung dengan katoda dari lampu LED dan anoda dari
lampu LED tersambung dengan resistor yang tersambung dengan in potensiometer. Terakhir untuk
tegangan, sumber diletakkan pada anoda dari lampu LED.
Cara mengukur tegangan basis terhadap emitor pada PNP dan NPN adalah dengan meletakkan
probe hitam di basis dan probe merah di emitor. Untuk mengukur tegangan kolektor terhadap emitor
adalah dengan meletakkan probe merah di emitor dan probe hitam pada kolektor. Lalu, untuk
mengukur tegangan terhadap lampu LED adalah dengan membalik probe pada kaki-kaki LED.
Terakhir, untuk mengukur tegangan terhadap resistor, dengan menggunakan resistor yang tersambung
dengan emitor.
Fungsi resistor pada in potensiometer adalah untuk mengaman supaya tegangan tidak langsung
menuju ground saat potensiometer dalam keadaan nol. Sementara fungsi resistor yang ada di kaki
basis adalah untuk mengamankan supaya tidak ada arus balik dari basis ke sumber. Lalu fungsi
resistor yang ada di kaki emitor adalah untuk mengamankan lampu LED.
Besar tegangan yang bekerja pada PNP adalah maximal 0,7 V apabila lebih dari itu maka lampu
LED akan dalam keadaan cut off atau saklar terbuka, jika kurang dari 0,7V maka lampu akan dalam
keadaan saturasi atau saklar tertutup. Besar tegangan yang bekerja pada NPN adalah minimal 0,7 V
apabila kurang dari 0,7V maka lampu LED akan cut off dan bila lebih dari 0,7V maka lampu LED
akan saturasi.
Terjadi perbedaan tegangan pada kaki basis, kolektor dan emitor karena arus masuk ke kaki basis
terlebih dahulu kemudian ke kolektor. Arus dari basis harus lebih kecil dari kolektor dam emitor,
maka terjadi perbedaan arus yang menyebabkan perbedaan tegangan.

4.2 Kesimpulan
Dalam praktikum ini bisa ditarik kesimpulan bahwa transistor adalah komponen yang digunakan
sebagai pemutus, penyambung dan penguat arus listrik. Transistor NPN terdapat kode BD 139 dapat
bekerja dalam tegangan minimal 0,7V. Transistor PNP terdapat kode BD 140 dapat bekerja dalam
tegangan maximal 0,7V. Transistor bekerja sebagai saklar apabila transistor sendiri difungsikan
sebagai pemutus dan penyambung tegangan.
DAFTAR PUSTAKA

[1.] Dickson Cho. 2018. “Pengertian Transistor dan Jenis-Jenis Transistor”.


https://teknikelektronika.com/pengertian-transistor-jenis-jenis-transistor/
Diakses pada : 1 November 2018
LAMPIRAN

1. Foto Praktikum
2. Laporan Sementara

Anda mungkin juga menyukai