Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya, atap rumah menggunakan genteng dengan kuda-kuda dari kayu.
Namun, karena proses pembalakan liar, kebakaran hutan, dan alih fungsi lahan, jumlah
kayu berkualitas di Indonesia terus menyusut. Akibatnya, harga kayu di pasaran terus
merangkak naik. Parahnya, harga mahal pun tidak menjamin kualitas kayu. Padahal, atap
sangat penting. Selain melindungi dari panas dan hujan, atap merupakan pelindung isi
rumah seperti furniture, alat elektronik, dan peralatan lainnya.
Seiring Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami
kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir
manusia. sejak 1995, Indonesia mulai mengenal atap baja ringan. Namun, atap baja
ringan ini baru booming pada 2000-an.
Atap baja ringan lebih terbukti kuat, praktis, irit desain, perawatannya mudah, dan
ketahanannya bisa mencapai 15 tahun.Dilihat dari strukturnya, baja ringan lebih tipis.
Ketebalan yang banyak ditemui di pasaran mulai 0,4 milimeter hingga 1 milimeter.
Derajat kekuatan tarik baja ringan mencapai 550 Mpa, lebih tinggi dibanding baja biasa
sekitar 300 MPa. Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk mengompensasi bentuknya yang
tipis.Tidak mudah ambruk ataupun patah. Bahkan, jika gempa menerjang. Hal ini
disebabkan elastisitas baja yang baik. Ketika terjadi kebakaran, atap baja ringan tidak
langsung dilalap api. Bukan berarti atap baja ringan tahan terhadap api, namun atap baja
ringan tidak seperti kayu, jika terjadi kebakaran malah memperbesar api.Tidak dimakan
rayap, berbeda dengan kayu yang setiap saat terancam rayap.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa baja ringan ( Galvalum ) Tersebut ?
b. Macam – macam baja ringan ( Galvalum ) itu seperti apa saja ?
c. Bagaimana konstruksi atap baja ringan ( Galvalum ) ?
d. Apa saja kelebihan dan kekurangan baja ringan ( Galvalum ) ?
e. Bagaimana cara pemasangan atap baja ringan ( Galvalum ) ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui apa baja ringan ( Galvalum ) itu.
b. Untuk mengetahui macam – macam baja ringan ( Galvalum ).
c. Untuk mengetahui konstruksi atap baja ringan ( Galvalum ).
d. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan baja ringan ( Galvalum ).
e. Untuk mengetahui cara pemasangan atap baja ringan ( Galvalum ).

1.4 Manfaat Penulisan


a. Dapat mengetahui apa baja ringan ( Galvalum ) itu.
b. Dapat mengetahui macam – macam baja ringan ( Galvalum ).
c. Dapat mengetahui konstruksi atap baja ringan ( Galvalum )..
d. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan baja ringan ( Galvalum ).
e. Dapat mengetahui cara pemasangan atap baja ringan ( Galvalum ).

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengenalan Baja Ringan ( Galvalum )


Bahan dasar baja ringan adalah Carbon Steel, Carbon Steel adalah baja yang terdiri
dari elemen-elemen yang prosentase maksimum selain bajanya sebagai berikut: 1.70%
Carbon, 1.65% Manganese, 0.60% Silicon, 0.60% Copper. Carbon dan Manganese
adalah bahan pokok untuk meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya
(tensile strength), namun disisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta
menurunkan keuletannya (ductility).
Bagaimana dengan ketebalan baja ringan? Dipasaran umum ketebalannya berkisar
antara 0,20 – 2,00 mm. Variasi ketebalan ini ditentukan oleh fungsi , sebarapa besar
beban yang ditopang dan ukuran bentang baja itu sendiri. Ketebalan yang lebih kecil
dibandimg dengan baja konvensional dengan tujuan untuk mengurangi beban strukutur
bangunan.
Kuda-kuda baja ringan mempunyai ketebalan antara 0,45 – 1,00 mm. Berbeda
dengan kolom yang akan menopang beban yang lebih besar, ketebalannya kisaran antara
1,00 -2,00 mm (profil C). Sedangkan untuk genteng metal ketebalannya 0,20 mm karena
bisa dikatakan tidak memikul beban dengan ketebalan tersebut sudah cukup memadai.
Adapun coating (pelapis/pelindung) baja ringan dari karat yang beredar adalah
pelapisan yang mengandung unsur alumunium dan zinc, terdiri dari: 55% unsur
coatingnya adalah aluminium, 43,5% adalah unsur seng/zink dan 1,5% unsur silikon.
Sifat Aluminium yang tahan karat dikombinasikan dengan Zinc yang keras menjadikan
kombinasi dari kedua bahan tersebut lebih tahan karat, kuat dan lebih ringan.
Pada umumnya, bahan baku baja ringan adalah baja G550. Baja G550 adalah baja
mutu tinggi dengan standar 550 Mpa (5500 kg/cm2). Kekuatan ini merupakan elemen
dasar untuk kekuatan tarik baja ringan saat ini. Dengan kekuatan minimum G550, baja
ringan tersebut memiliki kekuatan leleh minimum 550 Mpa. Dibuktikan dalam uji
laboratorium tidak boleh putus saat ditarik dengan kekuatan 500 Mpa.

3
2.2 Macam – Macam Baja Ringan ( Galvalum )
2.2.1. Atap Galvalum
bahan material bangunan Atap galvalum baja ringan ini biasanya di gunakan
untuk Penutup atap seperti Kanopi.

2.2.2. Hollow Galvalum


Hollow ( Holo ) Galvalum adalah besi hollow yang berbentuk pipa kotak
bahan material bangunan hollow galvalum atau hollow baja ringan ini biasanya di
gunakan untuk pembuatan plafon dan partisi yang berfungsi sebagai rangka untuk
plafon dan partisi.
Ukuran Panjang Hollow Galvalum yang ada di pasaran dan di produksi oleh
pabrik produsen hollow galvalum adalah 4 meter, untuk ukuran kotaknya ada 2
jenis yaitu ukuran hollow galvalum 2 x 4 dan ukuran hollow galvalum 4 x 4 dan
ketebalannya pun bervariasi mulai dari 0.25 mm - 0.50 mm.
2.2.3 Profil C ( Canal )
Profil batang baja ringan yang paling banyak digunakan yaitu profil
"C"/"Canal". Bentuk ini dianggap sebagai profil baja ringan. Profil Canal
C merupakan profil tertua pada material batang baja. Profil Canal "C" digunakan
sebagai rangka utama pada konstruksi kuda-kuda baja ringan.
Sementara terkait dimensi ukuran, seperti tebal baja ringan yang lazim
digunakan pada konstruksi baja ringan ini umumnya memiliki ketebalan 0.75 mm
hingga 1.00 mm pada batang utama kuda-kuda konstruksi. Sementara untuk ukuran
tinggi profil juga bervariasi mulai dari 70mm hingga 100mm.

4
2.2.4 Profil O ( Omega )
Profil batang baja ringan ini berfungsi untuk konstruksi pendukung seperti
reng sebagai tempat kedudukan penutup atap/genteng digunakanlah profil
"Omega", (dalam dunia konstruksi disebut juga dengan batten), dimana nantinya
genteng akan ditempatkan di atasnya, batten/reng ini juga akan dipergunakan
sebagai ikatan angin (windbrace/crossbrace), dan batang pengaku lainnya.
pada batten/reng ketebalan yang digunakan mulai 0.40 hingga 0.60mm. dan
tinggi batten/reng mulai 31mm hingga 60mm. Variasi ukuran ini ditujukan
menyesuaikan dengan kebutuhan lebar bentang rangka yang berhubungan dengan
beban/kekuatan yang disokongnya.

2.3 Konstrusi Rangka Atap Baja Ringan ( Galvalum )


Langkah untuk mengganti konstruksi atap kayu dengan material baja ringan dan
genteng metal adalah langkah tepat, karena langkah tersebut membantu menyelamatkan
hutan dan mencegah terjadinya bencana alam.

Sesuai dengan namanya, material ini juga sangat ringan, bobotnya per meter persegi
hanya sekitar 12 kg dibandingkan dengan rangka kayu yang berbobot sekitar 40 kg/m2.
Walaupun ringan tapi anda tidak perlu khawatir karena material berbahan baku
zincalume atau galvalume ini daya tahannya lebih unggul dibandingkan material kayu.

5
Selain itu kecepatan dalam perakitan dengan tenaga kerja yang lebih sedikit akan
memberikan nilai ekonomis sehingga dapat menekan biaya pembangunan.
Biaya per meter persegi jika ingin merenovasi atap dengan material baja ringan juga
sangat tergantung kualitas dan merek dagang material ini di pasaran, kisaran harganya
antara 110 ribu – 180 ribu per m2. Jika dibandingkan dengan harga kayu yang tahan
rayap tentunya harga baja ringan ini relatif murah karena anda harus mencari kayu
dengan kualitas kelas I yang sangat mahal.
MAX BERAT
JENIS KEMIRINGAN JARAK BERAT TEKANAN
JARAK PLAFON
ATAP ATAP Reng ATAP ANGIN
KUDA2 GYPSUM
Genteng
1200 mm 35° 265 mm 45 kg/m² 7-10 kg/m² 100 kg/m²
Keramik
Genteng 300-340
1200 mm 35° 35 kg/m² 7-10 kg/m² 100 kg/m²
Beton mm
Genteng 1600-1800
15-35° 600 mm 5 kg/m² 7-10 kg/m² 100 kg/m²
Metal mm
1600-1800
Atap Metal 10-35° 900 mm 5 kg/m² 7-10 kg/m² 100 kg/m²
mm

Pengerjaan konstruksi atap baja ringan ini membutuhkan keahlian khusus, sehingga
praktisnya anda dapat menghubungi beberapa aplikator baja ringan untuk dapat
membandingkan harga serta kualitasnya. Anda cukup menyerahkan desain arsitektur dari
bangunan anda atau mengundang aplikator tersebut untuk mensurvei bangunan anda dan
mereka akan membuat rancangan atap dengan menggunakan software khusus yang
hasilnya lebih akurat.
Konstruksi atap baja ringan ini tidak membutuhkan konstruksi tambahan karena
bobotnya lebih ringan dari material kayu, sehingga struktur rumah anda sudah cukup
kuat untuk menahan beban atap tersebut. Hanya ada sedikit catatan untuk material
penutup atap atau genteng yang akan digunakan, karena semakin berat jenis genteng
yang digunakan, maka jarak antar rangka kuda-kudanya semakin rapat sehingga beban
atap pun akan semakin berat.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Baja Ringan ( Galvalum )


2.4.1 Kelebihan:
1. Karena bobot rangka atap yang ringan menurut konstruksi sipil maka
dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya
lebih rendah (jadi lebih irit strukturnya)

6
2. Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible).
3. Tahan terhadap perubahan cuaca dan kelembaban, karat, rayap (memangnya
rayap makan baja atap ringan…?.)
4. Pemasangan rangka baja relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu.
5. Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai muai dan susut, jadi tidak berubah
karena panas dan dingin (itu kata aplikatornya lho).

2.4.2 Kekurangan:

1. Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem
rangkanya yang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon.

2. Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian struktur
yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika salah satu
bagian kurang memenuhi syarat keamanan, maka kegagalan bisa terjadi secara
keseluruhan (biasanya perhitungan strukturnya langsung dilakukan oleh structural
engineer dari aplikatornya)

3. Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk
berbagai profil. (makanya jarang digunakan pada bangunan tradisional…).

4. Tidak adanya presisi pada garis level pasangan dinding bata atau balok beton yang
menjadi tempat dudukan kuda-kuda rangka atap baja ringan tersebut. Dengan
demikian, diperlukan revisi berupa penambalan, pengganjalan, ataupun
pembobolan dan pemangkasan di bagian-bagian yang tidak level.

2.5 Sambungan dan Cara Pemasangan Atap Baja Ringan ( Galvalum )


2.5.1 Sambungan Kuda – kuda Baja ringan ( Galvalum )

7
a. Sambungan Atas Baja Ringan ( Top Chord )

b. Tumpuan Baja Ringan pada Dinding / Ringbalk ( Pitching Point )

c. Skor Pengaku ( Web )

2.5.1 Cara Pemasangan Kuda – kuda Baja ringan ( Galvalum )

8
Ada tiga tahap yang utama dalam cara memasang baja ringan ini khususnya
pada rangka atap, yaitu:
1. Persiapan.
2. Levelling dan marking (penyamarataan dan penandaan).
3. Pemasangan.
Dan dibawah ini kami memberikan penjelasan uraian diatas bagaimana cara
pemasangan rangka baja ringan dari tiga tahapan tersebut:
a. Persiapan
Pada tahapan yang pertama perlu dipersiapkan adalah:
1. Gambaran perencanaan atap yang akan di gunakan dan perletakan kuda kuda
2. Perlengkapan peralatan yang digunakan dalam pemasangan kuda-kuda.
3. Pentingnya Peralatan K3 (kesehatan & keselamatan kerja) sebagai persyaratan
utama melakukan pekerjaan di atas ketinggian.
b. Leveling dan Marking (Penyamarataan dan Penadaan)
Setelah persiapan sudah terpenuhi, cara pemasangan rangka baja ringan
selanjutnya adalah kegiatan leveling dan marking, yaitu:
1. Pastikan meratanya permukaan ring balok dan siku.
2. Pastikan rangkaian ring balok telah terikat secara keseluruhan pada bagian
bangunan. Dan sudah tersambung dengan benar pada kolom di bawahnya.
3. Pengukuran jarak antar truss, lalu tandai posisi untuk meletakkan truss sesuai
dengan gambar rencana kerja.
c. Pemasangan Kuda Kuda
1. Sampailah kita pada tahap ketiga yaitu pemasangan kuda kuda:
2. Setelah kuda kuda terpasang sama dengan nomor urutan yang telah di tandai.
pada waktu memasang, memastikan posisi kana dan kiri kuda-kuda agar tidak
terbalik.
3. Mengecek kuda-kuda yang sudah berdiri agar tegak lurus dengan ring balok.
4. Untuk pengencangan kuda kuda menggunakan plat L.
5. Untuk pengencangan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan
tambahkan balok untuk menjaga sebagai penopang sementara, supaya kuda-
kuda tidak berubah posisinya.
6. Pemasangan material balok nok.
7. Pemasangan bracing sebagai penguatan.

9
8. Pemasangan reng pada jarak yang telah di sesuaikan penutup atap yang
digunakan. Di setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai
sekrup (screw) ukuran 10-16×16 sebanyak 2 buah.
9. Pemasangan reng langit-langit di permukaan bagian atas bottom chord kuda-
kuda dan di sekrup (screw) berjarak masing masing 120 cm.

10
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
 Bahan dasar baja ringan adalah Carbon Steel, Carbon Steel adalah baja yang terdiri
dari elemen-elemen yang prosentase maksimum selain bajanya sebagai berikut:
1.70% Carbon, 1.65% Manganese, 0.60% Silicon, 0.60% Copper. Dipasaran umum
ketebalannya berkisar antara 0,20 – 2,00 mm. Adapun coating (pelapis/pelindung)
baja ringan dari karat yang beredar adalah pelapisan yang mengandung unsur
alumunium dan zinc, terdiri dari: 55% unsur coatingnya adalah aluminium, 43,5%
adalah unsur seng/zink dan 1,5% unsur silikon. Pada umumnya, bahan baku baja
ringan adalah baja G550. Baja G550 adalah baja mutu tinggi dengan standar 550 Mpa
(5500 kg/cm2). Kekuatan ini merupakan elemen dasar untuk kekuatan tarik baja
ringan.
 Macam – Macam Baja Ringan ( Galvalum ) seperti : Atap Galvalum, Hollow
Galvalum, Profil C ( Canal ), Profil O ( Omega ).
 material ini juga sangat ringan, bobotnya per meter persegi hanya sekitar 12 kg
dibandingkan dengan rangka kayu yang berbobot sekitar 40 kg/m2. Walaupun ringan
tapi anda tidak perlu khawatir karena material berbahan baku zincalume atau
galvalume ini daya tahannya lebih unggul dibandingkan material kayu.
Biaya per meter persegi jika ingin merenovasi atap dengan material baja ringan juga
sangat tergantung kualitas dan merek dagang material ini di pasaran, kisaran harganya
antara 110 ribu – 180 ribu per m2. Jika dibandingkan dengan harga kayu yang tahan
rayap tentunya harga baja ringan ini relatif murah karena anda harus mencari kayu
dengan kualitas kelas I yang sangat mahal.
Pengerjaan konstruksi atap baja ringan ini membutuhkan keahlian khusus, sehingga
praktisnya anda dapat menghubungi beberapa aplikator baja ringan untuk dapat
membandingkan harga serta kualitasnya.
Hanya ada sedikit catatan untuk material penutup atap atau genteng yang akan
digunakan, karena semakin berat jenis genteng yang digunakan, maka jarak antar
rangka kuda-kudanya semakin rapat sehingga beban atap pun akan semakin berat.
 Kelebihan dari Baja Ringan: Karena bobot rangka atap yang ringan menurut
konstruksi sipil maka dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur

11
di bawahnya lebih rendah (jadi lebih irit strukturnya). Tahan terhadap perubahan
cuaca dan kelembaban, karat, rayap
Kekurangan dari Baja Ringan: Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti
rangka kayu, sistem rangkanya yang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa
penutup plafon. Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu
bagian struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika
salah satu bagian kurang memenuhi syarat keamanan, maka kegagalan bisa terjadi
secara keseluruhan
 Sambungan dan Cara Pemasangan Atap Baja Ringan ( Galvalum )
 Sambungan Kuda – kuda Baja ringan ( Galvalum )
- Sambungan Atas Baja Ringan ( Top Chord )
- Tumpuan Baja Ringan pada Dinding / Ringbalk ( Pitching Point )
- Skor Pengaku ( Web )
 Cara Pemasangan Kuda – kuda Baja ringan ( Galvalum )
- Persiapan.
- Levelling dan marking (penyamarataan dan penandaan).
- Pemasangan.

12

Anda mungkin juga menyukai