Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET, LIABILITAS, EKUITAS,

PENDAPATAN, DAN BEBAN PADA LAPORAN KEUANGAN MAYORA INDAH


TBKUNTUK TAHUN 2018

Diajukan guna memenuhi tugas individu mata kuliah Teori Akuntansi

Dosen pengampu :

Drs. Sudarno, M.Si, Ak.

Oleh :

Yuli Maulidah

170810301069

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2019
1. Latar Belakang

PT Mayora Indah Tbk (Perusahaan) didirikan dengan Akta No. 204 tanggal 17 Februari 1977
dari Poppy Savitri Parmanto, S.H., pengganti dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
Y.A.5/5/14 tanggal 3 Januari 1978 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 39 tanggal 15 Mei 1990, Tambahan No. 1716. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 25 tanggal 25 Mei 2018
dari Periasman Effendi, S.H., M.H., notaris di Tangerang, mengenai penyesuaian Anggaran
Dasar Perusahaan dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan
Bursa Efek Indonesia. Akta perubahan ini telah dicatatkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan No.
AHU0076681.AH.01.11 tahun 2018 tanggal 4 Juni 2018. Pemegang saham yang memiliki 5%
atau lebih saham Mayora Indah Tbk, yaitu PT Unita Branindo (32,93%), PT Mayora Dhana
Utama (26,14%) dan Jogi Hendra Atmadja (25,22%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Mayora Indah Tbk
menjalankan usaha dalam bidang industry, perdagangan serta agen/perwakilan. Saat ini Mayora
Indah Tbk memproduksi dan memiliki 6 (enam) divisi yang masing masing menghasilkan
produk berbeda namun terintegrasi,

Divisi  Merek Dagang 


Roma, Danisa, Royal Choice, Better, Muuch Better, Slai O’Lai, Sari
Biskuit
Gandum, Sari Gandum Sandwich, Coffeejoy, Chees’kress
Kembang
Kopiko, Kopiko Milko, Kopiko Cappuccino, Kis, Tamarin, Juizy Milk
Gula
Beng Beng, Beng Beng Maxx, Astor, Astor Skinny Roll, Roma Wafer
Wafer
Coklat, Roma Zuperrr Keju
Coklat Choki-choki
Torabika Duo, Torabika Duo Susu,  Torabika Jahe Susu, Torabika Moka,
Kopi Torabika 3 in One, Torabika Cappuccino, Kopiko Brown Coffee, Kopiko
White Coffee, Kopiko White Mocca
Makanan
Energen Cereal, Energen Oatmilk, Energen Go Fruit
Kesehatan
Di Indonesia, Perseroan tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi
makanan dan minuman olahan, tetapi juga dikenal sebagai market leader yang sukses
menghasilkan produk produk yang menjadi pelopor pada kategorinya masing masing. Produk-
produk hasil inovasi Perseroan tersebut diantaranya: Permen Kopiko (pelopor permen kopi),
Astor (pelopor wafer stick), Beng Beng (pelopor wafer caramel berlapis coklat), Choki-choki
(pelopor coklat pasta), Energen (pelopor minuman sereal), serta Kopi Torabika Duo dan Duo
Susu (pelopor coffee mix). Hingga saat ini, Perseroan tetap konsisten pada kegiatan
utamanya, yaitu dibidang pengolahan makanan dan minuman. Sesuai dengan tujuannya,
Perseroan bertekad akan terus menerus berupaya meningkatkan segala cara dan upaya untuk
mencapai hasil yang terbaik bagi kepentingan seluruh pekerja, mitra usaha, pemegang saham,
dan para konsumennya.
Pada tanggal 25 Mei 1990, Mayora Indah Tbk memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MYOr (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 3.000.000 dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham dengan harga
penawaran Rp 9.300,- per saham. Saham-saham tersebut dicatat pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tanggal 04 Juli 1990.
2. Perlakuan Akuntansi atas Aset
2.1 Aset Lancar.
a) Kas dan setara kas
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka
pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo
dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. Mayora Indah Tbk untuk kas dan setara kas
mengalami kenaikan pada tahun 2018 sebesar 293.795.548.953 dari 2,495,655,019,108 di
tahun 2018 dan sebesar 2,201,859,470,155 di tahun 2017.
b) Piutang usaha
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang
pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, cadangan kerugian penurunan nilai memadai
untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha
tersebut.Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi
secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.Tidak terdapat piutang usaha yang
dijaminkan. Pencatatn piutang pada Mayora Indah Tbk diklasifikasikan menjadi tiga
kategori yaitu: piutang berdasarkan pelanggan, piutang berdasarkan umur,piutang
berdsarkan mata uang.
c) Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih
rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan
berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
cadangan penurunan nilai dan persediaan usang pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
Tidak terdapat persediaan yang dijadikan jaminan. Persediaan telah diasuransikan terhadap
risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi FPG Indonesia, pihak ketiga,
dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 228.261.000 dan US$ 140.977.600 pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017. Manajemen berpendapat bahwa jumlah
pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutupi risiko kerugian yang mungkin
dialami.
d) Biaya dibayar di muka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya atau periode kontrak dengan
menggunakan metode garis lurus.
e) Pajak dibayar di muka
Pada tahun 2017, Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pajak berdasarkan Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Direktorat Jenderal Pajak atas pajak
pertambahan nilai (PPN) masa Desember 2015 sebesar Rp 123.698.337.183. Pada tahun
2017, PT Torabika Eka Semesta, entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih
Bayar (SKPLB) dari Direktorat Jenderal Pajak atas pajak pertambahan nilai (PPN) masa
Desember 2015 sebesar Rp 80.421.383.932. Atas keputusan ini, PT Torabika Eka Semesta
mengajukan keberatan, yang dikabulkan pada tanggal 7 Nopember 2018 sehingga Lebih
Bayar PPN masa Desember 2015 menjadi sebesar Rp 84.416.181.363 dimana Rp
80.421.383.932 diterima pada tahun 2017 dan sisanya diterima pada bulan Desember 2018.
Pada tahun 2018, PT Torabika Eka Semesta, entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak
Lebih Bayar (SKPLB) dari Direktorat Jenderal Pajak atas pajak pertambahan nilai (PPN)
masa Juni 2016 sebesar Rp Rp 31.736.804.331 sedangkan Lebih Bayar menurut PT
Torabika Eka Semesta sebesar Rp 32.273.341.168. PT Torabika Eka Semesta telah
menerima pengembalian sebesar Rp 31.736.804.331 di tahun 2018, sedangkan selisih
sebesar Rp 536.536.837 sedang dalam proses keberatan pada tanggal 31 Desember 2018.
In 2018, Pada tahun 2018, PT Torabika Eka Semesta, mengajukan restitusi PPN untuk
masa pajak Februari sampai Juni 2017 dan masa pajak Agustus 2017 sebesar Rp
102.665.022.660. Di January 2019, Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) sebesar Rp 102.348.922.921. In 2018, PT Torabika
Eka Semesta filed for restitution pertaining to February to June 2017 and August 2017
VAT amounting to Rp 102,665,022,660. Pada tahun 2018, PT Kakao Mas Gemilang,
entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak (SKPKB) sebesar Rp
544.362.804 untuk tahun pajak 2016. Terkait hal tersebut, pajak penghasilan pasal 28A -
2016 sebesar Rp 340.863.936 dibebankan ke laba rugi pada tahun 2018.
2.2 Aset Tetap
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk
biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi dan
akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya konstruksi bangunan dan mesin
oleh Perusahaan dan PT Torabika Eka Semesta, entitas anak. Pada tanggal 31 Desember
2018 dan 2017 tingkat penyelesaian aset ini masing-masing sudah mencapai 55,07% dan
78,70%, yang diharapkan selesai pada bulan Maret 2019 sampai Juli 2019. Mayora Indah
Tbk telah mengasuransikan aset tetap mereka kecuali tanah terhadap kemungkinan
terjadinya kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya pada PT Asuransi FPG Indonesia.
Mayora Indah Tbk tidak menjaminkan aset tetapnya untuk jaminan utang mereka dan
juga tidak ada penurunan nilai tercatat terhadap aset tetap pada 31 Desember 2018.
3. Perlakuan Akuntasi atas Liabilitas
3.1 Utang jangka pendek
a) Utang bank jangka pendek
b) Utang Usaha
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik
dari dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai dengan 60 hari. Tidak ada bunga yang
dibebankan pada utang usaha. Mayora Indah Tbk mengkalsifikasikan utang mereka
berdasarkan pemasok (pihak beelasi, pihak ke-3. pihak dalam negeri, pihak luar negeri)
dan berdasarkan umur yang dihitung dari faktur.
c) Utang Lain-lain (Pihak ke-3)
Mayora Indah Tbk mencatata dan mengakui uang muka dari pelanggan dan utang atas
pembelian barang-barang tekni sebagai utang lain-lain
d) Utang Pajak
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan
sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun
2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,
Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu
lima (5) tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana
diatur dalam Undangundang tersebut
e) Beban Akrual
Mayora Indah Tbk mengakui utang bunga obligasi maupun utang bunga bank sebagai
beban akrual, dimana mereka mencatat dan mengakui bunga obligasi dan bank pada saat
terjadinya transaksi.
3.2 Utang jangka panjang
a) Pinjaman bank jangka panjang
Utang bank jangka panjang pada Mayora Indah Tbk rata-rata bunganya ialah 6,91% -
9,56%. Nominal peminjaman di bank ialah diatas seratus juta rupiah
b) Utang obligasi
Mayora Indah Tbk dalam mengakui dan mencatat utang obligasi mereka membagi ke
dalam tiga tahapan. Mayora Indah Tbk memisahkan pengakuan untuk utang obligasi yang
masa jatuh temponya kurang dari satu tahun. Jadi Mayora Indah Tbk mencatat utang
obligasi sebesar utang obligasi yang tersisa yang telah dikurang dengan obligasi yang
masa jatuh temponya kurang dari satu tahun.
c) Pajak penghasilan tangguhan
Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak
yang timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah
tercatatnya pada tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak
tangguhan diakui dan direviu pada setiap tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah
tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak tersedia untuk pemanfaatan
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan.
4. Perlakuan Akuntansi atas Ekiutas
a) Modal Saham
Mayora Indah Tbk mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur
modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Mayora Indah Tbk memantau
modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni
membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Kebijakan Grup adalah untuk menjaga
gearing ratio dalam kisaran yang setara dengan perusahaan lain dengan industri serupa di
Indonesia. Utang bersih dihitung sebagai jumlah pinjaman (termasuk pinjaman "jangka
pendek dan jangka panjang" seperti yang tercantum dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian) dikurangi dengan kas dan setara kas. Jumlah modal merupakan ”jumlah
ekuitas” sebagaimana diungkapkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Rasio
utang bersih terhadap ekuitas pada tahun 2018 sebesar 41,11%.
b) Dividen tunai dan pencadangan saldo laba
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta No. 24
tanggal 25 Mei 2018, dari Periasman Effendi, S.H., M.H., notaris di Tangerang, para
pemegang saham telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp
603.684.892.575 atau Rp 27 per saham serta membentuk cadangan umum sebesar Rp
2.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2017. Mayora Indah Tbk dalam hal
distribusi dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan
keuangan konsolidasian dalam tahun saat dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham
Grup.
c) Kepentingan non-pengendalian
Pada tahun 2018 dan 2017, PT Torabika Eka Semesta, entitas anak, telah membagikan
dividen tunai yang menjadi bagian kepentingan non-pengendali sebesar Rp
12.865.125.000 dan Rp 11.517.350.000.
d) Laba per saham
Laba per saham dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan.
5. Perlakuan Akuntansi atas Pendapatan
a) Penjualan bersih
Pendapatan Mayora Indah Tbk berasal dari penjualan bersih. Penjualan bersih dilakukan
dengan pihak berelasi 65,00% dari penjualan bersih untuk tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2018.
b) Pajak Penghasilan
Laba per saham dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan.
c) Penghasilan bunga
Pendapatan bunga dari PT Bank Mayora, pihak berelasi, untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 19,96% dan 35,95% dari jumlah
pendapatan bunga deposito berjangka dan jasa giro (Catatan 31). Pendapatan bunga diakui
pada basis waktu, denganacuan pada pokok pinjaman dan suku bunga efektif yang berlaku,
yang merupakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas
masa depan selama perkiraan umur aset keuangan untuk memperoleh nilai tercatat aset
pada awal pengakuan.
d) Pendapatan lain
Mayora Indah Tbk dalam pencatatan transaksinya untuk hasil dari penjualan barang bekas,
pendapatan sewa, klaim atas asuransi, dan pemulihan dari cadangan kerugian penurunan
nilai diauki sebagai sumber pendapatan lainnya.
6. Perlakuan Akuntansi atas Beban
a) Beban usaha (penjualan dan administarsi umum)
Mayora Indah Tbk melakukan pencatatan beban mereka dengan menggunakan metode
acrual basis.
b) Beban pokok penjualan
Tidak terdapat pembelian kepada satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah penjualan
bersih untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2018.
c) Beban bunga
Beban bungan Mayora Indah Tbk berasal dari utang bank jangka pendek maupun jangka
panjang dan juga utang obligasi.
d) Beban pajak penghasilan
Beban pajak suatu periode terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak tersebut
diakui dalam laba rugi, kecuali untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau
kejadian yang langsung diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui
dalam ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan
komprehensif lain atau langsung diakui dalam ekuitas. Beban pajak kini dihitung
berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan..
e) Beban lainnya
Beban lainnya dapat munculkarena adanya pengakuan dari biaya admisitrasi bank.
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT. 2018. MAYORA INDAH TBK

Anda mungkin juga menyukai