i
PENGARUH PERAN SUAMI DALAM MELAKUKAN PIJAT
OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN
ASI PADA IBU NIFAS
(Di Wilayah KerjaPonkesdes DesaGrogolKec. Diwek, Kab. Jombang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program
Studi Diploma IV BidanPendidik Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika
Jombang
ii
iii
iv
PERSETUJUAN SKRIPSI
Mengetahui,
v
LEMBAR PENGESAHAN
Telah berhasil dipertahankan dan diuji dihadapan Dewan penguji dan diterima
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikanpadaProgram Studi
D-IVBidan Pendidik
Ditetapkan di : Jombang
Pada tanggal :
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vii
MOTTO
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh kecintaan dan keikhlasan saya persembahkan Skripsi ini kepada :
Raja dan Ratuku (Bpk Shonhaji dan Ibu risa susilawati), sebagai motivator terbesar
dalam hidup saya yang selalu memberikan doa dan semangat serta
do’a dalam setiap sujud mereka, dan kasih sayangnya yang tiada henti
M Sholahuddin Akbar dan Lailatul Muniroh, yang selalu memberi canda tawanya
M.Dzul Fahmi A yang selalu menemani dalam setiap langkah, selalu memberi
nasehat dan masukannya dalam berbagai persoalan hingga akhirnya skripsi ini
orang terkasih, serta teman – teman seperjuangan D4 Kebidanan terima kasih atas
kebersamaan yang kita alami selama masa perkuliahan dalam menghadapi berbagai
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga peneliti
Melakaukan Pijat Oksitosin Terhadap Kelancaran Asi Pada Ibu Nifas Diwilayah
Kerja Ponkesdes Desa Grogol Kec. Diwek Kab. Jombang’’. Dalam penyusunan
skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.
x
Penyusunan skripsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, masih
banyak kesalahan serta kekurangan yang dimiliki peneliti. Untuk itu peneliti
mengaharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini, dan semoga
Penulis
xi
PENGARUH PERAN SUAMI DALAM MELAKUKAN PIJAT OKSITOSIN
TERHADAP KELANCARAN ASI PADA IBU NIFAS
(Di Wilayah Kerja Ponkesdes Desa Grogol Kec. Diwek, Kab. Jombang)
ABSTRAK
Ibu nifas banyak mengalami keluhan salah satunya adalah ketidak lancaran ASI. Ketidak
lancaran ASI dapat diatasi dengan pijat oksitosin. Selain untuk kelancaran, pijat oksitosin
yang dilakukan oleh suami dapat meningkatkan sisi romantisme pasangan dan hubungan
menjadi lebih harmonis. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 20-03-2018 dengan
pengambilan data skunder dari buku pencatatan ibu nifas bulan januari-maret tahun 2018
terdapat 32 responden, 7 dari 10 responden mengatakan bahwa ASInya tidak keluar dengan
lancar dan ibu juga belum mengetahui tentang pijat oksitosin dan manfaat dari pijat
oksitosin. menganalisis pengaruh peran suami dalam melakukan pijat oksitosin terhadap
kelancaran ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja Ponkesdes Grogol Kec. Diwek Kab.
Jombang. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimental dengan rancangan one group pretest-
posttest design. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas Di Wilyah Kerja ponkesdes
grogol. Sampel penelitian sejumlah 45 ibu nifas, diambil secara total sampling. Variable
independent adalah peran suami dan variable dependent adalah kelancaran ASI. Instrument
penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan editing, coding,
tabulating dan uji statistik Chi-square. penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
kelancaran ASI pada ibu nifas tanpa peran suami dalam melakukan pijat oksitosin yaitu 11
(30,6%) dan sebagian besar kelancaran ASI pada ibu nifas dengan peran suami yaitu 28
(77,8%). Uji statistik Chi-square menunjukan bahwa nilai signifikan pvalue = 0,033 < α
(0,05), sehingga H1 diterima. penelitian ini bahwa ada pengaruh peran suami dalam
melakukan pijat oksitosin terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas di wilayah Kerja
Ponkesdes Grogol Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.
xii
THE INFLUENCE OF THE ROLE OF THE HUSBAND IN PERFORMING MASSAGE
OXYTOCIN TO THE SMOOTHNESS OF THE MILK IN PUERPERAL WOMEN
(In The Work Area Ponkesdes Grogol Kecamatan Diwek Jombang Regency)
ABSTRACT
Post-partum mothers experienced many complaints, one of them is the launch of breast
MILK. The launch of breast MILK can be addressed with massage oxytocin. In addition to
smooth, massage oxytocin which is made by the husband can increase the side romance of
couples and the relationship becomes more harmonious. Based on the preliminary study on
the date of 20-03-2018 by taking secondary data from the books of the recording of post-
partum mothers January-march 2018, there are 32 respondents, 7 out of 10 respondents said
that her breastmilk does not come out smoothly and mother also do not know about the
massage of oxytocin and the benefits of massage oxytocin. This study aims to analyze the
influence of the role of the husband in performing massage of oxytocin on the smooth breast
MILK in post-partum mothers in the Work Area Ponkesdes Grogol Kec. Diwek, Kab.
Jombang. This type of research is pre experimental design with one group pretest-posttest
design. The study population was all post-partum mothers In Uplift Work ponkesdes grogol.
Study sample a total of 45 post-partum mothers, taken in total sampling. The independent
Variable is the role of the husband and the dependent variable is the smooth MILK. Research
Instrument using a questionnaire. Data processing using editing, coding, tabulating and
statistical test of Chi-square. The results showed that most of the smoothness of the MILK in
puerperal women, without the role of husband in doing the massage oxytocin which is 11
(30,6%) and most of the smoothness of the MILK in puerperal women with the role of the
husband i.e. 28 (77,8%). Chi-square statistical test shows that the significant value p-value =
0,033 < α (0.05), so that H1 is accepted. of this research that there is influence of the role of
the husband in performing massage of oxytocin on the smooth breast MILK in post-partum
mothers in the Work area Ponkesdes Grogol Kecamatan Diwek Jombang Regency.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ......................................................................................................... i
ABSTRAC........................................................................................................ xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
xiv
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Peran Suami .......................................................... 6
2.2 Konsep Dasar PijatOksitosin ....................................................... 13
2.3. Konsep Dasar ASI........................................................................ 17
2.4 Konsep Masa Nifas ...................................................................... 26
2.5 Penelitian Yang Relevan .............................................................. 35
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual ................................................................... 37
3.2 Hipotesis Penelitian .................................................................... 38
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 39
4.2 rancangan Penelitian .................................................................... 39
4.3 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 40
4.4 Populasidan Sampel ..................................................................... 40
4.5 Kerangka Kerja( Frame Work) .................................................... 41
4.6 Identifikasi Variabel ..................................................................... 43
4.7 Definisi Operasional .................................................................... 43
4.8 Pengumpulan Data dan Analisa Data........................................... 45
4.9 Etika Penelitian ............................................................................ 51
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hasil penelitian ........................................................................... 52
5.2 pembahasan ................................................................................. 59
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .................................................................................. 67
6.2 Saran ........................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
xvi
5.8 Distribusi Frekuensi Kelancaran ASI pada ibu nifas tanpa
peran suami dalam melakukan pijat oksitosin Di Wilayah 57
Kerja Ponkesdes Grogol Kec. Diwek Kab. Jombang
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Pengaruh Peran Suami dalam melakukan Pijat
Oksitosin Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu Nifas Di Ponkesdes Desa
Grogol Kecamatan Diwek Kabupaten jombang ........................... 37
Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian pengaruh peran suami dalam melakukan pijat
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
DAFTAR SINGKATAN
Daftar Lambang
% : Persentase
> : Lebihdari
p : Tingkat signifikansi
α : Tingkat kemaknaan
& : Dan
- : Sampai dengan
= : Sama dengan
≥ : Lebih dari sama dengan
< : Kurang dari
/ : Atau
≤ : Kurang dari sama dengan
DaftarSingkatan
xx
SD : Sekolah Dasar
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMK : SekolahMenengahKejuruan
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SOP : Standart Operasinal Pelayanan
SPSS : Statistical product and service solution
SST : Sarjana Sains Terapan
STIKes : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
U : Umur
WHO : World Health Organization
xxi
BAB 1
PENDAHULUAN
kebutuhan bayi. Bayi sangatlah membutuhkan ASI karna asupan nutrisi bayi
terdapat pada ASI seorang ibu. Manfaat menyusui tidak hanya dapat menjalin
menyusui ASI yang keluar tidak begitu lancar hal ini dikarnakan perasaan
negatif, khawatir, dan stres yang terjadi pada ibu, sehingga di saat ibu
mengeluh suami tidak tahu harus berbuat apa kepada istrinya, karna
kebanyakan suami tidak mau tahu apa yang sedang terjadi pada istrinya salah
satunya disaat istri mengeluh bahwa ASI yang keluar tidak begitu lancar. Rasa
khawatir yang terjadi pada ibu nifas akan menjadi reflek oksitosin terhambat
sehingga produksi ASI akan berkurang dan kelancaran ASI juga akan
menjadikan ASI keluar dengan lancar, proses tersebut dapat dilakukan dengan
1
2
pemberian ASI eksklusif per 2016 sebesar 80%. Kenyataannya, baru 27,5%
laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2016 cakupan ASI
Diwek Kabupaten Jombang tahun 2017 jumlah ibu nifas sebanyak 120 orang,
studi pendahuluan dengan pengambilan data skunder dari buku pencatatan ibu
nifas bulan Januari-Maret di tahun 2018 terdapat 32 ibu nifas sedangkan data
pada bulan Mei-Juni terdapat 45. Dari 32 ibu nifas diambil 10 responden 7
diantaranya mengatakan bahwa ASI nya tidak keluar dengan lancar dan ibu
nifas juga belum mengetahui tentang pijat oksitosin dan manfaat pijat
Pengeluaran ASI dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu produksi dan
oleh hormon, yang disebut dengan oksitosin. Pijat oksitosin merupakan suatu
cara yang menjadikan pengeluaran ASI lancar. Pijat oksitosin tidak hanya
dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan saja akan tetapi peran suami dapat
lactiferus yang akan menuju ke sinus lactiferus tempat ASI akan disimpan.
Dan pada saat bayi menghisap, ASI didalam sinus akan tertekan keluar ke
mulut bayi. Gerakan tersebut dinamakan let down refleks atau pelepasan,
ketika refleks let down tidak bekerja dengan baik maka produksi
Upaya yang dapat dilakukan untuk memberikan kelancaran ASI ibu nifas
maupun suami. Peran suami nyatanya tidak hanya membuat proses pemberian
ASI menjadi lebih lancar . Kedekatan istri secara emosi dengan suami yang
pasangan, hal ini baik untuk membuat hubungan menjadi lebih harmonis, dan
produksi ASI, suami dapat merangsang reflek oksitosin dengan pijat oksitosin
yang diawasi oleh tenaga kesehatan. Pijat oksitosin yaitu pemijatan pada
1.2Rumusan Masalah
dapat ditarik rumusan masalah yaitu apakah ada pengaruh peran suami dalam
1.3Tujuan Penelitian
1. Bagi suami
2. Bagi bidan
3. Bagi institusi
diri, pola sikap, pola nilai yang diharapkan dari seseorang berdasarkan
kehidupan kemasyarakatan.
6
7
pengetahuan.
masyarakat..
lainnya.
dipertahankan kelangsungannya.
mampu melaksanakannya.
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pengetahuan
menerima informasi.
4. Motivasi
5. Ekonomi
berubah.
3. Konflik peran
4. Kegagalan berperan
dalam masyarakat.
kedudukan yang sama dengan istri, dan juga dapat membantu istri
tentang bayinya.
4. Meningkatkan ASI.
5. Memperlancar ASI.
6. Melepas lelah.
7. Ekonomis.
8. Praktis.
pemijatan dilakukan.
dahulu.
3. Minta bantuan pada orang lain untuk memijat. Lebih baik jika
8. Untuk ibu yang gemuk bisa dengan cara posisi tangan dikepal
saat menyusu.
oleh bayi.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah yang baik bagi bayi
dalam pemberian ASI. Kendala yang pertama karena produksi ASI tidak
d. Dengan menyusui akan terjalin rasa kasih sayang antara bayi dan
ibu.
perdarahan.
pertama.
a. Refleks prolaktin
alveoli akan merangsang kontraksi dari sel akan memeras air susu
yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk kesistem duktus yang
bayi.
1. Kolostrum
ini merupakan antibody dari ibu untuk bayi juga berfungsi sebagai
hari) dimana kadar lemak, laktosa, dan vitamin larut air lebih tinggi
18
yang besar. Untuk ini maka sudah cukup bila rahang bayi supaya
Pada saat air susu keluar dari puting susu akan disusul dengan
1. Frekuensi Penyusuan
paling sedikit 8 kali per hari pada periode awal setelah melahirkan.
2. Berat Lahir
(bayi lahir premature), maka bayi dalam kondisi sangat lemah dan
rendah dari pada bayi yang lahir normal atau tidak premature.
ibu menyusui yang masih berusia remaja dengan gizi baik, intake
dari satu kali,produksi ASI pada hari ke empat post partum jauh
kalinya.
6. Jika ASI cukup, setelah bayi menyusu bayi akan tertidur selama 3-
4 jam
kekuningan
nilai 1 bila jawaban “YA” dan bila jawaban “TIDAK” diberi nilai 0.
22
ketika alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
dan jalan-jalan.
partum.
tahun.
adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, diatas otot dada. Secara
23
papilla atau puting. Fungsi payudara adalah memproduksi susu (air susu
transisi ke masa menjadi orang tua ketika masa post partum yaitu:
4. Pengaruh budaya.
Satu atau dua hari postpartum, ibu cenderung pasif dan tegantung,
1. Taking in
melahirkan.
25
tidur.
biasanya bertambah.
2. Taking Hold
3. Letting go
terhadap waktu.
sampai 2700 kalori. Suplemen zat besi juga diberikan untuk ibu
2009).
yaitu:
2. Ambulasi
3. Eliminasi
(Saleha, 2009).
4. Personal hygiene
berlebihan.
memperbanyak pendarahan.
6. Aktifitas seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua
28
jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu sudah aman
2009).
7. Keluarga Berencana
2010).
8. Senam nifas
dilakukan dari hari ke-1 hingga ke-10. Senam ini berfungsi untuk
2010).
9. Perawatan Payudara
1. Hasil penelitian Nurul Aini dan Esti Yunitasari (2015) tentang hubungan
dukungan suami dengan kelancaran ASI pada ibu post partum di wilayah
2. Hasil penelitian Gina Zulfia dan Ernalinda Rosya (2017) tentang pengaruh
adanya efek pijat oksitosin untuk peningkatan produksi ASI ibu menyusui di
bahwa ada efek pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu
3. Hasil penelitian Ida Prijatni (2016) pada peran suami dalam mendukung
didapatkan nilai p=0.008. Nilai p (0.008) < 0.05 berarti bahwa terdapat
perbedaan antara peran suami yang diberi perlakuan dan kontrol. Nilai odds
ratio (OR) dengan confidence interval 85% didapatkan sebesar 8.750, berarti
sehingga ASI yang keluar semakin bertambah dan membantu ibu untuk
memberikan ASI eksklusif kepada bayi hingga usia 6 bulan tanpa makanan
tambahan.
BAB III
secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (hidayat,
2015). Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dapat pada gambar 3.1
dibawah ini :
Faktor yang
mempengaruhi peran: Peran suami
Faktor yang dalam melakukan
1. Umur
mempengaru pijat oksitosin
2.
hi Pendidikan
3. Pengetahuan
1.
4. Motivasi
5. ekonomi
Keterangan:
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
: Mempengaruhi
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Pengaruh Peran Suami dalam melakukan Pijat
Oksitosin Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu Nifas Di Ponkesdes Desa
Grogol Kecamatan Diwek Kabupatenjombang.
31
32
sertafaktor isapan yang nantinya akan mempengaruhi kelancaran ASI pada ibu
nifas. Disini peneliti ingin meneliti tentang pengaruh peran suami dalam
melakukan pijat oksitosin terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas. Untuk
kelancaran ASI yaitu lancar jika ASI dapat merembes dari puting, payudara
setelah menyusu bayi akan tertidur tenang selama 3-4 jam, bayi paling sedikit
3.3 Hipotesis
METODE PENELITIAN
One Group Pretest Posttest. Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding
(kontrol), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang
33
34
Keterangan:
K : Subjek
I : Intervensi
Jombang
4.4.1 Populasi
(Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini populasinya adalah ibu nifas hari
2. Suami yang tidak bekerja diluar kota atau pisah dengan istri
35
4.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto,
2010).
4.4.3 Sampling
kerja dalam penelitian ini dijelaskan secara rinci pada gambar 4.1 yaitu kerangka
kerja Pengaruh Peran Suami Tentang Pijat Oksitosin Terhadap Kelancaran ASI
Pada Ibu Nifas, yang dimulai dari perumusan masalah sampai penyusunan
laporan akhir.
36
Identifikasi Masalah
Rancangan Penelitian
Pra eksperimental dengan one grup pretest-
posttest design
Populasi
Semua ibu nifas di wilayah kerja ponkesdes grogol
dengan jumlah 45 ibu nifas.
Sampling
Total sampling
Sample
Sebagian ibu nifas yang memenuhi kriteria inklusi di Wilayah
Kerja ponkesdes grogol
Instrumen Instrumen
SOP Kuesioner
Pengolahan
Editing, coding,scoring,
Tabulating
Analisa Data
Chi-square
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Peran Suami dalam melakukan Pijat
Oksitosin Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu Nifas Di Ponkesdes Desa Grogol
Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang
4.6 Identifikasi variabel
suami
2. Variabel dependen
oprasional dari penelitian ini akan dijelaskan secara rinci yang dapat dilihat pada
table 4.2 :
38
Tabel 4.2 Definisi operasional Pengaruh Peran Suami Dalam Melakukan Pijat Oksitosin
Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu Nifas Di Ponkesdes Desa Grogol Kecamatan
Diwek Kabupaten Jombang
Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor/kateegori
ukur
Variable Melakukan Teknikpijat oksitosin: - -
bebas: pijatan pada 1. Ibu dalam keadaan S
Peran ibu setelah telanjang dada. O
suami melahirkan 2. Minta bantuan suami P
dalam hari ke 3-11 untuk memijat.
melakuka didaerah sisi 3. Ibu telungkup
n Pijat kiri dan kanan dimeja/sandaran kursi.
Oksitosin sepanjang 4. Penolong memjat
tulang punggung ibu sejajar
belakang dari tulang belakang
leher hingga membentuk lingkaran
tulang belikat. kecil dengan kedua ibu
Dilakukan 1 jari.
kali sehari 5. Pijatan dilakukan dari
selama 3 hari leher dikedua sisi tulang
berturut-turut belakang kanan kiri
sampai kea rah tulang
belikat selama 2-3 menit.
antar variabel atau item dengan skor total variabel. Jumlah soal kuesioner
setelah dilakukan uji validitas ditemukan bahwa r hitung lebih besar dari r
Kabupaten Jombang
penelitian.
informed consent.
responden
41
1. Editing
mengolah selanjutnya
2. Coding
1) Data umum
a) Responden
42
Responden 1 :1
Responden 2 :2
Responden n :n
b) Umur
< 20 tahun :1
20-35 tahun :2
>35 tahun :3
c) Pendidikan
Tidak sekolah :0
d) Pekerjaan
PNS :4
e) Paritas
Primipara :1
Multipara :2
Grandemultipara :3
Belum pernah :1
43
Sudah pernah :2
Belum pernah :1
Sudah pernah :2
Tarak :1
Tidak tarak :2
Ya :1
Tidak :0
a. Data Khusus
oksitosin
Lancar :1
Tidak lancar :0
oksitosin
Lancar :1
Tidak lancar :0
3. Scoring
YA :1
TIDAK :0
4. Tabulating
50 % : Setengahnya responden
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
b. Analisa bivariat
program SPSS 16.0 dengan taraf kesalahan 5%. Uji tersebut dipilih
kelancaran ASI pada ibu nifas. Bila p value > (0,05) berarti tidak
Pada bab ini peneliti menyajikan hasil penelitian dan pembahasan dari
pengumpulan data dengan judul “Pengaruh Peran Suami Dalam Melakukan Pijat
Oksitosin Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Ponkesdes
Grogol Kec. Diwek Kab. Jombang”. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Mei
-4 Juni 2017 di Wilayah Kerja Ponkesdes Grogol. Pada penelitian ini jumlah sampel
adalah 36 ibu nifas dari 45 jumlah populasi. Hasil penelitian disajikan dalam dua
bagian yaitu data umum dan data khusus. Data umum menyajikan usia responden,
melakukan pijat oksitosin, budaya tarak, suami melakukan pijat oksitosin, serta data
ASI setelah di pijat oksitosin dan Pengaruh Peran Suami Dalam Melakukan Pijat
47
48
usia<20 tahun, usia 20-35 tahun, dan usia > 35 tahun, yang dapat
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Usia pada Ibu Nifas Di
Wilayah Kerja Ponkesdes Grogol Kec. Diwek Kab. Jombang
No Usia Frekuensi (n) Presentase (%)
1 <20 tahun 4 11,1
2 20-35 tahun 27 75,0
3 >35 tahun 5 13,9
Jumlah 36 100,0
Sumber : Data Primer 2018
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan pada Ibu Nifas Di
Wilayah Kerja Ponkesdes Grogol Kec. Diwek Kab. Jombang
No Pendidikan Frekuensi (n) Presentase (%)
1 Tidak Sekolah 3 8,3
2 Pendidikan Dasar 8 22,2
3 Pendidikan Menengah 23 63,9
4 Pendidikan Tinggi 2 5,6
Jumlah 36 100,0
Sumber : Data Primer 2018
empat yaitu IRT, Wiraswasta, Swasta, dan PNS yang dapat dilihat
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan pada Ibu Nifas Di
Wilayah KerjaPonkesdes Grogol Kec. Diwek Kab. Jombang.
No Pekerjaan Frekuensi (n) Presentase (%)
1 IRT 30 83,3
2 Wiraswasta 3 8,3
3 Swasta 2 5,6
4 PNS 1 2,8
Jumlah 36 100,0
Sumber : Data Primer 2018
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas pada Ibu Nifas Di
Wilayah KerjaPonkesdes Grogol Kec. Diwek Kab. Jombang.
No Paritas Frekuensi (n) Presentase (%)
1 Primipara 31 86,1
2 Multipara 5 13,9
3 Grandemultipara 0 0
Jumlah 36 100,0
Sumber : Data Primer 2018
ASI dibagi menjadi dua yaitu belum pernah dan sudah pernah yang
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan konsumsi obat pelancar ASI
pada Ibu Nifas Di WilayahKerja Ponkesdes Grogol Kec. Diwek Kab.
Jombang
No K. Obat Frekuensi (n) Presentase (%)
1 Belum pernah 36 100,0
2 Sudah pernah 0 0
Jumlah 36 100,0
Sumber : Data Primer 2018
).
oksitisin dibagi menjadi dua yaitu belum pernah dan sudah pernah
menjadi dua yaitu tarak dan tidak tarak yang dapat dilihat pada tabel
5.7 berikut:
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan budaya Tarak pada Ibu Nifas
Di Wilayah KerjaPonkesdes Grogol Kec. Diwek Kab. Jombang.
No Budaya tarak Frekuensi (n) Presentase (%)
1 Tarak 3 8,3
2 Tidak Tarak 33 91,7
Jumlah 36 100,0
Sumber : Data Primer 2018
2018 pada ibu nifas di Wilayah Kerja Ponkesdes Grogol Kec. Diwek Kab.
1. Kelancaran ASI pada ibu nifas tanpa peran suami dalam melakukan
pijat oksitosin
Kelancaran ASI ibu nifas tanpa peran suami menjadi 2 kriteria, yaitu
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Kelancaran ASI pada ibu nifas tanpa peran suami
dalam melakukan pijat oksitosin Di Wilayah Kerja Ponkesdes Grogol Kec. Diwek
Kab. Jombang
No Kelancaran ASI Frekuensi (n) Presentase (%)
1 Lancar 11 30,6
2 Tidak Lancar 25 69,4
Jumlah 36 100,0
Sumber : Data Primer 2018
2. Kelancaran ASI pada ibu nifas dengan peran suami dalam melakukan
pijat oksitosin
Kelancaran ASI ibu nifas dengan peran suami dalam melakukan pijat
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Kelancaran ASI pada ibu nifas dengan peran suami
dalam melakaukan pijat oksitosin Di Wilayah Kerja Ponkesdes Grogol
Kec. Diwek Kab. Jombang.
No Kelancaran ASI Frekuensi (n) Presentase (%)
1 Lancar 28 77,8
2 Tidak Lancar 8 22,2
Jumlah 36 100,0
Sumber : Data Primer 2018
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Pengaruh peran suami dalam
melakukan pijat Oksitosin Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu Nifas Di
Wilayah Kerja Ponkesdes Grogol Kec. Diwek Kab. Jombang.
Kelancaran ASI
No Kelancaran ASI Tanpa Peran Dengan Peran
N % N %
1 Lancar 11 30,6 28 77,8
2 Tidak lancar 25 69,4 8 22,2
Jumlah 36 100,0 36 100,0
Uji Chi-Squarep Value 0,033< α 0.05
Sumber : Data Primer 2018
(77,8%).
5.2 Pembahasan
sebelum dilakukan pijat oksitosin pada ibu nifas didukung rendahya hasil
bayi terhindar dari ASI tidak cukup maka bayi diberi ASI setiap kali ia
merasa lapar (atau 10-12 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca
karena apabila seorang ibu kurang beristirahat atau terlalu lelah, maka
kurang istirahat atau terlalu lelah maka hormon oksitosin yang bertujuan
yang menjadikan hambatan dari let-down reflex sehingga air susu tidak
mengalir.
peneliti ibu yangsudah pernah melahirkan lebih dari satu kali produksi
ASInya akan lebih banyak daripada ibu yang baru melahirkan pertama
kali. Pada penelitian ini banyakibu nifas yang primipara masih belajar
yang dilakukan oleh keluarga pada ibu menyusui berupa back massange
kelancaran ASI sesudah dilakukan pijat oksitosin pada ibu nifas didukung
tingginya hasil pada kuesioner yang ada pada soal nomor 1 dengan
mendapatkan ASI dalam jumlah cukup maka bayi akan nampak tenang,
Ambarwati (2010), salah satu tanda dari kelancaran ASI adalah bayi
peneliti umur ibu berpengaruh terhadap produksi ASI. Ibu yang berumur
memproduksi ASI dibandingkan dengan ibu yang lebih tua. Ibu yang
bahwa ibu yang lebih muda (umurnya kurang dari 35 tahun) lebih banyak
memproduksi ASI daripada ibu yang lebih tua. Menurut padjiadi (2005)
peneliti ibu nifas harus mendapatkan asupan nutrisi lebih karna kebutuhan
ASI yang diberikan kepada bayi harus selalu terpenuhi, oleh karna itu
kebutuhan gizi yang diterima oleh ibu akan berpengaruh kepada jumlah
gram/hari.
variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Hasil dari perhitungan
pvalue adalah 0,033< α (0,05). Bila p value < α (0,05) berarti ada
Kelancaran ASI Pada Ibu Nifas. Hal ini menunjukkan bahwa 0,033 lebih
kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan H1 diterima bahwa ada Pengaruh
Kabupaten Jombang.
dengan lancar.
refleks pengaliran atau pelepasan ASI (let down reflex). Refleks tersebut
61
mengeluarkan air susu melalui sistem duktus ke dalam mulut bayi, yang
ASI pada ibu post partum di wilayah kerja puskesmas senori kabupaten
diterima yang berarti bahwa ada hubungan yang cukup antara suami yang
6.1 Kesimpulan
Dalam Melakukan Pijat Oksitosin Terhadap Kelancaran ASI pada Ibu Nifas
1. Kelancaran ASI pada ibu nifas tanpa peran suami dalam melakukan pijat
2. Kelancaran ASI pada ibu nifas dengan peran suami dalam melakukan pijat
6.2 Saran
Diharapkan bagi ibu nifas agar mengikuti apabila ada penyuluhan atau
pelatihan dari tenaga kesehatan tentang pijat oksitosin yang bermanfaat untuk
62
63
khususnya ibu hamil trimester III yang akan menghadapi persalinan dan
oksitosin terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas, dan dapat dijadikan
STIKES ICME.
4. Peneliti Selanjutnya
selanjutnya dapat meneliti tentang pendidikan, pekerjaan dan usia suami yang
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Nifas Normal. Jakarta: ECG.
Biancuzzo, M. 2003. Breasfeeding the newborn: clinical strategis for Nurses. St.
Louis.Mosby
Hidayat, A. 2015. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data Edisi
Pertama. Jakarta: Salemaba Medika
Saifuddin, A., Gulardi HF. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo.
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika.
SURAT PERMOHONAN
Di tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi
NIM : 172120034
suami dalam melakuan pijat oksitosin terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas”.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peran
Penelitian ini tidak berbahaya dan tidak merugikan ibu nifas sebagai
responden. Kerahasiaan semua informasi yang telah diberikan akan dijaga dan
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Jika ibu hamil tidak bersedia
penelitian ini dan apabila selama pengambilan data terdapat hal-hal yang tidak
diinginkan, maka ibu nifas berhak mengundurkan diri. Apabila ibu nifas
Hormat kami,
Jombang
Peneliti sudah menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang sedang
Saya mengerti, bahwa resiko yang terjadi kecil. Apabila ada proses
mengundurkan diri dari penelitian tanpa ada sanksi atau kehilangan hak.
Saya mengerti, bahwa catatan penelitian ini akan dirahasiakan dan dijamin
selegal mungkin. Semua berkas yang mencantumkan identitas dan semua jawaban
yang saya berikan hanya digunakan untuk keperluan pengolahan data. Bila sudah
Demikian secara sukarela dan tidak ada paksaan dari pihak manapun, serta
Responden
(..........................................)
70
LEMBAR KUESIONER
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang menurut anda benar.
Tanggal :
Nomor responden :
1. DATA UMUM
a. Nama responden
b. Umur
< 20 tahun
20-35 tahun
>35 tahun
c. Pendidikan
Tidak sekolah
SD-SMP
SMA/SMK
Perguruan Tinggi
d. Pekerjaan
PNS
e. Jumlah anak
2–4
≥5
Belum pernah
Sudah pernah
Belum pernah
Sudah pernah
Tarak
Tidak tarak
Ya
Tidak
72
KISI-KISI KUESIONER
Lembar kuesioner
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Asi dapat merembes keluar melalui puting
2 Sebelum disusukan payudara terasa tegang
3 Asi masih menetes setelah menyusui
4 Setelah menyusu bayi tertidur/tenang selama 3-4
jam
5 Bayi BAK 6-7 kali dalam sehari
6 Bayi BAB 3-4 kali sehari
7 Bayi paling sedikit menyusu 8-10 kali dalam 24 jam
8 Ibu dapat mendengar suara menelan ketika bayi
menyusu
9 Warna air kencing bayi kuning jernih
10 Setelah disusui bayi tidak memberikan reaksi
apabila dirangsang, misalnya disentuh pipinya. Bayi
tidak akan mencari sentuhan tersebut.
74
tidak stress.
4. Meningkatkan ASI.
5. Memperlancar ASI.
6. Melepas lelah.
7. Ekonomis.
8. Praktis.
PERALATAN 1. Kursi
2. Meja
4. Selimut/ handuk
2. Mencuci tangan
3. Persiapan lingkungan
75
B. Tahap Kerja
dilakukan.
sandaran kursi.
cervical vertebrae 7.
memijat.
76
punggung tangan.
C. Tahap Evaluasi
Payudara)
5. Akhiri kegiatan
14. Ada 2 posisi yang bisa 20. Pijat oksitosin bisa dilakukan
dilakukan, yang pertama ibu bisa kapanpun ibu mau dengan durasi
telungkup dimeja atau posisi ibu 3-5 menit. Lebih disarankan
telungkup pada sandaran kursi. dilakukan sebelum menyusui atau
memerah ASI.
TABULASI DATA
PERTANYAAN
Resp. Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
3 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 3
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7
7 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6
8 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 4
9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
10 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 5
83
UJI VALIDITAS
Correlations
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 Total
K1 Pearson Correlation 1 ,655* ,408 ,218 ,600 ,333 ,408 ,655* ,200 ,333 ,712*
Sig. (2-tailed) ,040 ,242 ,545 ,067 ,347 ,242 ,040 ,580 ,347 ,021
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
K2 Pearson Correlation ,655* 1 ,802** ,429 ,655* ,509 ,356 ,524 ,218 ,509 ,819**
Sig. (2-tailed) ,040 ,005 ,217 ,040 ,133 ,312 ,120 ,545 ,133 ,004
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
K3 Pearson Correlation ,408 ,802** 1 ,535 ,816** ,408 ,167 ,356 ,408 ,408 ,779**
Sig. (2-tailed) ,242 ,005 ,111 ,004 ,242 ,645 ,312 ,242 ,242 ,008
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
K4 Pearson Correlation ,218 ,429 ,535 1 ,218 ,218 ,535 ,429 ,655* ,218 ,663*
Sig. (2-tailed) ,545 ,217 ,111 ,545 ,545 ,111 ,217 ,040 ,545 ,036
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
K5 Pearson Correlation ,600 ,655* ,816** ,218 1 ,333 ,000 ,218 ,200 ,333 ,647*
Sig. (2-tailed) ,067 ,040 ,004 ,545 ,347 1,000 ,545 ,580 ,347 ,043
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
K6 Pearson Correlation ,333 ,509 ,408 ,218 ,333 1 ,408 ,509 ,333 1,000** ,668*
Sig. (2-tailed) ,347 ,133 ,242 ,545 ,347 ,242 ,133 ,347 ,000 ,035
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
K7 Pearson Correlation ,408 ,356 ,167 ,535 ,000 ,408 1 ,356 ,816** ,408 ,647*
Sig. (2-tailed) ,242 ,312 ,645 ,111 1,000 ,242 ,312 ,004 ,242 ,043
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
K8 Pearson Correlation ,655* ,524 ,356 ,429 ,218 ,509 ,356 1 ,218 ,509 ,678*
Sig. (2-tailed) ,040 ,120 ,312 ,217 ,545 ,133 ,312 ,545 ,133 ,031
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
K9 Pearson Correlation ,200 ,218 ,408 ,655* ,200 ,333 ,816** ,218 1 ,333 ,647*
Sig. (2-tailed) ,580 ,545 ,242 ,040 ,580 ,347 ,004 ,545 ,347 ,043
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
K10 Pearson Correlation ,333 ,509 ,408 ,218 ,333 1,000** ,408 ,509 ,333 1 ,668*
Sig. (2-tailed) ,347 ,133 ,242 ,545 ,347 ,000 ,242 ,133 ,347 ,035
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Total Pearson Correlation ,712* ,819** ,779** ,663* ,647* ,668* ,647* ,678* ,647* ,668* 1
Sig. (2-tailed) ,021 ,004 ,008 ,036 ,043 ,035 ,043 ,031 ,043 ,035
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability
[DataSet0]
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,874 10
85
TABULASI DATA
DATA UMUM
No. Obat
Resp. Jumlah Pijat Suami Pijat
Umur Pendidikan Pekerjaan Pelancar Tarak
Anak Oksitosin Oksitosin
ASI
1 2 3 1 1 1 1 2 2
2 2 3 1 1 1 1 2 2
3 1 2 1 1 1 1 2 2
4 2 3 2 2 1 1 2 2
5 2 3 1 1 1 1 2 2
6 1 3 1 1 1 1 2 2
7 3 1 1 2 1 1 2 2
8 2 2 1 1 1 1 1 2
9 2 3 1 1 1 1 2 2
10 2 3 1 1 1 1 2 2
11 2 3 1 1 1 1 2 2
12 1 3 1 1 1 1 2 2
13 2 2 1 1 1 1 2 2
14 2 3 1 1 1 1 2 2
15 2 3 1 1 1 1 2 2
16 2 3 1 2 1 1 2 2
17 2 3 1 1 1 1 2 2
18 2 2 1 1 1 1 2 2
19 2 3 1 1 1 1 2 2
20 2 3 1 1 1 1 1 2
21 2 3 1 1 1 1 2 2
22 1 3 3 1 1 1 2 2
23 2 2 1 1 1 1 2 2
24 2 3 1 1 1 1 2 2
25 3 1 2 2 1 1 2 2
26 2 3 1 1 1 1 2 2
27 2 1 1 1 1 1 2 2
28 3 2 1 1 1 1 2 2
29 2 3 3 1 1 1 2 2
30 3 3 2 2 1 1 2 2
86
31 2 4 1 1 1 1 2 2
32 2 3 1 1 1 1 2 2
33 2 3 1 1 1 1 2 2
34 2 2 1 1 1 1 1 2
35 3 4 4 1 1 1 2 2
36 2 2 1 1 1 1 2 2
87
Tdk Tdk
16 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 4 1
lancar lancar
17 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 5 Lancar 2 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 7 Lancar 2
Tdk
18 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 3 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 5 Lancar 2
lancar
19 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 5 Lancar 2 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 5 Lancar 2
Tdk Tdk
20 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 4 1
lancar lancar
Tdk
21 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 7 Lancar 2
lancar
Tdk
22 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 6 Lancar 2
lancar
Tdk Tdk
23 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 4 1
lancar lancar
24 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6 Lancar 2 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Lancar 2
Tdk
25 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 4 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 Lancar 2
lancar
Tdk Tdk
26 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 4 1
lancar lancar
27 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 5 Lancar 2 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 7 Lancar 2
Tdk
28 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 6 Lancar 2
lancar
Tdk
29 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 3 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 5 Lancar 2
lancar
30 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Lancar 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Lancar 2
Tdk Tdk
31 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 4 1
lancar lancar
Tdk
32 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 3 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 6 Lancar 2
lancar
Tdk
33 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 4 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 6 Lancar 2
lancar
89
34 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 Lancar 2 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 7 Lancar 2
Tdk
35 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 Lancar 2
lancar
Tdk Tdk
36 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 4 1
lancar lancar
90
Frequency Table
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
<20th 4 11,1 11,1 11,1
20-35th 27 75,0 75,0 86,1
Valid >35th 5 13,9 13,9 100,0
Total 36 100,0 100,0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tdk sekolah 3 8,3 8,3 8,3
SD-SMP 8 22,2 22,2 30,6
Valid SMA/SMK 23 63,9 63,9 94,4
PT 2 5,6 5,6 100,0
Total 36 100,0 100,0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
IRT 30 83,3 83,3 83,3
Wiraswasta 3 8,3 8,3 91,7
Valid Swasta 2 5,6 5,6 97,2
PNS 1 2,8 2,8 100,0
Total 36 100,0 100,0
Jumlah anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
1 anak 31 86,1 86,1 86,1
Valid 2-4 anak 5 13,9 13,9 100,0
Total 36 100,0 100,0
Pijat oksitosin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Blm pernah 36 100,0 100,0 100,0
91
Tarak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tarak 3 8,3 8,3 8,3
Valid Tdk tarak 33 91,7 91,7 100,0
Total 36 100,0 100,0
ASI Pre
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tdk lancar 25 69,4 69,4 69,4
Valid Lancar 11 30,6 30,6 100,0
Total 36 100,0 100,0
ASI Post
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tdk lancar 8 22,2 22,2 22,2
Valid Lancar 28 77,8 77,8 100,0
Total 36 100,0 100,0
92
Crosstabs
ASI Pre * Umur Crosstabulation
Umur Total
<20th 20-35th >35th
Count 3 18 4 25
Tdk lancar % within ASI Pre 12,0% 72,0% 16,0% 100,0%
% of Total 8,3% 50,0% 11,1% 69,4%
ASI Pre
Count 1 9 1 11
Lancar % within ASI Pre 9,1% 81,8% 9,1% 100,0%
% of Total 2,8% 25,0% 2,8% 30,6%
Count 4 27 5 36
Total % within ASI Pre 11,1% 75,0% 13,9% 100,0%
% of Total 11,1% 75,0% 13,9% 100,0%
Crosstabs
ASI Post * Umur Crosstabulation
Umur Total
<20th 20-35th >35th
Count 1 7 0 8
Tdk lancar % within ASI Post 12,5% 87,5% 0,0% 100,0%
% of Total 2,8% 19,4% 0,0% 22,2%
ASI Post
Count 3 20 5 28
Lancar % within ASI Post 10,7% 71,4% 17,9% 100,0%
% of Total 8,3% 55,6% 13,9% 77,8%
Count 4 27 5 36
Total % within ASI Post 11,1% 75,0% 13,9% 100,0%
% of Total 11,1% 75,0% 13,9% 100,0%
Crosstabs
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
(2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 4,526 1 ,033
b
Continuity Correction 2,864 1 ,091
Likelihood Ratio 6,795 1 ,009
Fisher's Exact Test ,076 ,036
Linear-by-Linear Association 4,400 1 ,036
N of Valid Cases 36
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,44.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,334 ,033
N of Valid Cases 36
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.