Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH HUBUNGAN KEBUDAYAAN

DAN PERADABAN
Posted on 14 November 2014 by tatamiefta

MAKALAH

HUBUNGAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN

Disusun oleh:
Eri purwanto
Miftachul Janah
Muji Riana
Muhammad Prastowo

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayan.
Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta, rasa , dan karsa manusia. Peradaban merupakan
tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat yang telah mencapai kemajuan tertentu yang
dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni.
Sejarah peradaban manusia pada dasarnya dimulai sejak awal kehidupan manusia di bumi ini.
Ia memiliki banyak defenisi dalam berbagai variasinya, tergantung dari sudut mana orang
mendefenisikan kata peradaban itu. Konsep mengenai peradaban biasanya selalu
dipertentangkan dengan konsep ‘barbarisme’ atau dalam bahasa Islam disebut ‘zaman
jahiliyah’. Peradaban juga sering dikaitkan dengan ‘tidak tersosialisasikannya nilai-nilai yang
merangsang timbulnya pencerahan dalam suatu masyarakat’. Antitesis dari peradaban
ternyata bukanlah konsep mengenai sebuah “masyarakat atau negara yang tak tercerahkan,”
melainkan lebih merupakan fenomena etnis dan antropologis yang terjadi pada suatu
masyarakat, baik pada masyarakat primitif atau yang terjadi pada masyarakat modern.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa itu peradaban ?
2. Apakah perbedaan kebudayaan dan peradaban ?
3. Apakah Hubungan Kebudayaan dan Peradaban ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian peradaban
2. Untuk mengetahui perbedaan kebudayaan dan peradaban
3. Untuk mengetahui kebudayaan sebagai peradaban

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Peradaban
Peradaban merupakan terjemahan dari kata civilization yang berasal dari kata civil (warga
kota) dan sivitas (kota; kedudukan warga kota). Biasanya, peradaban juga disamakan dengan
budaya dan kebudayaan dalam beberapa literatur. Menurut Huntington, peradaban
mewujudkan puncak-puncak dari kebudayaan. Manusia sebenarnya sudah mencapai puncak
kebudayaan walaupun masih dalam taraf primitif.
Istilah mengenai ‘peradaban’ merupakan sebuah istilah yang tidak asing dalam sejarah
kehidupan manusia. Sejarah peradaban manusia pada dasarnya dimulai sejak awal kehidupan
manusia di bumi ini. Ia memiliki banyak defenisi dalam berbagai variasinya, tergantung dari
sudut mana orang mendefenisikan kata peradaban itu. Konsep mengenai peradaban biasanya
selalu dipertentangkan dengan konsep ‘barbarisme’ atau dalam bahasa Islam disebut ‘zaman
jahiliyah’. Peradaban juga sering dikaitkan dengan ‘tidak tersosialisasikannya nilai-nilai yang
merangsang timbulnya pencerahan dalam suatu masyarakat’.

B. Perbedaan Kebudayaan dan Peradaban


Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sansekerta buddhayah, ialah bentuk jamak dari buddhi
yang berarti budi atau akal. Demikian kebudayaan itu dapat diartikan “ hal-hal yang
bersangkutan dengan budi dan akal”. Ada pendirian lain mengenai asal dari kata kebudayaan
itu, ialah bahwa kata itu adalah suatu perkembangan dari majemuk budi-daya, artinya daya
dan budi, kekuatan dari akal. Adapun istilah inggrisnya berasal dari kata Latin colere yang
berarti “mengolah, mengerjakan”, terutama mengolah tanah atau bertani . Dari arti ini
berkembang arti culture sebagai segala daya dan usaha manusia untuk merubah alam.
Adapun istilah peradaban dapat kita sejajarkan dengan kata asing civilization . Istilah itu
biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan
indah, seperti : kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan-santun dan sistem pergaulan
komplex dalam suatu masyarakat dengan struktur yang komplex. Sering juga istilah
peradaban dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni
bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan komplex.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat menjelaskan bahwa kebudayaan adalah seluruh sistem
gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar. Peradaban sendiri merupakan
bagian-bagian serta unsur dari kebudayaan yang sifatnya, halus, maju, indah seperti misalnya
kesenian, ilmu pengetahuan adat dan sopan santun serta pergaulan, organisasi bernegara, dan
lain-lain. Serta peradaban ini digunakan untuk menyebut suatu kebudayaan yang memilki
sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni-rupa, yang maju dan kompleks. Kebudayaan berasal
dari kata budaya yang berarti hasil pengembangan pemikiran manusia (budi: akal/pikiran;
daya: kemampuan) dan mendapat imbuhan ke-an sehingga menjadi kebudayaan (kata benda)
yang berarti segala hasil cipta, rasa dan karsa manusia ayang mereka gunakan untuk
kehidupannya. Peradaban berasal dari kata adab yang berarti baik (kata sifat), mendapat
imbuhan pe-an sehingga menjadi peradaban (kata benda) yang berarti segala sesuatu yang
dihasilkan manusia/kebudayaan yang bersifat baik atau dapat memajukan kehidupan dan hal
semacam ini hanya berlangsung sementara dan dalam kurun waktu tertentu. Jadi dengan kata
lain peradaban merupakan hasil/puncak perkembangan dari suatu kebudayaan dan bersifat
kompleks. Kebudayaan ini berakar pada ide mengenai nilai, tujuan, pemikiran yang
ditransmisikan melalui ilmu, seni dan agama suatu masyarakat sedangkan peradaban berakar
pada ide tentang kemajuan material (ilmu dan teknologi), aspek kehalusan, penataan sosial
dan aspek kemajuan lain.
Kebudayaan merupakan segala hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang digunakan untuk
kelangsungan hidupnya yang sifatnya dinamis, artinya berkembang terus menerus/terus
berlanjut sampai sekarang. Sedangkan peradaban merupakan puncak dari suatu kebudayaan
itu sendiri yang berkembang dalam suatu masyrakat dan dalam kurun waktu tertentu. Ide
utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan, perkembangan (progress dan
development). Tetapi dalam peradaban tidak adanya keberlanjutan/kontinyuitas. Selain itu
peradaban berkembang dalam kurun waktu tertentu serta bersifat munumental dimana
peradaban merupakan bukti kebesaran dari suatu masyarakat yang hidup dalam suatu daerah
(misalnya: Peradaban Yunani Kuno, Peradaban Lembah Sungai Indus, Peradaban Mesir
Kuno, Peradaban Sungai Eufrat dan Tigris, dan lain-lain).
Kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi
yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya
secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan
benda-benda materi; pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi cita-cita atau paham, dan
terutama keterikatan terhadap nilai-nilai yang berkembang terus. Untuk membangun
peradaban perlu adanya jaringan sosial atau inovasi sosial yang menciptakan pranata
(institusi) sosial yang memungkinkannya menerima dan mengembangkan produk-produk
peradaban lain dalam konteks kebudayaan sendiri.

C. Hubungan Kebudayaan dan Peradaban


Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan mempunyai 3 wujud yaitu:
1. Wujud Ideal
Yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma- norma, peraturan-peraturan dll
2. Wujud Kelakuan
Yaitu kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia
dalam masyarakat.
3. Wujud Benda
Yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.

Hubungan antara kebudayaan dan peradaban menurut pendapat Oswald Spingler yang dikutip
dari Samuel P Hungtingson bahwa:.
Kebudayaan adalah untuk menunjukan upaya manusia yang masih terus berlanjut,sedangkan
peradaban untuk menunjukan titik akhir dari kegiatan.
Peradaban mengandung pengertian yang lebih luas sebagaimana puncak, spirit keseluruhan,
dan bersifat universal, sebagai karakter umum dari sebuah zaman dan titik akhir dari berbagai
proses kebudayaannya.

BAB III
KESIMPULAN

Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta, rasa , dan karsa manusia. Peradaban merupakn
tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat yang telah mencapai kemajuan tertentu yang
dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni.

DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Junaedi. (2010). Sejarah nasional indonesia: masa prasejarah sampai masa
proklamasi kemerdekaan. Jakarta: PT. Mitra Aksara Panaitan.

Odih, Enjang. (1997). Sejarah (nasional dan umum). Bandung: CV. Ganeca Exact Bandung.

Anda mungkin juga menyukai