Rudy Setiawan
Dosen Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Jurusan Teknik Sipil
Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya, 60236
(P):031-8494831 (F):031-8417658
rudy@peter.petra.ac.id
ABSTRAK
Seiring dengan bertambahnya penduduk yang tinggal di luar kota Surabaya tetapi mempunyai kegiatan di kota
Surabaya menyebabkan terjadinya pola pergerakan komuter dari para penduduk di sekitar kota Surabaya pada
saat jam sibuk. Pengoperasian Kereta Api (KA) Komuter Surabaya – Sidoarjo merupakan salah satu upaya untuk
melayani kebutuhan transportasi bagi mereka yang setiap hari harus pulang pergi antara kota Surabaya dan
Sidoarjo untuk menjalankan aktifitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengguna KA
Komuter Surabaya - Sidoarjo.
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 234 orang responden pada hari kerja (Senin-
Jumat) maupun hari libur (Sabtu-Minggu) pada saat jam sibuk pagi dan sore hari dengan pertanyaan antara lain
meliputi: karakteristik sosio-ekonomi, wilayah tempat tinggal, tujuan perjalanan, peralihan moda, alasan memilih
menggunakan KA Komuter, jadwal perjalanan, dan stasiun/shelter yang paling sering dipergunakan.
Hasil analisa deskriptif terhadap kuesioner mengindikasikan bahwa mayoritas pengguna KA Komuter adalah
pegawai swasta (44%), dari segi tingkat pendapatan kelompok terbesar (31%) adalah < Rp. 400.000,- per bulan,
sedangkan tujuan perjalanan terbanyak adalah bekerja (35%) dan 47% memilih menggunakan KA Komuter
dengan alasan waktu tempuhnya lebih cepat dibandingkan dengan moda yang biasa mereka pergunakan yaitu
Mobil Penumpang Umum (32%).
Kata-kata kunci: Kereta Api Komuter, Karakteristik Pengguna.
2.2. Keunggulan dan Kelemahan Kereta pengguna karena biasanya tujuan perjalanan
Komuter adalah menuju ke daerah pusat bisnis (CBD).
Berikut beberapa keunggulan dan kelemahan dari Jadwal Keberangkatan dan Kedatangan,
Kereta Komuter (Lloyd Wright and Karl Fjellstrom, pengaturan jadwal adalah salah satu hal penting
2003) dalam pengoperasian KA Komuter sehingga harus
Keunggulan kereta komuter: mampu mengakomodasi kebutuhan penggunanya.
Memiliki kapasitas angkut yang lebih besar Pengaturan jadwal yang tepat bisa memberikan
dibandingkan dengan angkutan umum lainnya, dampak yang positif bagi para pengguna untuk
misalnya bus, sehingga dapat memindahkan lebih memilih menggunakan kereta komuter.
penumpang dalam jumlah besar dari suatu Tingkat Pendapatan, sangat berhubungan
tempat ke tempat lain. dengan karakteristik pengguna kereta komuter
Memiliki jalur khusus, sehingga tidak karena biasanya semakin tinggi tingkat
mengganggu pengguna jalan lain. pendapatan seseorang semakin kecil minat mereka
Waktu tempuh relatif lebih cepat dibandingkan untuk menggunakan angkutan umum.
dengan angkutan lain untuk tujuan yang sama. Usia, faktor usia juga mempengaruhi karakteristik
pengguna kereta komuter, karena biasanya dengan
Kelemahan kereta komuter:
bertambahnya usia seseorang maka semakin
Daerah jangkauannya kurang luas, tidak dapat
malas menggunakan angkutan umum; terutama
menjangkau daerah-daerah pelosok karena
angkutan umum yang mengangkut dalam jumlah
kereta ini hanya diperuntukkan untuk
besar seperti KA Komuter karena pertimbangan
menjangkau daerah-daerah tertentu saja.
beberapa hal, antara lain rasa tidak nyaman jika
Jadwal kereta, penumpang harus mau
harus berdesakan dengan penumpang yang lain.
menyesuaikan diri dengan jadwal yang ada dan
Jenis Kelamin, menurut Nationwide Personal
harus menunggu dengan sabar jika kereta
Transportation Survey (NPTS) 46.5% dari
tersebut mengalami keterlambatan.
pengguna kereta komuter adalah wanita. Hal ini
bisa disebabkan karena peran sosial seorang
2.3. Karakteristik Pengguna Kereta Komuter
wanita; wanita lebih suka bekerja di rumah
Berikut beberapa variabel yang berkaitan dengan
sebagai ibu rumah tangga, wanita cenderung
karakteristik pengguna kereta komuter (Alan Black,
mendapatkan gaji yang lebih rendah daripada pria
1995):
dan juga kebanyakan dari mereka tidak bisa
Tujuan Perjalanan, untuk daerah perkotaan
mengemudi. Namun semua itu bisa berubah
kota sebagian besar tujuan perjalanan adalah
seiring dengan perkembangan jaman.
untuk bekerja. Tujuan perjalanan yang lain
Jenis Pekerjaan, dengan mengetahui jenis
adalah: sekolah, rekreasi, belanja dan lain-lain.
pekerjaan pengguna KA Komuter maka bisa
Waktu Perjalanan, jumlah perjalanan terbesar
diketahui apakah mayoritas pengguna berasal dari
biasanya terjadi pada saat jam puncak (peak
golongan pelajar, mahasiswa, pegawai negeri
hour), yaitu pada saat jam kerja. Oleh karena
sipil, ibu rumah tangga dan lain-lain. Umumnya
itu penggunaan kendaraan pribadi maupun
seseorang dengan jenis pekerjaan/jabatan yang
angkutan umum menjadi lebih bersaing selama
sudah mapan cenderung untuk lebih memilih
jam puncak. Sehingga hal ini mengakibatkan
menggunakan mobil pribadi daripada angkutan
jalanan menjadi padat dan pelaku perjalanan
umum.
berupaya mencari moda transportasi alternatif
yang bisa menghemat waktu tempuh.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Stasiun/shelter dan Arah Perjalanan,
Secara garis besar prosedur penelitian yang dilakukan
lokasi stasiun/shelter berpengaruh terhadap
disajikan dalam Gambar 1. Survei dilakukan disetiap
operasional KA Komuter; sebab penempatan
stasiun/shelter yang dilalui oleh KA Komuter dengan
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
menyebarkan kuesioner pada beberapa responden
umum berarti pelayanan KA Komuter menjadi
(pengguna KA Komuter) pada beberapa hari kerja dan
optimal. Sedangkan arah perjalanan
hari libur pada saat jam puncak (peak hour).
berpengaruh terhadap tujuan perjalanan
The Role of Civil Engineering Sciences SEMINAR NASIONAL
In The Usefulness of Natural Resources Supporting Rekayasa Perencanaan V 2005
The Enhancement of National Economy Gedung Pascasarjana UPN Jatim
Surabaya, 26 Juli 2005
P E R S IA P A N P E N E L IT IA N
S tu d i lite r a tu r
P e m ilih a n lo k a s i d a n w a k tu s u r v e i D E S C R IP T IV E S T A T IS T IC S
P e m b u a ta n k u e s io n e r & P IV O T T A B L E
P ilo t s u rv e y M e n g a n a lis a d a ta re s p o n d e n u n tu k
P e n e n tu a n ju m la h s a m p e l m e n g e ta h u i b e rb a g a i k a r a k te ris tik
p e n g g u n a K A K o m u te r
P E N Y E B A R A N K U E S IO N E R K E S IM P U L A N & S A R A N
D iu p a y a k a n te rs e b a r s e c a ra m e ra ta K o n d is i e k s is tin g d a n m a s u k a n u n tu k
p a d a s e m u a S ta s iu n /S h e lte r p e n in g k a ta n k in e rj a p e la y a n a n K A K o m u te r
Mikrolet
19%
Rp.600.000-
800.000,-/bln
23% Rp 400.000- Becak
Sepeda/Motor
Rp.600.000,-/bln 27% 11%
27%
Sepeda/Motor Becak
Rekreasi 9% 22%
Sekolah
20% Belanja
8%
11%
Gambar 6. Tujuan Perjalanan Responden Gambar 10. Moda Transportasi Yang Digunakan
Dari Stasiun/Shelter Menuju Ke
Tempat Tujuan
Lain-lain Bus
2% 7% 4.3. Analisa Tabulasi Silang (Pivot Table)
Sepeda Motor Analisa tabulasi silang dilakukan untuk
31% Minibus/Bison membandingkan dan melihat adanya suatu pola
32% hubungan antar dua variabel karakteristik tertentu,
seperti: antara alasan memilih beralih ke KA
Komuter dengan jenis pekerjaan (Tabel 1), tingkat
Mobil penghasilan (Tabel 2), moda transportasi semula
3% (Tabel 3), tujuan perjalanan (Tabel 4) dan antara
Mikrolet
25% moda transportasi yang dipergunakan menuju dan
Gambar 7. Moda Transportasi Sebelum Beralih meninggalkan stasiun/shelter (Tabel 5).
Menggunakan KA Komuter Tabel 1 memperlihatkan bahwa faktor biaya dan
waktu tempuh adalah dua faktor utama yang paling
Jarak mempengaruhi kelompok pegawai swasta dan
pemberhentian wiraswasta untuk mau menggunakan KA Komuter.
Jadual dekat Sedangkan Tabel 2 memperlihatkan bahwa bagi
Pemberangkatan 5% kelompok responden dengan tingkat pendapatan
teratur/jelas diatas Rp.400.000 per bulan; faktor waktu tempuh
10%
cenderung lebih dominan dibanding faktor biaya
perjalanan.
Tabel 1. Tabulasi Silang Jenis Pekerjaan Dan Alasan Memilih Menggunakan KA Komuter
Alasan Beralih Ke KA Komuter
Biaya Jadwal Jarak Waktu Total
Ibu Rumah Tangga 10 3 1 13 27
Lain-lain 8 2 1 2 13
Jenis Pekerjaan
Mahasiswa 6 1 1 10 18
Responden
Pelajar 11 4 16 31
PNS 5 3 13 21
Swasta 41 5 12 48 106
Wiraswasta 8 1 1 8 18
Total 89 12 23 110 234
Tabel 2. Tabulasi Silang Tingkat Pendapatan Dan Alasan Memilih Menggunakan KA Komuter
Alasan Beralih Ke KA Komuter
Biaya Jadwal Jarak Waktu Total
< Rp.400.000 30 6 9 28 73
Pendapatan
per Bulan
Rp.400.000 - Rp.600.000 15 4 4 21 44
Tingkat
Rp.600.000 - Rp.800.000 22 2 4 36 64
> Rp.800.000 22 0 6 25 53
Total 89 12 23 110 234
Pada Tabel 3 terlihat bahwa bagi pengguna sepeda umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
motor, faktor waktu tempuh adalah faktor yang tujuan perjalanan yang lebih mementingkan biaya
paling menarik bagi mereka untuk beralih (rekreasi) dan tujuan perjalanan yang lebih
menggunakan KA Komuter. Sedangkan jika mementingkan waktu tempuh (kerja, mengunjungi
ditinjau dari tujuan perjalanan (Tabel 4); secara saudara, sekolah).
Tabel 3. Tabulasi Silang Moda Transportasi Yang Sebelumnya Dipergunakan Dan Alasan Memilih
Menggunakan KA Komuter
Bus 36 2 8 34 80
Jalan kaki 12 1 1 8 22
Komuter
Mikrolet 3 1 1 3 8
Minibus 2 2
Sepeda/motor 11 4 4 28 47
Total 89 12 23 110 234
Moda transportasi yang paling banyak dipilih oleh dipertimbangkan dalam penyediaan sarana penunjang
responden untuk menuju dan atau meninggalkan agar keberadaan stasiun/shelter terintegrasi dengan
stasiun/shelter adalah dengan berjalan kaki dan fasilitas pejalan kaki dan akses bagi mikrolet.
menggunakan mikrolet (Tabel 5). Sehingga perlu
The Role of Civil Engineering Sciences SEMINAR NASIONAL
In The Usefulness of Natural Resources Supporting Rekayasa Perencanaan V 2005
The Enhancement of National Economy Gedung Pascasarjana UPN Jatim
Surabaya, 26 Juli 2005
Tabel 4. Tabulasi Silang Tujuan Perjalanan Dan Alasan Memilih Menggunakan KA Komuter
Alasan Beralih Ke KA Komuter
Biaya Jadwal Jarak Waktu Total
Bekerja 24 3 11 45 83
Tujuan Perjalanan
Belanja 12 0 1 13 26
Lain-lain 4 0 1 6 11
Mengunjungi Saudara 19 2 6 23 50
Rekreasi 26 6 1 13 46
Sekolah 4 1 3 10 18
Total 89 12 23 110 234
Tabel 5. Tabulasi Silang Moda Transportasi Yang Dipergunakan Untuk Menuju Dan Meninggalkan Stasiun/
Shelter
Moda Transportasi dari Stasiun/Shelter Menuju Ke Tempat Tujuan
Sepeda
Becak Bus Jalan kaki Lain-lain Mikrolet Minibus Mobil Total
/motor
Becak 19 5 2 26
Moda Transportasi dari
Bus 1 3 4
Rumah Menuju Ke
Jalan kaki 17 42 13 4 2 78
Stasiun/Shelter
Lain-lain 1 1 2 4
Mikrolet 4 6 2 31 1 1 45
Minibus 1 2 3 4 10
Mobil 1 2 1 4
Sepeda /motor 9 20 1 14 1 18 63
Total 51 3 77 4 67 9 2 21 234
4.4. Distribusi Jumlah Penumpang Sidoarjo – Surabaya maupun arah Surabaya – Sidoarjo
Hasil pengolahan data kuesioner dapat pula (Gambar 11).
dipergunakan untuk mengetahui jadwal perjalanan
dengan jumlah penumpang terbanyak untuk arah
SURABAYA SIDOARJO
70
60
Jumlah Responden (orang)
50
40
30
20
SDA - SBY (07:00-07:49) SBY - SDA (17:00-17:46)
10
0
o
jo
ri
g
n
p
ta
oj
sa
ga
ra
en
ta
m
ar
ar
Ko
rw
ra
du
ro
W
ur
do
ub
an
ot
ok
ge
m
Bu
Si
G
ed
w
Je
on
Pa
Sa
G
W
Stasiun/Shelter
Pada Gambar 11 terlihat bahwa terdapat suatu pola mereka menggunakan KA Komuter adalah
pergerakan yang khas, yaitu pada saat jam puncak memberlakukan subsidi silang yang salah satunya
pagi hari (shift 2) jumlah penumpang dari arah bisa berasal dari pajak kendaraan bermotor,
Sidoarjo – Surabaya (masuk kota Surabaya) sekaligus sebagai disincentive bagi mereka yang
menjadi dominan, sebaliknya pada jam puncak lebih suka menggunakan kendaraan pribadi.
malam hari (shift 8) jumlah penumpang dari arah 2. Sedangkan bagi masyarakat yang sering
Surabaya - Sidoarjo (meninggalkan kota Surabaya) menggunakan fasilitas kereta ini mungkin dapat
menjadi dominan. Hal tersebut membuktikan diberlakukan tiket berlangganan atau pembelian
bahwa KA Komuter mempunyai potensi untuk tiket dengan harga khusus, yang berlaku bagi
berperan sebagai moda transportasi alternatif untuk siapa saja yang sering menggunakan KA Komuter
melayani para pelaku perjalanan rute Surabaya- misalnya para pelajar, bahkan dapat diberikan
Sidoarjo. potongan khusus (discount).
3. Untuk meratakan jumlah penumpang sebaiknya
5. KESIMPULAN DAN SARAN penempatan stasiun/shelter agak berjauhan
5.1. Kesimpulan sehingga dapat lebih menghemat biaya
1. Berdasarkan hasil analisa deskriptif dapat operasional. Selain itu untuk meningkatkan
disimpulkan bahwa pengguna KA Komuter efektifitas dan efisiensi jumlah gerbong sebaiknya
mayoritas adalah pegawai swasta (44%), dari disesuaikan dengan prediksi jumlah penumpang
segi tingkat pendapatan kelompok terbesar pada setiap shift.
(31%) adalah < Rp. 400.000,- per bulan, 4. Selain itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
sedangkan tujuan perjalanan terbanyak adalah mengenai dampak pengoperasian KA Komuter
bekerja (35%) dan 47% memilih menggunakan (perlintasan KA) terhadap arus lalulintas terutama
KA Komuter dengan alasan waktu tempuhnya di jalan Raya Jendral Achmad Yani yang
lebih cepat dibandingkan dengan moda yang merupakan jalan utama yang menghubungkan
biasa mereka pergunakan yaitu Mobil Sidoarjo-Surabaya.
Penumpang Umum (32%), moda transportasi
untuk menuju dan meninggalkan 6. DAFTAR PUSTAKA
stasiun/shelter adalah dengan berjalan kaki (32- 1. Wright, Lloyd and Fjellstrom,Karl. Modul 3a
33%). Sustainable Urban Transport Sourcebook for
2. Berdasarkan analisa tabulasi silang terlihat Policy-Maker in Developing Cities. Germany:TZ
bahwa alasan untuk beralih untuk Verlagsgesellschaft,June 2003.
menggunakan KA Komuter dari segi biaya dan http://www.sutp.org/docs/sourcebook/translation/
waktu tempuh sangat dipengaruhi oleh tingkat modul%203a.Indon.pdf
pendapatan responden. Mereka yang termasuk 2. Black, A., (1995) Urban Mass Transportation
kelompok menengah cenderung lebih Planning. Mc.Graw-Hill International Edition.
mementingkan waktu tempuh daripada biaya. 3. ---. “Rapid Transit,commuter & intercityrail, &
3. KA Komuter berpotensi pula menjadi alternatif high speed rail systems”
moda transportasi bagi mereka yang biasanya http://www.arema.org/comm/ballots/Passenger%2
mempergunakan sepeda motor, karena menurut 0%20Transit%20Corridor%20Planning.Pdf
responden waktu tempuh dengan KA Komuter 4. Bhattacharya, Gouri K.,& Johnson,Richard A.,
lebih cepat dibanding sepeda motor (Tabel 3). (1996) Statistical Concepts And Methods 3rd ed.
Dengan demikian diharapkan dapat Canada: John Wiley & Sons, Inc.
mengurangi kepadatan lalulintas. 5. Supranto, J., (1988) Statistik Teori dan Aplikasi
edisi 5 jilid 2. Jakarta: Erlangga.
5.2. Saran 6. Dinas Perhubungan Jawa Timur, (2003) Survei
1. Pengguna KA Komuter mayoritas adalah Awal Kereta Api Komuter Surabaya-Sidoarjo.
masyarakat yang berpenghasilan rendah dan Surabaya: CV. Asta Kencana.
menengah, maka untuk mempertahankan minat