Anda di halaman 1dari 29

1

BAB I

1 HADITS TENTANG KESEIMBANGAN HIDUP


DI DUNIA DAN AKHIRAT

STANDAR KOMPETENSI
Memahami hadits tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat

KOMPETENSI DASAR
Menyebutkan, menerjemahkan, dan menulis kembali hadits tentang
keseimbangan hidup di dunia dan akhirat serta menerapkan kandungan
hadits tersebut dalam kehidupan sehari-hari

INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR


Melafalkan hadits dengan fasih
Hafal hadits beserta artinya dengan lancar
Menyebutkan kata-kata hadits dengan benar
Menyebutkan isi kandungan hadits
Menunjukkan perilaku yang yang mencerminkan hadits tentang
keseimbangan hidup di dunia dan akhirat

2
A. Teks Hadits tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat

َ‫آخَرَت ُه ِل ُدْنيَُاه َحَّتى ُيص ِيْب‬


ِ ‫آلخَرتِ ِه َوَال‬
ِ ِ ُ‫خْي ِرُكْم َمْن تَ َرَك ُدْنيَ اه‬ َ ‫س ِب‬
َ ْ‫َلي‬
َ َ‫آلخ َرِة َوَال تَُكْونُ ْوا َكالًّ ع‬
ِ َّ‫لى الن‬
‫اس‬ ِ ‫ىل ْا‬َ ‫الغٌ ِإ‬
َ َ‫الدنَْيا ب‬
ُّ ‫مِْنُه َم ا َجِمْيعً ا َف ِإَّن‬
)‫ وابن عساكر عن أنس‬،‫(الديلمى‬
Artinya: Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda: Tidak
termasuk yang paling baik di antara kamu orang yang meninggalkan
kepentingan dunia karena mengejar akhirat, dan orang yang
meninggalkan akhirat karena kepentingan dunia, melainkan
mengambil kedua-duanya, karena dunia adalah alat sampai menuju
akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban tanggungan orang lain
(H.R. Ad Dailami)

B. Kandungan Hadits
Hadits di atas menjelaskan perlunya keseimbangan antara bekerja
untuk kepentingan dunia dan beramal untuk kepentingan akhirat.
Manusia tidak boleh mengutamakan dunia hingga lupa urusan
akhirat, dan tidak benar mengutamakan akhirat sampai lupa urusan
dunia, sehingga ia hidupnya menjadi beban tanggungan orang lain.
Hal ini sejalan dengan firman Allah:

‫َح ِس ْن‬ ِ َ ‫ص يب‬


ِ ‫اآلخ ر َة وال َتْن‬ ِ ‫اك اللَّه ال دَّار‬ ِ
ْ ‫ك م َن ال ُّد ْنيَا َوأ‬ َ َ‫س ن‬ َ َ َ َ ُ َ َ‫يما آت‬ َ ‫َو ْابتَ ِغ ف‬
‫ب‬ُّ ِ‫ض إِ َّن اللَّهَ ال حُي‬ ْ ‫ك َوال َتْب ِغ الْ َف َس َاد يِف‬
ِ ‫األر‬ َ ‫َح َس َن اللَّهُ إِلَْي‬
ْ ‫َك َما أ‬
)٧٧ :‫ين (القصص‬ ِِ
َ ‫الْ ُم ْفسد‬
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu

3
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan. (QS. Al Qashasha [28]: 77)

Oleh karena itu kita harus berusaha atau berbuat untuk kebahagiaan
di dunia dengan penuh semangat seolah-olah kita akan hidup di
dunia untuk selama-lamanya, tidak mudah putus asa dalam
menjalani kehidupan di dunia dan menjadikan hasil usaha kita
sebagai bekal untuk beribadah kepada Allah SWT. Tapi kita juga
harus beramal untuk kebahagiaan akhirat seolah-olah kita akan mati
besok sehingga kita tidak menunda-nunda waktu untuk beribadah
kepada Allah SWT.

Allah SWT dan Rasulullah SAW memberitahukan kepada kita


sebagai bimbingan akal apa yang akan terjadi agar usaha kita
sesuai dengan masa yang akan datang yang mungkin kita alami
sehingga kita mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Perbaikan hidup di dunia merupakan kebutuhan manusia yang tidak


bisa dinapikan, karena kehidupan dunia adalah bagian dari
penunjang untuk melaksanakan ibadah kepada Allah SWT di
antaranya melaksanakan haji, umrah, sadaqah dan qurban, semua
ini membutuhkan penunjang yang namanya harta.

4
Hadist ini memberikan isyarat kepada kita supaya kita rajin berusaha
untuk bekal hidup di dunia ini, jangan malas bekerja, dan juga
usahanya harus yang halal, jangan sampai mengejar duniawi
menghalalkan segala cara dan melupakan ibadah yang pokok.

Memang tidak dipungkiri, bahwa kehidupan dunia itu penuh dengan


kepalsuan dan tipu daya, banyak orang yang terjebak dan tertipu,
akhirnya celaka di dunia dan di akhirat.

)١٨٥ :‫الد ْنيَا إِال َمتَاعُ الْغُُرو ِر (آل عمران‬


ُّ ُ‫َو َما احْلَيَاة‬
Artinya: Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayakan. (QS. Ali Imran [3]: 185)

Oleh karena itu, kita harus selalu hati-hati dan waspada agar tidak
tertipu dengan dunia. Allah berfirman:
ِ ِ
ُ ‫الد ْنيَا َوال َيغَُّرنَّ ُك ْم باللَّه الْغَُر‬
)٣٣ :‫ور (لقمان‬ ُّ ُ‫فَال َتغَُّرنَّ ُك ُم احْلَيَاة‬
Artinya: Maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu,
dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam
(mentaati) Allah. (QS. Luqman [31]: 33)

Semestinya beramal untuk akhirat harus lebih diutamakan karena


akhirat jauh lebih baik dan lebih abadi, sedangkan kehidupan dunia
hanyalah sementara untuk mempersiapkan kehidupan di akhirat
yang kekal dan abadi. Akan tetapi, banyak manusia yang lebih
memilih kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat. Allah
berfirman:

5
ِ ‫) و‬١٦( ‫الد ْنيا‬ ِ
)١٧( ‫اآلخَرةُ َخْيٌر َوأ َْب َقى‬ َ َ ُّ ‫بَ ْل ُت ْؤث ُرو َن احْلَيَا َة‬
Artinya: Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (QS. Al
A'la [87]: 16-17)

6
BAB II

2 MENCINTAI LINGKUNGAN HIDUP

STANDAR KOMPETENSI
Memahami hadits-hadits tentang mencintai lingkungan hidup dengan
fasih dan benar

KOMPETENSI DASAR
Menyebutkan, menerjemahkan, dan menulis kembali hadits tentang
mencintai lingkungan dengan fasih dan benar serta menerapkan
kandungan hadits tersebut dalam kehidupan sehari-hari

INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR


Melafalkan hadits dengan fasih
Hafal hadits beserta artinya dengan 7ancer
Menyebutkan kata-kata hadits dengan benar
Menyebutkan isi kandungan hadits
Menunjukkan perilaku yang yang mencerminkan hadits tentang
mencintai lingkungan dengan fasih dan benar

A. Hadits tentang Perintah mencintai Lingkungan

)‫الس َم ِاء (رواه الرتمذي‬ ِ ‫اِْرمَحُواْ َم ْن يِف اْأل َْر‬


َّ ‫ض َي ْرمَح ْ ُك ْم َم ْن يِف‬

7
Artinya: Sayangilah makhluk yang ada di bumi, niscaya makhluk
yang ada di langit akan menyayangimu (HR. Bukhari dan Tirmidzi)

Kandungan Hadits:
Hadits di atas menjelaskan perintah Allah untuk mencintai dan
menyayangi lingkungan. Lingkungan dalam Bahasa Arab disebut
bi’ah, dan sekarang di Indonesia disebut dengan lingkungan hidup.
Ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup disebut Ekologi,
sebuah cabang dari Biologi. Yang dimaksud dengan lingkungan
adalah semua benda, keadaan, dan pengaruh yang mempengaruhi
kehidupan organisme, termasuk kehidupan manusia.

Termasuk ke dalam katagori lingkungan adalah sebagai berikut:


1. Makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan
2. Benda mati, seperti air, tanah, udara, api, bangunan, dan
sebagainya
3. Keadaan, seperti cuaca, musim, dan sebagainya
4. Kebutuhan rohani, seperti agama, pendidikan, dan sebagainya

Setiap orang niscaya dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia hidup.


Manusia yang hidup di tepi pantai akan menjadi pelaut dan mata
pencahariannya menangkap ikan. Manusia yang hidup di hutan akan
menjadi pemburu dan petani. Manusia yang hidup di daerah industri
akan menjadi buruh, pengusaha, dan lain-lain. Sebaliknya, manusia
pun mempengaruhi lingkungannya. Sebab ia akan memanfaatkan

8
potensi lingkungannya. Oleh karena itu terjadi interaksi dan saling
mempengaruhi antara manusia dan lingkunganna.

Dalam hal interaksi dengan lingkungan ini, Islam mengajarkan agar


manusia berinteraksi baik dan saling menguntungkan, jangan
berinteraksi jelek yang saling merugikan. Allah sebagai pencipta
alam semesta menyuruh kita untuk mengelola, memanfaatkan,
memelihara, dan melestarikan alam dan lingkungan dengan sebaik-
baiknya, jangan sampai manusia merusak tatanan alam yang dapat
menimbulkan polusi dan pencemaran lingkungan yang dapat
membawa kepada kehancuran dan merusak kelestarian lingkungan.
Allah berfirman:
ِ ‫ض بع َد إِص‬
‫الح َها َو ْادعُوهُ َخ ْوفًا َوطَ َم ًعا إِ َّن َرمْح َةَ اللَّ ِه‬ ِ
ْ ‫َوال ُت ْفس ُدوا يِف‬
ْ ْ َ ِ ‫األر‬
)٥٦ :‫ني (األعراف‬ ِِ ِ ‫قَ ِر‬
َ ‫يب م َن الْ ُم ْحسن‬
ٌ
Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya
dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-
orang yang berbuat baik. (QS. Al A’raf [7]: 56)

‫َح ِس ْن‬ ُّ ‫ك ِم َن‬ ِ


ِ َ‫اآلخر َة وال َتْنس ن‬ ِ
ْ ‫الد ْنيَا َوأ‬ َ َ‫صيب‬ َ َ َ ‫َّار‬ َ ‫اك اللَّهُ الد‬َ َ‫يما آت‬ َ ‫َو ْابتَ ِغ ف‬
ُّ ِ‫ض إِ َّن اللَّهَ ال حُي‬
‫ب‬ ْ ‫ك َوال َتْب ِغ الْ َف َس َاد يِف‬
ِ ‫األر‬ َ ‫َح َس َن اللَّهُ إِلَْي‬
ْ ‫َك َما أ‬
)٧٧ :‫ين (القصص‬ ِِ
َ ‫الْ ُم ْفسد‬
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu

9
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan. (QS. Al Qashash [28]: 77)

‫ض الَّ ِذي‬ ِ ِ ِ ‫ظَهر الْ َفساد يِف الْبِّر والْبح ِر مِب ا َكسبت أَي ِدي الن‬
َ ‫َّاس ليُذي َق ُه ْم َب ْع‬ ْ ْ ََ َ ْ َ َ َ ُ َ َ َ
)٤١ :‫َع ِملُوا لَ َعلَّ ُه ْم َي ْر ِجعُو َن (الروم‬
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).(QS. Ar Rum [30]: 41)

B. Hadits tentang mencintai Binatang

‫َّار الَ ِه َى‬ ِ َ‫ت امرأَةٌ ىِف ِهَّر ٍة سجنْتها حىَّت ماتَت فَ َدخل‬
َ ‫ت ف َيها الن‬ْ َ ْ َ َ َ ََ َ
ِ ِّ
َ ْ َ‫عُذب‬
ِ ‫أَطْ َع َمْت َها َو َس َقْت َها إِ ْذ ِهى َحبَ َسْت َها َوالَ ِهى َتر َكْت َها تَأْ ُكل ِم ْن َخ َش‬
‫اش‬ ُ َ َ َ
‫ض رواه مسلم‬ ِ ‫األ َْر‬
Artnya: Seorang perempuan disiksa gara-gara kucing yang dia
kurung sampai mati. Maka ia masuk neraka, karena ia tidak
memberinya makan dan minum selama mengurungnya dan tidak
pula membiarkannya (melepaskannya hidup bebas) memakan
rumput-rumputan di muka bumi (HR. Bukhari dan Muslim)

Kandungan Hadits:

10
Hewan merupakan salah satu makhluk yang hidup di alam ini, kita
harus memperlakukan binatang dengan baik sesuai dengan
ketentuan hukum Islam. Kita wajib memelihara dan memperlakukan
binatang dengan baik dan penuh rasa kasih sayang, tidak
dibenarkan menyiksa binatang dengan tidak memberi makan,
memukulinya, menjadikannya sebagai sasaran permainan, dan lain-
lain. Hadits di atas menjelaskan seorang perempuan yang disiksa
karena telah menyakiti seekor kucing dengan cara mengurungnya
dan tidak memberinya makan. Berdasarkan hadits tersebut, kita
wajib sayang dan berbuat baik kepada binatang, tidak boleh
menyakitinya dengan cara apapun, apalagi dengan api, karena kita
dan binatang adalah sama-sama makhluk Allah.

Hewan itu banyak memberi manfa’at bagi manusia, dari hewan kita
belajar tentang kehidupan, ilmu pengetahuan, dan menciptakan
teknologi. Adapun manfaat hewan bagi manusia di antaranya
adalah:
1. Sumber gizi dan kesehatan
ِ ِ ‫ف أَلْ َوانُهُ فِ ِيه ِش َفاءٌ لِلن‬ ِ ‫هِن‬ ِ
َ ‫َّاس إِ َّن يِف َذل‬
‫ك‬ ٌ ‫اب خُمْتَل‬
ٌ ‫خَي ُْر ُج م ْن بُطُو َا َشَر‬
)٦٩ :‫آليَةً لَِق ْوٍم َيَت َف َّك ُرو َن (النحل‬
Artinya: Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-orang yang memikirkan. (QS. An Nahl [16]: 69)

11
2. Sarana transportasi dan kendaraan

‫وها َو ِزينَةً َوخَي ْلُ ُق َما ال َت ْعلَ ُمو َن‬ ِ ِ َ َ‫َواخْلَْي َل َوالْبِغ‬
َ ُ‫ال َواحْلَم َري لَت ْر َكب‬
)٨ :‫(النحل‬
Artinya: Dan (dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai,
agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan.
dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.
(QS. An Nahl [16]: 8)

3. Bahan pakaian dan alat rumah tangga


ِ ُ‫واللَّه جعل لَ ُكم ِمن بيوتِ ُكم س َكنًا وجعل لَ ُكم ِمن جل‬
‫ود األ ْن َع ِام‬ ُ ْ ْ َ َ َ َ َ ْ ُُ ْ ْ َ َ َ ُ َ
‫َص َوافِ َها َوأ َْوبَا ِر َها‬ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫بُيُوتًا تَ ْستَخفُّو َن َها َي ْو َم ظَ ْعن ُك ْم َو َي ْو َم إِقَ َامت ُك ْم َوم ْن أ‬
)٨٠ :‫ني (النحل‬ ٍ ‫اعا إِىَل ِح‬ ً َ‫َوأَ ْش َعا ِر َها أَثَاثًا َو َمت‬
Artinya: Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai
tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah
(kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa
ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu
bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta
dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang
kamu pakai) sampai waktu (tertentu). (QS. An Nahl [16]: 80)

4. Perlengkapan pertahanan dan keamanan

12
‫اط اخْلَْي ِل ُت ْر ِهبُو َن بِِه َع ُد َّو‬ ِ ‫وأ َِعدُّوا هَل م ما استَطَعتُم ِمن ُق َّو ٍة و ِمن ِرب‬
َ ْ َ ْ ْ ْ ْ َ ُْ َ
‫ين ِم ْن ُدوهِنِ ْم ال َت ْعلَ ُمو َن ُه ُم اللَّهُ َي ْعلَ ُم ُه ْم َو َما‬ َ ‫آخ ِر‬
ِ
َ ‫اللَّه َو َع ُد َّو ُك ْم َو‬
‫ف إِلَْي ُك ْم َوأَْنتُ ْم ال تُظْلَ ُمو َن‬ َّ ‫تُْن ِف ُقوا ِم ْن َش ْي ٍء يِف َسبِ ِيل اللَّ ِه يُ َو‬
)٦٠ :‫(األنفال‬
Artinya: Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa
saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat
untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu
menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang
selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah
mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah
niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak
akan dianiaya (dirugikan). (QS. Al Anfal [8]: 60)

5. Objek penelitian ilmiah


ِ ِ ‫ك آيَةً لِلن‬ ِ ‫مِح‬
َ ‫َّاس َوانْظُْر إِىَل الْعظَ ِام َكْي‬
‫ف‬ َ َ‫َوانْظُْر إِىَل َا ِر َك َولنَ ْج َعل‬
‫َن اللَّهَ َعلَى ُك ِّل‬
َّ ‫ال أ َْعلَ ُم أ‬
َ َ‫وها حَلْ ًما َفلَ َّما َتَبنَّي َ لَهُ ق‬ ِ
َ ‫ْس‬
ُ ‫نُْنش ُز َها مُثَّ نَك‬
)٢٥٩( ‫َش ْي ٍء قَ ِد ٌير‬
Artinya: Dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi
tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan
Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai
itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami
membalutnya dengan daging." Maka tatkala telah nyata
kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati)

13
diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu." (QS. Al Baqarah [2]: 259)

C. Hadits tentang sayang tumbuhan

« ‫ال‬َ َ‫ول اللَّ ِه صلى اهلل عليه وسلم أَنَّهُ ق‬ ِ ‫ى َعن رس‬
ُ َ ْ ِّ ‫صا ِر‬ َ ُّ‫َع ْن أَىِب أَي‬
َ ْ‫وب األَن‬
‫َج ِر قَ ْد َر َما‬ ِ ِ ِ
ْ ‫ب اللَّهُ َعَّز َو َج َّل لَهُ م َن األ‬
َ َ‫س َغ ْرساً إالَّ َكت‬ ِ
ُ ‫َما م ْن َر ُج ٍل َي ْغر‬
ِ
‫ك الْغَْر ِس » رواه أمحد‬ َ ‫خَي ُْر ُج ِم ْن مَثَِر َذل‬
Artinya: Dari Abi Ayub al Anshari bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Tidak seorang pun menanam tanaman kecuali ditulis baginya pahala
sesuai dengan buah yang dihasilkan oleh tanaman itu (HR. Ahmad)

Kandungan Hadits:
Hadits di atas menerangkan orang yang menanam pohon dengan
ikhlas, maka ia akan memperoleh pahala sebanyak buah yang
dihasilkan dari pohon tersebut. Ini merupakan bagian dari cara
menyayangi pepohonan atau tumbuh-tumbuhan, yaitu dengan
menanamnya, melestarikannya, tidak menebangnya sembarangan,
tidak mengotorinya dengan kencing atau kotoran lainnya.

Tumbuh-tumbuhan termasuk makhluk Allah yang secara langsung


dan tidak langsung dapat dirasakan manfaatnya dan sangat besar
pengaruhnya bagi kehidupan manusia. manusia dalam hidupnya
justru banyak tergantung kepada tumbuh-tumbuhan, karena
makanan pokok manusia sebagian besar dari tumbuh-tumbuhan.

14
:‫َخَر ْجنَا ِمْن َها َحبًّا فَ ِمْنهُ يَأْ ُكلُو َن (يس‬
ْ ‫اها َوأ‬
َ َ‫َحَيْين‬
ْ ‫ض الْ َمْيتَةُ أ‬
ُ ‫األر‬
ْ ‫َوآيَةٌ هَلُ ُم‬
)٣٣
Artinya: Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka
adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan
dari padanya biji-bijian, Maka daripadanya mereka makan. (QS.
Yasin [36]: 33)
ِ ‫األعنَاب و ِمن ُك ِّل الثَّمر‬
‫ات إِ َّن‬ ِ َّ ‫ت لَ ُك ْم بِِه‬
ََ ْ َ َ ْ ‫يل َو‬ َ ‫الز ْيتُو َن َوالنَّخ‬
َّ ‫ع َو‬
َ ‫الز ْر‬ ُ ِ‫يُْنب‬
)١١ :‫ك آليَةً لَِق ْوٍم َيَت َف َّك ُرو َن (النحل‬ ِ
َ ‫يِف َذل‬
Artinya: Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-
tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. An Nahl [16]:
11)

Oleh karena itu, kita harus sayang dan bersikap baik kepada
tumbuh-tumbuhan. Adapun akhlak yang baik terhadap tumbuh-
tumbuhan sebagai rahmat Allah yang besar ini adalah antara lain:
1. Menjaga kelestariannya
Setiap orang harus menjaga kelestarian alam, Islam
menganjurkan agar lahan yang kosong ditanami tumbuhan-
tumbuhan.

ْ ‫ فَِإ ْن أَىَب َف ْليُ ْم ِس‬، ُ‫َخاه‬


‫ك‬ ِ
َ ‫ض َف ْلَي ْز َر ْع َها أ َْو ليَ ْمنَ ْح َها أ‬
ٌ ‫ت لَهُ أ َْر‬
ْ َ‫َم ْن َكان‬
‫ضهُ رواه البخاري‬ َ ‫أ َْر‬

15
Artinya: Barang siapa memiliki lahan kosong, maka tanamilah
atau berikanlah kepada orang lain untuk ditanami tumbuh-
tumbuhan. Kalau ia tidak mau, maka peliharalah tanah tersebut
jangan sampai rusak (HR. Bukhari)
2. Jangan menebang pohon secara liar
Ada orang yang berkata bahwa membuka hutan dengan
menebang pohon adalah bentuk memanfaatkan hutan. Memang
benar hal itu ada manfaatnya bagi perorangan, akan tetapi
bahayanya lebih besar bagi masyarakat banyak. Allah berfirman
dalam surat al baqarah ayat 204-205 sebagai berikut:

ُّ ‫ك َق ْولُهُ يِف احْلَيَ ِاة‬


‫الد ْنيَا َويُ ْش ِه ُد اللَّهَ َعلَى َما يِف‬ ِ ِ ‫َو ِم َن الن‬
َ ُ‫َّاس َم ْن يُ ْعجب‬
‫ض لُِي ْف ِس َد فِ َيها‬ ْ ‫) َوإِ َذا َت َوىَّل َس َعى يِف‬٢٠٤( ‫صام‬
ِ ‫األر‬ ِ ِ‫َق ْلبِ ِه و ُهو أَلَ ُّد اخْل‬
َ َ َ
)٢٠٥( ‫ب الْ َف َس َاد‬ ُّ ِ‫َّس َل َواللَّهُ ال حُي‬ ِ
ْ ‫ث َوالن‬ َ ‫ك احْلَْر‬َ ‫َويُ ْهل‬
Artinya: Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya
tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya
kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah
penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (dari
kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan
padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan
Allah tidak menyukai kebinasaan. (QS. Al Baqarah [2]: 204-205)
3. Jangan buang air di bawah pohon

‫ الَّ ِذ ْي‬:‫ال‬ ِ ‫ان يا رسو َل‬


ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ‫اهلل ؟ ق‬ ْ ُ َ َ َ‫ َو َما الالَّعن‬:ْ‫ قَالُوا‬، ‫اَّت ُقوا الالَّعَننْي‬
‫َّاس أ َْو ِظلِّ ِه ْم رواه البخاري‬
ِ ‫َيتَ َخلَّى يِف ْ طَ ِريْ ِق الن‬

16
Artinya: Hindarilah dua hal yang dilaknati, Mereka (para
shahabat) bertanya: Apakah dua hal yang dilaknat itu, ya
rasulallh ? Rasulullah SAW menjawab: Orang yang buang air di
tempat lalu lintas umum dan di bawah pohon tempat orang-orang
berteduh (HR. Muslim)

17
18
BAB III

3 HADITS TENTANG MENGGUNAKAN WAKTU

STANDAR KOMPETENSI
Memahami hadits-hadits tentang menggunakan waktu dengan fasih dan
benar

KOMPETENSI DASAR
Menyebutkan, menerjemahkan, dan menulis kembali hadits tentang
menggunakan waktu dengan fasih dan benar serta menerapkan
kandungan hadits tersebut dalam kehidupan sehari-hari

INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR


Melafalkan hadits dengan fasih
Hafal hadits beserta artinya dengan 19ancer
Menyebutkan kata-kata hadits dan artinya dengan benar
Menyebutkan isi kandungan hadits
Menunjukkan perilaku yang yang mencerminkan hadits tentang
menggunakan waktu dengan fasih dan benar

19
A. Hadits tentang menggunakan waktu dengan fasih dan benar

‫اهلل صلى اهلل عليه و‬ ِ ‫رسول‬


ُ َ‫ قال‬: ‫اس رضي اهلل عنهما قال‬ ٍ ‫ابن عََّب‬
ِ ‫عَِن‬
َ ‫ك َقبَْل َهَرِم‬
‫ك‬ َ ‫ شَبََاب‬: ‫س‬
ٍ ‫سا َقْبَل َخْم‬ ً ‫ اِْغتَِنْم َخْم‬: ‫سلم َلَرُجٍل َو ُهَو يَِعُظُه‬
ِ َ َ‫ك َو ِغن‬
‫ك َو‬ َ ‫اك َقْب َل َف ْق ِر َك َو َفَرا َغ‬
َ ‫ك َقْب َل ُش ْغل‬ َ ‫ك َقبَْل َس َق ِم‬
َ ‫حَت‬َّ ‫ص‬
ِ ‫َو‬
)‫ك (أخرجه احلاكم‬ َ ‫ك َقْبَل مَْوِت‬َ َ‫َحَيات‬

Terjemah Hadits:
Dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: Gunakanlah
(manfa’atkanlah) lima hal sebelum datang yang lima hal, yaitu: masa
mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum datang
sakitmu, kayamu sebelum datang fakirmu, waktu luangmu sebelum
datang sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu (H.R. Al-
Hakim )

Kandungan Hadits
Islam mengajarkan kepada kita untuk menggunakan waktu yang
lima sebelum datang waktu yang lima. Maksudnya kita harus
menggunakan waktu yang lima tersebut dengan melakukan segala
kebaikan dan amal shaleh, jangan disia-siakan, karena jika sudah
datang lima waktu berikutnya, kita tidak bisa lagi melakukan
kebaikan-kebaikan dan amal shaleh.

Kelima waktu tersebut adalah masa mudamu sebelum datang masa


tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, kayamu sebelum datang

20
fakirmu, waktu luangmu sebelum datang sibukmu, dan hidupmu
sebelum datang matimu dengan uraian singkat sebagai berikut:
1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu
Selagi kita berusia muda, hendaklah kita melatih diri untuk tekun
dalam belajar, supaya setelah dewasa dan usia tua, kita sudah
siap dengan berbagai macam ilmu, dan tidak menyesal karena
tidak lagi menjadi orang yang bodoh.

2. Sehatmu sebelum datang sakitmu


Sewaktu kita masih dalam keadaan sehat hendaknya selalu
bekerja keras mencari harta yang halal untuk bekal ibadah kita
kepada Allah SWT, dan ketika jatuh sakit kita mempunyai bekal
untuk berobat.

3. Kayamu sebelum datang fakirmu


Ketika kita kaya dan diberi amanah harta lebih oleh Allah SWT,
hendaklah kita gunakan harta itu dengan baik , dibelanjakan
untuk hal-hal yang bermanfaat, bersadaqah, membantu orang
yang tidak mampu sehingga apabila kita ditimpa kemiskinan kita
bisa bersabar karena sudah terbiasa hidup bersahaja.

4. Waktu luangmu sebelum datang sibukmu


Selagi kita mempunyai waktu luang, hendaknya kita cepat-cepat
menyelesaikan pekerjaan apa saja yang menjadi tugas dan
tanggung jawab kita, agar ketika kita sibuk semua tugas kita
sudah selesai.

21
5. Hidupmu sebelum datang matimu
Selagi kita hidup, hendaklah kita beramal soleh sebanyak-
banyaknya, berbuat baik kepada sesama manusia, saling
membantu dan bekerja sama, karena ketika kematian sudah
datang tidak ada lagi kesempatan untuk beramal soleh,
sedangkan bahagia dan celakanya seseorang di akhirat kelak
tergantung kepada amalnya sendiri.

Waktu atau peluang-peluang di atas harus kita gunakan sebaik-


baiknya, jangan sampai disia-siakan, karena waktu jika sudah
terlewat tidak bisa diualangi lagi. Sungguh rugi orang yang menyaia-
nyiakan waktu dan kesempatan. Allah berfirman:

‫ين َآمنُوا َو َع ِملُوا‬ ِ َّ ِ ِ ِ


َ ‫) إال الذ‬٢( ‫) إ َّن اإلنْ َسا َن لَفي ُخ ْس ٍر‬١( ‫ص ِر‬ ْ ‫َوالْ َع‬
َّ ِ‫اص ْوا ب‬ ِ ‫َّ حِل‬
)٣( ِ‫الصرْب‬ َ ‫اص ْوا بِاحْلَ ِّق َوَت َو‬
َ ‫الصا َات َوَت َو‬
Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al Ashr
[103]: 1-3)
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa manusia kebanyakan
terpedaya dengan peluang-peluang yang diberikan oleh Allah. Nabi
SAW bersabda:

22
:‫ال قَ َال النَّىِب ُّ صلى اهلل عليه وسلم‬
َ َ‫اس رضى اهلل عنهما ق‬ ٍ َّ‫َع ِن ابْ ِن َعب‬
‫الص َّحةُ َوالْ َفَراغُ » رواه البخاري‬ ِ ‫ان َم ْغبُو ٌن فِي ِه َما َكثِريٌ ِم َن الن‬
ِّ ،‫َّاس‬ ِ َ‫نِعمت‬
َْ
)‫والرتمذي وابن ماجه‬
Artinya: dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi SAW bersabda: Ada dua
kenikmatan yang banyak orang terpedaya dengan keduanya, yaitu
sehat dan kesempatan (H.R. Bukhari, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

UJI KOMPETENSI
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Apa arti kalimat ‫ِغنَاك‬ ?


2. ketika kita muda seharusnya……………………..
3. diriwayatkan oleh siapakah hadits tentang menggunakan waktu
dengan fasih dan benar?

4. apa arti kalimat ‫َس َق ِمك‬ ?


5. kayamu sebelum miskinmu arti dari kalimat……………………….

B. Tugas !
1. Tulis hadits tentang menggunakan waktu dengan fasir dan benar
2. hafalkan hadits tentang menggunakan waktu dengan fasir dan
benar

23
BAB IV

4 AMAL YANG TIDAK PUTUS PAHALANYA

STANDAR KOMPETENSI
Memahami hadits-hadits tentang Amal sholeh yang tidak putus-putus
pahalanya

KOMPETENSI DASAR
Menyebutkan, menerjemahkan, dan menulis kembali hadits tentang
Amal sholeh yang tidak putus-putus pahalanya serta menerapkan
kandungan hadits tersebut dalam kehidupan sehari-hari

INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR


Melafalkan hadits dengan fasih
Hafal hadits beserta artinya dengan lancar
Menyebutkan kata-kata hadits dan artinya dengan benar
Menyebutkan isi kandungan hadits
Menunjukkan perilaku yang yang mencerminkan hadits tentang
Amal sholeh yang tidak putus-putus pahalanya

24
A. Hadits Tentang Amal sholeh yang tidak putus pahalanya

‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ َّ ‫ أ‬:‫ال‬


َ ‫َن َر ُس ْو َل اهلل‬ َ َ‫َع ْن اَىِب ْ ُهَر ْيَر َة َر ِض َى اهللُ َعْنهُ ق‬
‫ص َدقٍَة َجا ِريٍَة اَْو‬ ٍ ِ ِ ِ ِ ‫ إِذَا م‬:‫يقو ُل‬
َ :‫ات ابْ ُن أ ََد َم ا ْن َقطَ َع َع َملُهُ ااَّل م ْن ثَاَل ث‬
َ َ َُْ
)‫صا لِ ٍح يَ ْدعُ ْو لَهُ (رواه مسلم‬ ٍ ِ
َ ‫ع ْل ٍم يُْنَت َف ُع بِه اَْو َولَد‬
ِ

B. Terjemah:
Dari Abu Hurairah r.a. diterangkan bahwa Rasulullah SAW
bersabda: Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah
amalnya, kecuali tiga macam, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat, dan anak soleh yang selalu mendo’akannya. (H.R.
Muslim).

C. Kandungan Hadits
Hadits di atas menerangkan bahwa orang yang telah meninggal
dunia tidak dapat beramal lagi, akan tetapi ia tetap memperolah
pahala dari tiga hal yang ia tanam sewaktu hidupnya di dunia. Hal
ini sejalan dengan firman Allah dalam al Qur'an:
ٍ ِ ِ
ُ‫ص ْينَاه‬
َ ‫أح‬
ْ ‫َّموا َوآثَ َار ُه ْم َو ُك َّل َش ْيء‬
ُ ‫ب َما قَ د‬
ُ ُ‫إنَّا حَنْ ُن حُنْيي الْ َم ْوتَى َونَكْت‬
)١٢ :‫ني (يس‬ ٍ ِ‫يِف إِ َم ٍام ُمب‬
Artinya: Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan
Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-
bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami
kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS.
Yasin [36]: 12)

25
Ketigal hal tersebut adalah sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat,
dan anak soleh yang selalu mendo’akannya.
1. Sedekah jariyah ialah pemberian harta benda yang
mendatangkan manfaat secara terus menerus bagi
kepentingan masyarakat umum, seperti mendirikan masjid,
madrasah, rumah sakit, panti asuhan anak, panti jompo, dan
lain-lain.
2. Ilmu yang bermanfaat ialah ilmu-ilmu yang diajarkan dan
diamalkan oleh orang yang belajar sehingga bermanfaat dalam
kehidupan masyarakat. Ilmu tersebut akan terus mengalir
pahalanya kepada orang yang memiliki dan mengajarkannya,
selama pemberian dan pengetahuan itu bermanfaat bagi
kepentingan masyarakat umum. Bentuk ilmu yang bermanfaat
itu antara lain:
a. Ilmu yang diajarkan secara langsung, lalu diamalkan oleh
orang yang belajarnya
b. Ilmu yang ditulis dalam bentuk kitab atau buku, lalu dibaca,
dipelajari, dan diamalkan oleh orang lain
c. Slide, rekaman, kaset atau CD tentang ilmu, lalu diputar,
dipelajari, dan diamalkan oleh orang lain
3. Anak yang soleh ialah anak yang berakhlak mulia, rajin berdo’a
untuk kemaslahatan dan kebahagiaan ibu bapaknya di dunia
dan di akhirat, do’a tulus anak soleh akan tetap bermanfaat
bagi kedua orang tuanya yang telah meninggal dunia. Hal ini
mengingat bahwa anak tersebut menjadi shaleh berkat
perhatian, didikan, dan bimbingan dari orang tuanya. Maka

26
pekerjaan baik yang dilakukan oleh anaknya, seolah-olah
perbuatan orang tuanya itu sendiri.

Akan tetapi perlu dibedakan anak shaleh yang dalam upaya


keshalehannya tidak ditunjang bahkan dihalang-halangi oleh
orang tuanya. Besar kemungkinan keshalehan anak tersebut
tidak mengalir kepada orang tuanya, apalagi jika orang tuanya
bukan muslim. Allah berfirman:

ِ ‫وأَ ْن لَيس لِإلنْس‬


)٣٩( ‫ان إِال َما َس َعى‬ َ َ ْ َ
Artinya: Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh
selain apa yang telah diusahakannya (QS. An Najm [53]: 39)

27
UJI KOMPETENSI

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Beri syakal ‫اذا مات ابن ادم انقطع عمله اال من ثال ث‬
2. Siapakah yang meriwayatkan hadits tentang amal yang tidak
putus pahalanya?
3. Apa yang dimaksud dengan sedekah jariyah?
ِ
4. Apa arti lafadz ُ‫ا ْن َقطَ َع َع َملُه‬ ?
5. Apa yang di maksud dengan anak soleh menurut hadits di atas?

B. Tugas!
1. Tulis hadits tentang amal yang tidak putus pahalanya
2. Hafalkan hadits tentang amal yang tidak putus pahalanya

28
DAFTAR PUSTAKA

1. Sayyid Ahmad Al-Hasyim, Mukhtarul Ahadits An-Nabawiyah, Cet


ke-1, Al-Haromain Jaya, Indonesia, 2005
2. Syekh Al-Islam Muhyiddin, Riyadlushalihin, Toha Putra
Semarang
3. Ulul Ajib Dkk, Beriman dan Berakhlaq Mengapa Tidak, Pustaka
Insan Madani, Yogyakarta, 2006
4. Departemen Agama RI, Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah, GBPP
Al-Quran Hadits, 1994
5. Drs. Suyid Syarifuddin, Al-Qur’an Hadits, CV Graha Artha Loka,
Bandung 1992
6. Drs. Sarpani, M.Pd. Dkk, Al-Qur’an dan Hadits, Friska Agung
Insani, Jakarta, 2005
7. Nurhadi Istirokah, Qur’an Hadits, Aneka Ilmu, Semarang 2009
8. Sunardi, Qur’an Hadits, Aneka Ilmu, Semarang 2009

29

Anda mungkin juga menyukai