Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andryan Teguh Kelana Ole

NIM : 120190106003
Prodi : SPL

ORGANISASI INTERNASIONAL

Organisasi internasional adalah suatu lembaga yang keanggotaannya terdiri


dari setidaknya tiga negara, memiliki kegiatan di beberapa negara, dan anggota-
anggotanya disatukan oleh suatu perjanjian formal ( Union et al., 2019). Union of
International Associations, sebuah badan koordinasi, membedakan lebih dari 250
Organisasi Pemerintah Internasional (International Governmental Organization/IGO),
yang telah dibentuk oleh perjanjian antar pemerintah dan yang anggotanya adalah
negara, dan sekitar 6.000 organisasi nonpemerintah (LSM), yang anggotanya
adalah asosiasi atau individu. Ukuran IGO berkisar dari tiga anggota hingga lebih
dari 185 (misalnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB), dan perwakilan geografis
keanggotaannya bervariasi dari satu wilayah dunia (misalnya, Organisasi Negara-
Negara Amerika atau the Organization of American States/OAS) sampai ke semua
wilayah dunia (misalnya, Dana Moneter Internasional atau International Monetary
Fund/IMF). Sementara beberapa IGO dirancang untuk mencapai satu tujuan
(misalnya, Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia atau World Intellectual Property
Organization), dan yang lain telah dikembangkan untuk beberapa tugas (misalnya,
Organisasi Perjanjian Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization/NATO).
Struktur organisasinya bisa sederhana atau sangat kompleks tergantung pada
ukuran dan tugasnya.

Meskipun organisasi internasional yang baru berdiri dibentuk oleh negara-


kota Yunani dan dibayangkan oleh para penulis Eropa seperti Pierre Dubois (1250–
1320) dan Émeric Crucé (1590–1648), organisasi-organisasi tersebut tidak muncul
dalam bentuk kontemporer sampai abad ke-19. Setelah Revolusi Perancis dan
perang Napoleon pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, para pemimpin
negara-negara besar Eropa bertemu secara berkala, dalam sebuah sistem
konsultasi yang dikenal sebagai Concert of Europe/Konser Eropa, sebagai usaha
untuk melestarikan status quo dan melindungi pemerintahan dari pemberontakan
internal. Kemudian pada abad ke-19, berbagai organisasi internasional, seperti
International Telegraph Union (1865; sekarang International Telecommunication
Union), didirikan untuk menyediakan layanan khusus dan untuk melakukan tugas-
tugas tertentu. Pada tahun 1899 dan 1907 negara-negara Eropa dan non-Eropa
bertemu untuk mengembangkan aturan untuk mengatur persenjataan dan
pelaksanaan perang. Konferensi-konferensi ini menghasilkan Konvensi Den Haag,
yang mencakup perjanjian tentang penyelesaian damai perang, perlakuan terhadap
tahanan perang, dan hak-hak negara netral. Berbagai pertemuan dan perjanjian ini
berfungsi sebagai pendahulu bagi organisasi internasional abad ke-20, seperti Liga
Bangsa-Bangsa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Didorong oleh saling
ketergantungan politik dan ekonomi serta kemajuan dalam komunikasi dan
transportasi yang berkembang setelah Perang Dunia II, PBB menjadi pusat dari
jaringan organisasi internasional.

Organisasi internasional melayani berbagai fungsi, termasuk mengumpulkan


informasi dan memantau trend yang ada (misalnya, Organisasi Meteorologi Dunia
atau World Meteorological Organization/WMO), memberikan layanan dan bantuan
(misalnya, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization/WHO), dan
menyediakan forum untuk tawar-menawar (misalnya, Uni Eropa atau European
Union/EU), dan menyelesaikan perselisihan (misalnya, Organisasi Perdagangan
Dunia atau World Trade Organization/WTO). Dengan menyediakan lembaga-
lembaga politik di mana negara dapat bekerja bersama untuk mencapai tujuan
bersama, organisasi internasional dapat membantu mengembangkan perilaku kerja
sama. IGO juga melayani tujuan yang bermanfaat bagi masing-masing negara, yang
sering menggunakannya sebagai instrumen kebijakan luar negeri untuk melegitimasi
tindakan negara-negara tersebut dan untuk membatasi perilaku negara-negara lain.

Meskipun operasi harian dari sebagian besar organisasi internasional dikelola


oleh birokrasi internasional khusus, otoritas tertinggi berada di tangan anggota
negara. IGO sering bekerja sama dengan organisasi lain, termasuk LSM (misalnya,
Greenpeace dan Amnesty International), yang melayani banyak fungsi yang sama
dengan mitra IGO mereka dan sangat berguna untuk memobilisasi dukungan publik,
memantau efektivitas bantuan internasional, dan menyediakan informasi dan
keahlian. Meskipun banyak LSM mengarahkan kegiatan mereka ke negara-negara
yang kurang berkembang di Afrika dan Asia, yang sebagian pemerintahannya
otoriter, sebagian besar LSM ini berbasis di negara maju dengan sistem politik
pluralis. Hanya sebagian kecil LSM yang memiliki lingkup internasional, meskipun
LSM-LSM tesebut memainkan peran yang semakin penting dalam hubungan
internasional saat ini.

Daftar Pustaka
Union, T., Associations, I., Nations, U., States, A., Fund, I. M., Dubois, P., … Ii, W.
W. (2019). International organization. 2–3. Encyclopaedia Brittanica. Diakses
pada 3 November 2019. Retrieved from
https://www.britannica.com/topic/international-organization#ref267908

Anda mungkin juga menyukai