Tugas Artikel
Tugas Artikel
Selvia Rachim
Universitas Tadulako
Palu
E-Mail: selviaabdulrachim@gmail.com
Abstrak
Abstract
In contrast to conventional banks that are oriented towards profit without regard to
Islamic laws or regulations, Islamic banks stand on a legal basis or proposition in the
Qur'an and hadith. This is because the hope of all elements of the Islamic bank is
very large to form a banking system that is in accordance with the provisions of God
such as usury does not apply in the Islamic banking system, but instead applies a
system of partners or cooperation with contracts such as Mudharabah or
Musyarakah. The establishment of Islamic banks in Indonesia was initiated by the
1
Indonesian Ulema Council (MUI) on 18-20 August 1990. However, discussions about
Islamic banks as the basis of Islamic economics had begun in the early 1980s. an
economic system that achieves social justice.
PENDAHULUAN
Hal paling umum yang manjadi salah satu penggerak ekonomi konvensional
adalah riba atau interest. Suku bunga yang menjadi mesin penggerak perekonomian
konvensional memang menjadi rancu penggunaanya dalam sistem konvensional
sendiri. Menurut Adiwarman Karim, suku bunga sendiri pada awalnya merupakan
rate of return bagi kepemilikan modal, atau imbal jasa atas modal yang digunakan
dalam proses produksi, bukan merupakan sebuah keuntungan atau uang yang
dipinjamkan kepada investor yang menjalankan perekonomian. Namun seiring
berjalannya waktu, riba atau interest akhirnya lazim digunakan untuk menggerakan
perekonomian, terutama institusi perbankan sebagai sebuah medium of
intermesdiary.
Dalam ekonomi islam, riba dapat diartikan sebagai sebuah tambahan atas
pinjaman yang diberikan kepada pihak peminjam terhadap pihak yang dipinjamkan
tanpa keikhlasan dari pihak yang meminjamkan. Ekonomi Islam kini menganggap
bahwa interest rate sebagai perannya dalam menggerakkan perekonomian
konvensional sekarang dapat diubah dengan rate on kapital, yaitu pendapatan atas
modal barang dan jasa dalam proses produksi. Dengan alasan ini, Adiwarman Karim
menjelaskan bahwa perbankan Islam dapat menggerakan perputaran kegiatan atau
aktivitasnya dengan ikut masuk ke dalam proses produksi yaitu dengan ikut atau
berperan aktif dalam kegiatan usaha. Oleh karena itu, maka dua produk perbankan
Islam yang sekarang ada terbentuk dari ide dasar ini. Mudharobah dan musyarokah
dapat dikedepankan sebagai dua produk Islam yang muncul dari ide dasar bahwa
perbankan Islam haruslah perbankan yang mengambil untung dari ikut berperannya
2
mereka dalam proses produksi dengan mendapat bagian dri bagi hasil pendataan
atau dari untung usaha yang didapatkan perusahaan yang menjadi rekan usahanya.
TELAAH LITERATUR
Sejarah, awal mula kegiatan bank syariah yang pertama kali dilakukan
adalah di Pakistan dan Malaysia sekitar tahun 1940-an. Kemudian di Mesir pada
tahun 1963 berdiri islamic Rural Bank didesa It Ghamr . Bank ini beroperasi di
pedeasaan Mesir dan masih berskala kecil. Di Spurs tahun 1983 berdiri Financial
Islamic Bak of Kibris. Kemudian di Malaysia Bank syariah lahir tahun 1983 dengan
berdirinya Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) dan pada tahun 1999 lahir pula Bank
Bumi Putera Muamalah. Di Iran sistem perbankan syariah mulai berlaku secara
nasional pada tahun 1983 sejak dikeluarkannya Undang – undang Perbankan
Islam. Kemudian di Turki negara yang berideologi sekuler Bank syariah lahir tahun
1984 yaitu dengan lahirnya Daar al-Maal al-Islam serta Faisal Finance Institution dan
mulai beroperasi tahun 1985.
3
Salah satu pelopor utama dalam melaksanakan sistem perbankan syariah
secara nasional adalah Pakistan. Pemerintah Pakistan mengkonversi seluruh sitem
perbankan syariah. Sebelumnya tahun 1979 beberapa institusi keuangan terbesar di
Pakistan telah menghapus sistem bunga dan mulai tahun itu juga pemerintah
pakistan mensosialisasikan pinjaman tanpa bunga, terutama kepada petani dan
nelayan. Kehadiran bank yang berdasarkan syariah di Indonesia masih tergolong
baru, yaitu baru pada awal tahun 1990-an, meski masyarakat Indonesia merupakan
masyarakat muslim terbesar di dunia. Prakarsa untuk mendirikan Bank Syariah di
Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 18-20 agustus 1990.
Namun, diskusi tentang Bank Syariah sebagai basis ekonomi Islam sudah mulai
dilakukan pada awal tahun 1980.
Bank syariah adalah suatu bank yang dalam aktivitasnya; baik dalam
penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan
mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah.
Dari literatur lain, Kata Bank yang merupakan salah satu lembaga keuangan
paling penting di dunia, berasal dari kata dalam bahasa Prancis yang berarti Banque
4
atau dalam bahasa Italia, banco yang berarti lemari atau peti tempat menyimpan
benda berharga seperti uang atau emas. Bank konvensional yang ada saat ini
adalah bank yang menggunakan sistem bunga atau yang menurut islam adalah
suatu betuk transaksi riba. Sebagai umat muslim yang tidak boleh menggunakan
uang hasil riba atau melakukan transaksi riba, diciptakanlah sistem perbankan atau
bank syariah yang tidak menerapkan sistem bunga dan hanya mengandalkan prinsip
syariat dalam agama islam.
Dengan kata lain Bank syariah adalah bank yang melakukan segala aktifitas
ekonomi dan transaksinya tanpa mengandalkan bunga dan dijalankan berdasarkan
syariat agama islam yang berlaku. Sedangkan menurut Undang-undang. Pasal 2
PBI No. 6/24/PBI/2004 yang mengatur sistem perbankan syariah di Indonesia,
menyebutkan bahwa bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usahanya dengan berdasarkan hukum syariah agama islam. Berdirinya bank syariah
di Indonesia juga diilhami oleh bank – bank syariah yang ada di Negara lain yang
kebanyakan merupakan Negara islam seperti Mesir dan Arab Saudi
Sistem perbankan syariah mulai muncul di Indonesia pada tahun 1992 dan diawali
dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tanggal 1 Mei 1992. Kehadiran
bank syariah di Indonesia sendiri muncul karena umat islam di Indonesia ingin
melaksanakan kegiatan perbankan sesuai syariat islam dan tidak bergantung pada
sistem perbankan barat yang mengandalkan bunga bank dan riba. (Anggi Rosalia, :
2016).
Berdirinya bank syariah ini didasari oleh beberapa landasan hukum atau dalil
dalam Alqur’an dan hadits tentang riba sebagaimana yang disebutkan berikut ini:
1. QS Al Imran : 130
Dalam surat Ali Imran ayat 130 Allah SWT melarang umatnya untuk memakan
harta riba seperti yang dijalankan dalam transaksi bank konvensional melalui
penggunaan bunga Bank.
5
ضاعععفةة عوالتحقوا اللع علععللحكفم حتفلححون عيا أعيعها الللذيعن آعمحنوا عل عتفأحكحلوا الررعبا أع فz
ضععاةفا حم ع
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan”. (Qs Ali Imran : 130)
2. Qs Ar rum : 39
Riba yang ada pada harta manusia tidaklah diperbolehkan dalam agama
islam dan hal ini seusia dengan firman Allah SWT dalam surat Ar Rum ayat 39
berikut
عوعما آعتفيحتفم لمفن لرةبا لعيفرحبعو لفي أعفمعوالل اللنالس عفعل عيفرحبو لعفنعد اللل عوعما آعتفيحتفم لمفن عزعكاة حتلريحدوعن عوفجعه اللل عفحأووو لئل لعك حهحم افلحم ف
ضلعحفوعن
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta
manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan
berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang
berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).(Qs Ar
Rum : 39)
3. Qs An Nisa 161
Ayat lain yang menyebutkan tentang riba dan menjadi dasar munculnya sistem
perbankan pribawi adalah Quran Surat An Nisa yang dengan jelas menyebutkan
bahwa umat islam dilarang memakan harta yang termasuk didalamnya adalah riba.
عوأعفخلذلهحم الررعبا عوعقفد حنحهوا ععفنحه عوأعفكللهفم أعفمعواعل اللنالس لبافلعبالطلل عوأعفععتفدعنا لفلعكالفلريعن لمفنحهفم عععذاةبا أعلليةما
6
METODE PENELITIAN
PEMBAHASAN
7
sebagaimana hadis nabi yang menyatakan “Tidaklah sekiranya Aku diutus
kecuali untuk menjadikan akhlaqul karimah”
Cukup banyak tuntunan Islam yang mengatur tentang kehidupan ekonomi umat
yang antara lain secara garis besar adalah sebagai berikut:
b) Harta harus berputar (diniagakan) sehingga tidak boleh hanya berpusat pada
segelintir orang dan Allah sangat tidak menyukai orang yang menimbun harta
sehingga tidak produktif dan oleh karenanya bagi mereka yang mempunyai
harta yang tidak produktif akan dikenakan zakat yang lebih besar dibanding
jika diproduktifkan. Hal ini juga dilandasi ajaran yang menyatakan bahwa
kedudukan manusia dibumi sebagai khalifah yang menerima amanah dari
Allah sebagai pemilik mutlak segala yang terkandung didalam bumi dan
tugas manusia untuk menjadikannya sebesar-besar kemakmuran dan
kesejahteraan manusia.
c) Bekerja dan atau mencari nafkah adalah ibadah dan waJib dlakukan
sehingga tidak seorangpun tanpa bekerja - yang berarti siap menghadapi
resiko – dapat memperoleh keuntungan atau manfaat(bandingkan dengan
perolehan bunga bank dari deposito yang bersifat tetap dan hampir tanpa
resiko).
8
d) Dalam berbagai bidang kehidupan termasuk dalam kegiatan ekonomi harus
dilakukan secara transparan dan adil atas dasar suka sama suka tanpa
paksaan dari pihak manapun.
1. Keadilan, yakni berbagi keuntungan atas dasar penjualan riil sesuai kontribusi
dan resiko masing-masing pihak
9
4. Universal, yang artinya tidak membedakan suku, agama, ras, dan golongan
dalam masyarakat sesuai dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil alamin.
10
negative dalam kehidupan karena gharar merupakan praktik pengambilan
keuntungan secara bathil. Ayat dan hadits yang melarang gharar diantaranya
:“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di
antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian
daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal
kamu mengetahui” (Al-Baqarah : 188)
Menurut (Ismail, 2011 :39-43) Bank syariah memiliki tiga fungsi utama yaitu
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dsn investasi, menyalurkan
dana dari bank, dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa perbanan
syariah.
11
Mudharabah adalah merupakan akad antara pihak yang memiliki dana kemudian
menginvestasikannya tau disebut juga shahibul maal dengan pihak kedua atau bank
yang menerima dana yang disebut juga dengan mudharib, yang mana pihak
mudharibdapat memanfaatkan dana yang diinvestsikan oleh shahibul maal untuk
tujuan tertentu yang diperbolehkan dalam syariah.
Dengan menyimpan uangnya dibank, nasabah juga akan mendapat
keuntungan berupa return atas uang yang diinvestasikannya yang besarnya
tergantung kebijakan masing-masing bank syariah serta tergantung hasil yang
diperoleh bank syariah. Return merupakan imbalan yang diberikan oleh bank syariah
dalam bentuk bonus dalam hal dananya dititipkan dengan menggunakan akad al-
wadiah, bagi hasil dalam hal dananya diinvestasikan dengan menggunakan akad al-
mudharabah.
2. Penyaluran Dana Kepada Masyarakat
Bank menyalurkan dana kepada masyarakat dengan menggunakan
bermacam-macam akad, antara lain akad jual beli dan akad kemitraan atau jasa kerj
sama usaha. Dalam akad jual beli, maka return yang diperoleh bank atas penyaluran
dananya adalah dalam bentuk margin keuntungan. Margin keuntungan merupakan
selisih antara harga jual kepada nasabah dan harga beli bank. Pendapatan yang
diperoleh dari investasi penyaluran dana kepada nasabah yang menggunakan akad
kerja sama usaha adalah bagi hasil.
12
a) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.
b) Sewa menyewa dalam bentuk ijarahatau sewa beli dalam bentuk ijarah
muntahiyah bittamlik.
c) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang mudharabah, salam, dan istisna.
e) Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa.
Beroperasi dengan
pendekatan sektor Beroperasi dengan
3 Operasional
keuangan, tidak langsung pendekatan sektor riil
terkait dengan sektor riil
13
Multi produk (jual beli, bagi
4 Produk Produk tunggal (kredit)
hasil, jasa)
Pendapatan yang diterima
Pendapatan yang diterima
deposan terkait langsung
deposan tidak terkait
5 Pendapatan dengan pendapatan yang
dengan pendapatan yang
diperolah bank dari
diperoleh bank dari kredit
pembiayaan
Tidak mengenal negative
6 Negative spread Mengenal negative spread
spread
Al Qur’an. Sunnah, fatwa
Bank Indonesia dan
7 Dasar Hukum ulama, Bank Indonesia, dan
Pemerintah
Pemerintah
Penutup
Adapun kesimpulan yang dapat penulis tarik dari pembahasan yang telah
diuraikan diatas adalah
14
Garis besar tuntunan Islam yang mengatur kegiatan ekonomi umat, seperti
Tidak memperkenankan berbagai bentuk kegiatan yang mengandung unsur
spekulasi dan perjudian termasuk didalamnya aktivitas ekonomi yang diyakini akan
mendatangkan kerugian bagi masyarakat, Harta harus berputar (diniagakan)
sehingga tidak boleh hanya berpusat pada segelintir orang dan Allah sangat tidak
menyukai orang yang menimbun harta sehingga tidak produktif dan oleh karenanya
bagi mereka yang mempunyai harta yang tidak produktif akan dikenakan zakat yang
lebih besar dibanding jika diproduktifkan, Dalam berbagai bidang kehidupan
termasuk dalam kegiatan ekonomi harus dilakukan secara transparan dan adil atas
dasar suka sama suka tanpa paksaan dari pihak manapun, dan sebaagainya.
Perbedaan yang sangat menolok antara bank syariah dan bank konfensional
terdapat pada falsafah, dasar hukum, pendapatan, produk, negative spread,
operasional, resiko, dan bunga.
Ada tiga fungsi utama bank syariah, yaitu penghimpun dana masyarakat,
penyaluran dana kepada masyarakat, serta pelayanan jasa bank. Dimana semua
fungsi tersebut dijalankan untuk memperoleh keuntungan atau pendapaatan atau
penghasilan atau fee. Tetaapi pada pelaksanaannya sesuai dengan koridor yang
telah ditentuakan Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.
DAFTAR PUSTAKA
Ismail. 2011. Perbankan Syariah Edisi pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
15
Rosalina anggi. 2016. Pengertian Bank Syariah Menurut Undang-Undang Dan
Islam, https://dalamislam.com/hukum-islam/ekonomi/pengertian-bank-
syariah(Diakases 9 Desember 2016)
16