2 DAMPAK EKSTERNALITAS
Dilihat dari dampaknya eksternalisasi dapat di bagi menjadi 2 yaitu;
a). Eksternalitas positif
Eksternalitas positif yaitu dampak yang menguntungkan dari suatu tindakan yang
dilakukan oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya konvensasi dari pihak yang di
untungkan.
b). Eksternalitas negatif
Eksternalitas negatif yaitu dampak yang merugikan dari suatu tindakan yang dilakukan
oleh suatu pihak terhadap orang lain tanpa adanya konvensasi dari pihak yang dirugikan.
Eksternalitas itu dapat terjadi dari empat interaksi ekonomi sebagai berikut:
1. Dampak suatu produsen terhadap produsen lain (effects of producer on other produceres).
Suatu kegiatan produksi di katakan mempunyai dampak eksternal terhadap produsen lain
jika kegiatan nya itu mengakibatkan terjadinya perubahan atau penggeseran fungsi produksi dari
produksi lain. Contoh: perusahaan yang menghasilkan limbah kealiran sungai dan semacamnya,
sehingga ikan terganggu dan merugikan produsen lain yakni para nelayan.
2. Dampak produsen terhadap konsumen(effects of producer on consumeres).
Suatu produsen di katakan mempunyai eksternal terhadap konsumen, jika aktivitas nya
merubah atau menggeser fungsi rumah tangga. Contoh : polusi udara suatu perusahaan yang
mengakibatkan kepuasan konsumen terhadap pemanfatan daerah-daerah rekreasi berkurang.
3. Dampak konsumen terhadap konsumen lain ( effects of consumeres on consumeres).
Suatu dampak konsumen terhadap konsumen yang lain terjadi jika aktivitas seseorang atau
kelompok tertentu mempengaruhi atau mengganggu konsumen lain. Contoh : asap rokok
seseorang terhadap orang yang ada disekitarnya yang tidak merokok.
4. Dampak konsumen terhadap produsen ( effects of consumeres on producer)
Suatu dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen mengganggu
fungsi produksi suatu produsen. Contoh: limbah rumah tangga yang mencemari aliran sungai
sehingga merugikan para nelayan.
Dalam buku teori mikro ekonomi edisi 5 karangan walter nicholson, eksternalisasi di bagi
menjadi berbagai jenis:
a). Eksternalitas antar perusahaan
Untuk mengilustrasikan masalah eksternalitas dalam bentuk yang paling
sederhana,pertimbangkan dua perusahaan satu memproduksi barang X dan lainnya
memproduksi barang Y dimana perusahaan hanya menggunakan satu masukan yaitu tenaga
kerja .produksi barang Y dikatakan memiliki pengaruh eksternal terhadap produksi X jika
keluaran X tidak hanya bergantung pada jumlah tenaga kerja yang dipilih oleh perusahaan X
tetapi juga oleh tingkat dimana produksi Y dilakukan secara notasi fungsi produksi untuk
barang X.
b). Eksternalitas yang menguntungkan
Hubungan diantara kedua perusahaan dapat menguntungkan sebagian contoh tentang
eksternalitas positif seperti itu berhubungan dengan pertanian kemungkinan contoh yang paling
terkenal yng diajukan oleh J.Meade melibatkan dua perusahaan satu memproduksi madu dan
yang lain memproduksi apel.dalam kasus persaingan sempurna yang biasa,kegiatan produksi dari
satu perusahaan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap produksi perusahaan-perusahaan
lain.
3. PEMBERIAN SUBSIDI
Cara lain untuk meningkatkan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi karena adanya
eksternalitas adalah dengan pemberian subsidi kepada pabrik. Pada parik yang menimbulkan
eksternalitas negatif subsidi diberikan atas setiap unit barang produksi yang dikurangi
produksinya. Apabila pabrik tidak mau mengurangi produksi, maka untuk setiap unit barang
produksi berati pabrik akan kehilangan subsidi dari pemerintah, sehinggan biaya oportunitas
perusahaan adalah biaya marginal ditambah subsidi yang hilang. Biaya oportunitas tersebut lebih
besar dari penerimaannya, sehingga perusahaan akan mengurangi produksinya.
Pada pabrik yang menimbulkan eksternalitas positif, pemerintah dapat memberikan subsidi
agar pengusaha terdorong untuk untuk memproduksi barangnya lebih banyak. Pada tingkat
produksi yang lebih kecil (OQ1) dari tingkat produksi optimum (OQ0), MC (marginal cost) >
PMC+subsidi sehingga pabrik tidak bersedia mengurangi produksinya tetapi akan menambah
produksi. Sedangkan pada tingkat produksi optimum (OQ0) keuntungan marginal sama dengan
biaya marginal ditambah subsidi, atau MB=PMC+subsidi, sehingga akan timbul keseimbangan
dimana sumber-sumber ekonomi dialokasikan secara efisien.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas kami dapat menyimpulkan bahwa Dalam suatu kegiatan ekonomi
pastinya terdapat beberapa aktivitas ekonomi yang kemungkinan dapat menimbulkan yang
namanya eksternalitas. Eksternalitas itu sendiri merupakan suatu dampak yang ditimbulkan oleh
aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh suatu pelaku ekonomi terhadap pelaku ekonomi lain.
Eksternalitas sering disinggung ketika muncul dampak negatif dari suatu aktivitas ekonomi
karena pada dasarnya dengan adanya eksternalitas pelaku ekonomi mendapatkan kerugian yang
harus ditanggung, hal ini bisa terjadi Karena tindakan pelaku ekonomi lain yang tidak tercermin
dalam harga pasar sehingga menyebabkan eksternalitas dalam dunia perekonomian.
3.2 SARAN
Mengingat pentingnya mempelajari tentang eksternalitas dalam dunia perekonomian maka
perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami dengan sebaik-baiknya. Setelah mamahami
arti yang sesungguhnya dari materi eksternalitas ini maka sebaiknya kita sebagai warga
masyarakat lebih peduli dengan hal tersebut selain itu kita juga harus mengetahui semua hal yang
menyangkut tentang eksternalitas baik secara individu maupun kelompok agar mencapai
kesejahteraan yang bersifat umum bagi semua warga Negara.
GAMBAR ILUSTRASI
Kebakaran hutan salah satu contoh Menggunakan prinsip ekonomi agar
Eksternalitas. Tidak terjadi eksternalitas .
Memperhitungkan kembali kebutuhan dampak lain dari eksternaliatas yaitu
yang akan dibeli untuk mencegah korupsi.
eksternalitas.
DAFTAR PUSTAKA
Frank, Robert H. 1989. Microeconomics and Behavior, Forth Edition. Irwin Mc. Graw Hills, New
York., diakses pada, kamis 03 maret 2016
Guritno M. 1991. Ekonomi Publik, Edis Ketiga. BPFE Yogyakarta. Diakses pada, kamis 03 maret
2016
www.GrameenFoundation.orgwww.GrameenFoundation.org
Mangkoesoebroto, Guritno. 2010. Ekonomi Publik. Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Samuelson, Paul.A. dan William, D.Nordhaus .1993. Ekonomi. Edisi Ke Dua Belas,Jakarta : Erlangga.
BUKU REFERENSI
1. Buchanan, James; Wm. Craig Stubblebine (November 1962).
"Externality". Economica 29 (116): 371–384.
2. J.J. Laffont (2008). "externalities," The New Palgrave Dictionary of Economics, 2nd
Ed. Abstract.
3. Kenneth J. Arrow (1969). "The Organization of Economic Activity: Issues Pertinent to the
Choice of Market versus Non-market Allocations," in Analysis and Evaluation of Public
Expenditures: The PPP System. Washington, D.C., Joint Economic Committee of Congress.
PDF reprint as pp. 1-16 (press +).
4. Baumol, W. J. (1972). "On Taxation and the Control of Externalities". American Economic
Review 62 (3): 307–322. JSTOR 1803378.
5. Caplan, Bryan (2008). "Externalities". Di David R. Henderson (ed.). Concise Encyclopedia of
Economics (2nd ed.). Indianapolis: Library of Economics and Liberty. ISBN 978-
0865976658. OCLC 237794267.
6. Johnson, Paul M. Definition "A Glossary of Economic Terms"
7. Pigou, A.C. (1920). Economics of Welfare. Macmillan and Co.
8. Tullock, G. (2005). Public Goods, Redistribution and Rent Seeking. Edward Elgar Publishing,
Inc. ISBN 1-84376-637-X.
9. Volokh, Alexander (2008). "Externalities". Di Hamowy, Ronald. The Encyclopedia of
Libertarianism. Thousand Oaks, CA: SAGE; Cato Institute. pp. 162–3. ISBN 978-1-4129-6580-
4. LCCN 2008009151. OCLC 750831024.
10. Weitzman, Martin (October 1974). "Prices vs. Quantities". The Review of Economic
Studies 41 (4): 477–491. doi:10.2307/2296698. JSTOR 2296698
Merugikan disini bukan hanya merugikan pihak ketiga yang dipengaruhi oleh
eksternalitas, namun ternyata juga dapat merugikan perusahaan yang
menyebabkan eksternalitas tersebut.
Berkaca dari kasus diatas, contoh utama bagi eksternalitas positif adalah sektor
keamanan, sektor kesehatan publik, dan sektor pendidikan. Semua sektor
ekonomi tersebut menyumbang manfaat yang sangat besar bagi masyarakat
sehingga seharusnya diberikan insentif.
Masalah utama yang disebabkan oleh eksternalitas positif adalah free
rider problem dimana orang-orang yang tidak berkontribusi terhadap penyediaan
jasa ikut memanfaatkan jasa tersebut.
Contoh paling mudah adalah orang-orang yang menolak membayar pajak ikut
menikmati pembangunan jalan dan jaringan lampu jalanan, atau ketika orang-
orang yang tidak mau melakukan vaksinasi tetap aman dari penyakit karena
adanya herd immunity yang melindunginya.
Contoh-Contoh Eksternalitas
Secara umum, terdapat 5 jenis eksternalitas, yaitu negatif, positif, inframarginal,
teknologi, dan posisional.
Negatif
Eksternalitas negatif adalah aktivitas ekonomi yang menyebabkan dampak
negatif pada pihak ketiga. Dampak ini dapat muncul saat tahap produksi,
distribusi, atau konsumsi dari suatu produk.
Polusi, salah satu contoh dampak kegiatan produksi dan distribusi dianggap
sebagai eksternalitas karena dampak yang diberikan bukan terhadap pelaku
polusi, tetapi kepada masyarakat sekitarnya.
Ilustra
si Eksternalitas Positif dari Segi Konsumsi
Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa private marginal benefits lebih rendah
dibandingkan dengan social marginal benefit. Oleh karena itu, orang-orang
mengkonsumsi barang lebih sedikit (market quantity) dibandingkan dengan nilai
idealnya (socially optimal quantity).
Hal ini menyebabkan inefisiensi dimana barang ber eksternalitas negatif tidak
cukup banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Contoh-contoh eksternalitas dari
segi konsumsi antara lain adalah
Oleh karena itu, ketika orang tersebut mengambil S3, keuntungannya hanya
dirasakan oleh dia sendiri, yaitu kelompok inframarginal. Masyarakat umum tidak
merasakan penambahan manfaat jika dia mengambil S3 dibandingkan dengan
gelarnya yang sekarang, yaitu S2.
Teknologi
Externalitas teknologi disebabkan oleh munculnya teknologi baru yang
mengubah tren produksi. Oleh karena itu, secara tidak langsung eksternalitas
teknologi dapat mempengaruhi karakteristik konsumsi masyarakat umum.
Contoh eksternalitas teknologi adalah ketika Henry Ford menemukan assembly
line yang dapat memproduksi mobil secara massal, atau ketika perusahaan
migas menemukan metode fracking sehingga meningkatkan produksi migas.
Posisional
Eksternalitas posisional terjadi ketika pembelian barang baru dapat mengubah
perspektif penilaian suatu barang posisional. Barang posisional pada kasus ini
adalah barang status seperti mobil, jam tangan, baju rapih, dan lainnya.
Contoh dari eksternalitas posisional adalah ketika kita sedang ingin melamar
pekerjaan, semua orang yang ada disitu menggunakan baju polo sedangkan ada
satu orang yang menggunakan jas.
Diagram Supply-Demand
Analisa fenomena eksternalitas dapat dilakukan dengan memanfaatkan
grafik supply and demand. Dalam grafik ini terdapat tambahan garis yaitu private
cost dan social cost.
Private cost/demand adalah biaya yang ditanggung oleh produsen atau pelaku
ekonomi ketika melakukan konsumsi atau produksi barang/jasa tersebut.
Social cost/demand adalah biaya yang ditanggung oleh masyarakat umum
ketika ada yang melakukan konsumsi atau produksi barang/jasa tertentu.
Biaya Eksternal (External Cost)
Ilustrasi Biaya Eksternal dalam
Eksternalitas
Grafik diatas menunjukkan efek dari eksternalitas negatif. Contohnya adalah
pabrik baja yang menjual produknya dalam pasar bebas. Pada pasar ini, tidak
ada biaya tambahan bagi perusahaan yang menyebabkan social cost seperti
polusi.
Oleh karena itu, private cost yang diemban oleh perusahaan tersebut lebih
rendah dibandingkan dengan social cost sebenarnya yang disebabkan oleh
produksi baja.
Tidak dihitungnya social cost dalam biaya produksi menyebabkan perusahaan
dapat memproduksi baja dalam jumlah lebih banyak (Qp) daripada jumlah
idealnya jika memperhitungkan social cost (Qs).
Oleh karena itu, pasar bebas yang tidak memiliki regulasi mengenai eksternalitas
dianggap tidak efisien
Manfaat Eksternal (External Benefits)
Manfaat Eksternal dalam
Eksternalitas
Grafik diatas menunjukkan efek dari eksternalitas positif. Contohnya adalah
perusahaan yang mensuplai vaksin pada pasar dengan persaingan sempurna.
Pada pasar ini, tidak ada insentif khusus bagi perusahaan farmasi yang
memproduksi obat-obatan.
Dapat dilihat bahwa manfaat sosial (social demand) lebih besar dibandingkan
dengan manfaat pribadi (private demand). Artinya, produksi serta konsumsi
vaksin memiliki manfaat terhadap masyarakat yang lebih besar dibandingkan
dengan biaya yang dibayarkan oleh masyarakat.
Karena harga pasar tanpa insentif ini hanya memperhitungkan manfaat pribadi,
jumlah barang yang diproduksi oleh perusahaan jauh lebih sedikit (Qp)
dibandingkan dengan jumlah barang yang idealnya diproduksi (Qs).
Penyebab Eksternalitas
Eksternalitas umumnya disebabkan oleh pendefinisian property rights yang
kurang jelas. Property rights sendiri didefinisikan sebagai hak kepemilikan
terhadap suatu barang atau ide.
Property rights terhadap barang-barang seperti kendaraan, perusahaan, uang,
tanah, dan rumah dapat dengan mudah dibuktikan oleh surat-surat kepemilikan,
namun barang seperti binatang liar, udara, dan air tidak dapat diklaim
kepemilikannya.
Oleh karena itu, banyak orang yang memanfaatkan barang-barang tersebut
tanpa membayar biaya secara penuh terhadap masyarakat serta lingkungan
yang dipengaruhinya. Hal ini akan menyebabkan eksternalitas negatif.
Solusi
Internalisasi Cost dan Benefit
Internalisasi dari dampak aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan
sangat penting dalam mengurangi eksternalitas. Ketika perusahaan yang
memproduksi barang ber eksternalitas positif diberikan insentif, perusahaan
tersebut akan mampu memproduksi lebih banyak barang. Begitu pula dengan
perusahaan yang memproduksi barang ber eksternalitas negatif.
Kesadaran Konsumen
Selain intervensi pemerintah, kesadaran konsumen juga penting dalam
mengurangi eksternalitas negatif dan menambah eksternalitas positif. Ketika
konsumen sadar terhadap dampak dari produksi barang yang mereka beli,
perusahaan yang menghasilkan eksternalitas negatif tinggi akan
memiliki image yang lebih buruk di mata konsumen.
Ketika image suatu perusahaan sudah buruk, maka ada kemungkinan akan
terjadi penurunan penjualan atau bahkan dilakukan boikot terhadap produknya.
Hal ini terjadi lantaran konsumen merasa perusahaan tersebut merugikan
masyarakat umum.
Contoh yang paling nyata dari pengurangan konsumsi dan boikot produk adalah
pada produk yang mengandung minyak sawit asia tenggara.
Minyak sawit di asia tenggara mayoritas diproduksi oleh Malaysia dan Indonesia.
Produksi minyak sawit ini identik dengan praktik deforestasi dan pembakaran
hutan. Suatu praktik yang berbahaya karena mengurangi biodiversitas serta
menghancurkan ekosistem lokal.
Kritik
Banyak ahli ekonomi lingkungan mengkritik konsep eksternalitas karena
kurangnya pendekatan secara menyeluruh serta pengintegrasian berbagai ilmu
pengetahuan dalam penetapannya.
Intinya, konsep eksternalitas yang sekarang dianut oleh ahli ekonomi dirasa
belum cukup memberikan penalti terhadap perusahaan yang menghasilkan
eksternalitas negatif dan memberikan insentif kepada perusahaan yang
menghasilkan eksternalitas positif.
Namun, konsep eksternalitas ini sudah dianggap sebagai langkah yang tepat
dalam menjegal perusahaan-perusahaan yang merugikan masyarakat dan
membantu perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Referensi
Fort Lewis College, Externality
Wikipedia, Externality