Alkitab adalah kitab suci yang terbukti lebih komplek dari sekedar pesan
yang tertulis di dalamnya; kalimat-kalimatnya berisi pesan-pesan yang
dalam, ini akan nampak jelas pada Alkitab bahasa aslinya: Ibrani, di mana
setiap hurufnya memiliki lambang, nama, arti dan nilai angka (yang
terakhir juga terdapat pada bahasa Aram, Yunani dan Latin) seperti
nampak pada gambar Diagram Alfabet Ibrani Kuno yang dibuat oleh Jeff
A. Benner dan Tabel Alfabet Ibrani dan Yunani.
Nama YAHWEH (26) pada kitab Kejadian pasal 26 tertulis sebanyak TUJUH
(7) kali. Pasal 26 ini berisi perkataan langsung YAHWEH kepada Ishak, anak
perjanjian Elohim kepada Abraham melalui Sarah, disini YAHWEH berjanji
bahwa Ia akan memberikan tanah Kanaan, seluruhnya, kepada keturunan
Ishak, dan oleh keturunannya semua bangsa di bumi akan mendapat berkat
(26:2-4). Perkataan Elohim ini mengandung arti bahwatanah Kanaan/ Israel
adalah tanah Elohim dan bangsa Israel adalah bangsa yang diberkati
Elohim.
Setelah Elohim menampakkan diri-Nya yang kedua kalinya (ayat 24), lalu
Alkitab menulis: Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan
memanggil nama YAHWEH (Kej 26:25a). [5] Ishak tentu belajar dari
Abraham, yang disebut orang Ibrani (Kej 12:18). [6]
Yeshua atau Yahshua. Dieja Yad (Yud) Shin Waw (Vav) Ayin. Dari tabel
yang sama maka Yeshua berarti: membuat atau menciptakan (Yod/Yud) ,
membinasakan atau menghancurkan (Shin/ Sheen), menambahkan atau
mengamankan atau menyelamatkan (Waw/Vav), mengetahui, melihat,
mengalami (Ayin). Jadi nama Yeshua mengandung arti:
Arti lainnya dari nama Yeshua seperti tertulis pada Wahyu 1:8 – “Aku
adalah Aleph dan Tau, … Yang Mahakuasa.” (Alfa dan Omega; Yunani).
Huruf kuno Ibrani untuk Aleph tergambar sebagai lembu jantan, bull
dalam pegtogram Ibrani, sedangkan Tau tergambar sebagai salib; artinya
tanda/ materai/ perjanjian (mark / sign / covenant / monument. Lihat tabel.
Pada Imamat 4:3 tertulis: ”maka jikalau yang berbuat dosa itu imam yang
diurapi, … haruslah ia mempersembahkan kepada YAHWEH … seekor lembu
jantan muda yang tidak bercela sebagai korban penghapus dosa.”
Jadi makna nama Yeshua bisa ditulis sebagai
Hal ini membuktikan bahwa Yeshua telah hadir di Perjanjian Lama. Yeshua
sebagai Imam Besar jelas tertulis di kita Ibrani 9:11-28, sedangkan Yeshua
sebagai perantara / mediator untuk manusia kepada Bapa Sorgawi dapat di
lihat disini: 1Sam 2:25, Ibr 10:19-21, 1Tim 2:5-6. Bunda Maria bukanlah
mediator manusia!
Referensi
[3] R. Clover pada bukunya “The Sacred Name” di bab 9: Is the Correct
Pronunciation Known?, menuliskan bukti-bukti bahwa YHWH diucapkan
sebagai YAHWEH. Ia menolak argumentasi yang mengatakan bahwa
“penyebutan nama yang kudus itu telah hilang,” tetapi yang benar adalah,
“The true pronunciation of the name YHWH was never lost. Several early
Greek writes of the Christian Church testify that the name wa pronounced
“Yahweh,” tulis R Clover mengutip Encyclopedia Judaica 7.p.680, Buku R
Clover bab 9 bisa di download di sini Why the Heavenly Father’s
name is pronounced, “Yahweh.” http://www.eliyah.com/proof.htm
[4] Sebutan Jehovah dapat ditelusuri mundur ditemukan pada karya tulis
Latin dari Pugio Fidei of Raymund Martin, Catholic scholar. Karya ini
tertulis sekitar 1270. Dan dalam tulisan Inggris,pada karya Tyndale untuk
Alkitab terjemahan Kitab Taurat (the Pentateuch; Lima kitab dari Musa),
diterbitkan di tahun 1530 di Jerman.
[5] “Memanggil nama YAHWEH” dimulai sejak generasi Enos, anak dari
Set (Kej 4:26), dan ayah dari Nuh, Lamekh, juga melakukannya (Kej 11:9).
Hampir 400 tahun kemudian setelah Ishak “memanggil nama YAHWEH,”
Elohim yang sama ini memperkenalkan diri dan nama-Nya kepada nabi
Musa untuk misi pembebasan Israel dari perbudakan Mesir (Kel 3:16) . dan
sekitar 400 tahun sebelum Yeshua datang kebumi orang Israel masih tetap
menyebut nama YAHWEH (Mal 3:16). Jelas bahwa kepercayaan bahwa
“penyebutan nama YAHWEH” telah hilang di masa Perjanjian Lama
merupakan tipuan yang konyol. Benar bahwa ada sejarah yang
menceritakan bahwa nama yang kudus ini dibatasi pemakaiannya di antara
orang Yahudi, bahkan sampai sekarang itu masih berlaku diantara orang
Ortodox Yahudi. Yeshua merestori pengertian pemakaian namaYAHWEH, Ia
mengajari kepada semua pengikut-Nya untuk memakai nama itu kembali
(Yoh 17:6). Bila satu huruf terkecil dari alfabet Ibrani di Alkitab tidak akan
lenyap, bagaimana mungkin Elohim dapat membiarkan penyebutan nama-
Nya yang kudus bisa dihilang oleh orang atau Iblis, seperti beberapa orang
percayai? Sungguh tidak masuk akal! Itu adalah suatu tipuan Iblis
(melalui guru-guru palsunya) yang tidak laku! Wahyu 15:3-4, merupakan
pertanyaan (dalam bentuk lagu) bagi umat manusia di akhir jamam,
“Siapakah yang tidak takut, ya YAHWEH, dan yang tidak memuliakan
nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan
datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala
penghakiman-Mu.” (ayat 4 ).