Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL USAHA KWU

Proposal Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Salah Satu Mata Kuliah
“Kewirausahaan III (Trade)”

Disusun Oleh: Kelompok 4


1. Maftuh Bahrul Ilmi 210717153
2. Vibri Juarningsih 210717150
3. Violita Lorensa 210717158
4. Yulia Murnianingsih 210717165
5. Zulfa Arifatus Sya’idah 210717162

Dosen Pengampu :
Yulia Anggraini, S.A.B., M.M.

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONOROGO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat waktu.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak selaku
dosen pengasuh mata kuliah KEWIRAUSAHAAN III, sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal ini dengan judul KERIPIK KULIT SINGKONG
(KINGKONG CHRISPY)
Penulis berharap kepada pembaca agar bisa menyampaikan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan yang lebih baik untuk proposal ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak-pihak
yang membutuhkan proposal ini.
Ponorogo,     November 2015

Penulis
BAB I
PENDAHULAN

A. Latar Belakang
Makanan ringan atau yang lebih sering dikenal dengan cemilan, telah
menjadi makanan wajib yang harus dimiliki di rumah sebagai teman nonton tv
atau belajar, bahkan di kamar pribadi disediakan cemilan khusus sebelum tidur.
Banyak jenis cemilan yang biasa dikonsumi oleh masyarakat, mulaidari snack
yang mengandung banyak perasa buatan bahkan pewarna sitensis yang tidak
baik untuk kesehatan kita. Padahal masih banyak jenis cemilan lain yang sehat
bagi tubuh kita, seperti gethuk, kripik tela, tape tela, dan tela goreng yang
berbahan baku dari singkong, cemilan ini tentu lebih menyehatkan dibanding
dengan cemilan yang mengandung zat-zat berbahaya.
Banyaknya usaha kecil dan menengah yang memproduksi makanan
ringan/cemilan berbahan baku singkong, seperti tape singkong, gethuk, telatela,
dan kripik singkong, telah menginspirasi kami untuk memanfaatkan limbah
yang dihasilkan dari industri tersebut, yaitu limbah kulit singkong yang tidak
digunakan lagi oleh pengusaha makanan. Bagian dari kulit singkong yang
dianggap limbah dari singkong ini juga masih memiliki kandungan karbohidrat.
Pemanfaatan limbah singkong untuk diolah menjadi cemilan merupakan
salah satu bentuk untuk mengatasi limbah kulit singkong. Bila di masyarakat
telah dikenal makanan yang berasal dari singkong kemudian dijadikan Kripik
Singkong, maka kami berinovasi untuk menghasilkan cemilan baru dari kulit
singkong dengan nama SINGKONG CHRISPY. Cemilan ini merupakan salah
satu jawaban atas keinginan masyarakat yang menginginkan cemilan yang
lezat, enak, dan berbeda dengan yang lain namun tetap memperhatikan aspek
kesehatannya, karena tidak mengandung zat-zat berbahaya.
SINGKONG CHRISPY ini dibuat dari kulit singkong yang menjadi limbah
dari para pengusaha makanan yang berbahan baku singkong. Cemilan ini akan
kami kemas semenarik mungkin agar mampu menarik minat masyarakat untuk
mencobanya dan akhirnya menjadikan SINGKONG CHRISPY sebagai cemilan
di rumah mereka. Produk yang kami tawarkan adalah cemilan baru dan
tentunya lebih sehat dibandingkan cemilan-cemilan yang ada di pasaran karena
tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Di samping
itu, kami berusaha menyajikan produk dengan penyajian menarik dan kemasan
yang higienis. Dengan demikian kami dapat memenuhi harapan masyarakat
dalam menyajikan cemilan yang menyehatkan dan bebas dari bahan kimia yang
berbahaya bagi kesehatan manusia.

B. Tujuan dan Manfaat:


Adapun tujuan dari dari didirikannya usaha ini adalah :
1. Menciptakan cemilan baru, yaitu Singkong Chrispy yang sehat untuk
dikonsumsi.
2. Melaksanakan metode pelaksanaan produksi cemilan (SINGKONG
CHRISPY) )
3. Mengetahui dan menerapkan strategi pemasaran yang akan digunakan
untuk mengembangkan dan memperkenalkan produk baru kepada
masyarakat.
BAB II
A. PROFIL USAHA

Bidang Usaha : Produk makanan ringan (snack).


Jenis Produk : Keripik Kulit Singkong (Singkong Chryspy).
SINGKONG CHRISPY ini dibuat dari kulit singkong yang menjadi limbah dari
para pengusaha makanan yang berbahan baku singkong
Nomor Telepon :  082232686811
Lokasi : Desa Sukosari, Babadan, Ponorogo

B. ASPEK MANAJEMEN
Dalam pendirian usaha ini tentunya membutuhkan pengelolaan barang,
keuangan dan tenaga pekerja yang baik agar hasil yang diharapkan dapat
tercapai. Sebelum melakukan pengelolaan usaha, perlu disampaikan bentuk
kepemilikan usaha KERIPIK KULIT SINGKONG (SINGKONG CHRISPY)
adalah bersama. Sehingga yang terlibat dalam pengolahan usaha ini adalah
teman sendiri, dalam hal ini kawan seperjuangan.
Mengenai kebutuhan tenaga kerja adalah 5 orang dengan jam kerja dari
mulai jam 09.00 s.d jam 16.00 dimana Bisnis ini dimiliki bersama dengan system
bagi modal.
Bisnis ini dikelola secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas
masing-masing, misalkan dari 9 orang tersebut
1 orang sebagai pengawas
2 orang bertugas mencari dan mengolah bahan
1 orang bertugas mengantar pesanan dan melakukan perekrutan tenaga kerja
apabila membutuhkan.
Dalam mempertimbangkan bentuk kepemilikan usaha yaitu peroangan
(kerabat),
maka bentuk organisasi manajeman atau pembagian tugas usaha sebagai berikut:
Tim manajemen dalam hal ini adalah sebagai berikut :
Manajer umum ` : Yulia Murnianingsih
Manajer administrasi dan keuangan : Zulfa Arifatus
Manajer gudang dan barang : Vibri Juarningsih
Karyawan : Violita Lorensa dan Maftuh Bahrul

Perencanaan Bisnis
1. Sasaran dan target pasar
Sasaran Kami adalah seluruh lapisan masyarakat di berbagai umur.
Untuk itu Kami memulai promosi di organisasi kampus dan luar kampus
yang Kami ikuti serta masyarakat sekitar. Selanjutnya Kami akan promosi
ke toko-toko dan Sentra-sentra lokal.
Ditinjau dari lokasi produksi dan potensi pembeli, kawasan
Sukosari merupakan tempat yang sangat cocok untuk memasarkan kiripik,
dan dengan didukungnya kawasan Supermaket yang berlokasi di daerah
strategis yaitu simpang 4 yang letaknya tidak jauh dari tempat produksi
yang akan Kami rencanakan.
Untuk program jangka panjang, Kami mencanangkan untuk
membuka tempat usaha usaha dan membuka cabang di berbagai daerah
untuk kemudahan pendistribusian pada masyarakat.

C. ASPEK PEMASARAN
1. Segmen Pasar
Dengan bahan dasar berupa kulit singkong yang Menurut pakar
tanaman obat Prof. Hembing Wijayakusuma, efek farmalogis dari
singkong adalah sebagai antioksidan, antikangker, antitumor, dan
menambah nafsu makan. Bagian yang biasa dipakai pada tanaman ini
adalah daun dan umbi. Umbi singkong memiliki kandungan kalori,
protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C,
dan amilum. Daun maengandung vitamin A, B1, dan C, kalsium, kalori,
fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang,
mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.
Penyakit aterosklerosis atau timbunan lemak di dinding pembuluh darah
dapat dicegah dengan hanya makan daun singkong. Akibat tersumbatnya
aorta (saluran darah besar), darah tidak bisa disalurkan ke jantung dan
penderita menjadi anfal. Jadi keripik kulit singkong ini bisa dikonsumsi
oleh semua kalangan umur dari anak-anak hingga dewasa dan orang tua.

2. Target Pasar
Untuk saat ini kami menargetkan pasar di dalam area sukosari
dikarenakan masih dalam perkenalan atau promosi terutama semua
kalangan dari anak-anak hingga orang tua.

3. Situasi Persaingan
Karena produk masih dapat dikatakan produk langka atau masih
jarang yang memproduksinya sehingga kami dengan mudah memasarkan
produk kami. Oleh karena itu kami dapat memasarkannya dengan harga
yang seimbang dengan biaya produksi kami, kemungkinan besar kami
memperoleh keutungan semaksimal mungkin.

4. Harga Jual
Untuk kemasan kami menyediakan ukuran 250gr dengan harga Rp.
7.000/pcs.

5. Positioning
Selain kami mengemas Singkong Crispy ini dengan bahan yang
unik bahkan masih jarang dipasarkan, kami juga membuat bermacam-
macam rasa yaitu rasa asin, pedas dan balado. Kami juga sangat
memperhatikan rasa yang dimiliki Cryspy yang jauh berbeda dengan
keripik lain dan juga kami memasarkan dengan harga yang terjangkau.
D. ASPEK PRODUKSI
1. Bahan baku
a. Kulit singkong
b. Air
c. Bawang putih
d. Ketumbar
e. Garam
f. Gula merah
g. Minyak goreng
2. Proses produksi
a. Pertama pilih singkong yang berkualitas baik, kemudian di kupas dan
dicuci hingga bersih.
b. Kedua, setelah dicuci kulit singkong dimasak hingga berwarna
kecoklatan. Kemudian dicuci kembali dan direndam dengan air garam
dan campuran penyedap rasa. Merendam kulit singkong biasanya 2-3
hari dengan air rendaman diganti setiap hari.
c. Ketiga, setelah bumbu meresap kulit singkong yang direndam
kemudian dikeringkan dibawah terik matahari. Butuh 2 hari dalam
proses pengeringan sebelum keripik singkong ini digoreng.
d. Keempat, kulit singkong yang sudah dijemur kemudian digoreng
hingga matang dan diberi bumbu aneka rasa kemudian siap dikemas.
3. Target produksi
Target produksi untuk perharinya berkisar 1000 bungkus keripik singkong
dan didistribusikan ke toko-toko terdekat.

E. ASPEK KEUANGAN
Pendapatan      : Kingkong Chrispy x harga jual=1000 x Rp. 7.000 = Rp.
10.500.000
Total biaya produksi dalam 1 bulan    : Rp. 6.535.083
Keuntungan     = pendapatan – total biaya produksi
= Rp. 10.500.000 – Rp. 6.535.083
= Rp. 3.964.917
Jadi keuntungan yang diperoleh dengan menjual 1500 bungkus Kingkong
Chrspy dengan harga Rp. 7.000 Per bungkus dalam 1 bulan adalah Rp. Rp.
3.964.917

F. STUDI KELAYAKAN
1. Lokasi
Produksi Kingkong Chrispy ini dilakukan di sebuah rumah bertempat di
Desa Sukosari Kec Babadan.
2. Sarana dan prasarana
Sarana yang tersedia di tempat produksi adalah adanya air bersih untuk
melakukan produksi dan adanya listrik yang memadai.
3. Sumber daya manusia
Untuk usaha awal, Kami membutuhkan 1 orang manajer, 2 orang sebagai
karyawan produksi, serta 2 orang bagian pemasaran. Untuk 2 orang sebagai
karyawan produksi, Kami mengambil dari teman-teman kelompok yang
sudah berpengalaman dalam pembuatan kripik kulit singkong dan hanya
memerlukan sedikit pelatihan untuk menjadikan keripik kulit singkong
menjadi keripik yang enak. Selain itu, kami akan mengambil dari teman
ataupun masyarakat sekitar untuk menjadi karyawan dengan seleksi yang
benar-benar matang. Hal ini Kami lakukan untuk meningkatkan kualitas
produk serta dapat meningkatkan keuntungan.
Untuk saat ini, sumber daya manusia sudah ada namun belum mencapai
jumlah yang dibutuhkan. Namun, hal ini sudah menjadi modal yang luar
biasa bagi usaha yang akan kami rintis.

G. ANALISIS SWOT
1. Faktor internal
a. Strenght
1) Keunggulan produk
Kami mengangkat produk yang variatif dan inovatif serta ditujukan
untuk semua segmen pasar sehingga penjualan lebih besar
b. Weakness
1) Belum memiliki cukup pengalaman
Pengalaman untuk memulai usaha masih sangat minim dan
merupakan pokok masalah yang harus diatasi
2) Modal
Kami belum memiliki modal yang cukup besar untuk
mengembangkan usaha kami ini
2. Faktor eksternal
a. Opportunities
1) Banyak konsumen
Produk ini ditujukan pada semua golongan dan tingkat umur
sehingga konsumen produk ini adalah seluruh lapisan masyarakat
2) Pemasaran
Pemasaran produk ini bisa dibilang cukup mudah karena kedekatan
tempat produksi dengan masyarakat
b. Threat
1) Keacuhan konsumen
Terkadang ada orang yang tidak begitu menyukai produk yang baru
dan dirasa aneh.
PENUTUP

1. Kesimpulan

Usaha produksi chrispy kulit singkong merupakan usaha pengolahan makanan


dengan bahan baku limbah kulit singkong. Chrispy kulit singkong “SINGKONG
CRYSPY” ini berawal dari Kewirausahaan III. Produk chrispy kulit singkong ini
merupakan olahan makanan berbahan baku kulit singkong yang diolah
sedemikian rupa sehingga didapatkan makanan yang lezat dan bergizi dengan
variasi rasa. Strategi pemasaran yang digunakan adalah pemasaran langsung serta
bekerja sama dengan warung-warung. Produk ini dikemas dengan plastik dan
diberi label, sehingga konsumen mudah mengenali produk tersebut serta menarik
minat konsumen untuk membelinya.

2. Saran

Produk Keripik Kulit Singkong (Singkong Cryspy) diproduksi dengan proses


produksi yang sederhana dan membutuhkan keterampilan oleh si produsennya.
Oleh karena itu, perusahaan akan secara continue melakukan inovasi pada produk
sehingga tidak membuat kejenuhan konsumen pada produk.

Anda mungkin juga menyukai