Anda di halaman 1dari 10

4.

ANALISA DAN PEMBAHASAN


4.1. Pengumpulan Data
Jumlah Gigi Roda Gigi………………………………………………………....43T
Jumlah Gigi Pinion………………………………………………………………8T
Perbandingan Rasio…………………………………………………………...5,375
Daya Maksimum…………………..……………………………………..67,66 kW
Torsi Maksimum………………………………………………………………70 N
Putaran Pinion…………………………………………………………….2400 rpm
Sudut Poros……………………………………………………………………...90o
Sudut Tekan……………………………………………………………………..20o
Sudut Spiral……………………………………………………………………...35o
Koefisien gesek………………………………………………………………….1,2

4.2. Sketsa Gambar


Berikut merupakan seketsa dari roda gigi berjenis ring gear dan pinion gear, yang
merupakan komponen dari differential pada kendaraan, mungkin untuk gambar selengkapnya
ada di lampiran.

.
Gambar 4. 1 Sketsa Pinion gear
Gambar 4. 2 Sketsa ring gear

4.3. Diagram Benda Bebas


Berikut merupakan diagram benda bebas atau diagram kinematika pada pasangan roda
gigi kerucut spiral berjenis ring gear dan pinion gear.

Gambar 4. 3 Gaya-gaya Pada Roda Gigi Kerucut Spiral


Gambar 4. 4 DBB pada Roda Gigi Kerucut Spiral dan Pinion Beserta bantalan

4.4. Tahapan Perhitungan


1. Menghitung daya rencana (Pd) dengan menggunakan persamaan 2.1 sehingga input
bisa dimasukan bahwa fc adalah 1,2 dan P adalah 27,064 dikarenakan pada
differential daya dari mesin hanya sampai sekitar 40% saja, sehingga hasil dari daya
rencana adalah 32,4768 kW
2. Menghitung sudut kerucut (δ 1, δ 2) dan diameter lingkaran jarak (d1,d2) dengan
menggunakan persamaan 2.2. untuk harga I dapat dicari denganmenggunakan rumus
pitagoras, sehingga didapat (δ 1, δ 2) adalah 10,39o, 79,46o dan (d1,d2) adalah 34,56 mm,
185,811.
3. Menghitung modul (m) dengan menggunakan persamaan 2.3, dimana z adalah jumlah
gigi pada roda gigi sehingga didapatkan hasi 4,18 dan α sebesar 20o.
4. Menghitung jumlah gigi dan perbandingan gigi, menghitung sudut kerucut δ 1 δ 2,
diameter ingkaran jarak bagi d1, d2 dengan menggunakan persamaan 2.4, maka
didapat hasil pada d1 dan d2 adalah 8 dan 43 gigi.
5. Menghitung sudut kerucut jarak bagi δ 1 δ 2 dan diameter lingkaran jarak bagi d1, d2,
dengan menggunakan persamaan 2.5 dan persamaan 2.6 sehingga didapatkan hasil
dari δ 1 δ 2 adalah 10,30 dan 79,69o dan pada d1, d2 didapat hasil sebesar 46,488 mm
dan 255,8 mm.
6. Menghitung kecepatan keliling (v) dan gaya tangensial (Ft) dengan menggunakan
persamaan 2.7 dan persamaan 2.8 sehingga didapat hasil kecepatan keliling adalah
2,434 m/s dan pada gaya tangensial adalah 1360,924 kg.
7. Menghitung kelonggaran puncak dan kelonggaran belakang dengan menggunakan
persamaan 2.9 sehingga didapatkan hasil 0,7858 dan Co adalah 0.
8. Menghitung faktor perubahan kepala (X1 dan X2) dengan menggunakan persamaan
2.15a dan persamaan 2.15b sehingga didapat hasil X1 adalah 0,4447 dan X2 adalah
-0,4447.
9. Menghitung tinggi kepala hk1, hk2 dengan menggunakan persamaan 2.16. Menghitung
tinggi kaki hf1, hf2 dengan menggunakan persamaan 2.17 dan menghitung kedalaman
gigi penuh (H) dengan menggunakan persamaan 2.18. sehingga didapat hasi pada hk1,
hk2 adalah 6,039 mm dan 2,32 mm, pada hf1, hf2 didapatkan 3,10 mm dan 4,745 mm
dan H didapatkan 9,1458 mm.
10. Menghitung sudut kepala θk1,θk 2 dengan menggunakan persamaan 2.19 sehingga
didapat hasil 3,65o dan 1,406o . Menghitung sudut kaki θf1,θf2 dengan menggunakan
persamaan 2.20 sehingga didapatkan hasil 1,878o dan 2,874o. Menghitung sudut
kerucut kepala δk1,2 dengan menggunakan persamaan 2.21 sehingga didapatkan hasil
13,95o dan 81,101o. Menghitung sudut kerucut kaki δf1,2 dengan menggunakan
persamaan 2.22 sehingga didapatkan hasil 8,422o dan 76,821o.
11. Menghitung diameter lingkaran kepala dk1, dk2 dengan menggunakan persamaan
persamaan 2.23a dan persamaan 2.23b sehingga didapatkan hasil 58,37 mm dan
256,63 mm. Menghitung jarak dari puncak sampai puncak gigi luar X 1, X2 dengan
menggunakan persamaan 2.24a dan persamaan 2.24b sehingga didapatkan hasil
126,82 mm dan 25,49 mm. Menghitung tebal lingkar gigi s 1, s2 dengan menggunakan
persamaan 2.25a dan persamaan 2.25b sehingga didapatkan hasil 7,919 mm dan 5,212
mm.
12. Pinion SNC 21 σ B1 = 80kg/mm2, σ b1 = 39 kg/mm2. Celup dingin sementasi HRC = 55,
HB = (55+3).10 = 580. Roda gigi besar , S45C, baja celup dingin dan temperature σ
B2 = 70 kg/mm2, σ b2 = 20 kg/mm2.
13. Kv adalah faktor dinamis dari gambar 2.10 dengan hasil 0,70, ko adalah faktor beban
lebih dari tabel 2.3 yaitu 1,25. Ks =√4 5,08/2,24 = 0,67, Km=1,3, J1 = 0,85, J2 = 0,230
14. Menghitung beban lentur yang diizinkan per satuan lebar pada penampang rata-rata
F’b1, F’b2 dengan menggunakan persamaan 2.26a dan persamaan 2.26b sehingga
didapatkan 11,2686 kg/mm dan 7,159 kg/mm.
15. Harga terkecil dari antara tegangan kontak yang diizinkan σ c = 102 kg/mm, C2p =
74,22 = 5506 kg/mm2, d1 = 34,56 mm, Cv = 0,70. Co = 1,25, Cm = 1,3, Cf = 1,0, I =
0,077.
16. Menghitung beban permukaan yang diizinkan per satuan lebar pada penampang F’ H,
Fmin dengan menggunakan persamaan 2.28 sehingga didapatkan hasil 2,166 kg/mm.
17. Menghitung sisi kerucut (R) dengan menggunakan rumus 130/2 sin 10,539 sehingga
didapat 2,84 < 3 maka perancangan dapat dikatakan baik.

Menghitung poros pasak?

4.5. Analisa Perhitungan


Jadi setelah dilakukan proses perancangan yang didasari dari buku referensi sularso,
penulis beranggapan bahwa roda gigi kerucut spiral ini merupakan pengembangan dari roda
gigi kerucut lurus. Untuk itu semua persamaan dan tahapan perancangan hampir sama dengan
roda gigi kerucut lurus, hanya saja ada tambahan sudut spiral dan gaya-gaya yang terjadi
yaitu gaya tangensial, gaya radial dan gaya aksial.
Daya dari kendaraan itu sendiri sebetulnya adalah 92 PS atau setara dengan 67,66 kW
dan torsi maksimal dari kendaraan ini 11,9 kg.m pada 6000 rpm, namun dikarenakan adanya
banyak kerugian pada sistem pemindah daya itu sendiri yang mencapai 60% yaitu kerugian
yang terjadi antara mesin dengan kopling yang menyebabkan kerugian 15%, kerugian dari
tiap roda gigi pada transmisi 28%, kerugian pada poros proprller mencapai 17%. Untuk itu
daya yang mencapai pinion gear pada differential hanya mencapai 40%[ CITATION New08 \l
1033 ].
Perancangan ulang pada roda gigi kerucut spiral ini dilakukan untuk dapat menganalisa
penyebab kerusakan-kerusakan pada differential gear, khususnya pada ring gear dan pinion
gear yang sering dikeluhkan oleh pengguna yaitu bunyi dan bergetar. Hal ini disebabkan oleh
kurang kuatnya material pada roda gigi sehingga terjadi kerontokan pada gigi pinion maupun
roda gigi itu sendiri. Dan untuk kasus bunyi itu sendiri disebabkan oleh adanya udara yang
masuk keantara celah pada roda gigi sehingga terjadi bunyi berdengung.
Untuk itu penulis menyarankan bahwa jumlah gigi pada roda gigi ditambah yang
mulanya berjumlah 43 menjadi 44 gigi sehingga celah antara gigi menjadi lebih kecil lagi dan
udara yang masuk pun akan dapat diminimalisir kembali. Untuk mencegah kerontokan pada
gigi sebaiknya menggunakan material yang berkadar karbon sedang agar sifatnya lebih keras
lagi, dan sebaiknya dilakukan proses hardening pada material roda gigi agar material lebih
baik.
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari perancangan roda gigi kerucut spiral pada differential
kendaraan yang berjenis ring gear dan pinion gear yaitu :
1. Pada proses perancangan ulang roda gigi kerucut spiral ini dihasilkan bahwa R
tidak melebihi 3, artinya perancangan yang dilakukan baik.
2. Pada perancangan ulang roda gigi ini menghasilkan solusi untuk mengatasi kasus-
kasus yang sering dikeluhkan yaitu bunyi, untuk itu penulis menambahkan satu
gigi agar meminimalisir terjadinya udara yang masuk kecelah gigi yang
menyebabkan bunyi.
3. Untuk material dari gigi penulis menyarankan material tersebut menggunakan
baja karbon sedang dan dilakukan proses hardening.
4. Setelah dilakukannya proses perancangan penulis memahami dan mendapatkan
gaya aksial, yaitu gaya yang sejajar dengan poros, lalu gaya radial, yaitu gaya
yang mendekati sumbu poros artinya tegak lurus pada poros, dan gaya tangensial
yaitu gaya yang tegak lurus terhadap poros namun memiliki jari-jari yang
menyebabkan berputarnya poros tersebut.

5.2. Saran
Untuk perancangan ulang pada roda gigi kerucut spiral ini alangkah lebih baiknya
dilakukan dengan perhitungan poros dan pasak serta bantalan dikarenakan roda gigi selalu
berkaitan dengan ketiga hal itu, jadi penulis mengharapkan apabila ada yang meneruskan atau
mengembangkan perancangan roda gigi kerucut spiral ini alangkah lebih baiknya apabila
ditambahkan dengan ketiga hal tersebut, agar pembaca dapat memahami lebih rinci apa saja
yang harus ditambahkan dan dikembangkan kedepannya agar lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

New Step 1. (2008). Jakarta.


@rajufebrian. (2011, Februari 25). Retrieved April 16, 2018, from Berita Seputar Otomotif:
https://rajufebrian.wordpress.com/2011/02/25/tips-dua-cara-mudah-memeriksa-
kondisi-gardan-mobil/
Science And Technology. (2011, Mei 11). Retrieved April 16, 2018, from Sistem
Differential/Gardan: http://tyospidermenk.blogspot.co.id/2011/05/sistem-
differensialgardan.html
Haruna16. (2013, Februari). Retrieved April 23, 2018, from Sistem Motor Bakar:
https://haruna16.wordpress.com/sistem-motor-bakar/
Dasar-dasar Otomotif. (2014, Oktober). Retrieved April 23, 2018, from Klasifikasi:
http://otomotifdasar.blogspot.co.id/2012/10/sistem-transmisi_31.html
Ilmu Pengetahuan Otomotif. (2014, September 28). Retrieved April 23, 2018, from Sistem
Transmisi: http://saputraadi774.blogspot.co.id/2014/09/sistem-transmisi.html
Sistem Pemindah Tenaga. (2015, Mei 19). Retrieved April 23, 2018, from Poros Propeller:
http://muhammadfarhan1945.blogspot.co.id/2015/05/hasil-observasi-propeller-
shaft.html
Teknik Otomotif. (2015, November 24). Retrieved April 23, 2018, from Bagian Pemindah
Daya: https://www.teknik-otomotif.com/2017/03/bagian-atau-komponen-sistem-
pemindah.html
ShowroomMobil.com. (2017, April 13). Retrieved April 23, 2018, from Komponen Kopling:
https://showroommobil.co.id/masalah-teknis/komponen-kopling-mobil/
Irfan, Ahmad, Laelan. (2017, Mei 23). Penggunaan Roda Gigi Kerucut, pp. 1-10.
Joseph E. Shigley, L. D. (1984). Perancangan Teknik Mesin Edisi Keempat Jilid 2. Ciracas,
Jakarta 13740: Erlangga.
Sularso, K. S. (2008). Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin (Edisi Dua Belas).
Jakarta: PT Pradnya Paramita.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai