Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Kesehatan Masyarakat Komunitas Adat
Terpencil
OLEH
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan
nikmat serta berkat-Nya, terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Kesehatan Masyarakat Komunitas Adat
Terpencil. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak keterbatasan dan jauh dari
kesempurnaan karena penulis masih proses belajar dan terus belajar. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Harapan penulis, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. KESIMPULAN.................................................................................................32
B. SARAN.............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Permasalahan epidemiologi penyakit pada KAT
(komunitas adat terpencil)
2. Untuk mengetahui Prinsip dan metode yang harus di lakukan untuk
mengatasi penyakit di KAT
3. Untuk mengetahui Faktor lingkungan KAT yang mempengaruhi
kesehatan
4. Untuk mengetahui cara Pengelolaan kesehatan lingkungan
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui Permasalahan epidemiologi penyakit pada KAT
(komunitas adat terpencil).
2. Dapat mengetahui Prinsip dan metode yang harus di lakukan untuk
mengatasi penyakit di KAT.
3. Dapat mengetahu Faktor lingkungan KAT yang mempengaruhi
kesehatan.
4. Dapat mengetahui cara Pengelolaan kesehatan lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Lingkungan Fisik adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang
tidak bernyawa. Misalnya air, kelembaban, udara, suhu, angin, rumah dan
benda mati lainnya.
2. Lingkungan Biologis adalah segala sesuatu yang bersifat hidup seperti
tumbuh-tumbuhan hewan serta mikroorganisme.
3. Lingkungan sosial adalah segala sesuatu tindakan yang mengatur kehidupan
manusia dan usah-usahanya untuk mempertahankan kehidupan seperti
pendidikan pada tiap individu, rasa tanggung jawab, pengetahuan keluarga,
jenis pekerjaan, jumlah penghuni dan keadaan ekonomi.
4. Lingkungan rumah adalah segala sesuatu yang berada di dalam rumah,
lingkungan rumah terdiri dari lingkungan fisik yaitu ventilasi, suhu,
kelembaban udara serta lingkungan social yaitu kepadatan penghuni.
Lingkungan rumah menurut WHO adalah suatu struktur fisik dimana orang
yang menggunakan untuk tempat berlindung.
1. Frekuensi
2. Distribusi
3. Determinan
- Ilmu dan seni yang mempelajari dan menilai (mengukur dan analisis) kejadian
penyakit atau ganggguan kesehatan dan potensi bahaya faktor penyebab
(bahan, kekuatan, kondisi) akibat perubahan keseimbangan lingkungan serta
menilai upaya-upaya pengendaliannya (Pentaloka Epidemiologi Lingkungan,
Ciloto, 28 Oktober dan 2 November 1991).
a. mengumpulkan fakta dan data tentang berbagai masalah kesehatan yang ada
dalam masyarakat EPIDKESLING berkaitan dengan pengaruh
(perubahan) kondisi lingkungan.
a. Level Pemahaman : dimulai dari pengamatan yang dilakukan secara ilmiah sampai
pada penarikan kesimpulan yang mengarah pada akumulasi pengetahuan
kejadian penyakit.
PEMBAHASAN
3. Penyakit :
1. ORANG (PERSON)
Faktor Genetik bersifat tetap, seperti : jenis kelamin, ras, data kelahiran,
dsb.
2. TEMPAT (PLACE)
- Penduduk yang keluar dari tempat yang bersangkutan akan sembuh atau
penyakitnya tidak bertambah.
3. WAKTU
c. perubahan komposisi lingkungan menurut waktu (lingk. fisik, biologi dan sosial
ekonomi).
a. Pengaruh musim :
PENGUKURAN EPIDEMIOLOGI
1. RATE (ANGKA)
b. Prevalensi Rate : mengukur jumlah orang pada suatu populasi yang menderita
penyakit pada waktu tertentu.
PR = jml kasus baru dan kasus lama pada tahun pengamatan : julah populasi
pengamatan x k
AR : ----------------------------------------------------------------------------- x 100 %
Crude Date Rate (CDR) atau Angka Kematian Kasar jumlah kematian
selama satu tahun per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama.
Manfaat ASDR :
prosentase diantara jumlah keseluruhan kejadian dari suatu seri data yang muncul
dalam suatu kategori tertentu dari seri data tersebut.
nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut.
Rumus : ---------------------------------------------------------------------
Pengertian :
Tujuan :
Manfaat :
informasi tentang kejadian penyakit terutama yang berkaitan dengan kondisi
lingkungan
1. Pengamatan Pasif
2. Pengamatan Aktif
Sasaran Pengamatan :
1. Individu
dilakukan pada individu yang terinfeksi dan mempunyai potensi untuk menularkan
penyakit.
kelompok penduduk yang terbatas pada orang-orang dengan risiko terkena suatu
penyakit.
Pejamu yang rentan, misal: bayi, anak yang beum mendapat imunisasi.
Kelompok individu yang berada pada kondisi lingkungan yang berisiko (pekerja
pabrik; pemukiman disekitar kawasan industri, bantaran sungai, TPA sampah
dsb).
3. Populasi Nasional
misal :
4. Populasi Internasional
misal :
Pengamatan terhadap kasus penyakit Flu Burung (sebagai issue global yang
saat ini sedang dihadapi)
Tujuan:
untuk saling memberi informasi tentang epidemi yang timbul disuatu negara
agar negara lain yang tidak terkena dapat melakukan upaya pencegahan.
Untuk menjamin hal ini dibuat Undang-undang karantina yang berlaku secara
internasional.
3. mengolah data :
a. mencari golongan risiko tinggi dalam artian tempat, waktu dan orang.
Membandingkan analisa data surveilan saat ini dengan analisa data lalu,
analisa seluruh propinsi, analisa secara nasional.
Menggunakan data yang tersedia dari studi lain pada waktu yang berbeda:
Menggunakan data dari sumber nasional, propinsi dan lokal yang berkaitan,
missal :
Studi demografi
Studi lingkungan
6. Menguji hipotesa
c. mengolah data
e. menyimpulkan bahwa hipotesa benar atau salah dan bila salah menyusun hipotesa
baru.
Pengertian :
Untuk mengetahui adanya perubahan perlu diketahui keadaan awal atau adanya
informasi awal sebelum adanya perubahan.
2. Sumber pelaporan adanya KLB dapat berasal dari berbagai sumber, misal:
masyarakat umum, aparat pemerintah, industri, dsb.
3. Petugas kesehatan bertanggung jawab dalam pengamatan KLB di suatu wilayah.
4. Sistem pencatatan dan pelaporan yang berlaku dan proses analisa yang memadai.
Penanggulangan KLB
EKOLOGI MANUSIA
Ilmu yang mempelajari interaksi antara setiap segi kehidupan manusia (fisik, metal,
sosial) dengan lingkungan hidupnya (biofisis, psikososial) secara keseluruhan dan
bersifat sintesis.
Studi yang menelaah hubungan timbal balik antara perilaku manusia dengan
lingkungannya baik pengaruh aktivitas manusia terhadap lingkungan disekitarnya
maupun sebaliknya manusia dengan lingkungan
merupakan suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, bidang ini merupakan suatu
perspektif dalam menelaah hubungan antara perilaku manusia dan lingkungannya.
Pengukuran CO di udara
Misal :
Penanganan penc. Lingk.
Kasus Flu Burung (bata.
2. Dimensi Variabilitas
Variabel Epid: variabel orang (kelompok/ populasi), variabel waktu dan variabel
tempat (geografis).
Dampak perubahan lingk. yang terjadi pada satu kelompok, belum tentu sama
dengan kelompok yang lain, misal :
Kelompok yang terpapar bahan pencemar tertentu dalam dosis dan waktu
tertentu.
Konsentrasi bahan pencemar pada suatu ambien lingk selalu befluaktuasi
karena adanya variabel waktu.
Misal : SO2, NH3, Cadmium, Nox, H2S, Cobalt, Asbestos, Mangan, Zink, dsb.
2. Systemic Pollutant : efek terhadap lebih dari satu jaringan tubuh, masuk dalam
saluran pencernaan dan disebarkan melalui aliran darah.
Gangguan pada lambung, sistem syaraf pusat dan saluran air seni
Pb, Hg, Fluorida, Cd, Organofospat, Chlorinated Hydrocarbon.
3. Host Spesific Polutant : bahan pencemar yang dapat menimbulkan reaksi, misal
alergi, karsinogenik, mutagenik
Merupakan suatu pendekatan untuk mencermati potensi besarnya risiko yang dimulai
dengan mendiskripsikan masalah lingkungan yang telah dikenal dan melibatkan
penetapan risiko pada kesehatan manusia yang berkaitan dengan masalah
lingkungan yang bersangkutan, baik pada saat ini atau di masa lalu (misalnya: lokasi
tercemar)
LANGKAH-LANGKAH ARKL
1. Analisa Risiko
2. Pengelolaan Risiko
3. Komunikasi Risiko
1. ANALISA RISIKO
Mengenal dampak buruk kesehatan yang disebabkan oleh pemajanan suatu bahan
(racun) .
Melihat daya racun yang terkandung dalam suatu bahan atau menjelaskan
kondisi pemajanan (cara, dosis, frekuensi dan durasi) oleh suatu bahan yang
berhubungan dengan timbulnya dampak kesehatan.
Perkiraan besaran, frekuensi dan lamanya pemajanan pada manusia oleh suatu
bahan melalui semua jalur (Jalur 1, 2, 3, 4 dan 5) dan menghasilkan perkiraan
pemajanan secara numerik.
JALUR PEMAJANAN :
o Jalur 3, Titik pemajanan : suatu area potensial atau riil dimana terjadi kontak
antara manusia dengan media lingkungan tercemar, misal sumur atau
lapangan bermain
o Jalur 4, Cara pemajanan : pencemar masuk atau kontak dengan tubuh manusia
misalnya: tertelan, pernapasan atau kontak kulit.
Lingkungan domestik/pemukiman
Lingkungan kerja
2. PENGELOLAAN RISIKO
Upaya mengendalikan risiko dampak pada tingkat yang tidak membahayakan
kesehatan, meliputi :
Partisipasi masyarakat
Pengendalian bahaya :
Pemantauan risiko
3. KOMUNIKASI RISIKO
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
1. Ridwan, M dan Oka Lesmana (2018). Model Pemberdayaan Suku Anak Dalam
Bidang Kesehatan di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Jambi. Vol. 2, No. 2 : 97-103.
2. Handayani, L., dkk 2012. Menaklukan Kanker Serviks dan Kanker Payudara
dengan 3 Terapi Alami. Jakarta : Agromedia Pustaka.
3. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Timmreck, Thomas C, 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar. Nganjuk : EGC.
5. Murthi B. 1997. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
6. Bahan Mata Kuliah Epidemiologi Dasar. Depok: FKM UI; 2008.
7. R. B, Bonita R, Kjellstrom T. 1993. Basic Epidemiology. Geneva: World Health
Organization.
8. Schlesselman JJ. 1982. Case-Control Studies. New York: Oxford University
Press.
9. R B. 1997. Dasar-dasar Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
10. Gordis L. 2004. Epidemiology Third Edition. Philadepia: Elseiver Saunders.
11. Sutrisna B. 1986. Pengantar Metode Epidemiologi. Jakarta: Dian Rakyat.
12. Sagrim, Marthen dkk 2015. Kearifan Lokal Komunitas Adat Terpencil Suku
Taburta dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berbasis Rumah Tangga Jurnal
MKMI, hal. 218-227