Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dan
sisi bagian yang atas lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Bentuk ini
menyebabkan kecepatan aliran udara di bagian atas lebih besar daripada di bagian
bawah (v2 > v1).
Dari persamaan Bernoulli kita dapatkan :
P1 + ρ . v 21+ ρ g h 1=P2+ ρ. v 22+ ρ g h2
Ketinggian kedua sayap dapat dianggap sama (h1 = h2), sehingga ρ g h1 = ρ g h2. Dengan
demikian, persamaan di atas dapat ditulis :
P1 + ρ . v 21=P2 + ρ . v 22
P1−P2= ρ. v22 −ρ . v 21
P1−P2= ρ(v 22−v 21)
Pada persamaan di atas dapat dilihat bahwa jika v2 > v1 kita dapatkan P1 > P2 untuk luas
penampang sayap F1 = P1 A dan F2 = P2 A, kita dapatkan bahwa F1 > F2. Selisih gaya pada
bagian bawah dan bagian atas sayap (F1 – F2) menghasilkan gaya angkat pada pesawat
terbang. Dengan demikian, gaya angkat pesawat terbang dirumuskan sebagai:
1
F 1−F2= ρ A(v 22−v 21)
2
2. Penyemprot nyamuk atau sejenisnya
Ketika kita meniup sedotan tersebut, maka air yang terdapat di dalam gelas akan naik
dan menyemprot ke luar.
Ketika anda menekan batang pengisap, udara dipaksa keluar dari tabung pompa melalui
tabung sempit pada ujungnya. Semburan udara yang bergerak dengan cepat mampu
menurunkan tekanan pada bagian atas tabung tandon yang berisi cairan racun. Hal ini
menyebabkan tekanan atmosfer pada permukaan cairan turun dan memaksa cairan
naik ke atas tabung. Semburan udara berkelajuan tinggi meniup cairan, sehingga cairan
dikeluarkan sebagai semburan kabut halus.
3. Venturimeter
Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan kecepatan aliran zat
cair. Dengan memasukkan venturimeter ke dalam aliran fluida, kecepatan aliran fluida
dapat dihitung menggunakan persamaan Bernoulli berdasarkan selisih ketinggian air
atau selisih ketinggian raksa. Venturimeter ada dua macam, yaitu venturimeter tanpa
manometer dan venturimeter dengan manometer. Mari kita bahas satu persatu!
a. Venturimeter tanpa manometer
Dengan menggunakan
persamaan kontinuitas A1 . v1 =
A2 . v2 untuk mendapatkan hubungan antara v2 dan v1 maka v1 dapat dihitung.
Perhatikan gambar 4 di atas! Sebuah manometer air raksa dipasang pada kedua
pipa venturimeter. Air dengan massa jenis ρ mengalir memasuki pipa
berpenampang besar dengan kecepatan v1 menuju pipa berpenampang kecil
dengan kecepatan v2 di mana v2 > v1. Ketika air dialirkan terjadi perbedaan
ketinggian (h) raksa dengan massa jenis ρr pada kedua pipa manometer. Dalam hal
ini berlaku h1 = h2 sehingga ρ g h1 = ρ g h2.
Pada venturimeter tersebut berlaku persamaan Bernoulli sebagai berikut.
( ρr −ρ ) g h=ρ ( v 22−v 21 )
Dengan menggunakan persamaan kontinuitas A1 . v1 = A2 . v2 maka v1 dapat
dihitung.
4. Tabung Pitot
Alat ukur yang dapat Anda gunakan untuk mengukur kelajuan gas adalah tabung
pitot. Perhatikan Gambar. 5! Gas (misalnya udara) mengalir melalui lubang-lubang di
titik a. Lubang-lubang ini sejajar dengan arah aliran dan dibuat cukup jauh di belakang
sehingga kelajuan dan tekanan gas di luar lubang-lubang tersebut mempunyai nilai
seperti halnya dengan aliran bebas. Jadi, va = v (kelajuan gas) dan tekanan pada kaki kiri
manometer tabung pitot sama dengan tekanan aliran gas (Pa).
Perbedaan tekanan ini sama dengan tekanan hidrostatika fluida (raksa) pada
manometer.
Oleh karena itu, kecepatan aliran gas vA = v dapat dirumuskan sebagai berikut.