Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN ASAS BERNOULLI

1. Gaya angkat sayap pesawat terbang


Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa pesawat terbang dapat terbang? Mengapa
bentuk sayap pesawat selalu seperti itu? Selain karena gaya dorong mesin, sebuah
pesawat dapat terbang karena adanya penerapan hukum Bernoulli pada sayap
pesawat. Banyak sayap pesawat terbang sedemikian rupa sehingga garis arus aliran
udara yang melalui sayap adalah tetap (streamline).

Gambar 1. Garis-garis arus di sekitar sayap pesawat terbang

Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dan
sisi bagian yang atas lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Bentuk ini
menyebabkan kecepatan aliran udara di bagian atas lebih besar daripada di bagian
bawah (v2 > v1).
Dari persamaan Bernoulli kita dapatkan :
P1 + ρ . v 21+ ρ g h 1=P2+ ρ. v 22+ ρ g h2
Ketinggian kedua sayap dapat dianggap sama (h1 = h2), sehingga ρ g h1 = ρ g h2. Dengan
demikian, persamaan di atas dapat ditulis :
P1 + ρ . v 21=P2 + ρ . v 22
P1−P2= ρ. v22 −ρ . v 21
P1−P2= ρ(v 22−v 21)
Pada persamaan di atas dapat dilihat bahwa jika v2 > v1 kita dapatkan P1 > P2 untuk luas
penampang sayap F1 = P1 A dan F2 = P2 A, kita dapatkan bahwa F1 > F2. Selisih gaya pada
bagian bawah dan bagian atas sayap (F1 – F2) menghasilkan gaya angkat pada pesawat
terbang. Dengan demikian, gaya angkat pesawat terbang dirumuskan sebagai:
1
F 1−F2= ρ A(v 22−v 21)
2
2. Penyemprot nyamuk atau sejenisnya

Lakukan demonstrasi berikut!!!!

Alat dan bahan :

1. Gelas yang berisikan air


2. Sedotan yang dipotong menjadi dua
kemudian dibengkokkan (ingat :
sedotan tidak sampai putus!)

Coba kalian tiup sedotan tersebut, apa yang


terjadi pada air dalam gelas tersebut??

Ketika kita meniup sedotan tersebut, maka air yang terdapat di dalam gelas akan naik
dan menyemprot ke luar.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi??...

Karena berdasarkan hukum Bernoulli, pada tempat yang kecepatannya besar,


tekanannya akan mengecil. Akibatnya, tekanan udara pada bagian atas sedotan lebih
kecil daripada tekanan udara pada permukaan cairan dalam gelas. Karena perbedaan
tekanan ini cairan akan bergerak naik dan tersembur keluar dalam bentuk kabut
bersama semburan udara pada ujung sedotan. Hal ini serupa dengan alat penyemprot
nyamuk/serangga. Mengapa??

Gambar 2. Penyemprot racun serangga

Ketika anda menekan batang pengisap, udara dipaksa keluar dari tabung pompa melalui
tabung sempit pada ujungnya. Semburan udara yang bergerak dengan cepat mampu
menurunkan tekanan pada bagian atas tabung tandon yang berisi cairan racun. Hal ini
menyebabkan tekanan atmosfer pada permukaan cairan turun dan memaksa cairan
naik ke atas tabung. Semburan udara berkelajuan tinggi meniup cairan, sehingga cairan
dikeluarkan sebagai semburan kabut halus.

3. Venturimeter
Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan kecepatan aliran zat
cair. Dengan memasukkan venturimeter ke dalam aliran fluida, kecepatan aliran fluida
dapat dihitung menggunakan persamaan Bernoulli berdasarkan selisih ketinggian air
atau selisih ketinggian raksa. Venturimeter ada dua macam, yaitu venturimeter tanpa
manometer dan venturimeter dengan manometer. Mari kita bahas satu persatu!
a. Venturimeter tanpa manometer

Gambar 3. Venturimeter tanpa manometer

Perhatikan gambar 3! Air dengan massa jenis ρ mengalir memasuki pipa


berpenampang besar dengan kecepatan v1 menuju pipa berpenampang kecil
dengan kecepatan v2 dimana v2 > v1. Ketika air dialirkan, terjadi perbedaan
ketinggian air (h) pada kedua pipa vertikal. Dalam hal ini berlaku h 1 = h2 sehingga ρ
g h 1 = ρ g h2 .
Persamaan Bernoulli pada venturimeter adalah sebagai berikut.

Dengan menggunakan
persamaan kontinuitas A1 . v1 =
A2 . v2 untuk mendapatkan hubungan antara v2 dan v1 maka v1 dapat dihitung.

b. Venturimeter dengan manometer

Gambar 4. Venturimeter dengan manometer

Perhatikan gambar 4 di atas! Sebuah manometer air raksa dipasang pada kedua
pipa venturimeter. Air dengan massa jenis ρ mengalir memasuki pipa
berpenampang besar dengan kecepatan v1 menuju pipa berpenampang kecil
dengan kecepatan v2 di mana v2 > v1. Ketika air dialirkan terjadi perbedaan
ketinggian (h) raksa dengan massa jenis ρr pada kedua pipa manometer. Dalam hal
ini berlaku h1 = h2 sehingga ρ g h1 = ρ g h2.
Pada venturimeter tersebut berlaku persamaan Bernoulli sebagai berikut.
( ρr −ρ ) g h=ρ ( v 22−v 21 )
Dengan menggunakan persamaan kontinuitas A1 . v1 = A2 . v2 maka v1 dapat
dihitung.

4. Tabung Pitot
Alat ukur yang dapat Anda gunakan untuk mengukur kelajuan gas adalah tabung
pitot. Perhatikan Gambar. 5! Gas (misalnya udara) mengalir melalui lubang-lubang di
titik a. Lubang-lubang ini sejajar dengan arah aliran dan dibuat cukup jauh di belakang
sehingga kelajuan dan tekanan gas di luar lubang-lubang tersebut mempunyai nilai
seperti halnya dengan aliran bebas. Jadi, va = v (kelajuan gas) dan tekanan pada kaki kiri
manometer tabung pitot sama dengan tekanan aliran gas (Pa).

Gambar 5. Diagram penampang sebuah tabung pitot


Lubang dari kaki kanan manometer tegak lurus terhadap aliran sehingga kelajuan
gas berkurang sampai ke nol di titik b (vb = 0). Pada titik ini gas berada dalam keadaan
diam. Tekanan pada kaki kanan manometer sama dengan tekanan di titik b (pb). Beda
ketinggian titik a dan b dapat diabaikan (ha = hb), sehingga perbedaan tekanan yang
terjadi menurut persamaan Bernoulli adalah sebagai berikut.

Perbedaan tekanan ini sama dengan tekanan hidrostatika fluida (raksa) pada
manometer.

Oleh karena itu, kecepatan aliran gas vA = v dapat dirumuskan sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai