Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR KARYA DESAIN INTERIOR EKSPLORASI

DIR 304

EKSPLORASI BUDAYA PADA DESAIN INTERIOR


RESTAURANT 2M GIANYAR, BALI

OLEH :

I KADEK AGUS PASTIKA


201705032

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
DENPASAR
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kata budaya atau kebudaayaan berasal dari bahasa sansekerta berarti buddayah,
budaya merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan budi dan akal
manusia. Kuntjaraninggrat berpendapat bahwa budaya terbentuk dari tujuh unsur
yang disebut tujuh unsur kebudayaan universal yaitu, bahasa, sistem pengetahuan,
organisasi sosial, teknologi, mata pencaharian, sistem religi, dan kesenian.
Negara Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman budaya yang sangat
kaya. Keanekaragamanya Indonesia membuat banyak orang luar tertarik untuk
berkunjung ke Indonesia. Pulau Bali merupakan Provinsi yang paling banyak
dikunjungi oleh parawisatawan baik lokal maupun mancanegara yang membuat
Pulau Bali menjadi daerah industri pariwisata. Pesatnya perkembangan pariwisata
di Pulau Bali membuat banyaknya bisnis yang bergerak pada sektor pariwisata
seperti, akomodasi, pusat perbelanjaan, hiburan malam, rekreasi,wisata busaya,
serta bisnis yang bergerak dalam kuliner yaitu restoran 2M yang merupakan
sebuah restoran keluarga, berdiri sejak 1997 beralamat di Jalan Raya Singapadu,
Sukawati, Bali.
Restoran belakangan ini tidak hanya sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan
primer saja, restoran kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat
modern. Restoran kini dipakai sebagai tempat nongkrong, tempat berkumpul
keluarga, tempat bertemu dengan rekan bisnis,tempat mengerjakan tugas atau
pekerjaan, bahkan tempat mengadakan event Fenomena tersebut menuntut agar
restoran menambah kompleksitas operasionalnya. Pesatnya perkembangan
pariwisata serta meningkatnya kebutuhan masyarakat menjadikan bisnis restoran
menjadi bisnis yang menjanjikan sehingga muncul banyak kompetitor bisnis
restoran yang menawarkan berbagai fasilitas serta konsep yang menarik untuk
konsumen.
Gambar 1. Data jumlah restoran menurut kota/kabupaten di Bali.
Sumber : (Badan Pusat Statistik Pulau Bali, 2020)
Dari Gambar 1. Dapat disimpukan pada tahun 2012 terhitung ada 1339 Restoran di
Bali, tahun 2013 tejadi penurunan menjadi 1069 restoran dan rumah makan, tahun
2014 terjadi penaikan menjadi 2058 restoran dan rumah makan, dari tahun 2015
sampai dengan tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 2518 restoran dan rumah
makan di Pulau Bali. Data diatas memperlihatkan persaingan bisnis dalam bidang
restoran memang sangat ketat.
Kotler dan keller (2009: 10) menyatakan bahwa “Sebuah desain dapat
memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan, dikarenakan desain
mempengaruhi peningkatan tampilan, suasana, serta fungsi produk. Penggunaan
desain merupakan langkah potensial untuk mendiferensiasikan produk dan jasa
perusahaan.”
Sebagai Mahasiswa Desain Interior Institut Seni Indonesia Denpasar dituntut
menekankan culturepreneurship dimana memaksimalkan potensi seni dan budaya
sebagai komoditas yang bernilai ekonomis dalam sebuah karya desain.
Culturepreneur dapat didefinisikan sebagai individu yg memberdayakan aset
budaya dalam kewirausahaan.
Restoran 2M yang beralamat di Jalan Raya Singapadu, Sukawati dipilih sebagai
studi kasus Mahasiswa Desain Interior Institut Seni Indonesia Denpasar.
Mengingat lokasi restoran dan potensi lingkungan yang dimiliki sangat
memungkinkan untuk dikembangkan melalui studi eksplorasi karya desain yang
berbasis riset serta memanfaatkan sumber budaya sehingga menambah nilai
kometitif dan memberikan nilai ekonomis bagi perusahaan.b

1.2 Rumusan masalah


a. Bagaimana mengeksplorasi tradisi Liwetan ke dalam elemen – elemen desain
agar dapat memecahkan masalah pada interior restoran ?
b. Bagaimana merancang program ruang pada desain interior restoran agar dapat
memenuhi keseluruhan aktivitas didalamnya ?

1.3 Batasan masalah


Proses perancangan desain interior restoran 2M akan dibatasi dengan keluasan
lahan 6 are. Perancangan ruang yang akan dilakukan meliputi area makan, dapur,
serta area parkir dan berfokus pada optimalisasi elemen estetis, material, budaya,
teknologi, dan sistem pada interior restoran 2M.

1.4 Tujuan dan manfaat desain


1.4.1 Tujuan desain
a. Melakukan studi eksolorasi berbasis riset untuk menemukan sebuah konsep
restoran yang dapat memecahkan masalah pada Restoran 2M.
b. Merancang program ruang pada desain interior Restoran 2M agar seluruh
aktivitas di dalam ruangan berjalan maksimal.

1.4.2 Manfaat desain


a. Memberikan pengalaman dan wawasan seorang Mahasiswa Desain Interior
sejauh mana seorang Mahasiswa Desain Interior dapat mengeksplorasi sebuah
karya desain interior.
b. Memberikan suatu keunggulan kometitif bagi perusahaan sehingga berdampak
provit bagi perusahaan.
c. Memberikan sebuah rancangan baru berdasarkan riset dan data lapangan,
sehingga dapat menjadi referensi/acuan terkait studi eksplorasi restoran dengan
pendekatan budaya yang sesuai dengan kaidah- kaidah desain interior yang
ada.
1.5 Metode desain
Dalam mempermudah proses perancangan restoran 2M, penulis memilih untuk
menggunakan metode Design Thinking dimana terdiri dari tahapan (1) Empathize and
Define yaitu memamahami permasalahan di lapanagan kemudian mengelompokan data
sehingga dapat merumuskan permasalahan dengan menggunakan metode survey
lapangan, wawancara dan studi literatur; (2) Research dengan metode survey lapangan,
wawancara, studi literatur; (3) Idea (desain skematik) menganalisa permasalahan secara
sistematis seehingga menemukan ide yang dijabarkan dengan metode mind mapping,
moodboard, sketsa; (4) Prototype yaitu tahapan pembuatan gambar kerja serta
rendering (5) Test) yaitu dengan melewati proses evaluasi dan merevisi dari rancangan
yang telah dibuat; (6) Implement yaitu memperkenalkan hasisl desain ke ranah publik
dengan melakukan metode exhibiti

1.6 Sistematika penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Batasan masalah
1.4 Tujuan dan manfaat
1.5 Metode desain
1.6 Sistematika penulisan
BAB 2 TINJAUAN LITERATUR
2.1 Tinjauan umum desain interior restoran
2.2 Tinjauan khusus eksplorasi budaya
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Identitas kasus
3.2 Data lapangan
3.3 Analisis data lapangan
3.4 Sintesis dan pengembangan gagasan ide
BAB 4 KONSEP
4.1 Penjabaran konsep
BAB 5 PENUTUP
BAB 2
TINJAUAN LITERATUR

2.1 Tinjauan umum desain interior restoran


a. Pengertian restoran
Restoran merupakan sebuah perusahaan komersial yang bergerak di bidang jasa
pelayanan makanan dan minuman yang berada di suatu tempat dan dikelola
secara profesional.
b. Fungsi restoran
Fungsi restoran adalah sebagai tempat penyedia kebutuhan primer manusia
yaitu makan dan minum serta sebagai tempat bersosial.
c. Klasifikasi restoran
Menurut Soekresno (2000) restoran dapat diklasifikasikan menjadi tiga
diantaranya adalah :
1. Restoran formal
perusahaan komersial yang bergerak di bidang jasa pelayanan makanan
dan minuman yang berada di suatu tempat dan dikelola secara
profesional dengan pelayanan exlusive. Contoh restoran formal yaitu,
Gourmet, Member Restaurant, Executive Restaurant, Super Club, Main
Dining Room.
2. Restoran informal
perusahaan komersial yang bergerak di bidang jasa pelayanan makanan
dan minuman yang lebih mengutamakan kepraktisan, kecepatan
pelayanan, serta kecepatan jumlah konsumen yang silih berganti.
Contoh restoran informal yaitu, Cooffee Shop, Bistro, Café, Cafeteria,
Fast Food, Canteen, Family Restauran, Tavern, Pub.
3. Restoran Khusus
perusahaan komersial yang bergerak di bidang jasa pelayanan makanan
dan minuman khas dari suatu dari suatu daerah, atau negara tertentu
beserta sistem pelayanan dan suasananya. Contoh restoran khusus yaitu,
Balinese Food Restaurant, Indonesian Food Restaurant, Chinese Food
Restaurant, Japanese Food Restaurant, Indian Food Restaurant, Italian
Food Restaurant.
d. Jenis pelayanan restoran
1. Table service
Sebuah sistem pelayanan dimana tamu duduk di kursi menghadap meja
makan, kemudian makanan dan minuman dibawakan langsung ke meja
tamu oleh pelayan restoran
2. Counter Service
Sebuah sistem pelayanan dimana tamu duduk di counter posisinya tepat
di depan pelayan kemudian makanan dan minuman disajikan di atas
counter.
3. Self Service atau Buffet service
Sebuah sistem pelayanan dimana tamu bebas mengambil hidanganya
sendiri sesuai dengan seleranya dimana hidangan sudah tertata rapi
diatas meja hidang.
4. Take out Service
Sebuah sistem pelayanan dimana makanan sudah siap ataupun disiapkan
terlebih dahulu kemudian dibungkus, jadi tamu tidak makan ditempat.
e. Antopometri dan ergonomi pada restoran
Antopometri merupakan sebuah ilmu yang berkaitan dengan dimensi tubuh
manusia. Ergonomi merupakan ilmu yang berkaitan dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia dalam melakukan pekerjaanya sehingga memperoleh
sebuah kenyamanan dalam melakukan pekerjaan.
Gambar 2. Area yang dibutuhkan untuk operasional dan tamu.
Sumber : (Data arsitek jilid 2, edisi 33).

Gambar 3. Area yang dibutuhkan untuk operasional dan tamu.


Sumber : (Data arsitek jilid 2, edisi 33).

Gambar 4. Dimensi kursi dan meja.


Sumber : (time saver standards interior design and space planning).
Gambar 5. Penataan meja secara paralel.
Sumber : (Data arsitek jilid 2, edisi 33).

Gambar 6. Penataan meja secara diagonal.


Sumber : (Data arsitek jilid 2, edisi 33).

Gambar 7. Penataan meja secara rapat.


Sumber : (Data arsitek jilid 2, edisi 33).
Gambar 8. Sirkulasi civitas.
Sumber : (time saver standards interior design and space planning).

Gambar 9. Sirkulasi civitas.


Sumber : (time saver standards interior design and space planning).

Gambar 10. Sirkulasi civitas.


Sumber : (time saver standards interior design and space planning).
2.2 Tinjauan khusus tentang eksplorasi budaya

a. Pengertian eksplorasi

Menurut KBBI, eksplorasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) definisi antara lain
sebagai berikut.

1. Ekplorasi (Kata Benda)


Eksplorasi sebagai kata benda diartikan sebagai sebuah penjelajahan lapangan
dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak (tentang keadaan),
terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu. Bisa juga diartikan
sebagai sebuah penyelidikan atau penjajakan.

2. Eksplorasi Pendidikan
Eksplorasi di bidang pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan untuk
memperoleh pengalaman baru dari situasi yang baru.

b. Pengertian budaya
Kata budaya atau kebudaayaan berasal dari bahasa sansekerta berarti buddayah,
budaya merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan budi dan akal
manusia.
c. Tujuh unsur budaya
Kuntjaraninggrat berpendapat bahwa budaya terbentuk dari tujuh unsur yang
disebut tujuh unsur kebudayaan universal yaitu, bahasa, sistem pengetahuan,
organisasi sosial, teknologi, mata pencaharian, sistem religi, dan kesenian.
d. Rumah joglo
Rumah Joglo merupakan salah satu bangunan dengan langgam arsitektur
tradisional di Jawa Tengah. Rumah Joglo memiliki kerangka berupa elemen
bangunan yang terdiri atas zona utama yakni soko guru yang merupakan empat
tiang utama yang biasanya disebut sebagai kolom struktur dengan fungsi utama
menyangga struktur bangunan serta tumpang sari yang merupakan susunan
beberapa balok horisontal yang kemudian disangga oleh soko guru. Susunan
ruangan pada Joglo dibagi menjadi tiga bagian utama yakni ruang pertemuan
yaitu pendapa, ruang tengah yang disebut dengan pringgitan, serta ruang
belakang yaitu dalem dimana berfungsi sebagai ruang keluarga yang tidak boleh
khalayak umum masuk ke daerah ini. Bentuk denah Rumah Joglo terdapat dua
tipologi, bentuk persegi panjang dan bujur sangkar, hal ini disesuaikan dengan
estetika hidup masyarakat Jawa dimana memiliki prinsip yang tegas dan
bertanggung jawab dalam menjalani kehidupannya.

Gambar 11. Varian Rumah Joglo.


Sumber : (Google.com 2020).

Anda mungkin juga menyukai