Anda di halaman 1dari 6

Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks

COVID-19
Panduan sementara
6 April 2020

Latar Belakang mentransmisikannya ke orang lain.3-8 Beberapa laporan


dalam jumlah terbatas mencatat terjadinya penularan
Dokumen ini menyampaikan anjuran mengenai prasimtomatik ini melalui pelacakan kontak dan
penggunaan masker di tengah masyarakat, selama penyelidikan pada kelompok (klaster) kasus
perawatan di rumah (home care), dan di tempat pelayanan terkonfirmasi. 3-8 Hal ini didukung oleh data yang
kesehatan di wilayah-wilayah yang telah melaporkan mengindikasikan bahwa beberapa orang dapat
kasus COVID-19. Dokumen ini diperuntukkan bagi menunjukkan hasil tes positif COVID-19 dari 1-3 hari
anggota masyarakat, tenaga profesional kesehatan sebelum menunjukkan adanya gejala-.9,10 Oleh karena itu,
masyarakat dan pencegahan dan pengendalian infeksi ada kemungkinan orang yang terinfeksi COVID-19 dapat
(PPI), pengelola pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, mentransmisikan virus tersebut sebelum munculnya
dan kader kesehatan. Dokumen ini akan diperbarui seiring gejala.
perkembangan data.
Penting disadari bahwa penularan prasimtomatik terjadi
Informasi yang ada saat ini mengindikasikan bahwa dua karena adanya penyebaran virus melalui percikan yang
cara utama transmisi virus COVID-19 adalah percikan dapat menyebabkan infeksi atau melalui sentuhan dengan
(droplet) saluran pernapasan dan kontak. Percikan saluran permukaan benda yang terkontaminasi virus ini. WHO
pernapasan dihasilkan saat seseorang batuk atau bersin. terus memantau bukti-bukti baru mengenai topik yang
Setiap orang yang berada dalam kontak erat (dalam radius penting ini dan akan memberikan perkembangan seiring
1 m) dengan orang yang menunjukkan gejala-gejala semakin tersedianya informasi.
gangguan pernapasan (batuk, bersin) berisiko terpapar
percikan saluran pernapasan yang kemungkinan dapat Dalam dokumen ini, masker medis berarti masker bedah
menyebabkan infeksi (infeksius). Percikan juga dapat atau prosedur yang pipih atau terlipat (sebagian ada yang
jatuh ke permukaan benda di mana virus tetap aktif; oleh berbentuk seperti mangkuk); masker ini dipasang ke
karena itu, lingkungan sekitar terdekat dari orang yang kepala dengan tali. Masker ini diuji sesuai serangkaian
metode uji standar (ASTMF2100, EN 14683, atau yang
terinfeksi dapat menjadi sumber penularan (penularan
kontak).1 setara) yang bertujuan menyeimbangkan tingkat
penyaringan (filtrasi) yang tinggi, fasilitasi pernapasan
WHO baru-baru ini merangkum laporan-laporan penggunanya, dan bisa juga tingkat kedap cairan
transmisi virus COVID-19 dan memberikan gambaran (resistansi penetrasi cairan). Dokumen ini tidak berfokus
singkat bukti-bukti yang ada tentang penularan dari pada respirator; panduan tentang penggunaan respirator
orang-orang bergejala (simtomatik), yang belum dapat dilihat di panduan PPI dalam pelayanan kesehatan
menunjukkan gejala (prasimtomatik), dan tidak bergejala saat diduga terjadi infeksi COVID-19.11
(asimtomatik) a yang terinfeksi COVID-19 (informasi
lengkap tersedia dalam WHO COVID-19 Sitrep 79).2 Penggunaan masker medis adalah salah satu langkah
pencegahan yang dapat membatasi penyebaran penyakit-
Bukti yang ada saat ini mengindikasikan bahwa penyakit penyakit saluran pernapasan tertentu yang diakibatkan
ini umumnya ditularkan oleh kasus-kasus terkonfirmasi oleh virus, termasuk COVID-19. Namun, penggunaan
laboratorium simtomatik. Rata-rata masa inkubasi masker saja tidak cukup memberikan tingkat
COVID-19, yaitu jangka waktu mulai terpapar virus perlindungan yang memadai, dan harus dilakukan
sampai dengan munculnya (onset) gejala, adalah 5-6 hari, juga langkah-langkah lain. Terlepas dari apakah masker
tetapi masa inkubasi ini bisa mencapai 14 hari. Jangka digunakan atau tidak, kepatuhan maksimal dalam
waktu ini juga disebut sebagai masa “prasimtomatik”, dan menjaga kebersihan tangan dan langkah-langkah PPI
beberapa orang yang terinfeksi dalam masa prasimtomatik lainnya sangat penting untuk mencegah penularan
ini dapat menjadi sumber penularan dan COVID-19 dari orang ke orang. WHO telah menyusun

a yang tidak menunjukkan gejala. Tingkat infeksi


Kasus terkonfirmasi laboratorium asimtomatik adalah
orang yang terinfeksi COVID-19 yang tidak asimtomatik yang sebenarnya akan ditentukan dari
menunjukkan gejala. Penularan asimtomatik berarti penelitian-penelitian serologis.
transmisi virus dari seseorang
Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks COVID-19

panduan strategi-strategi PPI untuk perawatan di rumah • sering membersihkan tangan, menggunakan cairan
(home care)12 dan di tempat pelayanan kesehatan11 yang antiseptik berbahan dasar alkohol jika tangan tidak
dapat digunakan saat diduga COVID-19. tampak kotor atau sabun dan air bersih mengalir saat
tangan terlihat kotor;
Di masyarakat • menutup hidung dan mulut dengan lengan yang
terlipat atau tisu saat batuk atau bersin, segera
Penelitian tentang influenza, penyakit serupa influenza membuang tisu tersebut setelah dipakai, dan
(influenza-like illness), dan coronavirus pada manusia membersihkan tangan;
memberi bukti bahwa penggunaan masker medis dapat • menghindari menyentuh mulut, hidung, dan mata.
mencegah penyebaran percikan yang dapat menyebabkan
infeksi dari orang yang terinfeksi ke orang lain dan Di beberapa negara, masker dipakai sesuai dengan
kemungkinan kontaminasi lingkungan akibat percikan kebiasaan setempat atau sesuai anjuran otoritas nasional
ini.13 Bukti bahwa penggunaan masker medis oleh orang dalam konteks COVID-19. Dalam situasi demikian,
sehat di dalam rumah atau oleh orang-orang yang praktik terbaik cara menggunakan, melepas, dan
melakukan kontak dengan pasien, atau oleh orang-orang membuang masker serta membersihkan tangan setelah
di tengah perkumpulan besar yang berfungsi sebagai melepas masker harus diikuti.
pencegahan masih terbatas.14-23 Namun, saat ini belum ada
bukti bahwa mengenakan masker (baik masker medis atau
Anjuran bagi pengambil keputusan tentang
jenis lainnya) oleh orang sehat di tengah masyarakat
penggunaan masker untuk orang-orang yang sehat di
secara umum, termasuk penggunaan masker secara
tengah masyarakat
bersama-sama padamasyarakat luas, dapat mencegah
masyarakat dari infeksi virus saluran pernapasan, Sebagaimana disebutkan di atas, penggunaan masker
termasuk COVID-19. secara meluas oleh orang-orang sehat di tengah
masyarakat tidak didukung oleh bukti yang ada dan
Masker medis harus disediakan untuk tenaga
menyebabkan ketidakpastian serta risiko-risiko yang
kesehatan. Penggunaan masker medis oleh masyarakat
bersifat kritis. WHO memberikan anjuran berikut kepada
dapat menciptakan rasa aman yang semu sehingga
para pengambil keputusan sehingga dapat menerapkan
langkah-langkah kesehatan lain seperti menjaga
pendekatan berdasarkan risiko.
kebersihan tangan dan menjaga jarak fisik tidak
dihiraukan, dan tetap menyentuh bagian wajah di balik Para pengambil keputusan disarankan
masker dan di bawah mata. Hal ini menyebabkan kerugian mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
yang dapat dihindari, serta mengakibatkan masker tidak
dapat digunakan oleh orang-orang yang terlibat dalam 1. Tujuan penggunaan masker: dasar dan alasan
pelayanan kesehatan, yang paling membutuhkan masker, penggunaan masker harus jelas – apakah masker
terutama saat ketersediaan masker terbatas. digunakan sebagai pengendalian sumber infeksi
(digunakan oleh orang yang terinfeksi) atau
Orang yang menunjukkan gejala harus: pencegahan COVID-19 (digunakan oleh orang sehat)
• mengenakan masker medis, mengisolasi diri, dan 2. Risiko paparan terhadap virus COVID-19 dalam
segera mencari pertolongan medis saat mulai merasa konteks setempat:
tidak sehat. Gejala dapat berupa demam, rasa letih, − Populasi: situasi epidemiologi tentang
batuk, sakit tenggorokan, dan sesak napas. Penting bagaimana virus bersirkulasi (misal, klaster
diingat bahwa gejala-gejala awal bagi orang-orang kasus atau penularan di masyarakat), serta
yang terinfeksi COVID-19 dapat terasa sangat kapasitas surveilans dan pemeriksaan setempat
ringan; (misal, pelacakan kontak dan tindak lanjut,
• mengikuti instruksi cara memakai, melepaskan, dan kemampuan melakukan pemeriksaan).
membuang masker medis; − Individu: bekerja dengan berkontak erat dengan
• melakukan semua langkah pencegahan, terutama masyarakat (misal, kader kesehatan, kasir)
menjaga kebersihan tangan dan menjaga jarak fisik 3. Kerentanan orang/populasi untuk terkena penyakit
dengan orang lain. atau berisiko lebih tinggi meninggal, misal, orang-
orang dengan penyakit lainnya (komorbid), seperti
Semua orang harus: penyakit jantung (kardiovaskular) atau diabetes
• menghindari perkumpulan orang dan ruang tertutup mellitus, dan kelompok lanjut usia.
yang ramai; 4. Situasi kehidupan populasi terkait kepadatan
• menjaga jarak fisik sekurang-kurangnya 1 m dari penduduk, seberapa jauh prinsip menjaga jarak fisik
orang lain, terutama orang yang menunjukkan gejala dapat dilakukan (misal, di bis yang penuh), dan risiko
saluran pernapasan (misalnya., batuk, bersin);

-2-
Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks COVID-19

penyebaran cepat (misal, tempat tertutup, pemukiman WHO berkolaborasi dengan mitra-mitra penelitian dan
kumuh, asrama/tempat serupa asrama). pengembangan untuk lebih memahami efektivitas dan
5. Keberlangsungan: ketersediaan dan harga masker, efisiensi masker nonmedis. WHO juga sangat mendorong
dan penerimaan orang terhadap masker negara-negara yang menganjurkan penggunaan masker
6. Jenis masker: masker medis atau masker nonmedis oleh orang-orang sehat di tengah masyarakat untuk
(lihat di bawah) melakukan penelitian tentang topik yang penting ini.
WHO akan memperbarui panduannya saat tersedia bukti
Selain faktor-faktor ini, potensi manfaat penggunaan lebih lanjut.
masker oleh orang yang sehat di tengah masyarakat
mencakup penurunan kemungkinan risiko paparan dari Saat ini, para pengambil keputusan dapat terus
orang yang terinfeksi selama masa “prasimtomatik” dan menganjurkan penggunaan masker nonmedis. Di tempat-
stigmatisasi orang-orang yang mengenakan masker untuk tempat seperti itu, beberapa hal berikut terkait masker
pengendalian sumber infeksi. medis yang harus dipertimbangkan:

Namun, kemungkinan-kemungkinan risiko berikut harus • jumlah lapisan kain/tisu


diperhatikan dengan cermat dalam setiap proses • kemudahan bernapas yang diberikan bagi pengguna
pengambilan keputusan: dari bahan masker
• sifat kedap air/hidrofobik
• kontaminasi oleh diri sendiri dapat terjadi melalui
• bentuk masker
sentuhan dan penggunaan kembali masker yang
• kesesuaian ukuran masker
terkontaminasi
• kemungkinan kesulitan bernapas, tergantung jenis
masker yang digunakan
Perawatan di rumah
• rasa aman yang semu, yang menimbulkan
kemungkinan penurunan kepatuhan dalam Penderita COVID-19 ringan mungkin tidak memerlukan
menjalankan langkah-langkah pencegahan lain perawatan di rumah sakit. Semua pasien yang dirawat di
seperti menjaga jarak fisik dan membersihkan tangan luar rumah sakit (di rumah atau tempat perawatan non-
• pengalihan ketersediaan masker serta kurangnya tradisional) harus diinstruksikan untuk mengikuti
masker bagi tenaga kesehatan yang disebabkannya protokol kesehatan masyarakat setempat/regional tentang
• pengalihan sumber daya dari langkah-langkah isolasi di rumah dan masuk ke rumah sakit rujukan
kesehatan bersama yang efektif, seperti menjaga COVID-19 jika penyakit semakin memburuk.7
kebersihan tangan.
Perawatan di rumah juga dapat menjadi pilihan saat rawat
Terlepas dari pendekatan mana pun yang diambil, inap tidak tersedia atau tidak aman (misal, kapasitas
penyusunan strategi komunikasi yang kuat penting terbatas, dan sumber daya tidak dapat memenuhi
dilakukan guna menjelaskan situasi, kriteria, dan alasan kebutuhan akan pelayanan kesehatan). Panduan PPI
keputusan yang diambil kepada masyarakat. Masyarakat khusus tentang perawatan di rumah sebaiknya diikuti.3
harus mendapatkan instruksi yang jelas tentang masker
jenis apa yang digunakan, kapan dan bagaimana caranya Orang-orang yang diduga terjangkit COVID-19 atau
(lihat bagian tatalaksana masker), dan pentingnya terus yang mengalami gejala-gejala ringan harus:
menjalankan langkah-langkah PPI lain dengan ketat • mengisolasi diri jika isolasi di fasilitas pelayanan
(misal, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak fisik, kesehatan tidak dianjurkan atau tidak memungkinkan
dll.).
• sering membersihkan tangan, menggunakan cairan
Jenis Masker antiseptik berbahan dasar alkohol jika tangan tidak
tampak kotor atau sabun dan air bersih mengalir saat
WHO menekankan bahwa masker medis dan tangan terlihat kotor
respirator harus diprioritaskan bagi tenaga • menjaga jarak sekurang-kurangnya 1 m dengan orang
kesehatan. lain
Penggunaan masker nonmedis, yaitu masker yang terbuat • mengenakan masker medis sesering mungkin;
dari bahan lain (misal, kain katun), di tengah masyarakat masker harus diganti sekurang-kurangnya satu kali
belum cukup dievaluasi. Saat ini belum ada bukti yang setiap hari. Orang yang tidak dapat mengenakan
dapat dijadikan dasar yang mendukung atau menghalangi masker medis harus menerapkan etika batuk dan
diberikannya anjuran penggunaan masker nonmedis di bersin seketat mungkin (menutup hidung dan mulut
tengah masyarakat. dengan tisu sekali pakai saat batuk atau bersin dan
segera membuang tisu tersebut setelah digunakan

-3-
Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks COVID-19

atau menggunakan lengan yang terlipat kemudian setara, saat melaksanakan atau bekerja di tempat
membersihkan tangan) pelaksanaan prosedur-prosedur yang menghasilkan
• menghindari mengontaminasi permukaan benda aerosol, seperti intubasi trakea, ventilasi noninvasif,
dengan air liur, dahak, atau sekresi saluran trakeotomi, resusitasi jantung paru, ventilasi manual
pernapasan sebelum intubasi, dan bronkoskopi.
• meningkatkan aliran udara dan ventilasi di • Panduan pencegahan dan pengendalian infeksi bagi
ruangannya dengan cara membuka jendela dan pintu tenaga kesehatan selengkapnya tersedia di sini.
sebanyak mungkin.
Adanya suatu penelitian yang mengevaluasi penggunaan
Pengasuh atau orang-orang yang juga tinggal di masker kain di fasilitas pelayanan kesehatan yang
tempat yang sama dengan orang yang diduga menunjukkan bahwa tenaga kesehatan yang
mengalami COVID-19 atau yang mengalami gejala- menggunakan masker kain katun lebih berisiko terinfeksi
gejala ringan harus: dibandingkan tenaga kesehatan yang mengenakan masker
• sering membersihkan tangan, menggunakan cairan medis.25 Karena itu, masker kain katun tidak dianggap
antiseptik berbahan dasar alkohol jika tangan tidak sesuai untuk tenaga kesehatan. Terkait APD-APD lain,
tampak kotor atau sabun dan air bersih mengalir saat jika produksi masker kain untuk penggunaan di fasilitas
tangan terlihat kotor pelayanan kesehatan diusulkan untuk dilakukan secara
• menjaga jarak sekurang-kurangnya 1 m dengan orang lokal jika persediaannya tidak cukup atau habis, maka
yang sakit tersebut jika memungkinkan otoritas setempat harus melakukan penilaian atas APD
• mengenakan masker medis saat berada di ruangan yang diusulkan sesuai standar dan spesifikasi teknis
yang sama dengan orang yang sakit minimal yang sesuai.
• segera membuang semua material yang

Tatalaksana masker
terkontaminasi sekresi saluran pernapasan (tisu sekali
pakai) setelah digunakan, kemudian membersihkan
tangan Penggunaan dan pembuangan masker terlepas dari
• meningkatkan aliran udara dan ventilasi di tempat jenisnya penting untuk dilakukan dengan benar untuk
tinggal dengan cara membuka jendela dan pintu memastikan masker tersebut efektif dan untuk
sebanyak mungkin menghindari peningkatan penularan.

Informasi berikut tentang penggunaan tepat masker


Fasilitas pelayanan kesehatan
diambil dari praktik-praktik di fasilitas pelayanan
kesehatan:
WHO memberikan panduan untuk penggunaan APD, • tempatkan masker dengan hati-hati, pastikan masker
termasuk masker, bagi tenaga kesehatan dalam dokumen menutup mulut dan hidung, dan kaitkan dengan kuat
panduan: Penggunaan rasional APD dalam konteks untuk meminimalisasi jarak antara wajah dan masker
COVID-19.24 Berikut ini anjuran untuk para pengunjung • hindari menyentuh masker saat digunakan
fasilitas pelayanan kesehatan: • lepas masker dengan teknik yang benar: jangan
menyentuh bagian depan masker, melainkan
Orang bergejala yang mengunjungi fasilitas lepaskan masker dari belakang
pelayanan kesehatan harus: • setelah melepas atau setiap kali tidak sengaja
• mengenakan masker medis saat menunggu di ruang menyentuh masker yang terpakai, bersihkan tangan
triase atau area-area lain dan selama beraktivitas di dengan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol atau
dalam fasilitas; sabun dan air mengalir jika tangan terlihat kotor
• tidak mengenakan masker medis saat diisolasi di • segera ganti masker saat masker menjadi lembap
kamar sendiri, tetapi menutup mulut dan hidung saat dengan masker baru yang bersih dan kering
batuk atau bersin dengan tisu sekali pakai. Tisu harus • jangan gunakan kembali masker sekali pakai
dibuang dengan benar, kemudian tangan harus segera • buang masker sekali pakai setelah digunakan dan
dibersihkan. segera buang setelah dilepas.
Tenaga kesehatan harus: WHO terus memantau perubahan situasi yang dapat
• Mengenakan masker medis saat memasuki ruangan mengubah isi dari panduan sementara ini. Jika ada faktor
perawatan pasien suspek atau konfirmasi COVID-19 yang berubah, WHO akan menerbitkan panduan yang
• Menggunakan respirator partikulat dengan diperbarui. Jika tidak, dokumen panduan sementara ini
perlindungan setidaknya setara dengan N95 yang akan berlaku hingga 2 tahun sejak tanggal penerbitan.
tersertifikasi US National Institute for Occupational
Safety and Health, FFP2 standar Uni Eropa, atau yang

-4-
Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks COVID-19

Referensi prevention and control during health care


when COVID-19 is suspected: interim
1. Water, sanitation, hygiene and waste guidance, (diakses 29 Januari 2020).
management for COVID-19 12. World Health Organization. Home care for
https://www.who.int/publications- patients with COVID-19 presenting with
detail/water-sanitation-hygiene-and-waste- mild symptoms and management of contacts:
management-for-covid-19 interim guidance (diakses 29 Januari 2020)
2. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) 13. Infection prevention and control of epidemic-
Situation Report – 73. and pandemic-prone acute respiratory
https://www.who.int/docs/default- diseases in health care. Jenewa: World Health
source/coronaviruse/situation- Organization; 2014
reports/20200402- sitrep-73-covid- (https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10
19.pdf?sfvrsn=5ae25bc7_6 665/11 2656/9789241507134_eng.pdf,
3. Yu P, Zhu J, Zhang Z, Han Y. A familial diakses 17 Januari 2020).
cluster of infection associated with the 2019 14. Aiello AE, Coulborn RM, Perez V, et al. A
novel coronavirus indicating possible person- randomized intervention trial of mask use
to-person transmission during the incubation and hand hygiene to reduce seasonal
period. J Infect 2020 doi:10.1093/jiaa077 influenza-like illness and influenza infections
4. Huang R, Xia J, Chen Y, Shan C, Wu C. A among young adults in a university setting.
family cluster of SARS-CoV-2 infection International Journal of Infectious Diseases
involving 11 patients in Nanjing, China 2010;14:E320-E20. doi:
Lancet Infect Dis 2020 doi: 10.1016/ S1473- 10.1016/j.ijid.2010.02.2201
3099(20)30147-X 15. Cowling BJ, Fung ROP, Cheng CKY, et
5. Pan X, Chen D, Xia Y et al. Asymptomatic al. Preliminary Findings of a Randomized
cases in a family cluster with SARS-CoV-2 Trial of Non-Pharmaceutical Interventions
infection. Lancet Infect Dis 2020 doi: to Prevent Influenza Transmission in
10.1016/ S1473- 3099(20)30114-6. Households. Plos One 2008;3(5) doi:
10.1371/journal.pone.0002101
6. Tong Z-D, Tang A, Li K-F, Li P, Wang H-L,
Yi J- P, et al. Potential presymptomatic 16. Suess T, Remschmidt C, Schink SB, et al.
transmission of SARS-CoV-2, Zhejiang The role of facemasks and hand hygiene in
Province, China, 2020. Emerg Infect Dis. the prevention of influenza transmission in
2020 doi: 10.3201/eid2605.200198 households: results from a cluster
randomised trial; Berlin, Jerman, 2009- 2011.
7. Wei WE, Li Z, Chiew CJ, Yong SE, et al. BMC Infect Dis 2012;12:26. doi:
Presymptomatic Transmission of SARS-CoV- 10.1186/1471-2334-12-26.[Pertama
2 — Singapura, 23 Januari–16 Maret 2020. diterbitkan daring: 2012/01/28]
MMWR, 1 April 2020/69.
17. Aiello AE, Perez V, Coulborn RM, et al.
8. Kimball A, Hatfield KM, Arons M, James A, Facemasks, hand hygiene, and influenza
et al. Asymptomatic and Presymptomatic among young adults: a randomized
SARS-CoV-2 Infections in Residents of a intervention trial. PLoS One
Long-Term Care Skilled Nursing Facility — 2012;7(1):e29744.
King County, Washington, Maret 2020. doi:10.1371/journal.pone.0029744. Epub
MMWR, 3 April 2020, 69(13);377–381. 2012 Jan 25. [Pertama diterbitkan daring:
9. World Health Organization. Report of the 2012/02/02]
WHO-China Joint Mission on Coronavirus 18. Barasheed O, Almasri N, Badahdah AM, et
Disease 2019 (COVID-19) 16-24 February al. Pilot Randomised Controlled Trial to Test
2020 [Internet]. Jenewa: World Health Effectiveness of Facemasks in Preventing
Organization; 2020 Tersedia di: Influenza-like Illness Transmission among
https://www.who.int/docs/default- Australian Hajj Pilgrims in 2011. Infect
source/coronaviruse/who-china-joint- Disord Drug Targets 2014;14(2):110- 6. doi:
mission-on- covid-19-final- report.pdf 10.2174/1871526514666141021112855
10. Wei WE, Li Z, Chiew CJ, Yong SE, et al. [Pertama diterbitkan daring: 2014/10/23]
Presymptomatic Transmission of SARS-CoV- 19. Canini L, Andreoletti L, Ferrari P, et al.
2 — Singapura, 23 Januari–16 Maret 2020. Surgical mask to prevent influenza
MMWR, 1 April 2020/69. transmission in households: a cluster
11. World Health Organization. Infection randomized trial. PLoS One

-5-
Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks COVID-19

2010;5(11):e13998. 23. Barasheed O, Alfelali M, Mushta S et al.


doi:10.1371/journal.pone.0013998. Uptake and effectiveness of facemask against
[Pertama diterbitkan daring: 2010/11/26] respiratory infections at mass gatherings: a
systematic review. Int J Infect Dis. 2016
20. MacIntyre CR, Zhang Y, Chughtai AA, et al.
Jun;47:105-11. doi:
Cluster randomised controlled trial to
10.1016/j.ijid.2016.03.023.
examine medical mask use as source control
for people with respiratory illness. BMJ 24. Rational use of personal protectiveequipment
Open 2016;6(12):e012330. doi: for coronavirus disease (COVID-19)
10.1136/bmjopen-2016-012330. [Pertama https://www.who.int/emergencies/diseases/n
diterbitkan daring: 2017/01/01] ovel-coronavirus-2019/technical-
guidance/infection-prevention-and-control
21. Lau JT, Tsui H, Lau M, Yang X. SARS
transmission, risk factors, and prevention in 25. MacIntyre CR, Seale H, Dung TC, Hien NT,
Hong Kong. Emerg Infect Dis. 2004 Aga PH, Chugtai AA, Rahman B, Dwyer
Apr;10(4):587-92. DE, Wang Q. A cluster randomised trial of
cloth masks compared with medical masks in
22. Wu J, Xu F, Zhou W et al. Risk factors for
healthcare workers. BMJ Open
SARS among persons without known
2015;5:e006577. doi:10.1136/bmjopen-2014-
contact with SARS patients, Beijing, China.
006577
Emerg Infect Dis. 2004 Feb;10(2):210-6.

© World Health Organization 2020. Dilindungi sebagian hak. Karya ini tersedia berdasarkan lisensi CC BY-NC-SA 3.0
IGO.

-6-

Anda mungkin juga menyukai