Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

INTERPRETASI EKG

DISUSUN OLEH KELOMPOK V :

1. Dimas Ferry Liskiansyah : 111711006


2. Melfa Safitri : 111711016
3. Nofriza Endah Pratiwi : 111711023
4. Nur Ayu Sulastri : 111711024
5. Raja Pretty Khaidiarta : 111711027

Dosen Pembimbing:
Soni Hendra Sitindaon, S.Kep, Ns, M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH TANJUNGPINANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat I
dalam bentuk makalah dengan judul Interpretasi EKG.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini tidak akan


selesai tanpa adanya bantuan dan bimbingan yang telah diberikan oleh berbagai
pihak. Untuk itu penyusun mengucapkan :

1. Dr. Heri Priatna, SStFt, SKM, S. Sos, MM selaku ketua Stikes Hang Tuah
Tanjungpinang.
2. Soni Hendra Sitindaon, S.Kep, Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat selesai.
3. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan baik moral maupun materil.
4. Teman-teman yang telah memberikan dorongan semangat kepada penyusun.

Kami sadar, bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca juga kami para
penulis. Demikian yang dapat tim penyusun sampaikan atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.

Tanjungpinang, 04 April 2020

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan penulisan......................................................................................1
D. Metode Penulisan........... .........................................................................2
E. Manfaat Penulisan...................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORITIS


A. Definisi....................................................................................................3
B. Interpretasi EKG......................................................................................3
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Elektrokardiogram tetap merupakan standar emas dalam mengidentifikasi
adanya dan lokasi dari infark miokard akut. ST elevasi pada infark miokard akut
dapat memprediksi ukuran infark, responnya terhadap terapi reperfusi, dan
memperkirakan prognosis dari pasien. Distorsi terminal komplek QRS pada
infark miokard akut inferior adalah jika J-point dibandingkan dengan tingginya
gelombang R lebih atau sama dengan 0,5 pada dua atau lebih sadapan inferior
(sadapan II, III, aVF). Birnbaum dkk. menyatakan bahwa adanya distorsi QRS
awal berhubungan dengan tingginya angka kejadian high-degree AV block.
Walaupun sebagian besar bersifat transien, high-degree AV block berhubungan
dengan peningkatan angka kematian selama perawatan di rumah sakit, meskipun
pasien mendapat terapi trombolitik.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, kelompok tertarik membahas tentang “Bagaimana
Interpretasi EKG ?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Di dalam tujuan umum ini kelompok berharap mahasiswa mampu mengetahui
tentang Interpretasi EKG
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah:
a. Agar mahasiswa mampu memahami definisi dari EKG
b. Agar mahasiswa mampu memahami Interpretasi EKG

1
D. Metode Penulisan
1. Metode Kepustakaan
Yaitu dengan mengumpulkan referensi dan beberapa buku seperti buku.
2. Media Internet
Yaitu bersumber dari jurnal dan karya tulis ilmiah di internet yang relevan.

E. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Diharapkan makalah ini dapat mendeskripsikan tentang Intepretasi EKG,
sehingga penulis mampu memahami tentang Intepretasi EKG
2. Bagi Instansi Terkait (Perguruan Tinggi)
Diharapkan makalah ini dapat menambah informasi mengenai, Intepretasi
EKG sehingga pihak sekolah dapat membuatnya sebagai bahan ajar.
3. Bagi Pembaca
Sebagai referensi dan sarana penambah pengetahuan bagi pembaca terutama
berkaitan dengan Intepretasi EKG

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Elektrokardiografi (EKG) adalah pencatatan potensial bioelektrik yang
dipancarkan jantung melalui elektroda-elektroda yang diletakan pada posisi di
permukaan tubuh (Mansjoer, 2007).
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan
potensial atau perubahan voltage yang terdapat dalam jantung (Ruhyanudin,
2007).
Elektrokardiogram adalah grafik yang merekam peubahan potensial listrik
jantung yang dhubungkan dengan waktu (Ruhyanudin, 2007).
Electrocardiogram (ECG atau EKG) merupakan alat diagnose yang digunakan
untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung yang sangat detail. Mervin
J Goldman mendefinisikan elektrokardiogram (ECG) adalah grafik yang
merekam potensial listrik yang dihasilkan denyutan jantung. EKG diperoleh
dengan menempatkan elektrode pada posisi tertentu (sesuai standar) pada dada
dan ekstremitas.

B. Interpretasi EKG
Mesin EKG merekam aktivitas jantung dari beberapa “sudut pandang” yang
disebut dengan “lead”. Untuk mendukung interpretasi EKG, diperlukan
pencatatan data umur pasien, jenis kelamin, tekanan darah (TD), BB, TB, gejala
dan obat-obatan (khususnya digitalis dan antiaritmia).
- Dalam mesin EKG yang banyak digunakan di Indonesia, terdapat 12 lead: I,
II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5, V6. Artinya jantung dilihat dari
12 sudut pandang.
- Lead I, II, III adalah lead bipolar. Maksudnya, ia terdiri dari dua elektroda
yang memiliki potensi muatan yang berbeda (positif dan negatif).

3
- Lead aVR, aVL, aVF adalah lead unipolar, yang terdiri dari satu elektroda
positif dan satu titik referensi (yang bermuatan nol) yang terletak di pusat
medan jantung
- Lead V1-V6 adalah lead unipolar, terdiri dari sebuah elektroda positif dan
sebuah titik referensi yang terletak di pusat listrik jantung.

1. Gelombang P
Ialah defleksi pertama siklus jantung yang menunjukkan aktivasi atrium
(menggambarkan depolarisasi atrium). Gelombang P dari sinus normal
durasinya 0,8-0,12 detik dan amplitudonya kurang dari 2,5 mV.
2. Gelombang Q
Merupakan defleksi negatif pertama setelah gelombang P, normalnya
berdurasi < 0,04 detik, dan amplitudonya kurang dari 25% gelombang R.
3. Segmen PR
Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan gelombang P
dan gelombang QRS (diukur mulai dari permulaan gelombang P sampai
permulaan gelombang Q atau R dan menggambarkan waktu yang diperlukan
untuk depolarisasi atrium dan perlambatan impuls di nodus AV sebelum
depolarisasi ventrikel). Interval normalnya bernilai 0,12-0,22 detik.
4. Gelombang kompleks QRS
Ialah suatu kompleks gelombang yang merupakan hasil dari depolarisasi
ventrikel kanan dan kiri. Bagian-bagian gelombang QRS antara lain: 1)
Gelombang Q yaitu defleksi negatif pertama; 2) Gelombang R yaitu defleksi
positif pertama. Defeleksi berikutnya disebut gelombang R’, R”; dst; 3)
Gelombang S yaitu defleksi negatif pertama setelah R. Gelombang S
berikutnya disebut S’, S”, dst. Komplek QRS mempunyai durasi 0,06-0,10
detik (<0,12).
5. Segmen ST
Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan kompleks QRS
dan gelombang T.

4
6. Gelombang T
Merupakan potensial repolarisasi ventrikel kanan dan kiri. Pada orang
dewasa, gelombang T tegak di semua sadapan kecuali di aVR dan V1. Durasi
normalnya 0,12 – 0,18 detik, dan amplitudonya kurang dari 10 mV di chest
lead dan kurang dari 5 mV di limb lead.
7. Gelombang U
Adalah gelombang kecil yang mengikuti gelombang T yang asalnya tidak
jelas.
8. Interval QT
Menggambarkan waktu total repolarisasi dan depolarisasi ventrikel. Durasi
normalnya 0,3-0,4 detik.

Pembacaan Dasar (Interpretasi Dasar) Terdiri Atas:


1. Rate
 Frekuensi jantung normal adalah 60-100 x/menit.

 Bila lebih dari 100 x/menit: (sinus) takikardi

 kurang dari 60 x/menit: (sinus) bradikardi

 Antara 140 – 250 x/menit: abnormal takikardi

 Antara 250 – 350 x/menit: flutter

 Lebih besar dari 350 x/menit: fibrilasi

 Frekuensi jantung dapat dihitung dengan ; 300 dibagi jarak puncak


gelombang R ke R berikutnya. Contohnya, bila jarak R-R adalah 4 kotak
sedang, berarti 300/4 = 75 x/menit.

 Atau dengan cara menghitung interval R-R dalam 30 kotak besar (30
kotak besar = 6 detik), kemudian hasilnya dikalikan 10.

5
2. Irama jantung yang normal ialah irama yang ditentukan oleh SA node atau
disebut irama sinus (= reguler sinus rhytm = normal sinus rhytm), dan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Frekuensi antara 60-100 x/menit

2) Teratur

3) Gelombang P negatif di aVR dan positif di lead II

4) Tiap gelombang P diikuti oleh kompleks QRS-T

3. Posisi
Untuk menentukan posisi, silakan sudara lihat pada lead aVL dan aVF,
kemudian cocokkan dengan tabel di bawah ini.

aVL aVF Posisi


+ + Intermediate
0 + Semi vertikal
+ 0 Semi Horisontal
+ - Horisontal
- + Vertikal

4. Axis
Aksis listrik jantung adalah sudut yang dibentuk oleh vektor listrik
Axis
aVL aVF Posisi Lihat Lead
(derajat)
+ + Intermediate Sama tinggi 30
Lebih tinggi
40
aVF
Lebih tinggi
- + Vertikal 20
aVL
Lead I = 0 90

6
Lead I = + 80

Lead I = - 100

+ - Horizontal Lead II = 0 -30

Lead II = + -20

Lead II = - -40

0 + Semi Vertikal 60
Semi
+ 0 0
Horizontal

5. Zona Transisi
Zona transisi normalnya ada di V3-V4, yaitu pergeseran gambaran
gelombang/kompleks QRS dari negatif ke positif
6. Interval PR dan QT
Dapat dilihat pada kertas grafik EKG dan dicocokkan dengan nilai
normalnya.

BAB V

7
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Elektrokardiografi adalah pencatatan potensial bioelektrik yang dipancarkan
jantung melalui elektroda-elektroda yang diletakkan pada posisi dipermukaan
tubuh ( Mansjoer,2007)
2. EKG menggunakan pendekatan metodik sederhana, setiap EKG harus didekati
dengan cara berurutan sehingga tidak ada hal penting yg terlewatkan.
3. Gelombang P : Gambaran proses depolarisasi atrium
Gelombang Q,R,S : Gambaran proses depolarisasi ventrikel
Gelombang T : Gambaran proses repolarisasi ventrikel
Gelombang U : Timbul setelah gelombang T sebelum gelombang P
Interval P,R :Diukur dari gelombang P sampai gelombang Q,R,S.
B. Saran
Dengan adanya pembelajaran tentang EKG, maka kenalilah dulu pasien kita.
Benar bahwa EKG saja dapat dibaca dengan cukup tepat, tetapi kekuatan alat ini
baru betul-betul muncul bila di intregasikan dengan penilaian klinik secara total.
Guna dalam pembacaan EKG, selanjutnya dipelajari dan dibacalah dengan
lebih banyak. Bacalah dimanapun Anda menemukan EKG, tidak hanya mengacu
pada materi ini tetapi baca lah dari berbagai sumber pengetahuan tentang EKG.
Kenalilah lebih dalam dasar-dasar tentang EKG, maka dapat menguasai materi
dan mampu mempraktekkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & suddarth. 2002. Buku ajar keperawatan medical bedah, volume 2. EGC :
Jakarta.

8
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Ruhyanudin, F. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler. Malang: UMM Press

Anda mungkin juga menyukai