1) Perjanjian kontraktual
Perjanjian ini yang membedakan investasi dalam entitas asosiasi dengan investasi pada
vebtura bersama. Para venturer terikat oleh suatu perjanjianyang berisikan tentang detail operasi
dan manajemen venture bersama. Adapun bentuknya bisa berupa kontrak spesifik atau dapat di
detailkan dalam akta atau anggaran dasar dari venture bersama dalam hal: Aktivitas, jangka
waktu dan kewajiban. Pemilihan Dewan direksi, serta kontribusi modal
Perjanjian ini dapat menentukan satu venture sebagai operator atau manajer dari ventura
bersama. Operator tidak mengendalikan ventura bersama tersebut, tetapi bertindak dalam
kebijakan keuangan dan operasional yang sudah disepakati oleh venture sesuai dengan perjanjian
kontraktual dan didelegasikan kepada operator tersebut.
2) Pengendalian Bersama
Pengendalian ini erupakan persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu
aktivitas ekonomi, dan ada hanya ketika keputusan keuangan dan operasional strategis terkait
dengan aktivitas tersebut mensyaratkan konsesnsus dari seluruh ihka pihak yang
berbagipengendalian.
PSAK 12 Revisi 2009 dan IAS 31 mengidentifikasikan tiga macam bentuk dari ventura
bersama seperti berikut:
a. Operasi yang terkendali secara bersama (jointly controlled operations)
b. Aset yang terkendali secara bersama (jointly controlled assets)
c. Entitas yang terkendali secara bersama (jointly controlled entities)
ILUSTRASI
Dimisalkan suatu ventura bersama sedang memproduksi produk mobil bersama. Ventura ini
terdiri atas tigaventure, yaitu PT A, PT B, dan PT C. berdasarkan perjanjian kontraktual, rasio
pembagian laba-rugi antara PT A, PTB, dan PT C adalah sebesar 50:30:20.
1. Akuntansi oleh PT A
Pada tanggal 1 Februari 2011, PT A mengeluarkan kas sebesar Rp 10.000.000 untuk membuat
kerangka mobil.Karena masih dalam bentuk kerangka maka jurnal untuk mencatat transaksi ini
oleh PT A adalah:
Barang Dalam Proses – Ventura Bersama (VB) 10.000.000
Kas 10.000.000
Seluruh kos tambahan yang dikeluarkan PT A untuk membuat mobil bersama hingga siap pakai
adalah sebesar Rp11.000.000. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:
Barang Dalam Proses– Ventura Bersama (VB) 11.000.000
Kasi 11.000.000
Pada tanggal 1 Maret 2011, mobil hasil produksi bersama dijual seharga Rp 100.000.000. Hasil
penjualan inidibagikan kepada pada venturer. PT A akan mencatat pendapatan ini sebesar bagian
kepemilikan ataupartisipasinya di dalam ventura bersama yaitu sebesar 50%. Jurnal untuk
mencatat transaksi penjualan ini oleh PTA adalah:
Kas 50.000.000
Pendapatan dari Ventura Bersama 50.000.000
(untuk mencatat hasil penjualan mobil bersama sebesar Rp 100.000.000 x 50%)
Kos Barang Terjual 21.000.000
Sediaan Mobil Bersama –Ventura Bersama 21.000.000
(untuk mencatat kos barang terjual dari sediaan mobil produksi bersama)
2. Akuntansi oleh PT B
Pada tanggal 1 Maret 2011, mobil hasil produksi bersama dijual seharga Rp 100.000.000. Hasil
penjualan inidibagikan kepada pada venturer. PT B akan mencatat pendapatan ini sebesar bagian
kepemilikan ataupartisipasinya di dalam ventura bersama yaitu sebesar 30%. Jurnal untuk
mencatat transaksi penjualan ini oleh PTB adalah:
Kas 30.000.000
Pendapatan dari Ventura Bersama 30.000.000
3. Akuntansi oleh PT C
Pada tanggal 20 Februari 2011, PT C mengeluarkan kas total untuk melakukan
pengecatan sebesar Rp 7.500.000.Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:
Barang Dalam Proses –Ventura Bersama (VB) 7.500.000
Kas 7.500.000
Biaya-biaya tambahan untuk melakukan pengecatan tambahan hingga mobil produksi bersama
siap untuk dijualadalah sebesar Rp 1.000.000. Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:
Barang Dalam Proses – Ventura Bersama (VB) 1.000.000
Kas 1.000.000
Pada tanggal 1 Maret 2011, mobil hasil produksi bersama dijual seharga Rp 100.000.000. Hasil
penjualan inidibagikan kepada pada venturer. PT C akan mencatat pendapatan ini sebesar bagian
kepemilikan ataupartisipasinya di dalam ventura bersama yaitu sebesar 20%. Jurnal untuk
mencatat transaksi penjualan ini oleh PTC adalah:
Kas 20.000.000
Pendapatan dari Ventura Bersama 20.000.000
(untuk mencatat hasil penjualan mobil bersama sebesar Rp 100.000.000 x 20%)