Vini Yuliani Mahasiswa Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran vinny.jeroline06@gmail.com
ABSTRAK
ASI eksklusif dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi termasuk perkembangan
sosial dan mental emosional anak. Kondisi mental emosional pada usia dini dapat mempengaruhi periode perkembangan anak pada tahap selanjutnya. Kurangnya keterikatan antara ibu dan bayi saat menyusui akan menimbulkan masalah gangguan mental emosional yang harus ditangani untuk meningkatkan kesejahteraan dan perkembangan anak-anak. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui pengaruh ASI eksklusif terhadap perkembangan sosial dan emosional anak. Metode yang digunakan adalah studi tinjauan literatur (literature review). Sumber untuk melakukan tinjauan literatur ini meliputi studi pencarian sistematis database terkomputerisasi (Pubmed, Encyclopedia, Google scholar dan Portal Garuda) dalam bentuk jurnal penelitian yang berjumlah 10 jurnal. Penulisan artikel ilmiah ini menggunakan penulisan daftar pustaka vancouver. Pembahasan dalam artikel ini menyatakan bahwa Perkembangan sosial dan emosional anak dipengaruhi oleh nutrisi yaitu ASI yang diberikan secara langsung selama 6 bulan dan dilanjutnya sampai usia anak 2 tahun. Kontak kulit ke kulit mendorong keterikatan emosional antara anak dan ibu dan mengurangi kemungkinan pelecehan anak, sehingga meningkatkan kelangsungan hidup anak. Kandungan ASI yang diperlukan untuk perkembangan optimal adalah Protein yang mengandung asam amino esensial untuk perkembangan otak dan Lemak pada ASI mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang membantu perkembangan otak, meningkatkan kesejahteraan mental anak. Simpulan dari artikel ini ASI eksklusif berpengaruh terhadap perkembangan sosial dan mental emosional anak. Hal ini dipengaruhi oleh keterikatan antara ibu-bayi saat proses menyusui selama 6 bulan lebih dan juga nutrisi yang terkandung pada ASI. Kata kunci: ASI eksklusif, perkembangan sosial, dan mental emosional anak. PENDAHULUAN lewat menyusui. Kondisi mental emosional Menyusui merupakan proses pemberian pada usia dini dapat mempengaruhi periode nutrisi terbaik untuk semua bayi karena perkembangan anak pada tahap sifat unik dari ASI.1 Air Susu Ibu (ASI) selanjutnya.2 merupakan makanan terbaik yang Perkembangan sosio-emosional selama mengandung semua unsur zat gizi yang masa kanak-kanak dan anak usia dini dibutuhkan bayi 0-6 bulan. ASI juga digambarkan sebagai kemampuan anak mengandung zat kekebalan yang akan yang berkembang untuk mengalami, melindungi bayi dari berbagai infeksi, mengendalikan, dan mengungkapkan bakteri, virus, parasit, dan jamur. ASI dapat perasaan, membentuk koneksi interpersonal mempengaruhi tumbuh kembang bayi yang dekat dan aman, menyelidiki termasuk perkembangan sosial dan lingkungan dan belajar, semua dalam emosional melalui kelekatan yang terbentuk lingkup keluarga, masyarakat dan budaya.3 Beberapa hasil studi dalam ensiklopedia terjadi pada usia Sekolah Dasar (SD). menyimpulkan bahwa menyusui bukan obat Komisi Perlindungan Anak Indonesia mujarab, namun saat seorang ibu mampu (KPAI) menyatakan bahwa angka menyusui bayinya secara optimal, maka kriminalitas yang dilakukan anak usia bayi atau anak mereka akan mendapatkan sekolah (SD hingga SMA) cenderung banyak manfaat, salah satunya untuk meningkat setiap tahunnya. Tindakan perkembangan psikososial dan emosional kriminal yang dilakukan meliputi 1 pada anak. pencurian, tawuran, dan pelecehan seksual. 5 Selama dua tahun pertama, bayi Pada kenyataannya, perkembangan menjadi semakin mampu memahami emosi emosi yang banyak dikenal dengan istilah mereka sendiri dan orang lain, terlibat kecerdasan emosional sering terabaikan dalam komunikasi yang mempunyai tujuan oleh banyak keluarga, sebab masih banyak dan saling berbagi dengan orang lain. 3 Anak keluarga yang sangat memprioritaskan dengan mental emosional yang baik pada kecerdasan intelektual (IQ) semata. Padahal usia dini akan mengalami perkembangan kecerdasan emosi harus dipupuk dan yang positif pada tahap berikutnya, dan diperkuat dalam diri setiap anak, sebab pada akhirnya mereka akan menjadi kecerdasan emosi sangat erat kaitannya generasi penerus bangsa yang sehat secara dengan kecerdasan-kecerdasan yang lain, mental emosional. Sebaliknya, anak usia seperti kecerdasan sosial, moral, dini yang terganggu perkembangan mental interpersonal, dan spiritual. Dengan emosionalnya merupakan tanda awal demikian, memperhatikan perkembangan kejahatan pada usia remaja seperti emosi anak bukanlah hal yang mudah bagi konsumsi alkohol, kecanduan nikotin, orang tua. Masalah mental emosional penyalahgunaan zat, pelanggaran hukum, adalah masalah yang paling penting yang dan perilaku seks bebas.4 harus ditangani untuk meningkatkan Angka kejadian gangguan mental kesejahteraan dan perkembangan anak- emosional yang selama ini dilaporkan di anak. 6 Indonesia melalui kegiatan Riset Terdapat keterkaitan antara lamanya Kesehatan Dasar (Riskesdas) adalah angka pemberian ASI eksklusif dengan kejadian gangguan mental emosional pada usia ≥15 gangguan mental emosional. Penelitian tahun. Kenyataan yang terjadi saat ini, Kramer, Fombonne, et al menunjukkan tanda-tanda munculnya gangguan mental bahwa remaja yang disusui sedikitnya emosional, seperti : memiliki perilaku selama 4 bulan memiliki risiko yang rendah antisosial, lebih agresif, dan memiliki untuk mengkonsumsi narkoba dan hubungan yang buruk dengan teman, mulai mengalami gangguan mental emosional. Sebuah observasi yang dilakukan oleh Niles mencakup pengembangan komunikasi Newton pada tahun 2008 menunjukkan emosi referensial, peraturan perilaku yaitu bahwa anak yang memperoleh ASI secara di mana perilaku ekspresif anak eksklusif selama 6 bulan mempunyai sikap dipengaruhi oleh ekspresi emosional orang lebih ramah, pandai bersosialisasi dan lain. Tahap 4 (18 bulan / 2 tahun) ditandai menunjukkan perkembangan yang lebih dengan perkembangan apa yang disebut baik dibandingkan dengan anak yang emosi sadar diri contohnya rasa malu, 7 mengkonsumsi susu formula sejak lahir. bersalah, bangga.3 Perkembangan anak bergantung METODE pada aksesibilitas makanan sehat, Artikel ini merupakan studi tinjauan lingkungan yang sehat, kerja sama yang literatur (literature review) yang mencoba baik dan bijaksana melalui tokoh orang tua, menggali pengaruh pemberian ASI kesempatan untuk belajar dan pelatihan eksklusif terhadap perkembangan sosial dan standar serta dukungan kelompok. Unsur- mental emosional anak. Sumber tinjauan unsur ini memiliki efek sinergis untuk literatur ini meliputi studi pencarian mempromosikan perkembangan anak yang sistematis database terkomputerisasi tepat. (Pubmed, Encyclopedia, Google scholar Nutrisi yang memadai (energi yang dan Portal Garuda) dalam bentuk jurnal cukup, protein, asam lemak, dan nutrisi penelitian yang berjumlah 10 jurnal. mikro) sangat penting untuk mendorong Penulisan artikel ilmiah ini menggunakan pertumbuhan cepat otak anak usia dini. penulisan daftar pustaka vancouver. Anak yang memiliki gizi baik lebih mampu berinteraksi dengan pengasuh dan 3 lingkungan. ASI yang diproduksi oleh DISKUSI payudara merupakan nutrisi terbaik bagi Saarni dkk. menggambarkan empat bayi karena mengandung semua nutrisi fase perkembangan komunikasi emosional yang dibutuhkan tubuh bayi untuk antara bayi dan orang dewasa. Tahap 1 pertumbuhan dan perkembangan mereka. (prenatal sampai 6 minggu) Pentingnya pemberian ASI eksklusif menggambarkan reaksi valensi bayi dengan menyusui terus-menerus tanpa dot terhadap sinyal emosi. Tahap 2 (6 minggu memberikan kontribusi signifikan terhadap sampai 9 bulan) berfokus pada komunikasi kesehatan gizi dan emosional bayi ke tahun pra-referensial, di mana bayi dapat terlibat kedua dan seterusnya.8 dalam interaksi dua arah dengan pengasuh. Pemberian ASI akan lebih efektif Tahap 3 (9 bulan sampai 18 bulan) jika ibu mempunyai waktu yang lama saat menyusui, karena ada proses interaksi pengasuhan yang secara khusus terkait ketika proses menyusui yang dengan manajemen emosi dan emosi yang memungkinkan ibu memberikan stimulus berbeda dengan variasi budaya. Ketiga, pada bayi melalui dekapan, kontak mata, iklim emosional keluarga sebagai pola komunikasi antara ibu dan bayi, upaya ibu asuh, hubungan keterikatan, ekspresif untuk menenangkan bayi saat menangis dan keluarga dan hubungan perkawinan. Iklim upaya bayi mancari puting susu ibu, keluarga yang membangkitkan semangat sehingga terjalin bounding attachment. dapat menyebabkan peningkatan reaktivitas Interaksi ibu-bayi dijelaskan oleh sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal Newton berhubungan dengan pemberian (HPA), yang selama jangka panjang dapat ASI yang tidak terbatas. Payudara tidak menyebabkan atrofi pada struktur di korteks hanya untuk meredakan kelaparan tetapi prefrontal yang berperan dalam regulasi juga untuk meredakan semua emosi. ketidaknyamanan dan ketakutan. 9 Elemen kesejahteraan ibu dan bayi Elemen sosial yang meliputi diantaranya hubungan keterikatan, ciri keluarga, sekolah, lingkungan, rekan kerja penting perkembangan sosio-emosional dan budaya semuanya berperan dalam pada masa kanak-kanak dipengaruhi oleh perkembangan emosional. Meskipun kehidupan emosional para perawat dan sebagian besar psikolog menyatakan bahwa bayi. Kesehatan fisik dan mental ibu konteks keluarga memiliki dampak besar memiliki dampak yang signifikan terhadap pada perkembangan sosial dan emosional lingkungan in utero dan, pada anak-anak. Penelitian telah mengenali perkembangan janin dan kesehatan anak di banyak faktor risiko yang mempengaruhi kemudian hari. Faktor risiko yang terjadi konteks keluarga dan perkembangan pada ibu dan bayi akan mempengaruhi jenis emosional; Seperti kemiskinan, stres, perawatan yang dibutuhkan oleh bayi, pendidikan orang tua yang rendah, bagaimana perawat meresponsnya, dan lingkungan yang berbahaya, kekerasan kapasitasnya untuk perkembangan fisik dan dalam rumah tangga, dan jumlah saudara mental normal.3 kandung. Morris dkk., mengemukakan Menyusu akan membuat bayi bahwa konteks keluarga mempengaruhi merasa lekat dan aman. Rasa aman yang perkembangan regulasi emosional melalui dimiliki bayi pada tahun pertama dan kedua tiga cara penting. Pertama, anak belajar kehidupan akan mempengaruhi tentang regulasi emosional melalui perkembangan tahap selanjutnya termasuk pembelajaran observasional, pemodelan perkembangan mental emosional anak.12 dan referensi sosial. Kedua, praktik Penelitian Millennium Cohort Study di pembanding yang diberi susu botol Inggris, yang menggunakan penilaian menunjukkan hasil secara dominan pada perkembangan perilaku sosial emosional penyesuaian sosial, hubungan interpersonal dengan Strengths and Difficulties dan kematangan sosial yang baik.11 Questionnaire (SDQ), (dilaporkan oleh Disusui secara eksklusif selama orang tua) saat anak berusia 5 tahun setidaknya empat bulan telah terbukti (n=9525), menemukan bahwa anak-anak positif berpengaruh pada perkembangan yang diberi ASI secara penuh selama ≥4 intelektual anak, membuat anak lebih aman bulan memiliki kemungkinan lebih rendah dan memungkinkan untuk pertumbuhan dalam melakukan masalah (OR 0,77, 95% sosial. Perkembangan psikososial bayi lebih CI 0,64, 0,93) dan memiliki skor SDQ maju pada bayi yang mendapat ASI selama abnormal (OR 0,67, 95% CI 0,54, 0,83) tahun pertama kehidupan. Horwood dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengikuti anak-anak dari kelahiran sampai pernah disusui. Studi lainnya di Denmark 18 tahun atau sampai selesai sekolah diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan menengah atas. Kajiannya menunjukkan antara penyapihan dini (2 minggu setelah bahwa anak-anak yang mendapat ASI kelahiran) dengan konsumsi alkohol dini ternyata lebih kooperatif dan lebih mahir pada pria dewasa.10 bersosialisasi pada pelajar yang diberikan Penelitian terhadap 42 ibu yang ASI lebih lama. Ketika tingkat drop out memberikan ASI eksklusif dan 42 ibu yang dihitung, tingkat ini lebih tinggi di antara non ASI eksklusif di kecamatan anak-anak yang diberi minum botol dan banyumanik, hasil Uji bivariat terendah di antara mereka yang disusui menunjukkan bahwa ada hubungan sama dengan atau lebih dari delapan bulan, pemberian ASI (p=0,001.) terhadap mental bahkan ketika data disesuaikan dengan emosional anak. Pemberian ASI secara demografi ibu.12 eksklusif merupakan variabel yang paling Dari studi kohort di selandia baru dominan berpengaruh terhadap mental yang dilakukan pada 999 pasangan ibu- emosional anak setelah dikontrol oleh bayi, penulis menyimpulkan bahwa dengan variabel pengetahuan ibu, sikap ibu, tingkat diberikan ASI lebih lama (4 bulan atau pendidikan, dan berat badan lahir anak.4 lebih) tidak terkait dengan risiko kesehatan Menyusui memiliki peranan mental, namun keterikatan antara orang tua penting dalam perkembangan sosial dan dan anak terjalin lebih erat.9 emosional anak. Studi epidemiologi Penelitian yang dilakukan dengan terhadap sekelompok besar anak yang membagi 3 kelompok berdasarkan jenis disusui secara eksklusif dengan kelompok makanan, kelompok 1 terdiri dari 320 bayi yang diberikan ASI, kelompok 2 terdiri dari ASI eksklusif berpengaruh terhadap 240 bayi yang diberikan susu formula, dan perkembangan sosial dan mental emosional kelompok 3 yang terdiri dari 92 bayi anak. Hal ini dipengaruhi oleh keterikatan diberikan susu formula dan makanan antara ibu-bayi saat proses menyusui campuran. Hasil penelitian menunjukkan selama 6 bulan lebih dan juga nutrisi yang Risiko memiliki nilai komposit sosio- terkandung pada ASI. emosional di bawah rata-rata pada bayi yang diberi susu formula hampir dua DAFTAR PUSTAKA setengah kali lebih tinggi daripada bayi 1. Marquis SG. Breastfeeding and Its yang diberi ASI (OR = 2,35, P <0,001). Impact on Child Psychosocial and Hasil ini sesuai dengan temuan penelitian Emotional Development. Iowa State terdahulu yang telah menganalisis dampak University, USA. March 2008, 2nd ed. pemberian ASI pada indikator awal Dalam Encyclopedia on early perkembangan anak. ASI mengandung childhood development. seperangkat nutrisi, faktor pertumbuhan, 2. Departemen Pendidikan Nasional. dan hormon yang penting untuk Membangun sosial emosional anak di perkembangan otak yaitu (a). Protein: Susu usia 0-2 tahun. Jakarta; 2011. manusia bila dibandingkan dengan susu lain 3. Metwally MA, El-Din EMS, Shehata mengandung protein mudah dicerna dan MA, Shaalan A, El Etreby LA, Kandeel mudah diserap. Ini juga mengandung asam WA, et al. Early Life Predictors of amino esensial untuk perkembangan otak. Socio-Emotional Development in a (b). Lemak: ASI mengandung asam lemak Sample of Egyptian Infants. PLoS One. tak jenuh ganda yang membantu 2016; 11(7). PMC4933375 perkembangan otak, meningkatkan 4. Setyarini A, Mexitalia M, Margawati kesejahteraan mental anak, 8 termasuk blok A. Pengaruh pemberian asi eksklusif perkembangan kritis seperti dan non eksklusif terhadap mental docosahexaenoic acid (DHA) dan kolin. emosional anak usia 3-4 tahun. Jurnal Selain itu, tindakan fisik menyusui secara Gizi Indonesia 1. . 2015;Vol. 4:(1); 16- langsung dalam waktu yang lama selama 6 21. bulan dan diterusnya sampai usia 2 tahun 5. Badan Penelitian dan Pengembangan dapat meningkatkan interaksi & keterikatan Kementrian Kesehatan RI. Riset ibu-bayi, yang penting untuk perkembangan kesehatan dasar (Riskesdas) 2013. 3 kognitif dan sosioemosional. Jakarta; 2013 6. Martani W. Metode Stimulasi dan SIMPULAN Perkembangan Emosi Anak Usia Dini. Jurnal Psikologi. 2012;VOL 39; Effect of exclusive breastfeeding on the (1);112–120. development of children’s cognitive 7. Kramer M, Fombonne E, Igumnov S, function in the krakow prospective Vanilovich I, Matush L, Mironova E, et birth cohort study. Eur J Pediatr, al. Effects of prolonged and exclusif 2012;171(1): 151–158. NIH Public breastfeeding on child behaviour and Acess. mathernal adjustment: Evidence from a large, randomized trial. Paediatric. 2008;121:1-8. 8. Ogunrinade S. A. Review Effects of exclusive breastfeeding on babies’ health in Ife Central Local Government of Osun State. International Journal of Nutrition and Metabolism. 2014; Vol. 6(1), pp. 1-8 9. Lawrence AR. Supporting Breastfeeding/ Early Childhood Social and Emotion Development. University of Rochester School of Medicine, USA. 2008. Dalam Encyclopedia on early childhood development. 10. Belfort MB., Sheryl L., Shiman R., Kleinman KP., Bellinger DC., Harris MH., et al. Infant breastfeeding duration and mid-childhood executive function, behavior, and social- emotional development. J Dev Behav Pediatr. 2016 Jan; 37(1): 43–52. In PMC. 11. Tasnim S. Effect of breast feeding on child development: At birth and beyond. South East Asia Journal Of Public Health. 2014;4(1):4-8. 12. Jedrychowski, Perera F, Jankowski J, Butscher M, Mroz E, Flak E, et al.