Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah
memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya.
Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang
membimbing umatnya degan suri tauladan-Nya yang baik .         
Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah, kesempatan
dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
merupakan pengetahuan tentang “Disintegrasi Bangsa ”, semua ini di rangkup
dalam makalah ini, agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di
pahami dan lebih singkat dan akurat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, untuk menjadi
lebih sempurna lagi kami membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain untuk
membagikannya kepada kami demi memperbaiki kekurangan pada makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaaat bagi siswa-siswi yang ingin memperluas
pemahamannya mengenai “Disintegrasi Bangsa ”.
Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHAHASAN
2.1 Pengertian Disintegrasi Bangsa

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Disintegrasi Bangsa

2.3 Dampak Disintegrasi Bangsa.

2.4 Upaya Mencegah Disintegrasi Bangsa

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini, bangsa Indonesia banyak mengalami krisis persatuandan kesatuan.
Banyak orang yang lebih mementingkan kepentingan pribadi
dari pada kepentingan umum, sehingga hilangnya persatuan dan kesatuan ini
dapatmenyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa. Sedangkan arti dari
disintegrasimenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hilangnya
keutuhan atau persatuan.Bangsa Indonesia yang kaya dengan keragaman yang
dimilikimasyarakatnya menempatkan dirinya sebagai masyarakat yang plural.
Masyarakatyang plural juga berpotensi dan sangat rentan kekerasan etnik, baik
yangdikonstruksi secara kultural maupun politik. Bila etnisitas, agama, atau
elemen premordial lain muncul di pentas politik sebagai prinsip paling dominan da
lam pengaturan negara dan bangsa, apalagi berkeinginan merubah sistem yang
selamaini berlaku, bukan tidak mungkin ancaman disintegrasi bangsa dalam arti
yangsebenarnya akan terjadi di Indonesia.Terjadinya berbagai konflik di masa
transisi pasca pemekaran telahmenjauhkan atau paling tidak memperlambat tujuan
pemekaran daerah. Disamping itu, dari hasil studi yang dilakukan penulis bersama
Tim dari DirektoratOtonomi Daerah BAPPENAS tahun 2004, ditemukan bahwa
belum meningkatnya pelayanan kepada masyarakat di beberapa daerah otonom
baru disamping karena persoalan konflik tadi diantaranya diakibatkan juga
oleh persoalan kelembagaan,infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia.Dalam aspek
kelembagaan, ditemui bahwa beberapa daerah otonom barusaat membentuk unit-
unit organisasi pemerintah daerah tidak sepenuhnyamempertimbangkan kondisi
daerah dan kebutuhan masyarakat. Pembentukandaerah otonom baru sepertinya
menjadi sarana bagi-bagi jabatan. Terlihat juga adanya kelambatan pembentukan
instansi vertikal, serta kurangnya kesiapaninstitusi legislatif sebagai partner
pemerintah daerah

1.2Rumusan Masalah 

1. Apakah pengertian disintegrasi itu?

 2. Apa dampak dari disintegrasi ?

3.Bagaimana upaya untuk mencegah disintegrasi?

1.3Tujuan penulisan

1.Mengetahui apa itu disintegrasi.

2.Mengetahui dampak dari Integrasi dan konflik lokal.

3.Mengetahui cara mencegah diintegrasi.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi secara harfiah difahami sebagai perpecahan suatu bangsamenjadi


bagian-bagian yang saling terpisah (Webster’s New Encyclopedic Dictionary1994).
Pengertian ini mengacu pada kata kerja disintegrate, “to lose unity or intergrity by
or as if by breaking into parts”.Disintegrasi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah suatu keadaan tidak bersatu padu atau keadaan terpecah belah;
hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan.

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Disintegrasi Bangsa

1. Geografi : Keadaan geografi indonesia yang memiliki banyak pulau juga


merupakan salah satu penyebab Disintegrasi, ketidakmerataan pembangunan
tiap pulau serta kekayaan alam yang berbeda tiap pulau akan menjadi faktor
penyebab disintegrasi suatu negara.
2. Demografi : Meledaknya jumlah penduduk Indonesia dengan sumber daya
manusia rendah akan menambah jumlah kemiskinan. Masyarakat yang
memiliki SDM rendah ini akan mudah dipengaruhi, sehingga mereka akan
merasakan ketidakadilan terhadap pemerintah yang menimbulkan gerakan
separatisme.
3. Kekayaan Alam : Kekayaan alam yang berbeda tiap pulau membuat
pembangunan tiap daerah tidak merata, akibatnya akan ada perbedaan
pembangunan yang cukup besar, dimana suatu kota / pulau akan sangat
tinggi dan juga akan sangat rendah.
4. Ideologi : Ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila, akan tetapi semakin
kesini paham akan idelogi semakin memudar dan akibatnya masyarakat
mudah dipengaruhi kelompok - kelompok tertentu demi kepentingan mereka
pribadi.
5. Politik : Politik di Indonesia kini semakin banyak masalah, mereka hanya
ingin mengutamakan kepentingan partai politik mereka sendiri dibandingkan
demi negara.
6. Ekonomi : Kurangnya kesejahteraan rakyat, membuat kurangnya
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan, hal ini juga disebabkan
karenan kurangnya efektivitas pemerintahan dalam mengatur sistem ekspor
dan impor.
7. Sosial Budaya : Akibat dari keadaan geografi Indonesia yang berpulau -
pulau mengakibatkan lahirnya banyak budaya yang berbeda ( suku, agama,
budaya dan ras ), kurangnya toleransi di dalam masyarakat ini akan mudah
terjadi konflik antar daerah.
8. Pertahanan Dan Keamanan : Ancaman kedaulatan bisa berasal dari dalam
ataupun di luar negeri, selain sarana dan prasarana untuk pertahanan dan
keama nan juga dibutuhkan rasa kesatuan di dalam masyarakat

2.3 Dampak Disintegrasi Bangsa.

Indonesia sebagai negara kepulauan (Archipelagic State) yang


memilikikeanekaragaman baik dilihat dari segi ras, agama, bahasa, suku bangsa
dan adatistiadat, serta kondisi faktual ini disatu sisi merupakan kekayaan
bangsaIndonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain yang tetap
harusdipelihara. Keanekaragaman tersebut juga mengandung potensi konflik yang
jikatidak dikelola dengan baik dapat mengancam keutuhan, persatuan dan
kesatuan bangsa, seperti gerakan separatisme yang ingin memisahkan diri dari Neg
araKesatuan Republik Indonesia (NKRI) akibat dari ketidakpuasan dan
perbedaankepentingan yang dapat mengakibatkan terjadinya disintegrasi
bangsa.Potensi disintegrasi bangsa di Indonesia sangatlah besar hal ini dapatdilihat
dari banyaknya permasalahan yang kompleks yang terjadi dan apabilatidak dicari
solusi pemecahannya akan berdampak pada meningkatnya konflik menjadi upaya
memisahkan diri dari NKRI.Kondisi ini dipengaruhi pula dengan menurunnya rasa
nasionalisme yangada didalam masyarakat dan dapat berkembang menjadi konflik
yang berkepanjangan yang akhirnya mengarah kepada disintegrasi bangsa, apabila
tidak cepat dilakukan tindakan-tindakan yang bijaksana untuk mencegah
dan menanggulanginya sampai pada akar permasalahannya secara tuntas maka
akanmenjadi problem yang berkepanjangan. Nasionalisme yang melambangkan
jati diri bangsa Indonesisa yang selamaini demikian kukuh, kini mulai
memperlihatkan keruntuhan. Asas persamaandigerogoti oleh ketidakadilan
pengalokasian kekayaan yang tak berimbang antara pusat dan daerah selama
ini.Menurut Aristoteles, persoalan asas kesejahteraan yang terlalu
diumbar,merupakan salah satu sebab ancaman disintegrasi bangsa, di samping
instabilitasyang diakibatkan oleh para pelaku politik yang tidak lagi bersikap
netral.Meskipun barangkali filosof politik klasik Aristoteles dianggap usang,
namun biladlihat dalam konteks masa kini, orientasinya tetap bisa dijadikan
sebagai acuan.Paling tidak untuk melihat sebab-sebab munculnya disintegrasi
bangsa.Maka menyikapi berbagai kasus dan tuntutan yang mengemuka dari
berbagaidaerah sudah barang tentu diperlukan konsekuensi politik dan legitimasi
bukan janji-janji sebagaimana yang dikhawatirkan oleh banyak
kalangan.Legitimasi diperlukan tidak saja untuk menjaga stabilitas tetapi
jugamenjamin adanyan perubahan nyata dan konkret yang dapat
dirahasiakanlangsung oleh warga terhadap tuntutan dan keinginan mereka.
Namun, bagaimanapun juga kita tetap mesti berupaya agar tuntutan terhadap pemis
ahandari kesatuan RI dapat diurungkan.Dalam hal ini diperlukan kejernihan
pikiran, kelapangan dada dankerendahan hati untuk merenungkan kembali makna
kesatuan dan persatuan,sekaligus menyikapi secara arif dan bijak terhadap
berbagai kasus dari tuntutan berbagai daerah, Aceh khususnya.Permasalahan
konflik yang terjadi saat ini antar partai, daerah, suku,agama dan lain-lainnya
ditenggarai sebagai akibat dari ketidak puasan ataskebijaksanaan pemerintah pusat,
dimana segala sumber dan tatanan hukumdinegara ini berpusat. Dari segala bentuk
permasalahan baik politik, agama,sosial, ekonomi maupun kemanusiaan,
sebenarnya memiliki kesamaan yaknidimulai dari ketidakadilan yang diterima oleh
masyarakat Indonesia padaumumnya sehingga menimbulkan ketidakpuasan
terhadap pemerintah pusat,terutama bila kita meninjau kembali kekeliruan
pemerintah masa lalu dalammenerapkan dan mempraktekkan
kebijaksanaannya.Konflik yang berkepanjangan dibeberapa daerah saat ini
sesungguhnya berawal dari kekeliruan dalam bidang politik, agama, ekonomi, sosi
al budaya,hukum dan hankam. Kondisi tersebut lalu diramu dan dibumbui
kekecewaan dansakit hati beberapa tokoh daerah, tokoh masyarakat, tokoh partai
dan tokoh agamayang merasa disepelekan dan tidak didengar aspirasi politiknya.
Akumulasi darikekecewaan tersebut menimbulkan gerakan radikal dan gerakan
separatisme yangsulit dipadamkan.Dalam kecenderungan seperti itu, maka
kewaspadaan dan kesiapsiagaannasional dalam menghadapi ancaman disintegrasi
bangsa harus ditempatkan
pada posisi yang tepat sesuai dengan kepentingan nasional bangsa Indonesia. Oleh
karena itu untuk mencegah ancaman disintegrasi bangsa harus diciptakan
keadaanstabilitas keamanan yang mantap dan dinamis dalam rangka mendukung
integrasi bangsa serta menegakkan peraturan hukum sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.Indonesia akan disintegrasi atau tidak pasti akan menimbulkan pro
dankontra yang disebabkan dari sudut pandang mana yang digunakan.
Reformasisudah berjalan kurang lebih 10 tahun, apa yan telah didapat, bahkan
rakyat kecilsudah mulai menilai bahwa kehidupan di masa Orde Baru lebih baik
biladibandingkan dengan saat ini.Pandapat rakyat tersebut terjadi karena hanya
dilihat dari sudut pandangharga kebutuhan pokok sehari-hari dan itu tidak salah
karena hanya satu haltersebut yang ada dibenak mereka. Kemudian ada kelompok
masyarakat yangselalu menuntut kebebasan, dan oleh kelompok yang lain
dikatakan sudahkeblabasan.
2.3 Upaya Mencegah Disintegrasi Bangsa

Ancaman disintegrasi bangsa dibeberapa bagian wilayah


sudah berkembang sedemikian kuat. Bahkan mendapatkan dukungan kuat sebagian
masyarakat, segelintir elite politik lokal maupun elite politik nasional
denganmenggunakan beberapa issue global Issue tersebut meliputi issu
demokratisasi,  HAM, lingkungan hidup dan lemahnya penegakan hukum serta
sistem keamananwilayah perbatasan. Oleh sebab itu, pengaruh lingkungan global
dan regionalmampu menggeser dan merubah tata nilai dan tata laku sosial budaya
masyarakatIndonesia yang pada akhirnya dapat membawa pengaruh besar terhadap
berbagaiaspek kehidupan termasuk pertahanan keamanan.Dalam kaitan dengan
politik pembangunan hukum maka Pancasila yangdimaksudkan sebagai dasar
pencapaian tujuan negara tersebut, melahirkan kaidah-kaidah penuntun, antara
lain:Pertama, hukum Indonesia harus bertujuan dan menjamin integrasi
bangsa baik secara teritorial maupun ideologis. Hukum-hukum di Indonesia tidak b
olehmemuat isi yang berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi wilayah
maupunidiologi.Kedua, hukum harus bersamaan membangun demokrasi dan
nomokrasi.Hukum di Indonesia tidak dapat dibuat berdasar menang-menangan
jumlah pendukung semata tetapi juga harus mengalir dari filosofi Pancasila dan
prosedur yang benar.Ketiga, membangun keadilan sosial. Tidak dibenarkan
munculnya hukum-hukum yang mendorong atau membiarkan terjadinya jurang
sosial-ekonomikarena eksploitasi oleh yang kuat terhadap yang lemah tanpa
perlindungan negara.Hukum harus mampu menjaga agar yang lemah tidak
dibiarkan menghadapisendiri pihak yang kuat yang sudah pasti akan selalu
dimenangkan oleh yang kuat.Keempat, membangun toleransi beragama dan
berkeadaban.Hukum tidak bolehmengistimewakan atau mendiskrimasi kelompok
tertentu berdasar besar ataukecilnya pemelukan agama.Indonesia bukan negara
agama (yang mendasarkan pada satu agama tertentu) dan bukan negara sekuler
(yang tak perduli atau hampaspirit keagamaan). Hukum negara tidak dapat
mewajibkan berlakunya hukumagama, tetapi negara harus memfasilitasi,
melindungi, dan menjaminkeamanannya jika warganya akan melaksanakan ajaran
agama karena keyakinandan kesadarannya sendiri

Kemudian timbul kembali pertanyaan apa itu reformasi? Yang


jelas bangsa Indonesia semua menginginkan kehidupan yang lebih baik melalui
reformasi setelah hidup di era Orde Baru. Dengan demikian bangsa ini
sudahmendekati disintegrasi kalau tidak memiliki pegangan. Ada beberapa hal
yang perlu dilakukan oleh bangsa dan negara ini dalam upaya untuk bangkit kemba
li,yaitu :

1. Pancasila dan UUD1945 harus digemakan lagi sampai ke rakyat yang paling


bawah, dalam rangka pemahaman dan penghayatan.

2. GBHN yang pernah ada yang dapat digunakan sebagai pedoman


dalammembangun bangsa dan negara perlu dihidupkan kembali.

3. Para tokoh dan elit bangsa harus dapat memberi contoh dan menjadicintoh
rakyat, jangan selalu berkelahi dan saling caci maki hanya untuk kepentingan
kelompok atau partai politiknya.

4. Budaya bangsa yang adi luhung hendaknya diangkat untuk diingat


dandilaksanakan oleh bangsa ini yaitu budaya saling hormat menghormati.

5. TNI dan POLRI harus segera dibangun dengan tahapan yang jelas
yangditentukan oleh DPR. Jangan ada lagi curiga atau mencurigai antar unsur
bangsaini karena keselamatan bangsa dan negara sudah terancam
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kondisi NKRI secara nyata harus diakui oleh setiap warganegara bila ditinjau dari
kondisi geografi, demografi, dan kondisi sosial yang ada akan
terlihat bahwa pluralitas, suku, agama, ras dan antar golongan dijadikan pangkal pe
nyebab konflik atau kekerasan massal, tidak bisa diterima begitu saja. Pendapatini
bisa benar untuk sebuah kasus tapi belum tentu benar untuk kasus yang lain. 

Namun ada kondisi-kondisi struktural dan kultural tertentu dalam masyarakatyang
beraneka ragam yang terkadang terjadi akibat dari suatu proses sejarah
atau peninggalan penjajah masa lalu, sehingga memerlukan penanganan khususden
gan pendekatan yang arif namun tegas walaupun aspek hukum, keadilan dansosial
budaya merupakan faktor berpengaruh dan perlu pemikiran sendiri.Kepemimpinan
(leadership) dari tingkat elit politik nasional hinggakepemimpinan daerah, sangat
menentukan dalam rangka meredam konflik yangterjadi saat ini. Sedangkan
peredaman konflik memerlukan tingkat profesionalisme dari seluruh aparat hukum
dan instansi terkait secara terpadu dantidak berpihak pada sebelah pihak.Sekilas
permasalahan tersebuat nampak biasa saja, namun apabila hal initerus terjadi dan
tidak ada usaha dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalantersebut, bukan
tidak mungkin disintegrasi yang selama ini di khawatirkan akanterwujud.
Pemerintah harus dapat merumuskan kebijakan yang tegas dan tepatdalam aspek
kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua
pihak, semua wilayah.

3.2 Saran
Untuk mendukung terciptanya keberhasilan suatu kebijakan dan
strategi pertahanan serta upaya-upaya apa yang akan ditempuh, maka disarankan
beberapalangkah sebagai berikut :

a) Pemerintah perlu mengadakan kajian secara akademik dan terus menerus


agar didapatkan suatu rumusan bahwa nasionalisme
yang berbasis multi kultural dapat dijadikan ajaran untuk mengelola setiap p
erbedaan agar muncul pengakuan secara sadar/tanpa paksaan darisetiap
warga negara atas kemejemukan dengan segala perbedaannya.
b)  Setiap pemimpin dari tingkat desa sampai dengan tingkat tertinggi,dalam
membuat aturan atau kebijakan haruslah dapat memenuhiketerwakilan
semua elemen masyarakat sebagai warga negara.
c)  Setiap warga negara agar memiliki kepatuhan terhadap semua aturandan
tatanan yang berlaku, kalau perlu diambil sumpah seperti halnyasetiap
prajurit yang akan menjadi anggota TNI dan tata cara penyumpahan diatur
dengan Undang-undang.
d) Sebaiknya diadakan suatu konsensus nasional yang berisi
pernyataan bahwa setiap warga negara Indonesia cinta damai, persatuan dan
kesatuan dan rela berkorban untuk mementingkan kepentingan
nasionaldiatas kepentingan pribadi atau golongan.
e)  Menghimbau para musisi agar mau menciptakan suatu karya musik atau
lagu-lagu yang mengobarkan rasa cinta tanah air dan banggamenjadi Bangsa
Indonesia. Berdasarkan pengalaman sejarah telahmembuktikan betapa
dahsyatnya sebuah lagu mempunyai pengaruhterhadap para pejuang
kemerdekaan dimasa lalu.
f)  Pendidikan jangka panjang harus memperkenalkan tentang perbedaan umat 
manusia dan kemajemukan budaya bangsa Indonesiadari tingkat sekolah
yang terendah sampai yang tertinggi secara bertahap, bertingkat dan
berlanjut.
g) Perlu dihimbau semua insan jurnalistik/pers denganmemperkenalkan rasa
nasionalisme diatas segalanya bagi
keutuhan NKRI, sehingga dapat memposisikan diri dalam keikutsertaanmere
dam konflik dan bukannya memperbesar melalui berita-berita
yang berdampak kebencian dan prasangka buruk bagi setiap warga negara.
h) Menumbuhkan rasa nasionalisme yang mulai luntur, jika perlumungkin
dibuat semacam deklarasi Nasional oleh pemerintah dengan tekad
memelihara keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI. Suatudeklarasi yang
tepat akan dapat menjadi pemicu tumbuhnya rasanasionalisme.
i) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa nasionalisme sebangsa dansetanah
air dalam NKRI, harus dicari lagi terobosan lain yang dimanatugas dan
fungsinya minimal sama dengan BP-7 yang telah dibubarkannamun tidak
bersifat doktriner karena berdasarkan hasil penelitiandidaerah, masyarakat
masih menghendaki adanya semacam penataranatau yang
sejenis tentang Pedoman Penghayatan dan PengamalanPancasila.
Disintegrasi Bangsa

OLEH :

Kelompok 10

Muthia Dui Fania 1701003010022


Mursal Alfi 1701003010024
Govy Alexandra Sipayung 1701003010028
Lidya Rizky Putri 1701003010034
Dara Rizkina 1701003010036

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM BANDA ACEH

2018

Anda mungkin juga menyukai