Anda di halaman 1dari 2

TATA IBADAH PAGI / MALAM

DALAM MASA ”KARANTINA MANDIRI“


Jumat, 27 Maret 2020

1. NYANYIAN PEMBUKAAN : Nyanyian Mazmur 25 : 1 & 2


1. Aku angkat selamanya jiwaku kepada-Mu. 2. Ajarl’aku jalan, Tuhan, tunjukkanlah lorong-
Tuhan, janganlah kiranya malu Mu, pimpin dalam kesungguhan, ajar
pengharapanku. Jangan bangga seteru. Tak kebenaran-Mu. Engkau saja s’lamatku.
kecewa yang selalu menantikan Dikau, Hu. Engkau saja yang kucari. Kunantikan Dikau
Pengkhianat akan malu. Hu, kini dan berhari-hari.

2. DOA PEMBUKAAN DAN DOA PEMBACAAN ALKITAB


”Bapa kami yang di Sorga, kami bersyukur atas kasih dan anugerah-Mu yang telah menyertai hidup
kami dan memungkinkan kami kembali bersekutu sebagai umat-Mu. Berilah ibadah kami saat ini ada
dalam kuasa-Mu, ya Bapa. Dan tuntunlah kami dengan hikmat dan Roh-Mu agar kami memperoleh
terang, kami dapat mengerti dengan benar akan Firman-Mu dan mampu melakukannya sesuai
kehendak-Mu. Di dalam nama Yesus, kami mohon. Amin.“

3. PEMBACAAN ALKITAB DAN RENUNGAN


 Pembacaan Alkitab : Matius 26 : 57 – 68
 Renungan : ”IA HARUS DIHUKUM MATI“
Setelah ditangkap pada waktu malam dan ditinggalkan oleh murid-muridNya, Yesus dibawa
kepada Kayafas dan Mahkamah Agama. Di tempat yang sama ini, dua hari sebelumnya mereka
sempat merundingkan rencana dengan tipu muslihat untuk menangkap Yesus (Mat 26:3), dan
sekarang rencana itu telah terlaksana. Perasaan benci yang luar biasa hebat dari ahli Taurat dan tua-
tua bangsa Yahudi yang ditujukan kepada Yesus membuat mereka berkumpul, walaupun malam
sudah begitu larut dan orang-orang lain sudah terlelap dalam tidur mereka. Di sinilah sekali lagi kita
melihat bahwa istana Imam Besar yang seharusnya merupakan tempat perlindungan bagi orang-
orang berdosa dan tertindas, tetapi sekarang telah menjadi istana kelaliman.
Yesus kalah! Mungkin itulah yang ada di dalam pikiran para lawannya. Bagaimana tidak? Ia telah
dikhianati oleh murid-Nya sendiri (Mat 26:47-50); Ia juga telah ditangkap dan diperhadapkan pada
Mahkamah Agama untuk dituntut dan dijatuhi hukuman mati. Mereka merasa hidup Yesus ada di
dalam tangan mereka. Mereka merasa telah berhasil menemukan tuduhan yang tepat untuk
menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya (ayat 63-66). Kebencian telah menutupi hati nurani mereka.
Mereka tahu bahwa sebenarnya mereka tidak menemukan kesalahan pada-Nya dan sadar bahwa apa
yang mereka lakukan adalah penuh dengan tipu muslihat. Akan tetapi mereka memakai otoritas
sebagai pemimpin agama untuk mengadili dan menghukum orang yang tidak bersalah demi
kepentingan mereka sendiri.
Bagian ini hendak memberi gambaran kepada kita bahwa bagi imam-imam kepala, pengadilan
ini adalah cara mereka untuk menggenapkan rencana mereka mematikan Orang yang merebut
pengaruh mereka atas rakyat banyak. Namun bagi Yesus, pengadilan ini adalah cara Dia
menggenapkan rencana Bapa untuk mati bagi orang berdosa. Bagi imam-imam kepala, inilah saat
mereka mengamankan posisi kekuasaan agama mereka dengan mengorbankan saingan terbesar
mereka. Namun bagi Yesus, inilah saat Dia bisa menyatakan kasih dan pengampunan Bapa kepada
umat pilihan-Nya dgn cara mengorbankan diri-Nya. Yesus harus diadili karena Dia harus dijatuhi
hukuman mati. Yesus yang tidak bersalah harus mati seperti seorang penjahat yang mati. Dia harus
mati dengan cara yang menunjukkan bahwa Dia adalah pemberontak yang menanggung hukuman
kutuk karena pemberontakan. Tapi sesungguhnya Dia sedang menanggung pemberontakan kita.
Ganjaran sebagai pemberontak ditimpakan kepada-Nya supaya kebenaran-Nya dapat diberikan
kepada kita (Yes 53:5).
Bagian ini juga hendak mengajar kita untuk memohon Tuhan menolong kita supaya hati nurani
kita tidak mati seperti para pemimpin agama ini. Yang oleh karena keserakahan dan ambisi pribadi
akhirnya membutakan mata kita terhadap mana yang benar dan mana yang tidak, kita tidak mampu
membedakan mana yg pantas dan mana yg tidak, sehingga tidak peduli lagi jalan apa yang ditempuh
asalkan tujuan kepentingan pribadi bisa tercapai.
Keluargaku, jika kita kembali membaca apa yang dialami oleh Yesus seperti pada ayat 67
seharusnya membuat kita tertunduk malu. Semua tindakan yang sangat menghina Allah ini dialami
Yesus dengan sabar. Dia tetap diam, Dia tidak membela diri, dan juga tidak menunjukkan ketakutan.
Dia tetap diam dan membiarkan semua itu terjadi pada-Nya. Menghadapi kejahatan, ketidakadilan,
kekejaman sebesar itu, mengapa Yesus tidak bereaksi? Karena semua ini harus terjadi untuk
menunjukkan kepada semua makhluk bahwa penebusan dosa adalah hal yang sangat berat dan
sangat membawa penderitaan bagi Sang Penebus dosa. Sadarkah bahwa Saudara dan saya adalah
alasan mengapa Yesus tetap diam? Sadarkah kita bahwa Yesus mengalami semuanya ini karena saya
dan Saudara? Pengadilan memutuskan Dia harus dijatuhi hukuman mati karena Saudara dan saya
telah berdosa dan sebenarnya harus menganggung hukuman mati. Kiranya Minggu Sengara ini
menolong kita memahami karya penyelamatan Kristus dan menjaga hidup dan perilaku kita masing2.
Amin.

4. NYANYIAN : Nyanyian Rohani 16:1-2 (pada nyanyian ini,persembahan dapat diberikan)


1) Sekarang b’ri syukur, besarkan nama Tuhan. Pemimpin hidupmu yang mendengar seruan.
Yang oleh Anak-Nya memb’ri anugerah dan tak terbilang pun mujizat berkat-Nya.
2) Sempurna kaya-Nya, oleh-Nya diberkati semua anak-Nya, dengan sejaht’ra hati. Roh Tuhan
memberi kekuatan dan t’rang. Di atas bah’ya maut, kuasa-Nya menang.

5. DOA SYUKUR DAN SYAFAAT


POKOK DOA : Mengucap syukur untuk kehidupan dan kesehatan yang masih Tuhan beri bagi
keluarga kita masing-masing; berdoa agar kita semua tetap tekun dan saling
mendoakan agar keadaan pandemi Corona ini dapat segera berlalu.

6. NYANYIAN PENUTUP : Nyanyian Rohani 53 : 4 & 5


4) Ajaib benar pengasihan Gembala yang mati ganti domba yang bersalah!
Ya Tuhan, utang hamba-Mu semua Kautanggung jua.
5) ‘Ngkau mengorbankan diri sampai mati; kepada-Mu kupersembahkan hati.
Curahkan kasih-Mu yang tak terduga di rohku juga!

7. BERKAT
”Anugerah Tuhan Yesus Kristus, perlindungan dari Allah dan penyertaan oleh Roh-Nya yang Kudus
akan senantiasa memberkati dan melindungi seisi rumah kami serta semua orang yang beriman
kepada-Mu sejak sekarang sampai Kristus datang kembali. Amin.“

Anda mungkin juga menyukai