Anda di halaman 1dari 36

PENYEDERHANAAN REGULASI DAN PERIZINAN

SUBSEKTOR MINERAL DAN BATUBARA

DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN MINERBA PADA


FOCUS GROUP DISCUSSION SEKTOR MINERAL DAN BATUBARA

Jakarta, 19 DESEMBER 2019


TOPIK PEMBAHASAN

I. PENYEDERHANAAN PERIZINAN
II. PELAYANAN PUBLIK SUBSEKTOR MINERBA

III. PERATURAN PEMERINTAH NO.81/2019 TENTANG JENIS DAN TARIF PNBP PADA
KEMENTERIAN ESDM

IV. PERKEMBANGAN JAMINAN REKLAMASI DAN JAMINAN PASCATAMBANG

2
I. PENYEDERHANAAN PERIZINAN

3
LATAR BELAKANG (1/2)

Arahan Presiden dalam Rapat Kabinet Terbatas tanggal 11 November 2019 dan
Sidang Kabinet Paripurna tanggal 14 November 2019:

“Dalam rangka mendukung kemudahan berusaha dan investasi serta


penyederhanaan regulasi agar Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah
Non Kementerian dalam membentuk 1 (satu) Peraturan
Menteri/Peraturan Kepala Badan/Peraturan Badan yang baru
sekaligus mencabut paling sedikit 2 (dua) peraturan
menteri/peraturan kepala badan/peraturan badan yang telah
ditetapkan sebelumnya”

4
LATAR BELAKANG (2/2)
Ditjen Minerba telah melakukan inventarisasi terhadap sejumlah regulasi dalam rangka mendukung
kemudahan berusaha dan investasi sebagai berikut:
a. Peraturan Menteri ESDM Nomor 07 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan
I Mineral Logam dan Batubara dan perubahannya
b. Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan dan
Pelaporan pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara dan perubahannya
c. Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan
Batubara dan perubahannya
d. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1796 K/30/MESDM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Permohonan, Evaluasi, serta Penerbitan Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara

Berdasarkan hasil inventarisasi diatas, Ditjen Minerba akan melakukan penyederhanaan, penghapusan, serta
penataan perizinan dalam bentuk antara lain:
II 1. Penyederhanaan perizinan dalam proses Perubahan RKAB
2. Penghapusan persetujuan penambahan kerjasama IUP OPK Pengangkutan dan/atau Penjualan
3. Penyesuaian kewajiban pelaporan manual menjadi online bagi pemegang IUP OPK Pengangkutan
dan/atau Penjualan
4. Penghapusan Pemberian Rekomendasi dalam Penjualan Lumpur Anoda ke Luar Negeri
5. Pengaturan batasan Floor Price Harga Patokan Mineral Logam dalam hal terdapat perbedaan harga
transaksi dengan HPM
6. Penghapusan Persyaratan Administrasi Persetujuan dan Salinan Dokumen Izin Lingkungan dalam
penerbitan IUP OP khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian
5
SUBSTANSI PENGATURAN (1/6)
A. PERMEN ESDM NO 11/2018 (1/2)
NO. SUBSTANSI SEMULA MENJADI DAMPAK/MANFAAT
1. Perubahan RKAB Perubahan RKAB hanya dapat Perubahan RKAB dapat diajukan 1 Memberikan
diajukan 1 kali dalam setahun kali dalam setahun (tanpa terkait kemudahan berusaha
apabila terjadi perubahan dengan kapasitas produksi) dan investasi
tingkat kapasitas produksi
2. Penyerahan IUP P • Tidak ada ketentuan yang • Pengaturan yang jelas dan Memberikan kepastian
MA mengatur mekanisme terukur tentang mekanisme hukum bagi pemegang
pengalihan IUP dari PMDN pengalihan IUP PMDN menjadi IUP PMA yang akan
menjadi PMA (dari Gubernur IUP PMA melakukan
kepada Menteri) • Perusahaan dapat mengajukan penyesuaian IUP dari
• Banyak IUP yang tidak langsung kepada Menteri jika Gubernur kepada
diserahkan kepada Menteri Gubernur tidak menyerahkan Menteri
meskipun telah berstatus IUP PMA dengan jangka waktu
PMA dan persyaratan tertentu

6
SUBSTANSI PENGATURAN (2/6)

A. PERMEN ESDM NO 11/2018 (1/2)

NO. SUBSTANSI SEMULA MENJADI DAMPAK/MANFAAT


3 Penyesuaian Penyampaian pelaporan secara Penyampaian pelaporan melalui Memberikan
Kewajiban IUP OP manual dalam penambahan sistem MVP secara online kemudahan berusaha
khusus Angkut/ kerjasama dan investasi
Jual
Penambahan kerjasama Menghapus persetujuan
memerlukan persetujuan Penambahan kerjasama

4. Perubahan Direksi Pemegang IUP atau IUPK yang Pemegang IUP atau IUPK yang akan Memberikan
/Komisaris akan melakukan perubahan melakukan perubahan saham kemudahan berusaha
saham serta direksi/komisaris wajib mendapatkan persetujuan dan investasi
wajib mendapatkan Menteri/Gubernur sesuai dengan
persetujuan Menteri/Gubernur kewenangannya
sesuai dengan kewenangannya

7
SUBSTANSI PENGATURAN (3/6)
B. PERMEN ESDM NO 25/2018
NO. SUBSTANSI SEMULA MENJADI DAMPAK/MANFAAT
1. Penjualan Lumpur Penjualan Lumpur Anoda ke Luar Penghapusan Rekomendasi Memberikan
Anoda ke Luar Negeri memerlukan rekomendasi Dirjen Minerba kemudahan berusaha
Negeri dari Dirjen Minerba dan investasi

2. Batasan Minimum Batasan Minimum Pengolahan Batasan Minimum Pengolahan Mixture of Rare Earth
Mixture of Rare Mixture of Rare Earth Carbonate Mixture of Rare Earth Carbonat Carbonate yang telah
Earth Carbonate belum diatur dalam Lampiran e ≥ 30% TREO diatur dalam memenuhi batas
Permen Lampiran Permen minimum pengolahan
dapat diekspor

3. Kewajiban Penggu Pemegang KK, PKP2B dan IUP Pengaturan tentang kewajiban • Impor terbatas untuk
naan Produk belum menggunakan seluruh perusahaan untuk barang/jasa yg belum
Dalam Negeri Produk Dalam Negeri dan produk menggunakan Produk Dalam diproduksi di Indonesia.
yang memiliki sertifikat TKDN Negeri dan produk yang • Berkembangnya
dalam pelaksanaan kegiatan memiliki sertifikat TKDN dalam industri dalam negeri.
usaha pertambangan usaha pelaksanaan kegiatan usaha • Biaya kegiatan usaha
pertambangan usaha pertambangan semakin
efisien.
8
SUBSTANSI PENGATURAN (4/6)
C. PERMEN ESDM NO 07/2017
NO SUBSTANSI SEMULA MENJADI DAMPAK/MANFAAT
1. Acuan harga publikasi a. London Metal a. London Metal Exchange; Fleksibilitas dalam
Mineral Logam Exchange; b. London Bullion Market Association; penentuan acuan harga
b. London Bullion Market c. Asian Metal; publikasi Mineral Logam
Association; d. Indonesia Commodity & Derivatives Exchange; dalam penetapan Harga
c. Asian Metal; dan/atau e. Jakarta Future Exchanges; dan/atau Mineral Acuan
d. Indonesia Commodity f. Publikasi lain yang digunakan dalam
& Derivatives melakukan penjualan Mineral Logam baik di
Exchange. dalam negeri maupun luar negeri sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

9
SUBSTANSI PENGATURAN (5/6)
D. PERMEN ESDM NO 48/2017
NO. SUBSTANSI SEMULA MENJADI DAMPAK/MANFAAT
1. Perubahan Direksi/ Pemegang IUP atau IUP Operasi khusus Dihapus Memberikan
Komisaris untuk pengolahan dan/atau pemurnian kemudahan berusaha
yang diterbitkan oleh Menteri, IUPK, KK, dan investasi
atau PKP2B dalam melakukan perubahan
direksi dan/atau komisaris wajib terlebih
dahulu mendapatkan persetujuan Menteri

9
SUBSTANSI PENGATURAN (6/6)
E. KEPMEN ESDM NO 1796 K/30/MEM/2018
NO SUBSTANSI SEMULA MENJADI DAMPAK/MANFAAT
1. Pesyaratan IUP OP Rencana konstruksi Persyaratan dihapus dan diganti menjadi Memberikan
khusus Pengolahan dan pembangunan Laporan yang berisi informasi tentang: kemudahan berusaha
dan/atau Pemurnian sarana dan a. Teknologi yang digunakan dan investasi serta
prasarana b. Hasil pengolahan dan/atau pemurnian penerbitan izin
penunjang sebagai c. Lokasi pembangunan pabrik menjadi lebih cepat
persyaratan (informasi akan dicantumkan dalam SK)

Persetujuan dan Tidak Menjadi Persyaratan dan diubah


salinan dokumen Izin menjadi persyaratan untuk memulai kegiatan
Lingkungan sebagai usaha.
persyaratan (akan dicantumkan dalam SK klausul “SK IUP
akan berlaku efektif setelah memperoleh Izin
Lingkungan dari instansi terkait”)

11
DITJEN MINERBA MENGUSULKAN 2 (DUA) RPERMEN ESDM DAN PERUBAHAN 1 (SATU) PERMEN ESDM SERTA 1 (SATU)
KEPMEN ESDM DALAM RANGKA PENYEDERHANAAN REGULASI/PERIZINAN

1
2 4
RPERMEN ESDM TENTANG TATA 3
RPERMEN ESDM TENTANG PERUBAHAN
CARA PEMBERIAN WILAYAH, PERUBAHAN PERMEN
PENGUSAHAAN KEPMEN ESDM
PERIZINAN, DAN PELAPORAN PADA ESDM NOMOR 48
PERTAMBANGAN MINERAL NOMOR 1796
KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN TAHUN 2017
DAN BATUBARA K/30/MEM/2018
MINERAL DAN BATUBARA

MENCABUT 3 (TIGA) PERATURAN MENTERI MENCABUT 3 (TIGA) PERATURAN MENTERI ESDM:


ESDM: 1. PERMEN ESDM NOMOR 07 TAHUN 2017
1. PERMEN ESDM NOMOR 11 TAHUN 2018 (dimuat dalam Rpermen Pengusahaan)
2. PERMEN ESDM NOMOR 22 TAHUN 2018 2. PERMEN ESDM NOMOR 25 TAHUN 2018
3. PERMEN ESDM NOMOR 51 TAHUN 2018 3. PERMEN ESDM NOMOR 11 TAHUN 2019

1. MELAKUKAN PENYEDERHANAAN SERTA PENGHAPUSAN PERIZINAN DALAM RANGKA MENDUKUNG KEMUDAHAN INVESTASI
2. MELAKUKAN PENYEDERHANAAN REGULASI DENGAN PENCABUTAN 6 PERMEN ESDM
3. MENINGKATKAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

12
II. PELAYANAN PUBLIK SUBSEKTOR MINERBA

13
Mining initiative

Konektivitas antara
Penggunaan
manusia dengan
teknologi/automasi
Tidak ramah teknologi
lingkungan Peralatan Sistem
tidak efisien pengawasan
Recovery pertambangan
tidak maksimal lebih baik
Penggunaan Sistem
kerja tidak efisien Instrumen/ pengawasan
Boros bahan lebih baik
perangkat
bakar Pembacaan
mutakhir
Potensi sensor setiap
Kecelakaan tahap kegiatan
tambang tinggi

14
MNING INITIATIVE 4.0

15
PELAYANAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

16
MINERBA ONLINE MONITORING SYSTEM (MOMS)
KEUNTUNGAN PERUSAHAAN, PEMERINTAH DAERAH, DAN PEMERINTAH PUSAT

17
MODUL VERIFIKASI PENJUALAN (MVP)
LATAR BELAKANG
Isu terkait kegiatan pengangkutan dan penjualan batubara
IUP OP IUP OPK AJ SURVEYOR PNBP
1. Tidak ada RKAB, tapi melaku 1. Membeli dari sumber 1. Kesulitan 1. Penyalahgunaan bukti
kan produksi dan penjualan; yang tidak tercantum memverifikasi asal setor iuran produksi;
2. Tidak ada produksi, tapi ada di SK; barang/ komoditas;
penjualan; 2. Data pembelian dan 2. Kesulitan untuk
3. Produksi melebihi persetuju penjualan tidak verifikasi bukti setor
an RKAB; dilaporkan; PNBP;
4. Penjualan melebihi produksi
+ stock;
5. Tidak CnC tapi melakukan pr
oduksi ;
6. Pelaporan tidak konsisten;

18
Konsep Modul Verifikasi Penjualan Minerba
Penjualan Langsung/Tidak Langsung
IUP OPK
MOMS MVP*)
AJ
Beli dan
Jual
ePNBP

Verifikasi
- Produksi kuantitas
- Rencana & kualitas
Penjualan
- Royalti LHV
- Realisasi di muka CoW
Penjualan - Bukti bayar
(NTPN) CoA
- CoW
- CoA

Persetujuan RKAB IUP oleh Gubernur dan laporan realisasi RKAB akan
digunakan sebagai salah satu tools dalam Modul Verifikasi Penjualan.
Apabila tidak ada Persetujuan RKAB maka tidak dapat melakukan
penjualan
19
19
E-PNBP – UNTUK OPTIMALISASI

SIMPONI TRANSISI E-PNBP Pengembangan ePNBP


(SIMPONI & ePNBP) (per 1 Maret 2019)

Sebelum e-PNBP Sesudah e-PNBP


Perusahaan menyetorkan Kewajiban berdasarkan Self PNBP Minerba akan terverifikasi secara tepat sesuai
1 Assessment Langsung Ke Kas Negara (SIMPONI) 1 dengan ketentuan perundangan yang yang berlaku

Ketepatan waktu dan Kepatuhan Perusahaan untuk 2 Pemberitahuan kewajiban otomatic


2 membayar masih belum maksimal (terlambat).
Pembayaran On line, tidak perlu tatap muka, menghitung
Perhitungan Kewajiban sebenarnya perusahaan tidak 3 kewajiban perusahaan sesuai dengan ketentuan yang
3 diketahui. Pemerintah hanya terima setoran. berlaku

4 Administrasi masih lemah. 4 Dapat terverifikasi 100% melalui ePNBP


Dengan EPNBP karena sudah dihitung dengan tepat maka
Terjadi Piutang yang cukup besar karena kurang bayar dan
5 denda keterlambatan 5 kemungkinan kurang bayar dari hasil pemeriksaan (yang
menjadi piutang) hampir tidak ada.
Audit coverage ratio hanya berkisar 2% sehingga Ditjen Minerba dapat memantau pergerakan penerimaan
6 optimalisasi Penerimaan Negara kurang maksimal 6 negara real time
20
MINERBA INTEGRATED ENGINEERING AND
ENVIRONMENTAL REPORTING SYSTEM (MINERS)

ASPEK YANG TERINTEGRASI


DALAM MINERS
1. Teknis pertambangan
2. Konservasi
3. Standarisasi dan Usaha Jasa
1. Efektivitas kegiatan pelaporan dan
4. Keselamatan Pertambangan
Pengawasan aspek teknik dan lingkungan
2. Digitalisasi data pelaporan 5. Perlindungan Lingkungan
6. Penguasaan, pengembangan, dan
penerapan teknologi pertambangan
21
EXPLORATION MANAGEMENT SYSTEM (EMS) - MOMS
DESAIN DETIL MOMS-EMS
MOMS
RENCANA &
REALISASI LOGIN MOMS
PRODUKSI
DASHBOARD

RENCANA &
REALISASI
SUMBERDAYA DAN
PEMASARAN
CADANGAN

MINE MARKET Web Service

Web Service Web Service

VERIFIKASI DATA
SUMBERDAYA DAN
GIS GRAFIK SUMBERDAYA DAN LOGIN EMS
CADANGAN
CADANGAN

EMS

22
EXPLORATION DATA WAREHOUSE
Tahapan Kegiatan

Geodesi & Geoteknik &


Geologi Geokimia Geofisika Pengeboran Studi kelayakan
Penginderaan Jauh Geohazard

1 Eksplorasi Database 5 Data Peta Sumberdaya

• Drillhole Database
• Pemetaan hasil analisis sumberdaya
• Spot Sample

2 Data Geologi Lokal dan Regional 6 Data Peta Cadangan

• Data Pemetaan Geologi • Pemetaan hasil analisis cadangan

Database 3 Peta Topografi 7 Data Log Bor & Geofisika


Eksplorasi
• Data lithology dan mineralisasi
Data yang disimpan di dalam • Data Topografi
Database eksplorasi akan disusun • Data seismic, Geolistrik
berdasarkan tahapan kegiatan
eksplorasi. 4 Peta Sebaran Titik Bor
Data yang tersimpan dapat berupa Database
raw data (database) maupun data
hasil interpretasi (document • Lokasi titik pemboran Document Management
management)

23
MINEFIN MINELOG MINEPEDIA

Analytic
System

Pelaku Usaha Penunjang


Tambang Usaha
KK/IUP/IUPK Tambang
Supplier/UMK
M/ Vendor

24
SIKEMBAR
Perusahaan melaporkan Laporan
Public Keuangannya dan Rencana Belanja Barang
Service dimana saja secara on line tanpa harus ke
evaluator

Database keuangan dan Belanja Barang serta


Database Belanja Masterist perusahaan yang dapat
dipergunakan oleh Minerba dan Perusahaan

Tools Evaluasi bagi Evaluator dalam memverifikasi


Tools Data Belanja Ekspor/Import Perusahaan tambang
dan menganalisa kinerja keuangan perusahaan
Evaluasi tambang dengan lebih effisein dan effektif

Verifikator dapat melakukan Monitoring


Pelaporan kuantitas, harga, dan asal barang yang dibeli
Belanja perusahaan pertambangan lebih tepat

Memungkinkan produsen/supplier yang telah


Referensi terverifikasi oleh minerba untuk memasarkan
Produsen produk

25
MINEFIN
Manfaat & Fungsi
MINEFIN MINEFIN MINEFIN

Outcome :
Akuntabilitas dan ketersediaan data informasi keuangan
industri pertambangan dengan validitas baik akan
mendorong peningkatan Good Governance dalam rangka
pengusahaan SDA dan Iklim Investasi

26
MINEPEDIA
Manfaat & Fungsi
MINEPEDIA PT. Tambang Indonesia Mining Equipment
Mandiri
Find Mining equitment, and more MINING COAL TESTING
EQUIPMENT

Heavy Land Water


Equipment Transport Trans
PT. Tambang Indonesia
Mandiri Enter
Traktor YM351A (51 hp),
Air ComunicatiUMKMT TKDN : 20% (SS)
Tranportont RI
Produk dengan
TKDN > 50%
Discription Review
Outcome :
PT. Tambang Indonesia Dapat mendorong tumbuh kembang Industri Penunjang
Mandiri pertambangan, termasuk UMKM pertambangan
Marketing Phone : Enter
Traktor YM351A (51 hp),
021- 8572222 , TKDN : 42% (SS)
0811200001 Next Back

27
Membuat peraturan yang memicu Meningkatkan kualitas tenaga
transformasi ke arah mining initiative. kerja;
(Environmental friendly, profit oriented,
high-tech, sustainability, easy and fast
investment process ) Penggunaan peralatan
berteknologi tinggi.
Mendorong research and
development untuk realisasi mining
initiative 4.0

28
III. PERATURAN PEMERINTAH NO.81/2019 TENTANG JENIS DAN TARIF
PNBP PADA KEMENTERIAN ESDM

29
POKOK PENGATURAN PP NO.81 TAHUN 2019

- Jenis PNBP pada KESDM berasal dari : Sekjen, Ditjen Migas, Ditjen Minerba,
PNBP Ditjen EBTKE, Begeol, BPSDM, Balitbang
- Harga jual pada lampiran merupakan harga jual yang ditetapkan berdasarkan
KESDM ketentuan perundang-undangan.

Kompensasi data informasi WIUP eksplorasi atau WIUPK eksplorasi mineral


PNBP logam dan batubara; Jaminan kesungguhan lelang WIUP/WIUPK logam dan
batubara; Jaminan kesungguhan pelaksanaan kegiatan eksplorasi mineral
Minerba logam, bukan logam, batuan dan batubara; Bagian pemerintah pusat dari
keuntungan bersih pemegang IUPK OP mineral logam dan batubara (4%)

1. Iuran Tetap menggunakan rupiah


IT dan Royalti 2. Kualitas Batubara menggunakan GAR bukan ADB
3. Royalti bijih/ore naik, sedangkan yang sudah mengalami olah murni turun

1. Saat berlaku, PP 9/2012 dicabut


Pemberlakuan 2. Berlaku 30 hari sejak diundangkan, ditandatangani tanggal 20 November 2019,
diundangkan tanggal 25 November 2019
30
PENJELASAN PP NO.81 TAHUN 2019 (1/3)

- Bukan Logam : 3 cluster ≤5.000 ha; 5.000-10.000 ha dan 10.000-25.000


ha (tarif 10, 20 dan 50juta) menjadi 6 cluster ≤10 ha;>10 - 100 ha; >100 –
500 ha; >500 – 5.000 ha; >5.000 - 10.000 ha; >10.000 s.d. 25.000 ha (tarif
2,5juta sd 60 juta).
- Batuan : cluster ≤500 ha; >500-1.000 ha; >1.000-5.000 ha (tarif 5jt-30jt)
Pencadangan menjadi 5 cluster ≤10 ha;>10 - 100 ha; >100 – 500 ha; >500 – 1.000 ha;
>1.000 - 5.000 ha (tarif 2,5jt sd 35 jt)
- Bukan logam, jenis tertentu : tidak diatur di PP 9/2012 diatur menjadi 6
cluster ≤25ha;>25 - 100 ha; >100 – 500 ha; >500 – 5.000 ha; >5.000 -
10.000 ha; >10.000 s.d. 25.000 ha (tarif 10juta sd 70 juta).

- IT mineral logam dan batubara eksplorasi dari USD 2/ha/th menjadi Rp. 30.000/ha/th
- IT mineral logam dan batubara OP dari USD 4/ha/th menjadi Rp. 60.000/ha/th
- IT mineral bukan logam dan batuan eksplorasi Rp 20.000/ha/th (sebelumnya tidak
Iuran Tetap diatur)
- IT mineral bukan logam dan batuan OP Rp 40.000/ha/th (sebelumnya tidak diatur)
- IT IPR dari USD 1 dan USD 2/ha/th menjadi Rp 10.000 dan Rp. 20.000 /ha/th

31
PENJELASAN PP NO.81 TAHUN 2019 (2/3)

- Klasifikasi Tingkat Kalori dari 3 Cluster semula ≤ 5.100 ; > 5.100 – 6.100 ; > 6.100
Batubara ADB menjadi ≤ 4.700 ; > 4.700 – 5.700 ; > 5.700 GAR
- Royalti tetap sebesar 3%, 5%, 7% ; sedangkan untuk UG 2%, 4%, 6%

- Bijih Nikel 10%, NPI 5%, Produk Pemurnian lainnya 2% (Nickel Matte, Ferro Nickel,
Nickel Oksida, Nickel Hidroksida, Nickel MHP, Nickel HNC, Nickel Sulfida, Kobalt
Nikel Oksida, Kobalt Hidroksida, Kobalt Sulfida, Krom Oksida, Logam Krom, Mangan
Oksida, Magnesium Oksida, Magnesium Sulfat); Logam Nikel 1,5%.
- Windfall Profit untuk Harga Nickel Matte >USD 21.000 per Ton 1% dari Harga Jual.

Emas sebagai Emas Primer maupun Ikutan, sebelumnya 3,75% menjadi berdasarkan
Emas Harga Jual; ≤ USD 1,300/Ounces 3,75%; > USD 1,300 – 1,400 4,00%; >USD 1,400-1500
4,25%; >USD 1,500-1600 4,50%; >USD 1,600-1700 4,75%; >USD 1,700 5,00%

32
PENJELASAN PP NO.81 TAHUN 2019 (3/3)
- Bijih Tembaga 5%; Perak, Telluride, dan Selenium sebagai Ikutan 5% dari Harga Jual
- Konsentrat Tembaga 4%; Perak, Telluride, dan Selenium sebagai Ikutan 4% dari
Tembaga Harga Jual
- Katoda Tembaga 2%
- Tembaga Telluride 2%
- Logam Timah 3%
- Terak Timah 1%
Timah - Monasit - Xenotim 1% 33
- Zirkon, Ilminit, Rutil 4%;

- Bauksite 7% dari Harga Jual


- Produk Pemurnian Chemical Grade Alumina dan Smelter Grade Alumina 3%;
Bauksite Logam Alumunium, Besi Oksida, dan Magnesium Oksida 2%, sedangkan Galium33
Oksida 1%

- 7,5% untuk Wilayah Laut di atas 12 mil atau Berbatasan Langsung dengan Negara
Pasir Laut Lain 33
- Sebelumnya tidak diatur.
33
IV. PERKEMBANGAN JAMINAN REKLAMASI DAN JAMINAN
PASCATAMBANG

34
DATA KEWAJIBAN REKLAMASI DAN PASCATAMBANG

Kepatuhan Penempatan Jaminan Kepatuhan Penempatan Jaminan


No. Perizinan Reklamasi Pascatambang
Perusahaan(%) Perusahaan (%)
1 PKP2B 100 100
2 Kontrak Karya 95,83 100
3 IUP BUMN 100 100
4 IUP PMA 96,59 97,20
5 IUPK MINERAL 100 100
6 IUP PMDN 37,65 15,84

35
TERIMA KASIH

36

Anda mungkin juga menyukai