DAN
PEMROGRAMAN
“STRUKTUR PEMILIHAN II (ANALISA KASUS)”
Kelompok 9
Nama / Nim :
Arjun Korintian Purba / 5183230005
Reza Hermawan / 5183230006
Dosen : Amirhud Dalimunthe,S.T.,M.Kom
Nama Mata Kuliah : Dasar Komputer dan Pemrograman
Program Studi : Teknik Elektro (S-1)
Semester/TA : 1 / 2018-2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga tugas ini dapat tersusun
hingga selesai
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
PENYUSUN MAKALAH
HALAMAN
JUDUL…………………………………………………………………………….........i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...…..…iii
BAB 1PENDAHULUAN………………………………………………………….........1
1.1.LATAR BELAKANG…………………………………………………………........1
1.2.RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………….. 1
1.3TUJUAN.......................................................................................................................2
3.2.KESIMPULAN.......…………………………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………....11
BAB I
PENDAHULUAN
Sehubungan dengan adanya masalah yang timbul maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana menganalisa tiga kasus atau lebih di dalam Struktur Pemilihan Algoritma?
2. Apa itu Struktur Case?
3. Bagaimana penyelesaian masalah kasus dalam struktur pemilihan menggunakan Bahasa C?
I.III TUJUAN
Adapun tujuan penulis melakukan penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara menganalisa tiga
kasus atau lebih di dalam STRUKTUR PEMILIHAN ALGORITMA serta penyelesaian masalah dengan
menggunakan Bahasa C. Juga mengetahui tentang apa itu Struktur Case dan penyelesaian masalah dalam
struktur case dengan Bahasa C.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int jml_sewa, kd_anggota;
float harga,disk,bayar, tot;
harga = 3000;
disk = 0;
cout<<"Masukan Jumlah Kaset yang Disewa:";
cin>>jml_sewa;
cout<<"Masukan Kode Anggota:";
cin>>kd_anggota;
bayar = jml_sewa * harga;
if (jml_sewa >= 10)
if (kd_anggota == 1)
{
cout<<"Anda diskon 10 %";
disk = bayar * 0.1;
}
else
{
cout<<"Anda diskon 5 %";
disk = bayar * 0.05;
}
else if (jml_sewa >= 5)
if (kd_anggota == 1)
{
cout<<"Anda diskon 5 %";
disk = bayar * 0.05;
}
else
cout<<"Anda Tidak Diskon";
else
cout<<"Anda Tidak Diskon";
tot = bayar - disk;
cout<<"\nHarga Sewa sebelum didiskon;"<<bayar;
cout<<"\nHarga Sewa setelah didiskon;"<<tot;
}
sebuah nilai ordinal : boolean, integer, dan char (bukan string atau
real)
sebuah variabel bertipe ordinal
operasi data (nilai atau variabel) yang menghasilkan sebuah nilai
ordinal.
Nilai harus berupa ordinal (tidak bileh variabel)
Aksi berupa satu statement atau beberapa statement dimana setiap statement
dapat berupa statement pengisian nilai, seperti a<–5.
Algoritma Bahasa C
If kondisi if (kondisi) {
then Aksi;
Aksi }
End if
If kondisi If (kondisi) {
then Aksi1;
Aksi1 }
Else else {
Aksi2 Aksi2;
}
If kondisi1 if (kondisi1) {
then Aksi1;
Aksi1 }
Else if else if (kondisi2)
kondisi2 {
Aksi2 Aksi2;
Else }
Aksi3 else {
End if Aksi3;
}
Catatan:
- penulisan kondisi pada IF dan ekspresi pada CASE dalam bahasa C harus
digunakan tanda kurung ( ).
- aksi berupa satu perintah atau lebih, masing-masing diakhiri titik koma.
- apabila aksi hanya berupa satu perintah, penggunaan { } dapat dihilangkan.
- kata “if”, “else”, “switch”, “case” dan “default” dalam bahasa C, harus
ditulis dengan huruf kecil semua.
- dalam bahasa C tidak ada kata “then”, “end if” dan “end case” tetapi
digantikan pasangan kurung kurawal { dan }
- hati-hati dengan penggunaan kesamaan, yaitu dengan “==” bukan “=”.
- string digunakan kutip dua ( seperti “test” ) bukan kutip satu (‘test’).
Algoritma Bahasa C
Algoritma PDAM #include <stdio.h>
/* menghitung biaya pemakaian #include <conio.h>
air*/
Kamus Data /* menghitung biaya pemakaian
pakai,a,b,c,d : integer air*/
biaya : integer int main() {
Begin //Kamus Data
|Input(pakai) int pakai,a,b,c,d;
|a⟵ 10 int biaya;
|b⟵ 0 //Begin
|c⟵ 0 printf(“Masukkan pemakaian air: ”);
|d⟵ 0 scanf(“%d”,&pakai);
|If (pakai>30) then a=10;
| |b⟵ 10 b=0;
| |c⟵ 10 c=0;
| |d⟵ pakai - 30 d=0;
|Else If (pakai>20) then if (pakai>30) {
| |b⟵ 10 b=10;
| |c⟵ pakai - 20 c=10;
|Else If (pakai>10) then d=pakai – 30;
| |b⟵ pakai - 10 }
|End if else if (pakai>20) {
|biaya⟵ a * 2000 + b * 3000 + b=10;
| c * 4000 + d * 5000 + c=pakai – 20;
| 5000 }
|Output(‘biaya =’,biaya) else if (pakai>10) {
End b=pakai – 10;
}
biaya = a * 2000 + b * 3000 +
c * 4000 + d * 5000 +
10000;
printf(“biaya = %d”,biaya);
getche();
return 0;
//End
}
BAB III
PENUTUP
Tentu saja masalah menentukan bilangan terbesar untuk empat bilangan atau lebih mempunyai struktur
pemilihan bersarang yang makin rumit.
Kelebihan struktur pemilihan terletak pada kemampuannya yang memungkinkan pemroses mengikuti jalur
aksi yang berbeda berdasarkan kondisi yang ada. Tanpa struktur pemilihan, kita tidak mungkin menulis
algoritma untuk permaslahan praktis yang demikian kompleks.
http://algoritmapemrograman55.blogspot.com/
http://dedyindrasetiawan.blogspot.com/2016/11/ringkasan-tentang-struktur-pemilihan-if.html
https://bayubayyz.blogspot.com/2013/10/struktur-pemilihan-selection.html
https://medium.com/codelabs-unikom/algoritma-pemilihan-selection-apa-itu-697b25ac26a5
http://ipank05018240.blogspot.com/2011/03/struktur-pemilihan.html