1. Pengertian Suatu pernyataan persetujuan secara tertulis atau lisan dari
pasien terhadap prosedur tindakan medis yang memiliki resiko bermakna yakni kemungkinan terjadinya komplikasi prioperatif atau kehilangan suatu anggota tubuh. 2. Tujuan Mengikutsertakan pasien dan keluarganya untuk mengambil keputusan atas tindakan yang akan diberikan terhadap penderita/pasien tersebut. 3. Kebijakan a. SK Direktur tentang pemberlakukan Informed Consent. b. Standar pelayanan medik. c. Uraian tugas dokter. 4. Prosedur a. Petugas/dokter sebelum melakukan tindakan memberitahukan kepada pasien/keluarga tentang hal-hal mengenai tindakan yang diberikan berupa: 1) Resiko/komplikasi sewaktu-waktu yang dapat terjadi 2) Bahaya yang dapat ditimbulkan apabila tidak segera dilakukan tindakan medic tersebut b. Pasien dan keluarga diberikan kesempatan berunding atas tindakan tersebut antara lain: 1) Bila pasien/keluarganya menolak tindakan tersewbut segera menandatangani penolakan tindakan medis tersebut pada lembaran rekam medik. 2) Bila pasien/keluarga setuju segera menandatangani blanko persetujuan tindakan medik tersebut. c. Petugas/perawat menyiapkan blanko persetujuan tindakan medik untuk ditandatangani oleh pasien/keluarga: 1) Bila pasien tersebut mempunyai umur di bawah 17 tahun, maka yang berhak menandatangani adalah orang tuanya atau keluarga yang terdekat. INFORMED CONSENT No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : HPK.SPO. 2/2
2) Bila pasien yang tidak bisa bergerak/perawatan bedrest,
maka yang berhak menandatangani adalh keluarga terdekat. d. Petugas/perawat, dokter dan kelurga pasien turut menandatangani blanko persetujuan sebagai saksi.
5. Unit Terkait Rawat Inap
Rawat Jalan Kamar Operasi Instalasi Gawat Darurat Seksi Rekam Medik Kelompok Staf Medik (KSM) Komite Medik ICU Hemodialisis