Anda di halaman 1dari 4

Ringkasan Materi

CHAPTER 9
Uniformity and Disclosure

Menurut Fields, Lys, dan Vincents, terdapat iga alasan yang mendasari pemilihan metode
akuntansi. Alasan-alasan tersebut antara lain:

1. Meminimalkan agency cost


Agency cost misalnya diminimalkan dengan metode of balance sheet
inancing. Hal ini dilakukan dengan idak mencantumkan capital lease pada neraca,
tetapi mencatatkannya sebagai biaya pada laporan laba rugi. Dengan demikian,
rasio debt to equity dan debt covenant akan terlihat baik.
2. Signaling informaion
Pemilihan metode akuntansi dapat dipengaruhi oleh keinginan manajemen
untuk menyampaikan informasi tertentu kepada pihak luar, misalnya kas di masa
mendatang. Informasi tersebut diharapkan dapat memuaskan pemegang saham
dan menarik calon pemegang sehingga meningkatkan gaji dan bonus dari manajer.
3. Melibatkan eksternalitas
Merupakan usaha untuk mempengaruhi pihak eksternal. Misalnya pemilihan
metode LIFO daripada FIFO untuk meminimalkan pajak pendapatan.

A. Uniformity (Keseragaman)
Keseragaman laporan keuangan akan mempengaruhi daya bandingnya, baik
dengan laporan keuangan perusahaan lain atau laporan keuangan perusahaan yang
sama pada tahun yang berbeda. Semakin seragam laporan keuangan, maka daya
bandingnya akan semakin besar. Terdapat dua macam keseragaman, yaitu:
1. Finite Uniformity
Finite uniformity berusaha menyamakan metode akuntansi yang telah
ditentukan dengan keadaan yang relevan dalam situasi yang secara umum sama.
Misalnya, SFAS No 13 dalam leasing jangka panjang, menyatakan bahwa leasing
harus dikapitalisasi apabila jangka waktu leasing sama dengan atau lebih dari 75%
umur ekonomis aset.

2. Rigid Uniformity
Rigid uniformity menentukan satu metode untuk semua transaksi yang serupa,
tanpa tergantung dengan keadaan yang relevan. Misalnya SFAS No.2 menyatakan
bahwa R%D cost idak boleh dikapitalisasi meskipun terdapat future beneit.
Dalam kenyataannya, meningkatkan daya banding dapat bersifat kontra
produkif jika antara dua ukuran yang dibandingkan, salah satunya diperoleh dengan
metode yang menghasilkan informasi yang kurang relevan. Finite uniformity lebih
mengutamakan penyajuan yang sejujurnya daripada rigid uniformity. Oleh karena
itu, Pemilihan antara inite dan rigid uniformity menyebabkan trade-of antara
representaional faithfulness dan veriiability.

The Present Status of Uniformity

Finite uniformity idak seharusnya dijelaskan dengan cara yang


mengakibatkan penafsiran bahwa standar ini idak dapat dikembangkan. Baik inite
maupun rigid uniformity merupakan kondisi yang ideal. Dalam kenyataannya, ada
praktek yang mencampurkan keduanya, dimana beberapa standar berusaha
menmperhitungkan relevant circumstances, sedangkan yang lainnya secara jelas
menggunakan rigid uniformity.
Faktor-faktor yang mendasari rigid uniformity antara lain:
1. Keinginan terhadap konservaisme (kelestarian).
2. Kemampuan menentukan keadaan yang relevan.
3. Usaha untuk meningkatkan veriiability.
4. Kesadaran akan terlibatnya alokasi yang berubah-ubah.
5. Persepsi bahwa kos untuk mengimplementasikan relevan circumtance melebihi
manfaatnya.
Fleksibilitas yang memungkinkan keleluasaan manajemen telah membentuk
aturan-aturan akuntansi, seperi pemilihan metode depresiasi, serta metode par
value dan kos untuk menilai akuisisi saham treasury.

The Usefulness of Accouning Allocaion


Alokasi adalah pembagian kos atau pendapatan selama satu periode yang
dapat diaplikasikan ke beberapa periode. Contohnya antara lain depresiasi, harga
pokok penjualan, amorisasi premium atau diskon obligasi, dsb. Alokasi dikriik
karena idak dapat dikoreksi atau diperbaiki (idak leksibel).

B. Disclosure

SFAC No. 5 mendeinisikan disclosure sebgai penyajian informasi dengan


tujuan selain pengakuan dalam laporan keuangan yang dibandingkan dengan
pengakuan dalam laporan keuangan itu sendiri.
Disclosure atau pengungkapan catatan atas laporan keuangan memuat baik
informasi keuangan maupun komunikasi pelengkap – termasuk catatan kaki,
poststatement events, diskusi manajemen dan analisis operasi untuk tahun
mendatang, prediksi keuangan dan kegiatan operasi, maupun kebijakan akuntansi.
Disclosure sebagai informasi/ komunikasi tambahan dapat berupa:
1. Catatan kaki
2. Post statement events
3. Diskusi dan analisis manajemen mengenai kegiatan operasi tahun mendatang
4. Ramalan (forecast) keuangan dan operasi
5. Ringkasan kebijakan akuntansi
6. Laporan keuangan tambahan yang melipui pengungkapan segmental
7. Ekstensi di luar biaya historis, dll
Terdapat dua macam disclosures yang diminta oleh SEC.
1. Protecive disclosure, fokus pada usaha melindungi investor dari investasi yang
merugikan.
2. Informaive disclosure, yaitu informasi keseluruhan yang berguna untuk analisis
investasi.
Protecive dan Informaive disclosure cenderung untuk saling tumpang indih.
Secara tradisional, protecive disclosure dianggap lebih pening. Namun sejak
tahun 1970an, SEC mulai beralih ke informaive disclosure, misalnya disclosure
dari laporan level harga umum, data keuangan kuarter, dll.

Referensi :
1. Harry I Wolk, James L. Dodd, and John J. Rozycki (2008). Accouning Theory,
Conceptual Issue in a Poliical and Economic Environment. USA: Sage Publicaion.
2. Cintokowai, Chindi. (2010). Teori Akuntansi: Uniformity and Disclosure. [Online].
Tersedia: htp://cintokowai.blogspot.com/2010/11/teori-akuntansi-uniformity-
and.html. [19 September 2014].

Anita Widyastui (12/330794/EK/18969)

Anda mungkin juga menyukai