Anda di halaman 1dari 5

A MODIFIED FFT ALGORITHM FOR DETERMINING THE BASIC FREQUENCY

TONE OF TRADITIONAL LATOTOU MUSIC

Helson Hamid
Teknik Informatika Dept.
Dayanu Ikhsanuddin University
City of Baubau
helsonh24@gmail.com

Abstract— A Latotou music instrument is a traditional music Proses dan perancangan program dilakukan dalam
stuff that has not have the standardized frequency tone as other program Matlab R2010.a menggunakan tools pada matlab
music instruments had. Latotou is usually made by the hobbiest, yaitu Graphical User Interface (GUI) sebagai interface dari
and expert old people who experienced on the latotou. There are penentuan nada latotou. Algoritma FFT digunakan sebagai
two main things required to be succeed on constructing the perhitungan frekuensi dari latotou yang mentransformasi
traditional instrument i.e. the creator feeling and the accuracy of sinyal dalam domain waktu menjadi sinyal dalam domain
hearing the frequency tone. In practice, in every single latotou frekuensi.
made a very smooth tone difference existed. Therefore, in every
latotou instrument constructed will not have exactly the same Adapun penelitian terkait sebelumnya yang dilakukan oleh
basic frequency during the set-up and the tone synchronization. Mitrayana dan V.J. Cytasari adalah pengukuran frekuensi
The Matlab GUI interface was designed on the research activity bunyi saron demung laras pelog gamelan jawa menggunakan
by configuring a microphone connected directly to a PC perangkat lunak Visual Analyser, dalam penilitian yang
desktop/laptop. The microphone performs as the external dilakukan untuk menentukan frekuensi dari bunyi saron
peripheral to capture the music sounds generated from a latotou. tersebut dengan memanfaatkan perangkat lunak visual
Through the continueous hits focused on any surface points of analyser yang telah terinstal pada komputer dimana spectrum
every latotou bar instrument the tone frequencies could be dan frekuensi dari hasil penabuhan alat musik saron tersebut
displaid on the designed GUI. The music sound captured via a
dapat langsung diamati pada tampilan software visual
microphone and later strightforwardly inputted to the computer
will be transformed using the modified FFT algorithm. The
analyser.
research activity exhibited the interesting outcomes in terms of Pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait
the percentage of dissimilaraty reffered to the frequency tone standarisasi frekuensi nada alat musik tradisional, oleh karena
produced by the refferenced guitar. During the experimental itu tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
testing by hitting each bar element of the constructed latotou frekuensi dan standarisasi frekuensi nada dari alat musik
instrument, various basic frequency tones were determined. tradisional latotou dan mengamati nada yang mendekati nada
While hitting bar number 1 the tone frequency of 573.9 Hz was
referensi pada gitar dan seberapa besar persentase ketidak
generated. This value is almost close to the tone frequency 587.33
Hz of the refferenced guitar at note D5 and the percentage of
sesuainnya.
dissimilarity 2%.
II. PENGOLAHAN SINYAL DAN FAST FOURIER TRANSFORM
Keywords—FFT, Latotou, Voice Processing
A. Pengolahan sinyal
I. INTRODUCTION Pengolahan sinyal merupakan suatu operasi matematik
Latotou dibuat secara manual dan ditala oleh pembuat yang dilakukan terhadap suatu sinyal sehingga diperoleh suatu
dengan menggunakan perasaan berdasarkan faktor informasi yang berguna. Pengolahan sinyal dapat dilakukan
pengalaman. Ketajaman indera pendengaran pembuat mampu secara analog atau digital. Pengolahan sinyal analog
membedakan tinggi atau rendahnya suatu nada, akan tetapi memanfaatkan komponen-komponen analog misalnya dioda,
belum dapat mengetahui secara pasti jenis nada yang didengar. transistor, Op-amp dan lainnya. Pengolahan sinyal digital
Sebagai seorang seniman alat musik sangatlah penting baginya menggunakan komponen digital, register, counter, dekonder,
untuk mengetahui alat musiknya sudah menghasilkan nada summing, microposesor, mikrokontroler dan lainnya.
yang tepat. Untuk kemudahan pada pengolahan sinyal digital sebagai
Pengolahan sinyal yang dilakukan dalam komputer mampu pemroses digunakan suatu komputer (mikrokontroler) untuk
melakukan pengenalan suatu nada pada alat musik dengan mempresentasikan algoritma atau model matematik. Selain
menghitung frekuensi dasar bunyi latotou dengan proses sistem komputer diperlukan perangkat keras lainnya yaitu
alihragam fourier dan mencocokan frekuensi yang diperoleh mikropon sebagai masukkan/keluaran. Sinyal dapat dibagi
dengan frekuensi nada referensi yang ada seperti frekuensi menjadi dua jenis yaitu sinyal analog (continue) dan sinyal
nada pada gitar, sehingga jenis nada alat musik itu sendiri diskrit (digital).
diketahui secara seksama. Sinyal analog diubah menjadi sinyal digital melalui
rangkaian konverter analog to digital converter (ADC).
Konverter A/D sudah direalisasikan dalam suatu peranti gelombang spectrum suara yang berbasis frekuensi sehingga
integrated circuit (IC). Keluaran dari ADC berupa suatu kode lebih mudah dalam menganalisa spectrum frekuensi suara
biner yang nilainya bersesuaian dengan level kuantisasi dari yang telah direkam.
sinyal analog yang dicuplik pada suatu waktu tertentu. Pada
ADC, sinyal analog tersebut diproses melalui tiga proses yaitu
sampling, quantizing, dan coding. Prosesnya dapat dilihat ....... (2)
pada Gambar 1.

Menghitung deret ini secara langsung memerlukan operasi


Analog to Digital Converter (ADC) aritmatika sebanyak O(N2). Sebuah algoritma FFT hanya
Analog sampling quantizin coding Digital memerlukan operasi sebanyak O(N log N) untuk menghitung
g deret yang sama. Secara umum algoritma tersebut tergantung
pada pemfaktoran N. Jadi bisa dikatakan bahwa proses FFT
Gambar 1. Proses dalam ADC lebih cepat dari DFT.

III. METODE PENELITIAN


B. Fast Fourier Transform (FFT)
Dalam penelitian ini dilakukan Perancangan sistem
Fast Fourier Transform (FFT) ditemukan pada tahun 1965 menggunakan software Matlab R2010.a untuk mengolah dan
merupakan pengembangan dari Fourier Transform (FT). menganalisa sinyal masukkan dari latotou dengan metode
Penemu fourier transform adalah J. Fourier pada tahun algoritma Fast Furier Transform (FFT) dalam menentukan
1822. fourier transform membagi sebuah sinyal menjadi frekuensi nada dari latotou. Algoritma FFT digunakan untuk
frekuensi yang berbeda-beda dalam fungsi eksponensial yang memudahkan dalam perhitungan dan menganalisa sinyal
kompleks. latotou.
Definisi Fast Fourier Transform (FFT) adalah metode
yang sangat efisien untuk menghitung koefisien dari fourier A. Software and Hadware
diskrit ke suatu finite sekuen dari data yang komplek. Karena Software yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
substansi waktu yang tersimpan lebih dari pada metoda Operating System Windows 8.1 32-bit, Microsoft Office 2007
konvensional. Fast fourier transform merupakan aplikasi dan Matlab R2010.a. Untuk hadware yang digunakan yaitu
temuan yang penting didalam sejumlah bidang yang berbeda Laptop Asus X455L corei3 RAM 2GB, microphone, Latotou.
seperti analisis spectrum, speech and signal processing,
design filter digital. B. Alur Penelitian
Algoritma FFT berdasarkan atas prinsip pokok  Melakukan studi literatur terkait pengolahan sinyal
dekomposisi perhitungan discrete fourier transform dari suatu atau voice processing menggunakan matlab untuk
sekuen sepanjang N kedalam transformasi diskrit fourier dapat menentukan nada dari alat musik latotou. Dalam
secara berturut-turut lebih kecil. Cara prinsip ini diterapkan pencarian referensi ini peneliti menemukan algoritma
memimpin ke arah suatu variasi dari algortima yang berbeda, fast fourier transform sebagai algoritma yang dapat
di mana semuanya memperbandingkan peningkatan kecepatan bekerja dengan baik dalam pengolahan sinyal suara
perhitungan.
 Perancangan sistem menggunakan software Matlab
Fast Fourier Transform, adalah suatu algoritma untuk R2010.a ini, tahap awal yang dilakukan yaitu membuat
menghitung transformasi fourier diskrit dengan cepat dan flowchart sistem pendeteksian frekuensi nada latotou
efisien. Karena banyak sinyal-sinyal dalam sistem komunikasi yang akan dicocokan dengan frekuensi nada referensi
Mulai
yang bersifat kontinyu, sehingga untuk kasus sinyal kontinyu pada gitar. Selanjutnya akan dibuat GUI pada matlab
kita gunakan transformasi fourier. Transformasi Fourier sebagai interface penggunaan dalam mendeteksi
didefinisikan oleh rumus: frekuensi nada.
Menu utama

Pada perancangan sitem yang dibuat yang telihat dalam


....... (1) Gambar Pilih
2 nilai
dibawah
frekuensi
merupakan suatu proses sistem
dalam interfacereferensipada GUI Matlab dalam menentukan
frekuensi nada latotou dengan melihat nada yang
Dimana s(f) adalah sinyal dalam domain frekuensi mendekati salah satu frekuensi nada referensi pada
(frequency domain), s(t) adalah sinyal dalam domain waktu gitar, pencocokan
Input nada dimulai dengan memilih frekuensi
latotou
(time domain), dan adalah konstanta dari nilai sebuah sinyal, f referensi gitar, proses selanjutnya yaitu recording dan
adalah frekuensi dan t adalah waktu. memulai ketukan pada bilah latotou. Suara yang keluar
dari hasil ketukan bilah latotou akan direkam oleh
FFT (Fast Fourier Transform) merupakan salah satu sistem Transformasi
dan diproses dalam sistem sehingga diperoleh
nada latotou
metode untuk transformasi sinyal suara dalam domain waktu suatu to frekuensi
nilai dengan frekuensi
FFT nada latotou dengan
menjadi sinyal dalam domain frekuensi, artinya proses mentransformasi sinyal suara tersebut kedalam domain
perekaman suara disimpan dalam bentuk digital berupa frekuensi menggunakan algoritma fast fourier
Tidak
Sesuaikan
frekuensi input Output nilai frekuensi dan
dengan pencocokan nada
frekuensi
referensi

Ya

Output nilai frekuensi dan


pencocokan nada

Selesa
transform. Dalam Sistem akan memproses kembali Gambar 3. Pengambilan Data Menggunakan GUI Matlab
frekuensi yang masuk dan akan menyesuaikan dengan
nilai frekuensi gitar yang dipilih. Hasil dari IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
pencocokan tersebut akan diketahui nilai error dan
persentase ketidaksesuain antara frekuensi latotou Pengujian penentuan frekuensi nada dasar latotou
dengan frekuensi gitar. dilakukan diwaktu malam hari pada sekitar pukul 24.00
WITA, hal ini dilakukan dalam pengujian untuk
mempertimbangkan suara yang terekam dalam sistem hanya
suara yang keluar dari bunyi latotou tanpa ada suara lain yang
bisa dianggap sebagai noise. Teknik pukul dan jarak pukul
sekitar 5 cm dari permukaan bilah kayu dilakukan secara
continue sebanyak 10 kali dan memfokuskan pukulan pada
satu titik bilah latotou.

Microphone Condonser

Laptop

Latotou

Pemain Musik Latotou

Gambar 4. Ilustrasi pengujian


Gambar 4 diatas merupakan sebuah proses ilustrasi yang
dilakukan dari pengujian penentuan nada pada interface GUI
Matlab. Pengujian dilakukan dengan mengetuk satu persatu
bilah latotou pada satu titik tumpuan permukaan bilah
sebanyak 10 kali ketukan tiap bilahnya. Suara atau bunyi yang
keluar dari latotou akan diterima oleh microphone yang telah
terhubung pada laptop dan suara yang telah diterima akan
diproses oleh sistem yang dibuat.
Gambar 2. Flowchart sistem
 Pengambilan data suara dan analisis dilakukan dengan Analog
Analog Digital
Digital FFT
FFT Frekuensi
Frekuensi
Dasar
Dasar
cara menjalankan program yang telah dibuat pada GUI
matlab untuk diuji dan mengambil data. Dalam sistem Suara
latotou
penentuan nada dasar ini, hal yang dibutuhkan adalah
Sampling, kuantisasi & coding Sistem Interface GUI
informasi data masukkan dan keluaran. Suara yang
dihasilkan dari tiap bilah alat musik latotou sebagai Gambar 5. Blok diagram proses sinyal dalam menentukan
data masukkan, yang nantinya informasi frekuensi dari frekuensi latotou
latotou tersebut sebagai data keluaran yang akan
disandingkan atau dicocokan dengan frekuensi nada Microphone yang telah terhubung pada laptop menangkap
referensi dalam hal ini frekuensi nada pada gitar. gelombang suara tersebut dan merubah dalam bentuk suatu
getaran listrik sinyal analog. Dalam proses konversi analog to
digital yang biasa disebut dengan pulse code modulation
dimana suara disampling beberapa kali dalam satu detik
selama durasi suara latotou yang diperoleh, frekuensi
sampling yang digunakan dalam recording yaitu 44100 Hz,
kemudian hasil sampling didigitalkan melalui pengkodean
biner.
Untuk memudahkan dalam mengamati sinyal dari suara
dari latotou, sinyal tersebut akan transformasi dari domain
waktu menjadi domain frekuensi menggunakan algoritma fast
fourier transform.
Selanjutnya tahap yang dilakukan yaitu dengan D (D5) senar 1 fret ke-10, persentase ketidak sesuain
menyandingkan atau mencocokkan frekuensi latotou dengan 3% dan selisih frekuensi 17.43 Hz.
frekuensi referensi dalam pengujian ini frekuensi referensi
yang digunakan yaitu frekuensi dasar pada gitar. Adapun nilai b. Bilah ke-2 dengan frekuensi rata-rata yang diperoleh
542.1 Hz, mendekati frekuensi gitar 554.37 Hz pada
frekuensi dasar gitar (587.33 Hz, 554.37 Hz, 523.25 Hz dan
622.33 Hz). nada C# (C#5) senar 1 fret ke-9, persentase ketidak
sesuain 3% dan selisih frekuensi 12.27 Hz.
1 c. Bilah ke-3 dengan frekuensi rata-rata yang diperoleh
2
1 4 512 Hz, mendekati frekuensi gitar 523.25 Hz pada nada
1 C (C5) senar 1 fret ke-8, persentase ketidak sesuain 3%
dan selisih frekuensi 11.25 Hz.
3
d. Bilah ke-4 dengan frekuensi rata-rata yang diperoleh
5 608 Hz, mendekati frekuensi gitar 622.33 Hz pada nada
D# (D#5) senar 1 fret ke-11, persentase ketidak sesuain
2% dan selisih frekuensi 14.25 Hz.
6 7 Setelah pengujian sistem dilakukan dalam menentukan
nilai frekuensi dari tiap bilah latotou, pengujian kembali
dilakukan dalam mendeteksi nilai frekuensi dari alat musik
piano, hal ini dilakukan untuk memastikan akurasi dari sistem
yang dibangun dalam mengukur frekuensi bunyi dari alat
Gambar 6. Contoh pengujian bilah 1 musik latotou. Pengujian dilakukan sebanyak sepuluh kali tiap
nada. Note atau nada yang diuji yaitu 587.33 Hz (note D5),
554.37 Hz (note C#5), 523.25 Hz (note C5), 622.25 Hz (note
Hasil pengujian program pada interface GUI Matlab untuk D#5), keempat nada tersebut merupakan nada yang memiliki
pengujian bilah ke-1 latotou yang ditunjukan pada Gambar 6 nilai frekuensi yang didekati oleh keempat bilah latotou.
berisi (1) nada referensi gitar, (2) frekuensi gitar, (3) grafik Adapun hasil pengujian sistem terhadap bunyi alat musik
nada latotou, (4) frekuensi latotou, (5) persentase piano dapat dilihat pada tabel 1.
ketidaksesuaian, (6) domain waktu, (7) domain frekuensi.
Pada hasil pengujian yang dilakukan bahwa bilah 1 latotou Tabel 1. Hasil uji frekuensi nada piano
diperoleh frekuensi 570 Hz, dengan mendekati frekuensi gitar Frekuensi Piano Note- & Persentase Ketidaksesuain
587.33Hz note D5 (D). Dengan persentase ketidaksesuain
N D (note C# (note C (note D# (note
antara frekuensi latotou dengan frekuensi pada gitar sebesar
3%. Hal ini menunjukkan bahwa latotou bilah 1 memiliki O D5) C#5) C5) D#5)
selisih frekuensi yang sangat kecil dengan frekuensi gitar. Hz % Hz % Hz % Hz %
1 587 0.003 554 0.025 523 0.083 622 0.035
Dari pengujian yang telah dilakukan, diketahui bahwa
dalam alat musik latotou memiliki empat frekuensi yang 2 587 0.002 554 0.023 523 0.100 622 0.036
berbeda-beda dimana masing-masing tiap frekuensi mendekati 3 587 0.013 554 0.064 523 0.088 622 0.035
dari empat frekuensi pada gitar. Perhitungan pencocokkan 4 587 0.008 554 0.014 523 0.003 622 0.043
dilakukan dengan cara melihat antara dua nilai frekuensi gitar 5 587 0.009 554 0.023 523 0.086 622 0.032
yang mengapit pada sinyal masukkan, jika frekuensi dari 6 587 0.001 554 0.015 523 0.089 622 0.033
sinyal masukkan lebih dekat pada salah satu dari dua frekuensi 7 587 0.015 554 0.037 523 0.084 622 0.028
nada referensi yang mengapitnya, maka jenis dari nada sinyal 8 587 0.010 554 0.053 523 0.000 622 0.035
masukkan dapat dikatakan sama dengan jenis nada acuan. Hal
ini dapat diilustrasikan pada Gambar 7 berikut. 9 587 0.002 554 0.026 523 0.000 622 0.030
10 587 0.004 554 0.016 523 0.032 622 0.033
FR 587 Hz 554 Hz 523 Hz 622 Hz
PR 0.006 % 0.029 % 0.056 % 0.034 %
F Bawah
F Bawah F In F Atas F In F Atas
FA 587.33 Hz 554.37 Hz 523.25 Hz 622.25 Hz

Pada Tabel 1 terdapat FR, FA dan PR. FR adalah frekuensi


Gambar 7. Ilustrasi letak nilai frekuensi sinyal masukkan rata-rata yang didapat dari 10 kali pengujian pencocokkan
diantara dua frekuensi referensi yang mengapit nilai frekuensi alat musik piano, FA adalah frekuensi acuan,
Dari hasil pengujian keseleruhan yang telah dilakukan Sedangkan PR adalah persentase rata-rata ketidaksesuain yang
diperoleh hasil: diperoleh dalam sepuluh kali pengujian, yang memiliki nilai
persentase min 0.006% dan max 0.056%. Berdasarkan hasil
a. Bilah ke-1 dengan frekuensi rata-rata yang diperoleh pengujian akurasi sistem yang dilakukan terlihat bahwa sistem
570 Hz, mendekati frekuensi gitar 587.33 Hz pada nada yang dibangun dalam GUI Matlab menggunakan algoritma
fast fourier transform dalam mendeteksi frekuensi dari alat
musik memiliki nilai akurasi dengan persentase error yang
cukup kecil.

V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, frekuensi
Latotou yang didapat yaitu bilah ke-1 sebesar 570 Hz
mendekati frekuensi referensi gitar 587.33 Hz pada nada D5
(nada D) dengan persentase ketidaksesuain 3%, bilah ke-2
sebesar 542.1 Hz mendekati frekuensi referensi gitar 554.37
Hz pada nada C#5 (nada C#) dengan persentase
ketidaksesuain 3%, bilah ke-3 sebesar 512 Hz mendekati
frekuensi referensi gitar 523.25 Hz pada nada C5 (nada C)
dengan persentase ketidaksesuain 3%, bilah ke-4 sebesar 608
Hz mendekati frekuensi referensi gitar 622.33 Hz pada nada
D#5 (nada D#) dengan persentase ketidaksesuain 2%.

References
[1] Cytasari, V. J. "Pengukuran Frekuensi Bunyi Saron Demung Laras
Pelog Gamelan Jawa Menggunakan Perangkat Lunak Visual Analyser
(Halaman 73 sd 76)." Jurnal Fisika Indonesia 18.54 (2015).
[2] Sipasulta, Reonaldo Y., Arie SM Lumenta, and Sherwin RUA Sompie.
"Simulasi Sistem Pengacak Sinyal Dengan Metode FFT (Fast Fourier
Transform)." JURNAL TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER
UNSRAT 3.2 (2014): 1-9.
[3] Kurnia, Andi, Ngatelan Ngatelan, and Achmad Hidayatno. Penala Nada
Alat Musik menggunakan Alihragam Fourier. Diss. Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik, 2011.
[4] Latief, Muhammad Nur, Ford Lumban Gaol, and Bambang Heru
Iswanto. "Analysis and Identification Gamelan Bonang Sound
Spectrum." Computational Intelligence, Modelling and Simulation
(CIMSiM), 2010 Second International Conference on. IEEE, 2010.
[5] Huda, Miftahul. "Konversi Nada-Nada Akustik Menjadi Chord
Menggunakan Pitch Class Profile." Industrial Electronic Seminar
(2011).
[6] https://depokinstruments.com/2011/07/20/adc-analog-to-digital-
converter/ diunduh pada tanggal 06 Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai